Fakta Dunia

10 Sisi Gelap Jepang, Ternyata Tak Seindah di Anime

17
×

10 Sisi Gelap Jepang, Ternyata Tak Seindah di Anime

Sebarkan artikel ini
sisi gelap jepang
12 sisi gelap jepang yang jarang diketahui dibalik keindahannya. Sumber: IST

Halo, Sobat Suka Fakta! Setelah sebelumnya kita membahas sisi gelap kerja di Jepang, kini saatnya kita membahas sisi gelap negara Jepang. Siapa sih yang nggak kenal dengan Jepang? Negara yang satu ini terkenal banget dengan kedisiplinan, keindahan alam, teknologi, dan budaya yang super keren. 

Mungkin kalian pernah dengar tentang budaya kerja keras di Jepang atau industri hiburannya yang mendunia, tapi masih banyak lagi lho sisi gelap yang tersembunyi di balik gemerlapnya Negeri Sakura ini. 

Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas 12 sisi gelap Jepang yang jarang diketahui. Yuk, kita mulai petualangan ini dan lihat apa aja sih yang tersembunyi di balik keindahan Jepang yang kita kagumi selama ini!

1. Kriminalitas Tetap Ada Meski Tak Sebanyak Negara Lain

sisi gelap jepang
Ilustrasi kriminalitas jepang, Joker. Sumber: IST

Kalau ngomongin Jepang, pasti yang kebayang adalah betapa amannya negara ini. Mulai dari kebiasaan orang Jepang yang jujur sampai cerita tentang dompet hilang yang balik lagi ke pemiliknya, rasanya Jepang tuh perfect banget soal keamanan. 

Tapi, Sobat Suka Fakta, di balik semua itu, kriminalitas di Jepang tetap ada, lho. Meskipun nggak sebanyak negara lain, kasus kriminal di Jepang kadang justru lebih mencengangkan. Ada cerita tentang seorang pria yang dijuluki “Joker” karena menyerang penumpang di kereta dengan kostum dan gaya ala Joker. 

Selain itu, meski kasus kehilangan barang seperti dompet atau payung sering berakhir bahagia dengan barang kembali ke pemilik, ada juga cerita di mana barang-barang tersebut hilang selamanya. 

2. Terkenal dengan Industri Seks-nya yang Mendunia

sisi gelap jepang
Potret syuting film porno. Sumber:Dok. planet.merdeka.com

Jepang punya industri hiburan dewasa yang sangat besar dan mendunia. Industri JAV (Japanese Adult Video) nggak cuma terkenal di Jepang, tapi juga di seluruh dunia. Bahkan, fenomena “joshi-kousei” atau siswi SMA yang terlibat dalam industri ini jadi hal yang cukup umum. 

Di beberapa area Tokyo, kita bisa lihat perempuan berkostum sekolah menawarkan jasa mereka. Belum lagi, lelaki “penghibur” yang juga nggak kalah populer. Industri seks ini memang jadi sisi gelap yang besar di Jepang. 

Meski konten dewasa nggak dilarang, tetap ada batasan usia untuk membelinya. Tapi, tetap aja, keberadaannya memengaruhi pandangan masyarakat internasional tentang Jepang. Jadi, di balik keindahan budaya dan teknologinya, ada sisi gelap yang bikin kita harus berpikir dua kali sebelum menganggap Jepang itu sempurna.

3. Fenomena Hikikomori: Menarik Diri dari Kehidupan Sosial

sisi gelap jepang
Ilustrasi pria mengurung diri di kamar. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, pernah dengar istilah hikikomori? Ini adalah fenomena di mana remaja atau dewasa muda di Jepang menarik diri dari kehidupan sosial dan memilih untuk mengurung diri di kamar mereka. Penyebabnya bisa berbagai macam, mulai dari tekanan sekolah, bullying, hingga tuntutan sosial yang terlalu tinggi. 

Para hikikomori ini bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain. Hikikomori jadi masalah serius di Jepang karena banyak dari mereka yang kehilangan kesempatan untuk berkembang secara sosial dan profesional. 

Dampaknya nggak cuma dirasakan oleh individu tersebut, tapi juga oleh keluarga dan masyarakat. Meski pemerintah dan berbagai organisasi mencoba membantu mereka, fenomena ini tetap jadi tantangan besar yang butuh perhatian lebih.

4. Permasalahan Tunawisma yang Tak Kunjung Usai

Tunawisma Jepang
Potret Tunawisma Jepang. Sumber: Dok. id.quora.com

Jepang mungkin terkenal dengan kota-kotanya yang bersih dan tertata rapi, tapi siapa sangka kalau di balik semua itu, ada masalah tunawisma yang cukup serius. Di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka, jumlah tunawisma cukup signifikan. 

Mereka biasanya tidur di bawah jembatan, stasiun, atau taman kota. Pemerintah Jepang memang berusaha menertibkan masalah ini, terutama menjelang acara besar seperti olimpiade, tapi tetap saja, masalah ini belum terselesaikan sepenuhnya.

Fenomena ini bisa jadi cukup mengejutkan karena kita seringkali membayangkan Jepang sebagai negara tanpa kemiskinan. Namun kenyataannya, ada banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan dan harus bertahan hidup di jalanan. Penyebabnya ini bisa beragam, mulai dari kehilangan pekerjaan hingga masalah kesehatan mental. 

5. Angka Kasus Bunuh Diri Sangat Tinggi

Mayat
Ilustrasi Mayat tergeletak. Sumber: IST

Jepang punya salah satu tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Banyak faktor yang berkontribusi pada fenomena ini, termasuk tekanan kerja yang sangat tinggi, budaya kerja keras yang ekstrim, bullying, dan depresi. 

Orang Jepang menjunjung tinggi harga diri dan kehormatan, sehingga banyak yang memilih bunuh diri daripada menanggung malu atau menghadapi kegagalan. Pemerintah Jepang sudah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka bunuh diri ini, seperti menyediakan layanan konseling dan program pencegahan. 

Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kasus bunuh diri ini mengingatkan kita bahwa di balik kesuksesan dan kemajuan suatu negara, ada masalah-masalah sosial yang perlu diselesaikan dengan serius.

6. Masih Banyak Terjadi Pelecehan Seksual 

pelecehan seksual
Ilustrasi pelecehan seksual. Sumber: Dok. ilustrasi/grid

Kalau kalian sering naik kereta saat jam sibuk di Jepang, mungkin kalian pernah dengar atau bahkan mengalami sendiri insiden pelecehan seksual. Pelecehan seksual di tempat umum seperti kereta memang jadi masalah serius di Jepang. 

Meskipun pemerintah sudah menyediakan gerbong khusus perempuan untuk mengurangi kasus ini, sayangnya dampaknya belum signifikan. Banyak perempuan yang merasa malu atau takut untuk melaporkan pelecehan yang mereka alami karena prosesnya panjang dan ribet.

Selain itu, ada juga kasus pencurian pakaian dalam perempuan yang cukup sering terjadi. Ini biasanya menimpa perempuan yang tinggal sendiri atau bahkan yang sudah berkeluarga. Meskipun hal ini sangat mengganggu, banyak korban yang memilih untuk tidak melaporkannya ke polisi. 

7. Praktik Bullying Masih Jadi Masalah Besar di Sekolah

bully
Ilustrasi pembullyan di sekolah. Sumber: IST

Jepang mungkin terkenal dengan sistem pendidikan yang disiplin dan mandiri, tapi siapa sangka kalau bullying atau ijime adalah masalah besar di sekolah-sekolah Jepang. Data menunjukkan bahwa bullying paling banyak terjadi pada siswa kelas 2 SD. 

Hampir setiap anak di Jepang pernah mengalami bullying, baik verbal maupun fisik. Ini sangat menyedihkan, terutama karena beberapa kasus bullying berujung pada bunuh diri. Budaya bullying ini sudah ada sejak lama dan masih sulit diatasi. 

Sayangnya, tidak semua pelaku bullying bisa dikenakan hukum yang tegas. Jadi, meskipun anak-anak di Jepang terkenal dengan kedisiplinannya, mereka juga menghadapi tekanan sosial yang berat di sekolah. Ini jadi tantangan besar yang harus segera diatasi.

8. Budaya Kerja yang Keras hingga Menyebabkan Kematian

Alkohol
Ilustrasi pekerja Jepang minum-minum setelah bekerja. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, pasti kalian sudah nggak asing lagi dengan cerita tentang betapa kerasnya budaya kerja di Jepang. Orang Jepang dikenal sangat pekerja keras, bahkan terkadang bekerja di luar jam kerja tanpa dibayar. 

Minum-minum setelah kerja atau main golf saat weekend dianggap sebagai bagian dari “budaya kerja” mereka. Namun, ini bisa sangat melelahkan dan berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.

Fenomena “karoshi” atau kematian akibat kelelahan bekerja adalah bukti betapa ekstrimnya budaya kerja di Jepang. Banyak pekerja yang meninggal karena stroke atau serangan jantung akibat stres berlebihan. 

Meskipun pemerintah sudah mengambil langkah-langkah seperti mengurangi jam kerja dan memperkenalkan Premium Friday, di mana pekerja dipulangkan lebih awal pada hari Jumat terakhir setiap bulan, masalah ini masih belum sepenuhnya terselesaikan.

9. Sulit Mencari Tempat Tinggal

guest house jepang.
Potret guest house jepang. Sumber: Dok. booking.com

Buat kalian yang berencana tinggal atau bekerja di Jepang, siap-siap menghadapi tantangan besar dalam mencari tempat tinggal. Harga rumah di Jepang sangat tinggi, dan mencicilnya bisa memakan waktu puluhan tahun. 

Bagi orang asing, menyewa apartemen juga bukan hal yang mudah. Banyak pemilik apartemen yang enggan menyewakan tempatnya kepada orang asing, dan kalau pun bersedia, harganya bisa sangat tinggi.

Ini jadi masalah besar terutama bagi para pekerja migran atau mahasiswa internasional yang tinggal di Jepang. Alternatifnya adalah mencari tempat tinggal bersama atau tinggal di guest house, tapi tetap saja, ini bukan solusi yang ideal. 

10. Cenderung Tertutup pada Orang Asing

Jepang.
Potret restoran Jepang. Sumber: Dok. kimukatsu.id

Kalau kalian berencana tinggal di Jepang, siap-siap dengan sikap masyarakat Jepang yang cenderung menjaga jarak dengan orang asing. Ini bukan karena diskriminasi, tapi lebih karena kendala bahasa dan budaya individualisme yang tinggi. 

Orang Jepang cenderung tidak mau repot dengan urusan orang asing kecuali memang terpaksa. Pengalaman pribadi banyak orang menunjukkan bahwa butuh waktu lama untuk bisa diterima dan berbaur dengan masyarakat Jepang. 

Bahkan di tempat-tempat umum seperti restoran atau bar, terkadang ada yang melarang masuk orang asing untuk menghindari kendala bahasa. Jadi, meskipun Jepang adalah negara yang ramah wisatawan, interaksi sosial bisa jadi tantangan tersendiri.

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, di balik keindahan dan kemajuan Jepang, ternyata ada sisi gelap yang perlu kita ketahui. Meskipun Jepang dikenal aman dan tertib, kriminalitas tetap ada, dan sikap masyarakat terhadap orang asing bisa jadi tantangan. 

Jadi, penting bagi kita untuk melihat Jepang secara lebih objektif dan memahami bahwa di balik segala keindahan dan kemajuan, ada sisi gelap yang perlu diatasi. Semoga artikel ini bisa membuka wawasan kita semua tentang realita kehidupan di Jepang!

REFERENSI

  • Audia Natasha Putri. (2023). Sisi Gelap Negara Jepang yang Tak Banyak Orang Tahu, Tak Seindah Anime. Popbela. Diakses dari https://www.popbela.com/lifestyle/travel/audia-natasha-putri/sisi-gelap-negara-jepang-yang-tak-banyak-orang-tahu-tak-seindah-anime
  • Mojok.co. (2023). 7 Fakta Sisi Gelap Negara Jepang: Dari Industri Seks hingga Gelandangan. Diakses dari https://mojok.co/terminal/7-fakta-sisi-gelap-negara-jepang-dari-industri-seks-hingga-gelandangan/
  • Opinia.id. (2023). Menyingkap Sisi Gelap Negara Jepang yang Jarang Diketahui. Diakses dari https://opinia.id/post/artikel/opini/menyingkap-sisi-gelap-negara-jepang-yang-jarang-diketahui-326346
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *