Halo, Sobat Suka Fakta! Setelah sebelumnya kita membahas soal Komplek Kota Tua Jakarta, Hotel Pondok Indah Bedugul, hingga Desa Trunyan, kini kita akan beranjak ke Pabrik Gula Colomadu atau yang disebut juga De Tjolomadoe.
Yup! Pabrik ini juga masuk dalam daftar tempat terangker di Indonesia. Eits, tempat ini bukan cuma bangunan tua biasa, lho. Pasalnya, dulu pabrik yang terletak di Jalan Adi Sucipto No. 1, Paulan Wetan, Malangjiwan, Karanganyar, Jawa Tengah ini pernah jadi yang terbesar di Asia. Keren, kan?!
Tapi, di balik gagah dan cantiknya gedung ini, siapa sangka kalau dia menyimpan segudang cerita mistis yang menyelimutinya. Iya, kalau kamu liat dari penampilan luarnya, pasti kamu gak bakal nyangka kalau gedung ini diselimuti dengan kisah-kisah horor.
Sejarah Pabrik Gula Colomadu
Kisah Pabrik Gula Colomadu dimulai pada tahun 1861. Saat itu, Mangkunegara IV, seorang penguasa lokal di Jawa, memutuskan untuk mendirikan pabrik gula ini. Tujuannya simpel, yaitu untuk memodernisasi perekonomian Mangkunegaran dan tentunya, menambah pemasukan.
Pabrik ini dibangun dengan modal sebesar ƒ400.000 yang sebagian besar berasal dari bantuan pemerintah kolonial Belanda dan seorang mayor Tionghoa di Semarang bernama Be Bin Cian. Nama “Colomadu” sendiri punya arti “gunung madu”, sebuah harapan agar pabrik ini bisa menghasilkan banyak kekayaan.
Pabrik Gula Colomadu nggak butuh waktu lama buat menunjukkan kejayaannya. Di awal operasinya, pabrik ini berhasil memproduksi gula dalam jumlah besar dan memberikan keuntungan yang signifikan bagi Mangkunegaran.
Tahun 1928 jadi titik penting lainnya dalam sejarah pabrik ini. Pada tahun ini, Pabrik Gula Colomadu mengalami perluasan area dan perombakan arsitektur. Luas bangunannya menjadi lebih dari satu hektar dengan lahan sekitar enam hektar, membuatnya jadi pabrik gula terbesar di Asia pada masa itu.
Nah, setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1950, kepemilikan Pabrik Gula Colomadu diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Ini jadi salah satu langkah penting dalam sejarah pabrik ini, karena mengubah statusnya dari pabrik kolonial menjadi aset nasional.
Tapi, perjalanan Pabrik Gula Colomadu nggak selalu mulus. Tahun 1998, krisis moneter yang melanda Indonesia membawa dampak besar buat pabrik ini. Akibatnya, Pabrik Gula Colomadu harus berhenti beroperasi.
Bayangin, setelah hampir 137 tahun beroperasi, pabrik ini harus tutup karena kesulitan ekonomi. Bangunannya pun jadi terbengkalai dan kehilangan kejayaannya. Beruntungnya, pada 2018 gedung ini kembali dibuka bahkan dijadikan sebagai tempat wisata yang sangat terawat.
Fakta tentang Pabrik Gula Colomadu
1. Memiliki Luas Lahan 6 Hektar
Nah, Sobat, tahu nggak kalau luas bangunan Pabrik Gula Colomadu mencapai lebih dari satu hektar? Kalau ditotal, luas lahannya sekitar enam hektar. Kebayang kan betapa luasnya tempat ini?
Dengan area sebesar itu, nggak heran kalau pabrik ini dulu pernah jadi yang terbesar di Asia. Setelah direvitalisasi, area yang bisa dijelajahi pengunjung sekitar 1,3 hektar dari total lahan 6,4 hektar. Jadi, siap-siap capek tapi puas keliling di sini, ya!
2. Ada Mesin-Mesin Bersejarah
Salah satu hal yang bikin De Tjolomadoe keren adalah mesin-mesin bersejarah yang masih ada di sana. Mesin-mesin besar yang digunakan untuk mengolah tebu masih dipertahankan, lengkap dengan bintik-bintik karatnya.
Ini sengaja dilakukan supaya pengunjung bisa merasakan nuansa masa lalu. Mesin-mesin ini jadi salah satu daya tarik utama karena menunjukkan betapa besar dan megahnya pabrik ini di masa kejayaannya.
3. Keunikan Nama “Colomadu”
Ada yang penasaran nggak, kenapa namanya “Colomadu”? Nama ini ternyata punya arti “gunung madu”. Walaupun nggak ada penjelasan resmi kenapa dipilih nama ini, tapi kalau dilihat dari tradisi penguasa Jawa, nama ini pasti punya harapan besar agar pabrik ini bisa jadi sumber kekayaan. Dan benar saja, selama bertahun-tahun, Pabrik Gula Colomadu berhasil memberikan pemasukan yang signifikan.
4. Bisa Digunakan untuk Menggelar Berbagai Event
Selain jadi tempat wisata sejarah, De Tjolomadoe juga punya kapasitas besar untuk menggelar berbagai event. Mulai dari concert hall yang bisa menampung hingga 3.000 orang, museum, heritage gallery, kafe, sampai area seni. Banyak kegiatan seru yang udah digelar di sini. Jadi, buat kamu yang suka event seru atau mau ngadain acara besar, tempat ini cocok banget.
Mitos tentang Pabrik Gula Colomadu
1. Penampakan Hantu
Pabrik Gula Colomadu juga nggak lepas dari cerita-cerita horor. Konon, ada penampakan hantu di beberapa sudut pabrik ini. Mitos ini beredar karena pabrik ini sudah lama nggak beroperasi dan terbengkalai selama bertahun-tahun sebelum direvitalisasi. Beberapa pengunjung mengaku pernah melihat sosok-sosok misterius yang muncul tiba-tiba di tengah malam. Serem, kan?!
2. Suara-Suara Misterius
Selain penampakan hantu, ada juga cerita-cerita misteri lainnya. Misalnya, suara mesin yang tiba-tiba berbunyi sendiri, padahal pabrik sudah tidak beroperasi. Ada juga yang bilang pernah mendengar suara-suara aneh, seperti langkah kaki atau suara orang berbisik. Kisah-kisah ini tentu menambah aura misteri Pabrik Gula Colomadu, membuatnya semakin menarik bagi mereka yang suka tantangan dan cerita seram.
3. Tutup karena Kutukan
Sobat Suka Fakta, pasti kalian bertanya-tanya, kenapa Pabrik Gula Colomadu bisa terbengkalai begitu saja? Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa pabrik ini terbengkalai karena ada kutukan.
Katanya, pabrik ini ditinggalkan karena ada kekuatan mistis yang membuat para pekerja enggan untuk kembali. Tapi, sebenarnya, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pabrik gula colomadu tutup karena dampak krisis moneter tahun 1998 yang membuat banyak pabrik dan industri lainnya juga tutup.
Kesimpulan
Sobat Suka Fakta, setelah mengulas panjang lebar tentang Pabrik Gula Colomadu, kita bisa simpulkan bahwa tempat ini adalah sebuah saksi bisu perjalanan sejarah yang luar biasa di Indonesia. Didirikan pada tahun 1861 oleh Mangkunegara IV, pabrik ini pernah menjadi yang terbesar di Asia.
Tempat yang sempat terbengkalai ini sekarang menawarkan berbagai fasilitas seperti museum, kafe, area seni, concert hall, dan multi function hall, sambil tetap mempertahankan nilai historisnya dengan mesin-mesin besar yang penuh sejarah.
Secara keseluruhan, Pabrik Gula Colomadu adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah, arsitektur, dan cerita-cerita misteri. Dengan lokasinya yang strategis dan berbagai kegiatan seru yang bisa dilakukan, tempat ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
REFERENSI:
- “Sejarah Pabrik Gula Colomadu yang Kini Jadi Destinasi Wisata.” Majalah Lintas. Diakses dari https://www.majalahlintas.com/sejarah-pabrik-gula-colomadu-yang-kini-jadi-destinasi-wisata/.
- “Sejarah Pabrik Gula Colomadu, Tempat Wisata Bekas Pabrik Gula Yang Ada di Jawa Tengah.” Radar Jogja. Diakses dari https://radarjogja.jawapos.com/wisata/654658386/sejarah-pabrik-gula-colomadu-tempat-wisata-bekas-pabrik-gula-yang-ada-di-jawa-tengah.
- “De Tjolomadoe.” Wikipedia Bahasa Indonesia. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/De_Tjolomadoe
SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.