Halo, Sobat Suka Fakta! Siapa yang tidak kenal dengan Tupac Shakur si bintang rap legendaris yang namanya masih dikenang hingga hari ini. Eits, Tupac enggak cuma dikenal sebagai musisi berbakat, tapi juga sebagai ikon budaya yang menginspirasi banyak orang.
Namun tahukah kamu, di balik gemerlap kariernya, ada sebuah misteri besar yang belum terpecahkan, yaitu terkait pembunuhan Tupac Shakur. Yup! Kasus pembunuhan Tupac Shakur ini penuh dengan kontroversi dan konspirasi, membuat banyak orang penasaran siapa sebenarnya dalang di balik penembakan tragis itu.
Nah, kali ini Suka Fakta bakal ajak kalian menelusuri kisah pembunuhan Tupac Shakur. Kematian Tupac ini bukan hanya kehilangan besar bagi dunia musik, tapi juga meninggalkan duka mendalam bagi para penggemarnya.
Siapa Tupac Shakur?
Tupac Shakur, atau yang sering dikenal sebagai 2Pac, adalah salah satu rapper Amerika paling berpengaruh dalam sejarah musik hip-hop. Lahir pada tanggal 16 Juni 1971 di New York, Tupac dikenal karena lirik-liriknya yang tajam dan penuh makna, menggambarkan kehidupan keras di jalanan dan berbagai isu sosial yang terjadi pada masa itu.
Keberaniannya dalam berbicara tentang ketidakadilan dan rasisme membuatnya menjadi “suara” bagi banyak orang yang merasa tidak terdengar. Tupac Shakur membuat keindahan gangsta-rap di era 1990-an.
Tupac Shakur telah menjual lebih dari 75 juta album sampai saat ini, menjadikannya salah satu artis dengan album terlaris sepanjang masa. Beberapa album terkenalnya adalah Strictly 4 My N.I.G.G.A.Z (1993), All Eyez on Me (1996), dan Me Against the World (1995)
Tupac Shakur Ditembak Setelah Menyaksikan Pertandingan Tinju
Pada malam 7 September 1996, Tupac berada di Las Vegas untuk menyaksikan pertandingan tinju antara Mike Tyson dan Bruce Seldon di MGM Grand. Malam itu, suasana sangat meriah, namun tidak ada yang menyangka bahwa malam tersebut akan berakhir tragis.
Setelah pertandingan, Tupac dan CEO Death Row Records, Marion Suge Knight, terlibat dalam perkelahian dengan anggota geng Crips, Orlando Anderson, di lobi kasino. Perkelahian ini diduga menjadi pemicu utama yang memicu rangkaian kejadian tragis berikutnya.
Setelah perkelahian, Tupac dan Knight meninggalkan kasino dan melanjutkan perjalanan menuju sebuah klub. Saat mereka berhenti di persimpangan lampu merah di Las Vegas Strip, sebuah Cadillac putih tiba-tiba berhenti di samping mobil BMW mereka.
Dari dalam Cadillac tersebut, beberapa tembakan dilepaskan, mengenai Tupac dan Knight. Tupac terkena empat tembakan, dua di dada, satu di lengan, dan satu di paha. Sementara Knight, yang mengemudikan mobil, hanya terluka ringan akibat serpihan kaca. Tupac segera dilarikan ke rumah sakit, namun enam hari kemudian, pada 13 September 1996, ia meninggal dunia pada usia 25 tahun.
Investigasi Awal Pembunuhan Tupac Shakur Mengalami Hambatan
Setelah penembakan, investigasi awal menghadapi banyak hambatan. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya kerjasama dari saksi-saksi yang berada di tempat kejadian. Banyak yang takut memberikan informasi karena takut akan keselamatan mereka atau takut terlibat dalam konflik geng yang lebih besar.
Polisi Las Vegas melakukan berbagai upaya untuk mengumpulkan bukti dan kesaksian, namun banyak dari mereka yang memilih untuk tetap diam. Hal ini membuat penyelidikan berjalan lambat dan penuh dengan ketidakpastian.
Los Angeles Times, melalui jurnalis pemenang Penghargaan Pulitzer, Chuck Philips, melakukan investigasi mendalam yang diterbitkan pada tahun 2002. Philips mengungkapkan keterlibatan geng South Side Crips dan menyatakan bahwa perkelahian di kasino antara Tupac dan Orlando Anderson menjadi pemicu penembakan.
Investigasi Philips didasarkan pada wawancara dengan sejumlah informan yang setuju memberikan informasi dengan syarat anonim. Namun, investigasi Philips juga dikritik karena mengandalkan sumber-sumber anonim itu.
Duane Davis, Tersangka dalam Pembunuhan Tupac Shakur
Seiring berjalannya waktu, penyelidikan terhadap pembunuhan Tupac Shakur terus berlanjut. Pada tahun 2009, detektif Greg Kading ditugaskan untuk menyelidiki pembunuhan Notorious BIG, yang ternyata memiliki kaitan erat dengan kasus Tupac.
Kading berhasil mendapatkan pengakuan dari Duane “Keffe D” Davis, yang mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan Tupac dalam wawancara polisi. Selain itu, pengakuannya di media juga mendorong polisi untuk melanjutkan penyelidikan.
Pada 29 September 2023, Davis ditangkap dan didakwa atas pembunuhan Tupac Shakur. Ia ditahan tanpa jaminan. Namun, Davis tetap mengelak dan menyatakan jika dirinya tidak bersalah.
Pada 9 Januari 2024, selama masa pemeriksaan status pengadilan, Davis diberikan jaminan USD750.000 dan diperbolehkan menjadi tahanan rumah. Di persidangan, jaksa penuntut menuduh Davis melakukan panggilan telepon di penjara pada Oktober 2023 dengan putranya.
Di telepon itu, Davis mengizinkan putranya untuk membunuh para saksi yang bisa melawan Davis di persidangan. Namun pengacara Davis mengklaim bahwa jaksa penuntut salah menafsirkan isi percakapan itu.
Akhirnya hakim pun memerintahkan pemeriksaan status lagi pada Februari 2024. Kemudian dari pemeriksaan status itu, disepakati bahwa persidangan Davis akan ditunda hingga 4 November 2024 . Meski Davis adalah tahanan rumah, tapi ia tetap di penjara di Clark County Detention Center.
Ada Berbagai Teori Konspirasi Pembunuhan Tupac Shakur
Salah satu teori konspirasi terbesar dalam kasus pembunuhan Tupac Shakur adalah dugaan keterlibatan Notorious BIG, atau Christopher Wallace. Wallace, yang merupakan rival Tupac dalam dunia rap, diduga kuat terlibat dalam pembunuhan ini.
Menurut laporan investigasi oleh Chuck Philips dari Los Angeles Times, Wallace diduga menawarkan USD1 juta kepada anggota geng South Side Crips untuk membunuh Tupac. Bahkan, senjata yang digunakan dalam penembakan tersebut, sebuah pistol Glock kaliber .40, dikabarkan berasal dari Wallace.
Namun, teori ini masih menjadi perdebatan. Meskipun banyak yang percaya bahwa perseteruan antara Tupac dan Wallace memicu pembunuhan ini, tapi bukti konkret yang mengaitkan Wallace dengan pembunuhan tersebut belum ditemukan.
Wallace sendiri tewas dalam sebuah penembakan di Los Angeles hanya enam bulan setelah kematian Tupac. Fakta bahwa dua bintang rap terbesar ini meninggal dalam waktu yang berdekatan semakin memperkuat teori konspirasi yang melibatkan mereka berdua.
Kesimpulan
Sobat Suka Fakta, kasus pembunuhan Tupac Shakur mengungkap betapa rumit dan penuh liku kasus ini. Tupac Shakur, yang dikenal sebagai salah satu rapper paling berpengaruh sepanjang masa, meninggalkan warisan yang mendalam dalam dunia musik dan budaya hip-hop.
Pengaruh Kematian Tupac pada Budaya Hip-Hop juga tidak dapat diremehkan. Kehilangan sosok seperti Tupac meninggalkan kekosongan yang besar dalam industri musik. Namun, karya-karyanya yang penuh makna terus menginspirasi generasi muda dan menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.
Harapan untuk keadilan yang “terlambat” tetap ada di hati para penggemar dan keluarga Tupac. Meskipun butuh lebih dari dua dekade untuk mencapai titik ini, penangkapan Davis menunjukkan bahwa keadilan bisa terus ditegakkan meski memakan waktu yang lama.
Kita semua tentu berharap semoga kasus pembunuhan Tupac Shakur diselesaikan secepatnya, agar Tupac Shakur dan keluarganya bisa mendapat keadilan. Penyelesaian kasus kriminal ini juga tentu bisa jadi titik terang bagi para penggemar Hip Hop.
REFERENSI:
- VOA Indonesia. Tersangka Pembunuhan Tupac Shakur Gambarkan Aksi Pembunuhannya dalam Sebuah Wawancara Tahun 2021. Diakses dari: https://www.voaindonesia.com/a/tersangka-pembunuhan-tupac-shakur-gambarkan-aksi-pembunuhannya-dalam-sebuah-wawancara-tahun-2021/7297668.html
- Britannica. Siapa yang Membunuh Tupac Shakur?. Diakses dari: https://www.britannica.com/story/who-killed-tupac-shakur
- AP News. Arrest in Tupac Shakur killing stemmed from Biggie Smalls death investigation. Diakses dari: https://apnews.com/article/tupac-shakur-killing-duane-keefe-davis-vegas-4a65a9936866f18be6ed7859b67904bb
SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.