Fakta Unik

10 Tokoh Teater Indonesia yang legendaris

98
×

10 Tokoh Teater Indonesia yang legendaris

Sebarkan artikel ini
Tokoh Teater Indonesia
10 Tokoh Teater Indonesia yang legendaris. Sumber: Dok. kumparan.com

Halo, Sobat Suka Fakta! Kalian pasti sudah nggak asing lagi dengan yang namanya teater, kan?! Dari zaman dulu sampai sekarang, teater terus berkembang dan menjadi salah satu bentuk hiburan yang digemari banyak orang. 

Nah, kali ini kita bakal ngobrolin tentang tokoh teater Indonesia yang legendaris banget. Mereka adalah orang-orang keren yang telah berjasa besar mengenalkan dan mengembangkan seni teater di Indonesia, bahkan memperkenalkannya ke dunia internasional.

Tanpa mereka, mungkin kita nggak bakal bisa menikmati pertunjukan-pertunjukan teater yang seru dan memukau seperti sekarang. Tokoh Teater Indonesia ini nggak cuma mendirikan grup teater atau menulis naskah, tapi juga punya kontribusi besar dalam perkembangan seni teater di Indonesia. 

Apa Itu Seni Teater?

Apa Itu Seni Teater
Potret drama seni teater. Sumber: KOMPAS.com/DIENDRA THIFAL RAHMAH

Ngomong-ngomong soal teater, mungkin ada di antara Sobat Suka Fakta yang masih bingung, apa sih sebenarnya seni teater itu? Jadi, seni teater adalah bentuk kesenian yang menggabungkan berbagai elemen seperti gerak, suara, dan rupa dalam sebuah cerita yang dipentaskan di atas panggung. 

Jangan salah, Sob. Teater itu lebih dari sekadar drama, karena ada banyak aspek teknis dan artistik yang terlibat, mulai dari penulisan naskah, penyutradaraan, hingga tata panggung dan kostum. Fungsi utama dari seni teater adalah memberikan hiburan dan juga edukasi kepada penonton. 

Lewat teater, kita bisa belajar banyak hal, mulai dari nilai-nilai kehidupan, budaya, hingga sejarah. Teater juga menjadi media yang kuat untuk menyampaikan kritik sosial dan politik. Nah, itulah kenapa teater sering dianggap sebagai cerminan kehidupan. Jadi, setiap pertunjukan teater pasti punya pesan dan makna tersendiri yang ingin disampaikan kepada penonton.

Sejarah Perkembangan Seni Teater Indonesia

Wayang kulit.
Potret pembuatan wayang kulit. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, sebelum kita membahas tokoh-tokoh teater Indonesia yang legendaris, kita perlu tahu dulu nih, gimana sih perjalanan seni teater di Indonesia? Ternyata, seni teater di Indonesia punya sejarah yang panjang banget, lho. 

Sejarah perkembangan seni teater di Indonesia dimulai dari teater tradisional seperti wayang kulit dan ludruk. Teater tradisional ini sudah ada sejak lama dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kita. Sementara teater modern mulai berkembang seiring dengan masuknya pengaruh budaya barat ke Indonesia.

Perkembangan teater di Indonesia nggak bisa lepas dari kontribusi besar para tokoh teater yang memperkenalkan berbagai bentuk pertunjukan baru. Mereka berusaha keras agar seni teater bisa terus hidup dan dinikmati oleh berbagai kalangan. 

Dari pendirian pusat kesenian seperti Taman Ismail Marzuki hingga berbagai festival teater, semuanya menjadi bagian dari sejarah perkembangan seni teater di Indonesia. Selain sebagai hiburan, teater juga berperan sebagai sarana edukasi dan ekspresi budaya.

Tokoh-Tokoh Teater Indonesia yang Legendaris

Nah, Sobat Suka Fakta, setelah kita membahas pengertian seni teater dan sejarah perkembangannya di Indonesia, sekarang kita akan fokus membahas tokoh teater Indonesia yang legendaris. Berikut tokoh-tokoh teater Indonesia:

1. Remy Sylado

Remy Sylado
Potret tokoh teater di Indonesia, Remy Sylado. Sumber: Dok. Twitter – Ilham Khoiri

Remy Sylado punya nama asli Yapi Panda Abdiel Tambayong dan lahir di Makassar pada 12 Juli 1945. Remy Sylado dikenal sebagai seorang sastrawan serba bisa, dari menulis novel, puisi, hingga naskah drama. 

Karya-karyanya nggak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di kancah internasional. Salah satu karyanya yang terkenal adalah novel “Kerudung Merah Kirmizi” yang berhasil meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada tahun 2002.

Selain menulis, Remy Sylado juga aktif di dunia teater. Beliau mendirikan Teater Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung dan dikenal berani dalam mengangkat tema-tema yang kontroversial dalam pertunjukannya. 

Sebagai seorang munsyi atau ahli bahasa, Remy sering memasukkan kata-kata Indonesia lama yang sudah jarang dipakai ke dalam karya-karyanya. Hal ini membuat karya Remy unik dan istimewa, memberikan sentuhan budaya yang kental dalam setiap pertunjukan teaternya.

2. Deknong Kemalawati

Deknong Kemalawati
Potret tokoh teater di Indonesia, Deknong Kemalawati. Sumber: Dok. cakradunia.co

Deknong Kemalawati adalah seorang penyair modern dan tokoh teater dari Aceh. Lahir pada 2 April 1965 di Meulaboh, Aceh, Deknong adalah pengurus Dewan Kesenian Banda Aceh dan pernah memenangkan Hadiah Sastra Pemerintah Aceh. 

Beliau mulai menulis puisi sejak sekolah dan karya-karyanya sering diterbitkan di surat kabar dan majalah. Antologi puisi pertamanya yang berjudul “Surat Dari Negeri Tak Bertuan”, diterbitkan pada tahun 2006.

Selain dikenal sebagai penyair, Deknong juga aktif dalam produksi teater dan pertunjukan tarian nasional. Beliau sering terlibat dalam berbagai festival sastra dan budaya, baik di dalam negeri maupun internasional. 

Salah satu karya terkenal Deknong adalah novel “Seulusoh,” yang mengisahkan peristiwa Tsunami 2004 dan mendapat pujian dari para kritikus. Kehadirannya dalam dunia teater Indonesia memberikan warna dan inspirasi bagi banyak seniman muda.

3. Jose Rizal Manua

Jose Rizal Manua
Potret tokoh teater di Indonesia, Jose Rizal Manua. Sumber: Dok.kompas.id

Jose Rizal Manua adalah salah satu tokoh teater Indonesia yang legendaris banget. Lahir di Padang pada 14 September 1954, Jose dikenal sebagai seorang pujangga, pemeran, dan pengisi suara film. Beliau adalah Sarjana Seni lulusan Fakultas Teater, Institut Kesenian Jakarta

Pada tahun 1975, Jose mendirikan Teater Adinda bersama Yos Marutha Effendi dan kemudian Bengkel Deklamasi Jakarta pada tahun 1986. Jose Rizal Manua juga mendirikan Teater Tanah Air, sebuah kelompok teater anak-anak yang sukses meraih juara pertama pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9 di Lingen, Jerman. 

Karya-karya Jose seringkali mengangkat tema kebangsaan dan kemanusiaan, memberikan pesan moral yang kuat melalui pertunjukan teaternya. Dedikasinya dalam dunia teater telah memberikan pengaruh besar, baik di tingkat nasional maupun internasional.

4. Teguh Karya

Teguh Karya
Potret tokoh teater di Indonesia, Teguh Karya. Sumber: Dok. kompaspedia.kompas.id

Teguh Karya lahir dengan nama Steve Liem Tjoan Hok pada 22 September 1937 di Pandeglang, Banten, Teguh Karya adalah maestro perfilman Indonesia yang juga pendiri Teater Populer pada tahun 1968. 

Teguh Karya belajar drama dan film di East-West Center, Universitas Hawaii, dan banyak menghasilkan karya yang mendapat penghargaan. Beliau dikenal sebagai sutradara yang berhasil menggabungkan elemen-elemen teater ke dalam film-filmnya, sehingga menghasilkan karya yang sangat artistik dan berkesan. 

Beberapa film terkenal yang disutradarainya antara lain “Pernikahan Darah,” “Inspektur Jenderal,” dan “Kopral Woyzeck.” Dedikasi dan inovasinya dalam dunia seni membuatnya mendapatkan banyak penghargaan, termasuk enam Piala Citra untuk kategori Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia.

5. Rustam Effendi

Rustam Effendi
Potret tokoh teater di Indonesia, Rustam Effendi. Sumber: Dok. collectie.nederlandsfotomuseum.

Rustam Effendi adalah penulis naskah teater berbahasa Indonesia pertama pada tahun 1926, yang menjadi tonggak penting dalam perkembangan seni teater modern di Indonesia. Rustam Effendi dikenal melalui karyanya yang berjudul Bebasari, sebuah naskah teater yang mengangkat tema perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Karya-karya Rustam Effendi memberikan pengaruh besar dalam dunia teater Indonesia, terutama dalam penggunaan Bahasa Indonesia sebagai medium utama. Dengan naskah-naskahnya, Rustam berhasil mengangkat teater ke level yang lebih tinggi dan membuka jalan bagi generasi penerus untuk terus berkarya dalam seni teater. 

6. Nano Riantiarno

Nano Riantiarno
Potret tokoh teater di Indonesia, Nano Riantiarno. Sumber: Dok. inilah.com

Nano Riantiarno lahir di Cirebon pada 6 Juni 1949 dan memiliki nama lengkap Norbertus Riantiarno. Ia mulai mengenal dunia seni melalui kelompok kesenian Tunas Tanah Air di Cirebon pada tahun 1964. 

Setelah lulus SMA, Nano melanjutkan studinya di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) dan semakin mendalami seni peran serta teater. Pada tahun 1968, Nano ikut mendirikan Teater Populer bersama Teguh Karya, dan setahun kemudian, ia mendirikan Teater Koma bersama istrinya, Ratna Riantiarno. 

Teater Koma dikenal luas karena sering mengangkat isu-isu sosial dan politik dalam pertunjukannya. Beberapa karya terkenal Nano Riantiarno antara lain Opera Kecoa (1985), Sampek Engtay (1988), dan Semar Gugat (1995). Keberanian Nano dalam mengangkat isu-isu sensitif membuat teaternya selalu dinantikan dan diapresiasi banyak orang.

7.  Ratna Riantiarno

Ratna Riantiarno
Potret tokoh teater di Indonesia, Ratna Riantiarno. Sumber: Dok. kompas.id

Ratna Riantiarno adalah seorang aktris dan aktivis teater yang juga merupakan istri dari Nano Riantiarno. Lahir di Manado pada 23 April 1952, Ratna awalnya lebih dikenal sebagai penari. Ia belajar tari Bali dan sempat berkeliling dunia untuk berbagai pertunjukan tari. 

Pada tahun 1969, tokoh teater Indonesia ini mulai merambah dunia teater dengan bergabung di Teater Kecil pimpinan Arifin C. Noer, di mana ia berperan dalam berbagai lakon terkenal seperti Sumur Tanpa Dasar dan Mega-Mega.

Pada tahun 1977, Ratna ikut mendirikan Teater Koma bersama Nano Riantiarno dan aktif memainkan peran dalam banyak lakon karya suaminya, seperti Bom Waktu, Opera Kecoa, dan Sampek Engtay. Selain itu, Ratna juga memainkan peran penting dalam adaptasi karya penulis drama kelas dunia seperti Romeo Juliet dan The Crucible.

8. Putu Wijaya

Putu Wijaya
Potret tokoh teater di Indonesia, Putu Wijaya. Sumber: Dok. kapanlagi.com

Putu Wijaya adalah seorang sastrawan dan penulis drama yang juga merupakan salah satu tokoh teater Indonesia yang legendaris. Lahir di Puri Anom, Tabanan, Bali pada 11 April 1944, Putu Wijaya memiliki nama asli I Gusti Ngurah Putu Wijaya. 

Meski awalnya sang ayah ingin Putu menjadi dokter, namun karena lemah dalam sains akhirnya Putu lebih memilih untuk menjadi penulis dan seniman. Putu sudah menulis sejak SMP dan hingga kini telah menghasilkan lebih dari 30 novel, 40 naskah drama, seribu cerpen, serta ratusan esai dan artikel. 

Beberapa karya cerpen Putu Wijaya adalah Bor, Protes, Darah, Yel, Blok, Keadilan, Peradilan Rakyat, Tidak, Zig Zag, Klop, Gres, Es Campur, dan beberapa karyanya yang terkumpul dalam kumpulan cerpen Bom

Pada tahun 1971, Putu mendirikan kelompok teaternya sendiri, yakni Teater Mandiri. Karya-karya Putu sering kali mengangkat tema-tema sosial dan politik dengan gaya yang unik dan menarik. Beberapa naskah drama terkenal yang ditulis oleh Putu Wijaya antara lain Bila Malam Bertambah Malam (1970) dan Edan (1988). 

9. Arifin C. Noer

Arifin C. Noer
Potret tokoh teater di Indonesia, Arifin C. Noer. Sumber: Dok. TEMPO/ Rini PWI

Arifin C. Noer adalah seorang sutradara dan penulis naskah yang punya pengaruh besar di dunia teater dan perfilman Indonesia. Lahir di Cirebon pada 10 Maret 1941, Arifin memiliki nama lengkap Arifin Chairin Noer. 

Semasa sekolah, tokoh teater Indonesia ini sudah aktif menulis cerpen dan puisi, bahkan bergabung dengan Lingkaran Drama Rendra dan Himpunan Sastrawan Surakarta. Pada tahun 1968, Arifin pindah ke Jakarta dan mendirikan kelompok teater bernama Teater Kecil. 

Karya-karyanya yang terkenal antara lain Seorang Laki-Laki Tua (1966), Prita Istri Kita (1966), dan Kapai-Kapai (1970). Arifin tidak hanya berkarya di dunia teater, tapi juga di dunia perfilman, di mana ia banyak menulis skenario dan menyutradarai film. 

Selain itu, ada juga beberapa contoh naskah drama Arifin C. Noer, seperti Sepasang Pengantin (1968), Nenek Tercinta (1966), Matahari di Sebuah Jalan Kecil (1966), Mega-Mega (1966), Lampu Neon (1963), dan Seorang Pengemis (1966). 

10. W.S. Rendra

W.S. Rendra
Potret tokoh teater di Indonesia, W.S. Rendra. Sumber: Dok. kumparan.com

Willibrodus Surendra Bawana Rendra, atau yang lebih dikenal dengan nama WS Rendra, lahir di Solo pada 7 November 1935. Beliau adalah sastrawan sekaligus teaterawan yang mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Rendra dikenal karena karyanya yang kaya akan kritik sosial dan politik. 

Beberapa karyanya yang terkenal antara lain Orang-Orang di Tikungan Jalan (1954) dan SEKDA (1977). Tekanan politik pada zamannya membuat Bengkel Teater pindah ke Depok pada tahun 1985. Rendra mendapat julukan Burung Merak karena penampilannya yang penuh dengan pesona. 

Beberapa karya puisi WS Rendra adalah Janganlah Jauh, Bunga Gugur, Kekasih, Telah Satu, dan Temperamen. Berikut contoh puisi WS Rendra yang berjudul Janganlah Jauh.

Janganlah jauh

bagai bulan

hanya bisa dipandang.

Jadilah angin

membelai rambutku.

Dan kita nanti

akan selalu berjamahan.

Kesimpulan

Nah, Sobat Suka Fakta, itulah sepuluh tokoh teater Indonesia yang legendaris. Mereka semua memiliki cerita dan kontribusi luar biasa dalam perkembangan seni teater di Indonesia. Dari karya-karya para tokoh teater Indonesia ini, kita bisa belajar banyak hal dan tentunya semakin mencintai seni teater.

Para tokoh teater ini tidak hanya menciptakan karya yang menghibur, tapi juga memberikan dampak besar dalam pendidikan dan kritik sosial. Dedikasi mereka dalam dunia teater membuat seni ini terus berkembang dan dinikmati oleh berbagai kalangan. 

Jadi, mari kita terus dukung dan apresiasi seni teater Indonesia agar semakin maju dan dikenal di dunia internasional. Teruslah mendukung seni dan budaya Indonesia, Sob! Sampai jumpa di artikel selanjutnya, ya!

Referensi:

  • Kumparan. (2024). Mengenal 10 Tokoh Seni Teater Indonesia. Diakses pada 22 Juli 2024, dari https://kumparan.com/berita-update/mengenal-10-tokoh-seni-teater-indonesia-1wlRlshJqJJ
  • Senibudayasma3bantul. (2021). Tokoh Teater Nusantara. Diakses pada 22 Juli 2024, dari https://senibudayasma3bantul.wordpress.com/2021/04/14/tokoh-teater-nusantara/
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *