Hai, Sobat Suka Fakta! Kamu pasti tahu dong tentang MBTI dan ke-16 tipe kepribadian yang sering kita dengar, di mana salah satunya ada INFP, si mediator atau si Idealis. Yup! INFP ini adalah sosok yang penuh dengan empati dan kreativitas serta selalu bermimpi dan mencari makna dalam hidup.
Tapi, tahukah kamu? Di balik senyumnya yang hangat dan kepribadiannya yang menawan, ternyata ada sisi gelap yang jarang terlihat. Artikel ini akan mengajak kamu menyelami sembilan sisi gelap INFP yang tersembunyi dan sulit dipahami oleh orang lain.
Sisi gelap ini bukan untuk ditakuti, tapi untuk dipahami. Dengan mengetahui sisi gelap ini, kita bisa lebih menghargai dan mendukung mereka, serta membantu mereka mengatasi tantangan yang dihadapinya. Jadi, siap untuk mengetahui lebih dalam tentang INFP dan sisi gelapnya? Yuk, simak terus artikel ini dan temukan jawabannya!
1. Sangat Egois dan Manipulatif
Orang dengan kepribadian INFP-T bisa sangat egois dan lebih fokus pada ambisi pribadi daripada kondisi orang di sekitarnya. Mereka juga dikenal mampu memanipulasi orang lain dengan kecerdasan emosional yang dimilikinya.
Mereka bisa menggunakan kemampuannya untuk memahami emosi orang lain demi mencapai tujuan pribadi. Meskipun ini tidak selalu dilakukan dengan niat jahat, tapi tetap saja bisa merugikan orang lain.
Sobat Suka Fakta, oleh karena itu, INFP perlu belajar untuk lebih memperhatikan dampak tindakan mereka pada orang lain dan mencari cara untuk berkomunikasi dengan jujur dan empatik.
2. Emosi yang Meluap-Luap
INFP dikenal bisa merasakan segalanya dengan intensitas yang sangat mendalam. Baik itu kegembiraan, kesedihan, atau kemarahan, semuanya dirasakan dengan penuh. Ini memang bikin mereka jadi sangat peka dan penuh empati, tapi di sisi lain, emosi yang meluap-luap ini bisa jadi beban berat yang sulit diatasi.
Bayangkan, ketika sedang merasa sangat bahagia, tiba-tiba datang sesuatu yang mengecewakan. Buat INFP, perubahan ini bisa sangat menguras energi dan membuat mereka rentan terhadap kecemasan dan bahkan depresi. Emosi mereka yang intens ini bisa jadi kekuatan, tapi juga tantangan besar.
3. Suka Mengisolasi Diri
Ketika INFP merasa kewalahan oleh emosi atau tekanan dari dunia luar, mereka cenderung menarik dan mengisolasi diri. Mereka butuh waktu untuk mengisi ulang energi dan memproses perasaan, meresapi dan memahami apa yang sedang mereka alami.
Tapi terlalu sering mengisolasi diri bisa membuat mereka merasa semakin terputus dari orang-orang di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi INFP untuk menemukan keseimbangan antara waktu sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.
4. Sulit Membuat Keputusan
INFP sering kali ragu-ragu dan kesulitan membuat keputusan, terutama jika keputusan tersebut melibatkan nilai-nilai dan keyakinannya. Mereka cenderung mempertimbangkan semua kemungkinan dan konsekuensi, yang bisa menyebabkan kelumpuhan analisis.
Ketika dihadapkan pada pilihan sulit, mereka bisa terjebak dalam proses berpikir yang panjang tanpa bisa mengambil tindakan. Jadi, penting bagi INFP untuk belajar menetapkan prioritas dan menerima bahwa tidak semua keputusan bisa sempurna.
5. Overthinking yang Tak Terkendali
INFP seringkali berkelana ke dunia imajinasi. Mereka suka merenungkan makna hidup, hubungan, dan tujuan mereka di dunia. Kedengarannya memang keren, tapi overthinking ini bisa jadi lingkaran setan yang sulit untuk dihentikan.
Pernah nggak, kamu merasa capek karena terlalu banyak mikir? Nah, itu yang sering dirasakan INFP. Mereka bisa kelelahan secara mental dan sulit untuk fokus pada saat ini. Overthinking ini bisa bikin mereka merasa terbebani dan kehilangan momen berharga di depan mata.
6. Sangat Perfeksionis
INFP memiliki standar yang tinggi untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Perfeksionisme ini bisa menjadi beban berat yang menyebabkan stres dan kecemasan, serta membuat mereka sulit untuk merasa puas dengan pencapaian.
Buat INFP, semuanya harus sempurna. Tapi sayangnya, kesempurnaan itu hampir tidak mungkin dicapai. Akibatnya, mereka sering merasa kecewa dan tidak puas dengan diri sendiri. Mereka perlu belajar untuk menerima ketidaksempurnaan dan melihat nilai dalam usaha yang mereka lakukan.
7. Idealisme yang Bisa Memunculkan Konflik Internal
INFP sering kali bergulat dengan konflik antara idealisme dan kenyataan dunia. Mereka mungkin merasa frustasi dan kecewa ketika nilai-nilai mereka tidak selaras dengan tindakan orang lain atau situasi di sekitar mereka.
Misalnya, mereka bisa sangat idealis tentang keadilan atau kejujuran, tapi dunia nyata sering kali tidak sesuai dengan harapan mereka. Konflik internal ini bisa menjadi sumber stres yang terus-menerus.
Sobat Suka Fakta, oleh karena itu, INFP perlu belajar menerima bahwa dunia tidak selalu sempurna dan menemukan cara untuk tetap berpegang pada nilai-nilai mereka tanpa merasa terjebak dalam frustasi.
8. Sensitif terhadap Kritik dan Penolakan
INFP sangat sensitif terhadap kritik dan penolakan. Mereka mendambakan penerimaan dan validasi dari orang lain. Ketakutan ini bisa melumpuhkan, mencegah mereka mengejar impian dan tujuannya.
Bayangkan, Sobat Suka Fakta, kamu punya mimpi besar, tapi takut banget untuk memulai karena khawatir akan ditolak. Itulah yang sering dirasakan oleh INFP. Mereka butuh dukungan dan pengertian agar bisa mengatasi ketakutan ini dan berani melangkah.
9. Emosinya Bisa Meledak Seketika
Meskipun biasanya pendiam dan tenang, tapi INFP bisa mengalami ledakan emosi ketika merasa tertekan atau kewalahan. Ledakan ini bisa membuat orang lain terkejut dan bingung, karena mereka tidak terbiasa melihat sisi INFP yang emosional.
Ledakan emosi ini sering terjadi ketika INFP merasa sudah terlalu banyak menahan perasaan. Ketika tekanan sudah tidak bisa ditahan lagi, emosi tersebut bisa meledak secara tiba-tiba.
Sobat Suka Fakta, oleh karena itu sangat penting bagi INFP untuk menemukan cara yang sehat dalam mengekspresikan perasaan mereka sebelum emosinya meledak-ledak dan membuat orang lain tidak nyaman.
10. Kesulitan Menemukan Tempat untuk Diterima
INFP sering kali merasa seperti orang asing di dunia karena orang lain tidak memahami nilai-nilai dan idealismenya. Mereka mungkin merasa sulit untuk menemukan tempat di mana mereka merasa diterima dan dihargai apa adanya.
Bayangkan, Sobat Suka Fakta, merasa seperti tidak ada yang benar-benar mengerti atau menghargai dirimu. Itulah yang sering dirasakan oleh INFP. Mereka perlu mencari komunitas atau lingkungan di mana mereka bisa merasa diterima dan dihargai, serta terus memperjuangkan nilai-nilai mereka meskipun dunia di sekitarnya berbeda.
Kesimpulan
Nah, Sobat Suka Fakta, itulah 10 sisi gelap psikologi INFP yang sering kali sulit dipahami oleh orang lain. Setiap sisi gelap ini adalah bagian integral dari siapa mereka sebenarnya, dan ini hanya segelintir fakta psikologi menyeramkan yang dimiliki manusia, terkhusus INFP.
Penting untuk diingat bahwa sisi gelap ini bukan untuk ditakuti, melainkan untuk dipahami dan diterima. Dengan dukungan yang tepat, INFP bisa mengatasi tantangan ini dan menggunakan kekuatan mereka untuk kebaikan.
Jadi, apakah kamu seorang INFP? Atau mungkin kamu mengenal seseorang dengan kepribadian ini? Bagikan artikel ini dan ajak mereka untuk refleksi diri dan lebih memahami kepribadian mereka. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, ya!
REFERENSI
- Jawapos. (2024). 9 Sisi Gelap INFP, Rahasia Tersembunyi Sang Idealis yang Hanya Dipahami oleh Kepribadian Ini. Diakses pada 25 Juni 2024, dari https://www.jawapos.com/lifestyle/014642700/9-sisi-gelap-infp-rahasia-tersembunyi-sang-idealis-yang-hanya-dipahami-oleh-kepribadian-ini-intip-apa-saja?page=3
- Swarawarta. (2024). Sisi Gelap INFP. Diakses pada 25 Juni 2024, dari https://www.swarawarta.co.id/2024/03/sisi-gelap-infp.html
SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.
