Halo Sobat Suka Fakta! Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana hewan berkembang biak? Nah, di dunia hewan, ada banyak cara keren yang mereka gunakan untuk menghasilkan keturunan. Ada yang melahirkan seperti mamalia, ada juga yang bertelur atau ovipar seperti burung. Setiap metode punya keunikannya sendiri, lho!
Kali ini, kita bakal fokus pada cara hewan berkembang biak dengan cara bertelur, yaitu ovipar. Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah ini, tapi apa sih sebenarnya ovipar? Apa perbedaannya dengan hewan vivipar itu? Apa saja contoh hewan ovipar?
Nah, pas banget, artikel ini akan mengenalkan kalian secara lebih dalam kepada hewan ovipar dan bagaimana mereka berkembang biak dengan cara bertelur. Siap untuk petualangan pengetahuan yang seru ini? Yuk, simak artikel berikut ini, Sobat Suka Fakta!
Ciri-Ciri Hewan Ovipar
Hewan ovipar memiliki ciri khas yang membedakannya dari hewan lain. Pertama, mereka tidak memiliki kelenjar susu, jadi induk hewan ovipar tidak menyusui anaknya. Kedua, hewan ovipar juga tidak memiliki daun telinga.
Telur mereka biasanya dierami oleh induknya atau disimpan di tempat yang aman sampai menetas. Proses pengeraman ini penting untuk menjaga suhu telur agar bisa berkembang dengan baik.
Sedangkan di sisi lain, hewan vivipar memiliki beberapa ciri unik. Mereka memiliki kelenjar susu yang digunakan untuk menyusui anaknya setelah lahir. Hewan vivipar juga memiliki daun telinga dan saluran uterus tempat embrio berkembang. Embrio mendapatkan nutrisi langsung dari induknya melalui plasenta, yang memastikan mereka tumbuh sehat hingga siap dilahirkan.
Perbedaan Hewan Ovipar dan Vivipar
Perbedaan dari hewan ovipar dan vivipar terlihat dari bagaimana cara mereka melahirkan, Sobat.
Hewan ovipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Jadi, setelah proses pembuahan, telur akan dikeluarkan dari tubuh induknya dan berkembang di luar tubuh. Sebaliknya, hewan vivipar berkembang biak dengan cara melahirkan. Embrio berkembang di dalam tubuh induknya sampai siap dilahirkan.
Cara Pembuahan Hewan Ovipar
Dalam hal pembuahan, hewan ovipar dan vivipar juga berbeda. Pada hewan ovipar, pembuahan bisa terjadi di luar tubuh betina, seperti pada ikan dan amfibi yang melepaskan telur dan sperma di air.
Sedangkan pada hewan vivipar, pembuahan terjadi di dalam tubuh betina. Zigot berkembang menjadi embrio di saluran uterus, di mana ia mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta.
Perawatan Anak Hewan Ovipar
Setelah anak lahir atau menetas, hewan ovipar biasanya tidak memberikan perawatan setelah telur menetas. Beberapa spesies mungkin menjaga telur mereka sampai menetas, tetapi setelah itu, anak-anak harus bertahan sendiri.
Sebaliknya, hewan vivipar sering merawat anak-anak mereka setelah lahir. Mereka menyusui dan melindungi anak-anaknya hingga mereka cukup kuat untuk mandiri.
Contoh Hewan Ovipar
Nah, mungkin sekarang muncul pertanyaan dari Sobat Suka Fakta, hewan ovipar apa saja? Hewan ovipar adalah hewan yang bertelur, contohnya ayam dan bebek. Berikut ini adalah beberapa contoh hewan ovipar yang dapat ditemukan di berbagai kelompok hewan, termasuk burung, reptil, amfibi, dan beberapa jenis ikan. Masing-masing hewan ini memiliki cara unik dalam bertelur dan merawat telurnya.
1. Ikan
Ikan adalah contoh menarik dari hewan ovipar karena mereka melakukan pembuahan di air. Telur dan sperma dilepaskan ke air, di mana pembuahan terjadi. Telur ikan biasanya menetas dalam waktu beberapa hari, tergantung pada spesiesnya. Ikan tidak merawat telurnya setelah pembuahan, jadi anak ikan harus mandiri sejak menetas.
2. Semut
Semut adalah serangga sosial yang berkembang biak dengan cara bertelur. Ratu semut bertanggung jawab untuk bertelur dan bisa menghasilkan ratusan ribu telur dalam beberapa hari. Telur semut akan menetas menjadi larva, yang kemudian berkembang menjadi semut pekerja, tentara, atau ratu baru.
3. Bebek
Seperti ayam, bebek juga berkembang biak dengan cara bertelur. Bebek bertelur di sarang yang mereka buat di darat atau dekat air. Telur bebek membutuhkan waktu pengeraman sekitar 28 hari. Bebek betina menjaga telurnya agar tetap hangat dan melindunginya dari predator sampai menetas.
4. Platypus
Platypus adalah contoh unik dari hewan mamalia yang bertelur, atau disebut monotremata. Meski bertelur, platypus memiliki kelenjar susu dan menyusui anaknya melalui pori-pori di perutnya. Telurnya dierami oleh induknya di sarang yang hangat sampai menetas.
5. Kura-Kura
Kura-kura adalah reptil ovipar yang hidup di darat dan air atau amfibi. Mereka bertelur di darat, biasanya dengan menggali lubang di pasir untuk menyimpan telur mereka. Telur kura-kura membutuhkan waktu beberapa bulan untuk menetas, tergantung pada suhu lingkungan. Kura-kura betina tidak menjaga telurnya setelah bertelur, jadi anak kura-kura harus segera belajar bertahan hidup sendiri.
6. Ayam
Ayam adalah salah satu contoh hewan ovipar yang paling dikenal. Mereka bertelur dan mengerami telurnya selama sekitar 21 hari sampai menetas. Ayam betina tidak memiliki daun telinga atau kelenjar susu, jadi mereka tidak menyusui anaknya. Setelah telur menetas, anak ayam harus belajar bertahan hidup sendiri dengan bantuan minimal dari induknya.
7. Ular
Banyak spesies ular yang berkembang biak dengan cara bertelur. Ular betina biasanya menggali lubang atau mencari tempat yang lembap untuk menyimpan telurnya. Waktu pengeraman telur ular bervariasi, tetapi umumnya membutuhkan beberapa bulan. Seperti banyak hewan ovipar lainnya, ular tidak memberikan perawatan setelah telur menetas, sehingga anak ular harus mandiri sejak lahir.
8. Burung Unta
Burung terbesar di dunia ini juga merupakan hewan ovipar. Burung unta menghasilkan telur yang sangat besar dan kuat. Menariknya, mereka bertelur bersama-sama di satu tempat untuk mempermudah perlindungan dari predator. Telur burung unta sangat besar sehingga manusia zaman dahulu menggunakannya untuk membuat pot dan vas.
9. Ikan Cupang
Ikan cupang atau ikan betta adalah hewan yang tengah populer sebagai penghias akuarium karena warnanya yang cantik. Ikan cupang juga berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya berbentuk seperti buih dan biasanya menetas dalam waktu 3 hari setelah dibuahi.
10. Cicak
Cicak adalah contoh lain dari hewan ovipar yang sering kita temui di rumah. Mereka bertelur di tempat yang tersembunyi untuk melindungi telurnya dari predator. Telur cicak biasanya membutuhkan waktu sekitar 40-60 hari untuk menetas. Lingkungan sekitar tempat cicak tinggal dapat mempengaruhi jenis kelamin anak cicak yang menetas.
11. Burung Elang
Burung elang adalah salah satu contoh hewan ovipar yang megah dan cantik. Mereka bertelur hanya dua atau tiga telur setiap kali bertelur, dan seringkali hanya satu anak yang bertahan hidup hingga dewasa. Elang biasanya membuat sarang di tempat tinggi dan terlindungi, seperti di puncak pohon atau tebing curam, untuk melindungi telur dan anak-anaknya dari predator.
12. Burung Merpati
Burung merpati, yang sering kita lihat di perkotaan, juga termasuk hewan ovipar. Mereka biasanya bertelur dua telur sekaligus dan mengeraminya selama sekitar 17-19 hari. Burung merpati dikenal karena kemampuannya untuk menemukan jalan pulang meskipun sudah terbang jauh.
13. Katak
Katak adalah hewan amfibi yang berkembang biak dengan cara bertelur. Mereka biasanya bertelur di air, di mana telur akan menetas menjadi kecebong atau berudu. Kecebong ini akan melalui proses metamorfosis, berubah menjadi katak dewasa. Beberapa spesies katak bahkan menggendong telur-telurnya di punggung untuk melindunginya dari predator.
14. Kupu-Kupu
Kupu-kupu adalah contoh hewan ovipar dari golongan serangga. Mereka bertelur di permukaan daun, dan telur tersebut kemudian menetas menjadi ulat. Ulat ini akan mengalami metamorfosis, berubah menjadi kepompong, dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.
15. Buaya
Buaya adalah reptil besar yang berkembang biak dengan cara bertelur. Mereka menggali lubang di tanah untuk bertelur dan menjaga telurnya hingga menetas. Telur buaya biasanya menetas dalam waktu sekitar 80 hari, tergantung pada suhu lingkungan.
Kesimpulan
Setelah kita membahas berbagai contoh hewan ovipar yang berkembang biak dengan cara bertelur. Hewan ovipar, seperti ayam, kura-kura, dan katak, memiliki cara unik dalam bertelur dan merawat telurnya. Proses pengeraman dan waktu menetas juga bervariasi, tergantung pada spesies dan lingkungan tempat mereka hidup.
Di sisi lain, hewan vivipar seperti mamalia melahirkan anaknya secara langsung dan memberikan perawatan intensif melalui menyusui dan perlindungan. Keberadaan kelenjar susu dan plasenta pada hewan vivipar menunjukkan tingkat evolusi yang kompleks dalam perawatan anak.
Dengan memahami perbedaan antara hewan ovipar dan vivipar, kita dapat lebih menghargai keajaiban alam dan adaptasi unik yang dimiliki setiap spesies. Pengetahuan ini juga membantu kita dalam konservasi dan perlindungan hewan-hewan ini, memastikan bahwa mereka dapat terus berkembang biak dan melanjutkan garis keturunan mereka di alam liar.
REFERENSI:
- Gramedia. “Ciri-ciri Hewan Ovipar: Perbedaan, Cara Pembuahan dan Contoh.” https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-hewan-ovipar/
- Tokopedia. “13 Contoh Hewan Ovipar Beserta Gambar, Ciri dan Penjelasannya.” https://www.tokopedia.com/blog/hewan-ovipar-edu/?utm_source=google&utm_medium=organic#:~:text=Selain%20ayam%2C%20angsa%2C%20kupu%2D,berkembang%20biak%20dengan%20cara%20bertelur.
SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.