Fakta Dunia

7 Fakta Unik Bunga Bangkai Raksasa, Tanaman Endemik Sumatra

123
×

7 Fakta Unik Bunga Bangkai Raksasa, Tanaman Endemik Sumatra

Sebarkan artikel ini
Bunga Bangkai Raksasa,
7 Fakta Unik Bunga Bangkai Raksasa, Tanaman Endemik Sumatra. Sumber: Dok. Rumah Perubahan

Hai, Sobat Suka Fakta! Kalian pernah dengar tentang bunga yang ukurannya super besar dan baunya menyengat seperti daging busuk? Eits, ini bukan bunga Rafflesia Arnoldii, tapi bunga bangkai raksasa.

Bunga bangkai raksasa atau yang juga dikenal dengan nama ilmiah Amorphophallus titanum ini merupakan salah satu keajaiban alam yang berasal dari hutan hujan Sumatra, Indonesia. Bunga ini nggak cuma besar, tapi juga punya banyak fakta menarik yang sayang banget kalau kalian lewatkan. 

Mulai dari ukurannya yang fantastis, baunya yang khas, sampai siklus mekarnya yang langka dan misterius. Bunga bangkai raksasa ini benar-benar punya banyak cerita seru untuk kita bahas.

Nah, di artikel ini kita akan mengupas tujuh fakta unik tentang bunga bangkai raksasa yang mungkin belum banyak kalian ketahui. Jadi, siap untuk belajar lebih banyak tentang bunga yang satu ini? Yuk, kita mulai petualangan kita dengan fakta pertama!

Bunga Terbesar di Dunia dengan Tinggi Lebih Dari 3 Meter

Bunga Bangkai Raksasa.
Potret Bunga Bangkai Raksasa. Sumber: Gema Ramadhan

Sobat Suka Fakta, mari kita mulai dengan fakta yang paling menakjubkan tentang bunga bangkai raksasa, yaitu ukurannya yang luar biasa besar. Yup! Bunga bangkai raksasa dikenal sebagai bunga terbesar di dunia. 

Bayangkan, bunga ini bisa tumbuh hingga setinggi lebih dari 3 meter. Itu setara dengan tinggi dua orang dewasa yang berdiri di atas satu sama lain. Ukuran bunga ini memang benar-benar luar biasa.

Bunga bangkai raksasa terdiri dari spadix yang merupakan struktur berbentuk tongkat besar di tengahnya, dan spathe yang terlihat seperti kelopak bunga raksasa. Spathe ini berwarna hijau tua di bagian luar dan merah marun di bagian dalam, menciptakan kontras yang mencolok. 

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, bunga bangkai raksasa bahkan lebih besar dari bunga lain seperti Rafflesia arnoldii yang juga sering disebut sebagai bunga terbesar. Perbedaan utamanya terletak di perbungaan tak bercabang terbesar di dunia yang dimiliki bunga bangkai raksasa, yang berarti semua bunga kecilnya tersusun pada satu batang besar.

Memiliki Bau Busuk yang Berfungsi Untuk Memikat Serangga Penyerbuk

menutup Hidung.
Ilustrasi menutup Hidung. Sumber: IST

Setelah membahas ukurannya, kini saatnya kita berbicara tentang salah satu ciri paling terkenal dari bunga bangkai raksasa, yaitu baunya yang sangat menyengat. Bunga ini tidak disebut sebagai bunga bangkai tanpa alasan, Sobat Suka Fakta. 

Saat mekar, bunga bangkai raksasa mengeluarkan bau yang sangat kuat, mirip dengan daging busuk. Bau ini cukup kuat bahkan bisa tercium dari jarak yang cukup jauh dan bisa membuat siapa saja terkejut. Tapi ternyata, bau menyengat ini bukan tanpa fungsi, Sob. 

Bunga bangkai raksasa menggunakan bau untuk menarik serangga penyerbuk, terutama lalat dan kumbang pemakan bangkai. Bau busuk ini dihasilkan oleh berbagai senyawa kimia, termasuk dimethyl trisulfide, dimetil disulfida, trimetilamina, asam isovalerat, benzil alkohol, fenol, dan indole. 

Kombinasi senyawa-senyawa ini menciptakan aroma khas yang begitu kuat dan tidak bisa dilupakan. Sobat Suka Fakta, seru banget, kan, mengetahui bahwa bau busuk ini sebenarnya adalah strategi pintar dari bunga bangkai raksasa untuk bertahan hidup!

Bunga Bangkai Raksasa Hanya Mekar Setiap 7-10 Tahun Sekali

Bunga Bangkai Raksasa
Bunga Bangkai Raksasa. Sumber: dok. Duncan Reddish

Sobat Suka Fakta, bunga bangkai raksasa ini tidak mekar setiap tahun. Mekarnya sangat jarang terjadi, biasanya hanya setiap 7-10 tahun sekali. Mengejutkannya lagi, saat mekar bunga ini hanya bertahan selama 24-36 jam!

Proses mekarnya bunga bangkai raksasa dimulai dengan masa pertumbuhan vegetatif yang panjang. Umbinya yang besar menyimpan energi selama bertahun-tahun hingga siap untuk mekar. 

Ketika tiba saatnya, bunga ini akan tumbuh dengan cepat dan tiba-tiba mekar dalam semalam. Momen ini sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena keindahannya yang luar biasa dan baunya yang khas.

Namun, mekarnya yang singkat membuat momen ini menjadi sangat istimewa. Bunga bangkai raksasa hanya mekar dalam waktu singkat untuk menarik serangga penyerbuk secepat mungkin. 

Setelah proses penyerbukan selesai, bunga akan mulai layu dan akhirnya mati. Hal ini membuat setiap mekarnya bunga bangkai raksasa menjadi peristiwa yang sangat dinantikan dan seringkali menarik banyak pengunjung mancanegara.

Dengan mengetahui fakta-fakta ini, kita bisa semakin menghargai betapa unik dan istimewanya bunga bangkai raksasa. Mekarnya yang langka dan singkat menjadikannya salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan untuk disaksikan. 

Merupakan Flora Endemik Asal Sumatra Barat

 Hutan hujan Sumatra.
Potret Hutan hujan Sumatra. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, sekarang kita bahas tentang habitat asli bunga bangkai raksasa. Bunga bangkai raksasa ini merupakan tanaman endemik dari hutan hujan di Sumatra Barat, Indonesia. Di habitat aslinya, bunga ini tumbuh subur di area yang lembab dan teduh, dengan tanah yang kaya akan nutrisi.

Hutan hujan Sumatra adalah tempat yang sangat ideal bagi bunga bangkai raksasa untuk berkembang. Lingkungan yang lembap, curah hujan yang tinggi, dan tanah yang subur memberikan kondisi yang sempurna bagi tanaman ini untuk tumbuh dan berkembang. 

Ditemukan Pertama Kali Pada 1878, Bunga Ini Sulit Untuk Dibudidayakan

Odoardo Beccari
Potret Odoardo Beccari. Sumber: Dok. Wikimedia Commons

Sobat Suka Fakta, tahukah kalian bahwa bunga bangkai raksasa pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh seorang ahli botani Italia bernama Odoardo Beccari pada tahun 1878? Yup! Penemuan ini terjadi saat Beccari melakukan ekspedisi ke hutan hujan Sumatra dan menemukan tanaman yang luar biasa ini.

Sejak penemuannya, bunga bangkai raksasa telah menjadi objek penelitian dan budidaya di berbagai kebun raya di seluruh dunia. Salah satu kebun raya pertama yang berhasil membudidayakan bunga ini adalah Royal Botanic Gardens di Kew, London, Inggris. Mekarnya bunga bangkai raksasa di Kew Gardens pada tahun 1889 menjadi peristiwa besar dan menarik perhatian banyak orang.

Budidaya bunga bangkai raksasa tidaklah mudah. Tanaman ini membutuhkan kondisi yang sangat spesifik untuk tumbuh dengan baik. Umbinya harus ditanam di tanah yang subur dan lembap, dan tanaman ini memerlukan banyak ruang untuk berkembang. 

Selain itu, siklus mekarnya yang panjang membuat proses budidaya menjadi tantangan tersendiri. Kebun raya dan peneliti harus bersabar dan memberikan perawatan yang ekstra hati-hati selama bertahun-tahun sebelum bunga ini akhirnya mekar.

Meski demikian, upaya budidaya bunga bangkai raksasa telah membuahkan hasil yang luar biasa. Kini, banyak kebun raya di seluruh dunia yang berhasil membudidayakan bunga ini, termasuk di Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Australia.

Salah satu kisah budidaya yang menarik datang dari Kebun Raya Bonn di Jerman, yang memiliki koleksi bunga bangkai raksasa terbesar di dunia. Di sini, bunga ini telah berhasil mekar beberapa kali dan menjadi subjek penelitian yang intensif. 

Pada tahun 2013, Kebun Raya Bonn mencatat mekarnya bunga bangkai raksasa dengan tinggi 3,20 meter yang merupakan salah satu rekor tertinggi yang pernah ada. Upaya budidaya ini tidak hanya membantu melestarikan bunga bangkai raksasa, tetapi juga memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk melihat dan belajar tentang keajaiban alam ini. 

Memiliki Proses Penyerbukan yang Sangat Menarik

Bunga bangkai raksasa memiliki mekanisme penyerbukan yang sangat cerdas dan efektif, terutama mengingat bahwa bunga ini hanya mekar selama 24-36 jam setiap 7-10 tahun sekali. Ketika bunga bangkai raksasa mekar, spadix (struktur berbentuk tongkat besar di tengah bunga) mengeluarkan bau menyengat yang mirip dengan daging busuk. 

Bau ini adalah strategi utama untuk menarik serangga penyerbuk, seperti lalat daging dan kumbang pemakan bangkai. Serangga-serangga ini biasanya tertarik dengan bau busuk karena mengira ada sumber makanan di dekatnya.

Proses penyerbukan dimulai ketika serangga tersebut tertarik oleh bau dan warna merah marun yang mencolok pada spathe (kelopak besar yang membungkus spadix). Serangga ini kemudian memasuki bagian dalam bunga, di mana bunga jantan dan betina berada. 

Bunga bangkai raksasa memiliki dua cincin bunga, yaitu cincin bagian bawah yang berisi bunga betina, dan cincin bagian atas yang berisi bunga jantan. Pada tahap pertama mekarnya bunga, bunga betina mekar terlebih dahulu. 

Serangga yang tertarik oleh bau bunga akan membawa serbuk sari dari bunga lain ke bunga betina yang siap menerima penyerbukan. Setelah penyerbukan bunga betina selesai, bunga jantan kemudian mekar pada hari berikutnya. 

Serangga yang terperangkap dalam bunga akan membawa serbuk sari dari bunga jantan saat mereka keluar, dan siap untuk melakukan penyerbukan pada bunga bangkai raksasa lainnya. Strategi ini sangat efektif untuk memastikan bahwa bunga bangkai raksasa tidak melakukan penyerbukan sendiri, yang dapat mengurangi keberagaman genetik. 

Sobat Suka Fakta, proses penyerbukan yang menarik ini menunjukkan betapa cerdasnya adaptasi bunga bangkai raksasa dalam memastikan kelangsungan hidupnya.

Masuk Dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah

Royal Botanic Gardens
Potret Royal Botanic Gardens. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, menurut Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), bunga bangkai raksasa saat ini diklasifikasikan sebagai “terancam punah”.

Salah satu ancaman terbesar bagi bunga bangkai raksasa adalah hilangnya habitat akibat deforestasi dan konversi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Hutan hujan Sumatra, yang menjadi habitat asli bunga ini, semakin berkurang luasnya setiap tahun. Selain itu, perubahan iklim juga turut memperburuk kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan bunga bangkai raksasa.

Untuk melindungi bunga bangkai raksasa dari kepunahan, berbagai upaya konservasi telah dilakukan oleh kebun raya dan komunitas ilmiah di seluruh dunia. Kebun raya memainkan peran penting dalam melestarikan bunga ini melalui program budidaya, penelitian, dan edukasi. 

Beberapa kebun raya terkenal, seperti Kebun Raya Bonn di Jerman dan Royal Botanic Gardens di Kew, London, telah berhasil membudidayakan dan mengembangbiakkan bunga bangkai raksasa dengan sukses.

Selain itu, kolaborasi internasional juga sangat penting dalam upaya pelestarian bunga bangkai raksasa. Kebun raya dan lembaga penelitian sering kali bertukar serbuk sari dan bibit bunga bangkai raksasa untuk memastikan keberagaman genetik yang sehat dan untuk mendukung program budidaya di berbagai lokasi. 

Upaya ini membantu meningkatkan jumlah populasi bunga bangkai raksasa di luar habitat aslinya dan memberikan peluang lebih besar bagi bunga ini untuk bertahan hidup. Sobat Suka Fakta, kita semua bisa berperan dalam upaya pelestarian ini. 

Dukungan kita terhadap program konservasi, baik melalui donasi, partisipasi dalam kegiatan edukasi, atau sekadar menyebarkan informasi tentang pentingnya menjaga kelestarian bunga bangkai raksasa, sangat berarti bagi masa depan tanaman yang luar biasa ini.

Kesimpulan

Nah, Sobat Suka Fakta, itulah tujuh fakta unik tentang bunga bangkai raksasa, tumbuhan endemik dari Sumatra yang luar biasa ini. Mulai dari ukurannya yang fantastis, baunya yang khas, siklus mekarnya yang langka, hingga habitat aslinya yang terancam, bunga bangkai raksasa memang penuh dengan cerita menarik dan menakjubkan.

Bunga bangkai raksasa bukan hanya sekadar tanaman raksasa yang menakjubkan, tetapi juga simbol penting dari keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan hujan Sumatra yang perlu kita jaga. Ancaman terhadap habitat asli bunga ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli dan aktif dalam menjaga lingkungan.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan membuat kalian semakin mencintai dan peduli terhadap alam. Jangan lupa untuk selalu mengikuti artikel-artikel menarik lainnya di blog ini. Sampai jumpa di artikel berikutnya, Sobat Suka Fakta! Tetap semangat dan terus belajar hal-hal baru!

REFERENSI

  • Wikipedia. “Amorphophallus titanum.” Wikipedia, the free encyclopedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Amorphophallus_titanum (diakses 18 Juni 2024).
  • Treehugger. “Corpse Flower (Amorphophallus titanum).” https://www.treehugger.com/corpse-flower-amorphophallus-titanum-5095935 (diakses 18 Juni 2024).
  • Live Science. “Corpse Flower: Facts About the Smelly Plant.” https://www.livescience.com/51947-corpse-flower-facts-about-the-smelly-plant.html (diakses 18 Juni 2024).
  • Department for Environment and Water. “9 Things You Might Not Know About South Australia’s Corpse Flower.” https://www.environment.sa.gov.au/goodliving/posts/2016/01/corpse-flower (diakses 18 Juni 2024).
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *