Fakta Dunia

14 Hewan Endemik Indonesia yang Masih Bisa Ditemukan

101
×

14 Hewan Endemik Indonesia yang Masih Bisa Ditemukan

Sebarkan artikel ini
Hewan Endemik
14 Hewan Endemik Indonesia yang Masih Bisa Ditemukan. Sumber: IST

Halo Sobat Suka Fakta! Tahukah kamu bahwa Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa? Salah satu bentuk kekayaan alam tersebut adalah hewan endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di wilayah tertentu saja. Hewan-hewan ini bukan hanya menjadi kebanggaan kita, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Jadi, apa yang dimaksud dengan hewan endemik? Hewan endemik adalah spesies yang hidup secara alami di satu daerah tertentu dan tidak ditemukan secara alami di tempat lain. Keunikan mereka terletak pada adaptasi khusus yang mereka miliki terhadap habitat asli mereka. Indonesia, dengan ribuan pulaunya, menawarkan berbagai habitat yang beragam, mulai dari hutan hujan tropis, pegunungan, hingga savana, yang semuanya mendukung kehidupan berbagai spesies endemik.

Sayangnya, seiring dengan perkembangan zaman dan aktivitas manusia yang semakin intensif, banyak hewan endemik Indonesia yang terancam punah. Deforestasi, perburuan liar, dan perubahan iklim menjadi beberapa ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka. Oleh karena itu, penting banget nih, Sobat Suka Fakta, untuk mengenal, memahami, dan berkontribusi dalam upaya pelestarian hewan-hewan ini.

Nah, dalam artikel ini, kita bakal mengenal lebih dekat dengan 14 hewan endemik Indonesia yang menakjubkan. Dari Harimau Sumatra yang gagah hingga Burung Cenderawasih yang memukau, mari kita telusuri keindahan dan keunikan fauna asli Indonesia ini, Sobat!

14 Hewan Endemik Indonesia

1. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)

Gambar jalak bali
Potret Hewan Endemik Jalak bali. Sumber: IST

Burung ini dikenal juga dengan sebutan Curik oleh masyarakat setempat. Jalak Bali punya bulu putih yang menawan dengan sedikit corak hitam di ujung ekor dan sayapnya. Di sekitar matanya ada warna kebiruan yang membuatnya makin eksotis.

Sobat Suka Fakta bisa menemukan Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Burung ini periang dan suka berkicau, kadang terlihat seolah menari di atas air. Sayangnya, burung yang pernah jadi ikon pada uang logam 200 Rupiah terbitan 2008, kini termasuk dalam kategori “Sangat Terancam Punah”. 

2. Monyet Hitam Sulawesi (Macaca Nigra)

Monyet Hitam Sulawesi.
Potret Hewan Endemik Monyet Hitam Sulawesi. Sumber: IST

Beranjak ke Sulawesi Utara, kita ketemu sama Monyet Hitam Sulawesi yang juga dikenal dengan nama Yaki. Monyet ini punya tubuh yang dipenuhi bulu serba hitam, lengkap dengan jambul kepala serta warna merah muda kemerahan di bagian bokongnya. Monyet ini terkenal dengan kecerdasannya dan seringkali menarik perhatian wisatawan karena kelucuannya.

Monyet Hitam Sulawesi hidup di hutan tropis yang berada dalam kawasan Cagar Alam Tangkoko. Sayangnya, mereka juga termasuk dalam kategori “Sangat Terancam Punah” akibat hilangnya habitat dan perburuan liar. Melindungi hutan tropis di kawasan ini menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga kelangsungan hidup mereka.

3. Beruang Madu (Helarctos malayanus)

Beruang Madu.
Potret Hewan Endemik Beruang Madu. Sumber: IST

Terakhir, kita mengenal Beruang Madu, satu-satunya spesies beruang yang bisa ditemukan di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Beruang ini memiliki nama latin Helarctos malayanus dan dikenal dengan ukuran tubuhnya yang kecil dibandingkan dengan spesies beruang lainnya. Beruang Madu memiliki bulu hitam dengan tanda berbentuk bulan sabit berwarna kuning di dada, yang menjadi ciri khas mereka.

Beruang Madu adalah hewan omnivora yang memakan buah-buahan, serangga, dan madu, yang menjadi alasan nama mereka. Sayangnya, populasi Beruang Madu terus menurun akibat deforestasi dan perburuan liar. Mereka juga masuk dalam kategori “Terancam Punah”.

4. Orangutan (Pongo)

Gambar Orang utan
Potret Hewan Endemik orang utan. Sumber: IST

Orangutan adalah primata besar yang menjadi salah satu hewan endemik Indonesia paling terkenal. Di Indonesia, kita bisa menemukan tiga spesies orangutan, yaitu orangutan Sumatra (Pongo abelii), orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), dan orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis). Masing-masing spesies ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

Orangutan Sumatra terkenal dengan bulunya yang coklat kemerahan dan wajah yang ekspresif. Spesies ini terancam punah karena habitatnya yang terus menyusut dan ancaman perburuan liar. Orangutan Kalimantan atau Pongo memiliki wajah besar dengan pelipis yang menyerupai bantal, membuatnya terlihat sangat khas.

Yang menarik adalah orangutan Tapanuli, yang dianggap sebagai spesies baru dan ditemukan di Ekosistem Batang Toru, Sumatra. Kondisi mereka sangat memprihatinkan dengan populasi yang sangat kecil dan terancam punah. Upaya pelestarian terus dilakukan untuk melindungi ketiga spesies orangutan ini, mengingat peran penting mereka dalam ekosistem hutan hujan tropis.

5. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)

Harimau Sumatra
Potret Hewan Endemik Harimau Sumatra. Sumber: IST

Harimau ini adalah salah satu spesies harimau yang paling dikenal di seluruh dunia. Harimau Sumatra memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis harimau lainnya, namun justru inilah yang membuatnya unik. Warna kulitnya lebih gelap dengan corak loreng hitam yang lebih rapat. Uniknya, corak loreng ini, jika dilihat secara seksama, bisa menyerupai sidik jari manusia, lho!

Harimau Sumatra biasanya hidup di hutan-hutan Sumatra, terutama di Taman Nasional Kerinci Seblat, Kawasan Ekosistem Ulu Masen, dan Leuser di Aceh dan Sumatra Utara. Populasinya saat ini diperkirakan hanya tersisa sekitar 400 ekor di alam bebas. Kondisi ini membuat harimau Sumatra masuk dalam kategori sangat terancam punah. Untuk mencegah kepunahan, berbagai upaya konservasi terus dilakukan, salah satunya dengan perlindungan habitat di taman-taman nasional tersebut.

6. Komodo (Varanus komodoensis)

Hewan Endemik Komodo.
Potret Hewan Endemik Komodo. Sumber: IST

Komodo adalah kadal terbesar di dunia dengan panjang mencapai 2-3 meter. Keren banget, kan? Tapi jangan salah, meskipun besar, komodo bisa berlari hingga kecepatan 20 km/jam dan mampu menyamai kecepatan berlari manusia.

Menurut penelitian, komodo ini adalah salah satu hewan purba yang sudah hidup sejak 4 juta tahun yang lalu, dan kini Komodo hanya bisa ditemui di habitat aslinya di Taman Nasional Komodo.

7. Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)

Hewan Endemik Badak Sumatera.
Potret Hewan Endemik Badak Sumatera. Sumber: IST

Selanjutnya, kita beralih ke hewan yang tak kalah ikonis, yaitu Badak Sumatra. Badak ini merupakan spesies badak terkecil dan satu-satunya badak bercula dua yang ada di Asia. Meskipun kecil, badak ini memiliki daya tarik tersendiri dengan ciri khas tubuhnya yang kuat dan kulit yang berlipat-lipat.

Populasi badak Sumatra tersebar di Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Way Kambas. Sayangnya, jumlah mereka semakin menipis, dengan populasi kurang dari 80 ekor di alam liar. Badak ini hidup secara soliter dan hanya melahirkan satu anak setiap tiga atau empat tahun sekali, sehingga pertumbuhan populasinya sangat lambat.

Selain badak Sumatra, ada juga badak jawa atau badak sunda yang termasuk dalam kategori satwa langka di Indonesia. Kedua jenis badak ini menghadapi ancaman kepunahan yang serius, sehingga perlu upaya konservasi yang intensif untuk melindungi mereka.

8. Elang Flores (Nisaetus floris)

Elang Flores
Potret Hewan Endemik Elang Flores. Sumber: Dok. Indonesia.go.id

Burung pemangsa ini hanya bisa ditemukan di pulau Flores dan sekitarnya, seperti Pulau Lombok, Sumbawa, Pulau Satonda, Rinca, dan tentu saja Flores. Elang Flores tergolong burung yang berukuran besar dengan panjang tubuh sekitar 60 cm hingga 79 cm.

Elang Flores memiliki ciri khas berkepala putih dengan garis-garis cokelat kehitaman yang terlihat jelas. Sayangnya, populasinya sangat kecil, diperkirakan tidak melebihi 250 ekor, sehingga masuk dalam daftar merah IUCN dengan status “Sangat Terancam Punah”. Ancaman utama bagi elang ini adalah perburuan liar dan kehilangan habitat. Jika Sobat Suka Fakta ingin melihat mereka di alam liar, Taman Nasional Gunung Rinjani bisa menjadi destinasi pilihan.

9. Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis)

Gambar Gajah
Potret Hewan Endemik Gajah kalimantan. Sumber: IST

Gajah Kalimantan berbeda dari gajah Asia lainnya karena tubuhnya lebih kecil, sekitar seperlima ukuran gajah India. Ini membuat telinganya terlihat lebih besar dibandingkan dengan gajah-gajah lainnya. Selain itu, gading mereka cenderung lebih pendek dan lurus.

Gajah Kalimantan umumnya ditemukan di dataran rendah Kalimantan Timur. Namun, sayangnya, status konservasi gajah Kalimantan berada dalam level “Sangat Terancam Punah”. Ancaman utama bagi mereka adalah hilangnya habitat akibat deforestasi dan perburuan liar.

10. Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus)

Badak Bercula Satu
Potret Hewan Endemik Badak Bercula Satu. Sumber: IST

Badak bercula satu sangat ikonik karena hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Dengan nama latin Rhinoceros sondaicus, badak ini memiliki satu cula di atas hidungnya.

Dahulu, persebaran badak bercula satu tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di seluruh Nusantara dan beberapa daerah di Asia Tenggara lainnya. Namun, sekarang mereka sangat langka dan populasinya terus menurun. Status konservasinya sangat memprihatinkan dengan kategori “Sangat Terancam Punah”.

11. Burung Maleo (Macrocephalon maleo)

Burung Maleo
Potret Hewan Endemik Burung Maleo. Sumber: IST

Selanjutnya ada Burung Maleo dari Sulawesi Tengah yang unik banget. Burung ini punya bulu warna hitam dengan bagian bawah merah muda keputihan, kulit di sekitar matanya berwarna kuning, dan paruhnya berwarna jingga keabuan. Dengan tinggi sekitar 55 cm, burung ini terlihat sangat elegan dan berbeda dari burung lainnya.

Burung Maleo hidup di Taman Nasional Lore Lindu dan merupakan satwa endemik yang nggak bisa ditemui di tempat lain di dunia. Uniknya, burung Maleo hanya bertelur satu butir dalam setiap musim. Hal ini membuat keberadaan burung ini semakin terancam punah karena reproduksinya yang lambat. 

12. Tarsius Kerdil (Tarsius pumilus)

Tarsius Kerdil
Potret Hewan Endemik Tarsius Kerdil. Sumber: IST

Lalu ada hewan primata mungil dari Sulawesi Tengah, yaitu Tarsius Kerdil. Tarsius ini memiliki bulu yang sangat lembut dengan warna coklat keabuan atau coklat kegelapan. Yang menarik, hewan ini memiliki bobot hanya sekitar 50 gram. Kebayang nggak, sekecil apa dia?

Tarsius Kerdil adalah hewan nokturnal yang artinya mereka aktif di malam hari. Hebatnya, mereka pernah dinyatakan punah pada awal tahun 2000-an karena tak lagi terlihat, tetapi pada tahun 2008 peneliti menemukan empat ekor Tarsius Kerdil di Gunung Rorekatimbu, Sulawesi Tengah. Sejak saat itu, status punah atas hewan langka ini pun dihapus. Meskipun begitu, mereka tetap dalam status “Terancam Punah” dan butuh perhatian khusus untuk melindungi mereka dari kepunahan.

13. Burung Cenderawasih (Paradisaeidae)

Hewan Endemik Burung cendrawasih
Potret Hewan Endemik Burung cendrawasih. Sumber: IST

Burung Cenderawasih yang indah ini berasal dari Papua. Burung ini sering disebut sebagai burung surga karena keindahan bulunya yang luar biasa. Nama Cenderawasih sendiri berasal dari kata “cendra” yang berarti dewa-dewi bulan dan “wasih” yang berarti utusan, jadi warga lokal menganggap burung ini adalah reinkarnasi peri yang terbang di sekitar hutan Papua.

Di Indonesia, ada sekitar 30 spesies Cenderawasih dan 28 di antaranya bisa ditemukan di tanah Papua. Beberapa spesies yang terkenal di antaranya adalah Cenderawasih Kuning Kecil, Cenderawasih Botak, Cenderawasih Raja, dan Cenderawasih Merah. Keindahan burung ini membuatnya menjadi incaran para pemburu, sehingga banyak spesies Cenderawasih yang kini terancam punah.

14. Bekantan (Nasalis larvatus)

Bekantan
Potret Hewan Endemik Bekantan. Sumber: IST

Bekantan memiliki nama latin Nasalis larvatus dan terkenal dengan hidungnya yang besar dan menggantung, terutama pada jantan. Hidung besar ini tidak hanya sebagai ciri fisik, tetapi juga berfungsi untuk memikat betina.

Bekantan memiliki tinggi sekitar 72 cm dan berat mencapai 23 kg untuk jantan, sementara betina memiliki tinggi sekitar 61 cm dan berat hingga 11 kg. Mereka hidup berkelompok di hutan campuran, hutan bakau, dan hutan mangrove. Bekantan dikenal sebagai hewan yang pandai mengekspresikan berbagai kondisi emosionalnya, dan mereka juga mengeluarkan suara keras seperti klakson mobil saat merasa terancam. Status konservasi mereka juga masuk dalam kategori “Terancam Punah” akibat perburuan dan hilangnya habitat.

Cara Melestarikan Hewan Endemik Indonesia

Penangkaran
Potret penangkaran gajah. Sumber: Dok. Inasa Ori Sativa

Setelah kita mengenal berbagai hewan endemik Indonesia yang luar biasa, penting juga untuk tahu bagaimana cara melestarikan mereka, Sobat. Hewan-hewan ini menghadapi berbagai ancaman seperti perburuan liar, deforestasi, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, pelestarian mereka membutuhkan upaya dari berbagai pihak, termasuk kita semua. 

Yuk, kita simak beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membantu melestarikan hewan endemik Indonesia!

1. Edukasi dan Sosialisasi

Salah satu langkah awal yang bisa kita lakukan adalah dengan edukasi dan sosialisasi. Penting banget untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga satwa langka. Banyak orang mungkin belum paham betapa kritisnya kondisi beberapa hewan endemik kita. Dengan memberikan informasi yang tepat dan menarik, kita bisa membantu menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk melindungi mereka.

2. Meningkatkan Pelestarian Lingkungan

Habitat yang baik adalah kunci utama bagi kelangsungan hidup hewan endemik. Kita bisa ikut berkontribusi dengan menjaga kebersihan lingkungan, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang merusak alam. Mengurangi jejak karbon juga bisa membantu mengurangi dampak perubahan iklim yang berpengaruh besar pada habitat hewan-hewan ini.

3. Membuat Penangkaran

Pembuatan penangkaran adalah upaya penting lainnya. Penangkaran menyediakan tempat yang aman bagi satwa langka untuk berkembang biak. Dengan penangkaran, populasi hewan-hewan endemik bisa meningkat dan nantinya mereka bisa dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. Beberapa tempat seperti Taman Nasional Bali Barat sudah melakukan penangkaran untuk Jalak Bali dan menunjukkan hasil yang positif.

4. Membuat Papan Larangan

Papan larangan di habitat hewan endemik bisa memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas perburuan. Papan ini biasanya berisi informasi tentang larangan berburu serta sanksi bagi yang melanggar. Ini penting untuk menjaga agar tidak ada lagi perburuan liar yang mengancam populasi hewan endemik kita.

5. Melaporkan Pemburu Satwa Langka

Jika Sobat Suka Fakta melihat atau mengetahui ada aktivitas perburuan liar, jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak berwajib. Melaporkan pemburu satwa langka adalah salah satu tindakan yang sangat membantu dalam upaya pelestarian. Dengan melaporkan, kita bisa memberikan efek jera kepada para pelaku dan membantu menjaga kelangsungan hidup hewan-hewan endemik.

6. Mengikuti Program Pelestarian

Banyak organisasi dan komunitas yang fokus pada pelestarian satwa langka. Sobat Suka Fakta bisa ikut bergabung dan berpartisipasi dalam program-program pelestarian yang mereka adakan. Selain itu, kita juga bisa mendukung program-program ini dengan berdonasi atau menyebarkan informasi tentang kegiatan mereka.

7. Mengurangi Konsumsi Produk yang Merusak Habitat

Beberapa produk yang kita gunakan sehari-hari mungkin berkontribusi terhadap kerusakan habitat hewan endemik. Misalnya, produk yang mengandung minyak kelapa sawit dari hutan yang ditebang secara ilegal. Dengan lebih selektif dalam memilih produk, kita bisa membantu mengurangi tekanan terhadap habitat alami.

Sobat Suka Fakta, setiap langkah kecil yang kita ambil bisa memberikan dampak besar bagi pelestarian hewan endemik Indonesia. Mari bersama-sama kita jaga kekayaan alam kita ini agar tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang. 

Kesimpulan

Halo Sobat Suka Fakta! Setelah kita mengenal berbagai hewan endemik Indonesia yang luar biasa, kita bisa memahami betapa kaya dan uniknya biodiversitas di negeri ini. Dari Harimau Sumatra yang gagah hingga Burung Cenderawasih yang memukau, setiap hewan endemik memiliki peran penting dalam ekosistem dan menjadi kebanggaan kita sebagai warga Indonesia. 

Namun, di balik keunikan dan keindahan mereka, ada ancaman serius yang mengintai. Deforestasi, perburuan liar, dan perubahan iklim adalah beberapa faktor yang membuat banyak hewan endemik kita berada di ambang kepunahan.

Pelestarian mereka membutuhkan upaya dari berbagai pihak, termasuk kita semua. Edukasi dan sosialisasi bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga satwa langka. Pelestarian lingkungan, pembuatan penangkaran, sampai bergabung dan mendukung program-program pelestarian yang diadakan oleh berbagai organisasi juga bisa menjadi langkah positif.

Sobat Suka Fakta, melestarikan hewan endemik Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jaga kekayaan alam Indonesia ini agar tetap lestari dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Terus semangat dan selalu ingat bahwa alam ini adalah warisan yang harus kita jaga bersama. Terima kasih sudah mengikuti pembahasan kita kali ini, dan jangan lupa untuk berbagi informasi ini kepada teman-teman kalian ya!

REFERENSI:

  • Indonesia Travel. (n.d.). 10 Hewan Endemik yang Bisa Kamu Temukan di Indonesia. Diakses dari https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/10-hewan-endemik-yang-bisa-kamu-temukan-di-indonesia.html
  • Indonesia Baik. (n.d.). Hewan Endemik Indonesia. Diakses dari https://indonesiabaik.id/infografis/hewan-endemik-indonesia
  • Blog Eiger Adventure. (n.d.). 10 Hewan Endemik Indonesia yang DIlindungi, Klik di Sini! Diakses dari https://blog.eigeradventure.com/hewan-endemik-indonesia/
  • Worldstrides. (n.d.). 10+ Hewan Endemik Asli Indonesia Beserta Gambarnya. Diakses dari https://lindungihutan.com/blog/hewan-endemik-asli-indonesia-dan-gambarnya/
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *