Fakta Dunia

Menguak Sisi Gelap Dubai, Perbudakan hingga Perdagangan Manusia 

707
×

Menguak Sisi Gelap Dubai, Perbudakan hingga Perdagangan Manusia 

Share this article
sisi gelap dubai
Menguak Sisi Gelap Dubai, Perbudakan hingga Perdagangan Manusia. Sumber: IST

Halo, Sobat Suka Fakta! Pasti kamu sudah sering dengar tentang Dubai, kan?! Kota ini dikenal dengan kemewahannya, gedung-gedung pencakar langit yang super megah, dan budaya hidup yang serba glamor. 

Kalau lihat foto-fotonya di internet, rasanya semua tentang Dubai itu keren banget dan penuh dengan kemewahan, ya?!. Tapi, pernah nggak sih kamu kepikiran, di balik semua gemerlapnya itu, ada sisi gelap yang jarang banget orang tahu?

Yup! Di balik gemerlap Dubai yang begitu memikat, ternyata tersembunyi banyak fakta gelap yang menarik untuk diulik. Nah, kali ini kita bakal ngobrolin tentang sisi gelap Dubai. Jadi, stay tuned, ya, Sob!

1. Biaya Hidup yang Sangat Mahal

Kota Dubai.
Potret Kota Dubai. Sumber: IST

Nah, Sobat Suka Fakta, selain cuaca yang ekstrem, ada lagi nih yang bikin hidup di Dubai penuh tantangan, yaitu biaya hidup yang tinggi. Bahkan, Dubai termasuk dalam daftar kota termahal di dunia, lho. Bayangin aja, biaya makan di restoran rata-rata bisa mencapai Rp150.000, dan itu baru makan satu kali. 

Kalau kamu ceroboh dalam mengelola keuangan, pengeluaran besar seperti sewa tempat tinggal, barang mewah, biaya pendidikan, dan tip di restoran bisa cepat banget menguras gaji bulanan kamu, meskipun gaji di Dubai bebas pajak.

Biaya sewa apartemen di pusat kota bisa mencapai Rp5 juta per bulan, sementara biaya sewa rumah berkisar antara Rp23 juta hingga Rp31 juta. Itu belum termasuk biaya transportasi. 

Meskipun tarif taksi dimulai dari Rp14 ribuan, tapi tetap saja ini bisa menjadi pengeluaran besar kalau kamu harus sering-sering naik taksi. Tingginya biaya hidup ini membuat banyak orang harus berpikir dua kali sebelum memutuskan tinggal di Dubai. 

Banyak penduduk, terutama ekspatriat, yang harus pintar-pintar mengelola keuangan mereka agar bisa bertahan hidup di kota ini. Jadi, di balik kemewahan dan glamornya, ada harga yang harus dibayar, Sob

2. Negara Arab yang Paling Bebas Mengonsumsi Alkohol

 alkohol.
Ilustrasi minum alkohol. Sumber: IST

Dubai dikenal sebagai kota yang relatif bebas dalam hal konsumsi alkohol dibandingkan negara-negara Arab lainnya. Di sini, kamu bisa menemukan minuman keras di toko-toko berlisensi, hotel, klub malam, dan bar. 

Tapi, meskipun kelihatan bebas, tetap ada aturan yang ketat, lho.Alkohol hanya bisa dibeli oleh warga non-Muslim yang sudah berusia di atas 21 tahun. Kamu juga harus memiliki lisensi khusus untuk membeli alkohol di toko. 

Uniknya, pemerintah Dubai memangkas pajak alkohol hingga 30% untuk menarik lebih banyak wisatawan. Hal ini membuat harga alkohol di Dubai menjadi lebih murah. Meskipun begitu, kamu harus tetap berhati-hati. Minum alkohol di tempat umum atau di luar area yang tidak diizinkan bisa berujung pada denda atau hukuman penjara. 

3. Perbudakan Modern di Balik Berbagai Proyek Mewah

sisi gelap dubai
Ilustasi pekerja dijadikan budak. Sumber: IST

Kamu pasti tau kalau Dubai punya banyak gedung-gedung tinggi dan proyek-proyek mewah. Tapi, tahukah kamu kalau yang membangun semua itu adalah buruh migran dari negara-negara seperti India dan Pakistan? Yup! Mereka datang ke Dubai dengan harapan kehidupan yang lebih baik, tapi kenyataannya sering kali jauh dari harapan.

Banyak dari mereka tertipu oleh agen-agen yang menjanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi dan kondisi kerja yang layak. Namun, setelah tiba di Dubai, mereka dihadapkan pada kenyataan yang pahit. 

Mereka harus bekerja hingga 12 jam sehari bahkan kadang lebih, namun dengan gaji yang sangat minim. Kondisi kerja mereka juga sangat buruk, dan sering kali mereka harus tinggal di asrama yang sesak dan tidak layak huni.

Cerita-cerita ini bukan hanya isapan jempol, Sobat Suka Fakta. Ada banyak kisah nyata tentang buruh migran yang terjebak dalam perjanjian palsu, kehilangan paspor, dan tidak bisa pulang ke negara asal mereka. 

Mereka menjadi ‘budak’ modern di balik kilauan gedung-gedung pencakar langit Dubai. Jadi, di balik kemewahan yang kita lihat, ada banyak penderitaan yang tersembunyi, Sob! Miris, ya?!

4. Tingginya Praktik Prostitusi dan Perdagangan Manusia 

Praktik Prostitusi
Ilustrasi wamita yang menjadi korban prostitusi. Sumber: IST

Meskipun Dubai adalah negara mayoritas Muslim, tapi kenyataannya praktik prostitusi cukup tinggi di sini. Banyak wanita dari berbagai negara seperti Siberia, Pakistan, Afghanistan, China, dan Rusia yang datang ke Dubai untuk bekerja sebagai pekerja seks komersial.

Salah satu praktik yang menghebohkan adalah “Dubai Porta Potty”, di mana pria kaya mendatangkan wanita dari berbagai negara untuk memenuhi fantasi seksual mereka. Wanita-wanita ini dibayar dengan jumlah yang sangat besar, tapi mereka harus melakukan hal-hal yang sangat tidak biasa dan sering kali merendahkan martabat mereka. 

Prostitusi ini juga sering diikuti dengan praktik perdagangan manusia. Perempuan yang diperdagangkan biasanya dijanjikan pekerjaan sebagai sekretaris atau pekerja rumah tangga, tapi akhirnya dipaksa masuk ke dalam prostitusi. Paspor mereka ditahan, sehingga tidak bisa melarikan diri.

5. Korupsi yang Merajalela di Sektor Konstruksi

penyelundupan uang
Ilustrasi penyelundupan uang. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, bisnis konstruksi di Dubai berkembang pesat, dan ini menarik banyak perhatian, termasuk dari para koruptor. Korupsi di sektor ini sangat merajalela, mulai dari penggelapan anggaran hingga pembelian bahan konstruksi dengan harga yang dimark-up.

Setiap tahunnya, selalu ada proyek pembangunan besar di Dubai. Tapi, di balik itu, banyak uang yang dikorupsi. Bahkan, berdasarkan laporan, jumlah uang yang dikorupsi di Dubai dan sekitarnya mencapai USD1 triliun. Korupsi ini tidak hanya merugikan

6. Memiliki Cuaca yang Sangat Ekstrem

Suhu
Ilustrasi suhu Dubai. Sumber: IST

Dubai memiliki suhu yang sangat ekstrem. Bayangkan, suhu di Dubai saat musim panas bisa mencapai 54°C. Suhu ekstrem ini nggak cuma ada di musim panas, pasalnya, sepanjang tahun suhu di Dubai bisa mencapai 45-50°C.

Suhu yang panas itu membuat banyak penduduk yang memilih beraktivitas di malam hari, ketika suhu sedikit lebih bersahabat. Tapi, tentu saja ini bukan solusi yang ideal, karena tubuh manusia juga butuh sinar matahari yang cukup untuk tetap sehat.

Cuaca ekstrem ini juga berdampak pada kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang mengalami dehidrasi, heat stroke, dan masalah kesehatan lainnya karena panas yang tidak manusiawi. 

7. Pemerintah Sangat Ketat dalam Menerapkan Aturan

obat-obatan.
Ilustrasi obat-obatan. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, Dubai memiliki banyak sekali aturan ketat. Misalnya, ada aturan tentang berpakaian, minum alkohol, bahkan tentang berpacaran di tempat umum. Kesalahan kecil ini bisa berakibat pada hukuman yang serius, seperti denda besar atau bahkan penjara. 

Sebagai contoh, membawa obat-obatan ke Dubai bukanlah perkara mudah. Kamu harus membawa resep dokter yang ditulis dalam bahasa Inggris, dan harus selalu siap untuk menunjukkan resep tersebut kepada petugas bandara. Kalau tidak, obatmu bisa disita, dan kamu bisa mendapat masalah besar.

Pemerintah Dubai sangat cermat dalam menegakkan hukum. Mereka tidak segan-segan menjatuhkan sanksi berat bagi siapa saja yang melanggar aturan. Jadi, meskipun Dubai terlihat seperti kota modern yang bebas, sebenarnya ada banyak aturan ketat yang harus dipatuhi. Ini adalah salah satu sisi gelap Dubai yang jarang orang tahu.

8. Kewarganegaraan Dubai Sangat Sulit Didapatkan

kewarganegaraan.
Potret bentuk kartu kewarganegaraan. Sumber: Dok. id.wikihow.com

Bagi banyak orang, mendapatkan kewarganegaraan di Uni Emirat Arab (UEA) adalah impian yang hampir mustahil. Prosesnya sangat ketat dan syaratnya banyak. Bahkan jika kamu sudah tinggal di sana selama bertahun-tahun, bukan berarti kamu otomatis bisa jadi warga negara.

Salah satu cara untuk mendapatkan kewarganegaraan adalah dengan menikah bersama warga UEA. Tapi, tentu saja ini bukan pilihan yang mudah dan tidak bisa dilakukan oleh semua orang. 

Cara lain adalah dengan berinvestasi dalam negeri selama 30 tahun, sambil tetap tinggal dan bekerja di Dubai. Bayangin aja, kamu harus menunggu selama itu hanya untuk mendapatkan kewarganegaraan!

Sulitnya mendapat kewarganegaraan Dubai itu membuat banyak pendatang yang akhirnya hanya bisa mendapatkan izin tinggal sementara. Hal itu membuat mereka harus terus memperbarui izin tinggal setiap beberapa tahun sekali. 

9. Masalah Lingkungan dan Polusi yang Terabaikan

Marina beach
Potret Pantai Marina beach. Sumber: Dok. tripadvisor.co.id

Di balik gemerlap gedung mewah dan proyek megah, ada masalah serius yang sering kali terlupakan, yaitu isu lingkungan. Dubai berkembang begitu pesat sehingga sering kali mengabaikan dampak lingkungan dari pembangunan tersebut. Salah satu masalah besar adalah polusi air dan udara.

Pantai-pantai di Dubai, yang seharusnya jadi tempat rekreasi, sering kali tercemar limbah. Truk-truk pembuangan limbah yang harus mengantri lama di fasilitas pengolahan, kadang-kadang malah membuang limbah mentah ke laut. 

Akibatnya, air pantai penuh dengan kotoran dan bakteri, membuat banyak orang sakit setelah berenang. Ini merupakan masalah besar yang diabaikan pemerintah karena ingin menjaga citra kota yang sempurna di mata dunia.

Nggak cuma itu, polusi udara juga jadi masalah serius. Proyek konstruksi besar-besaran dan penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan menyebabkan kualitas udara yang buruk. 

Meskipun ada upaya untuk memperbaiki kondisi ini, seperti penanaman pohon dan pembuatan ruang hijau, tapi upaya tersebut masih belum cukup untuk mengimbangi tingkat polusi yang tinggi. 

10. Kemiskinan yang Tersembunyi

Sobat Suka Fakta, di balik gedung-gedung pencakar langit dan mobil-mobil mewah, ternyata ada area-area miskin yang jarang terekspos ke publik. Banyak buruh migran yang datang ke Dubai dengan harapan kehidupan yang lebih baik, tapi kenyataannya mereka hidup dalam kemiskinan.

Buruh migran ini biasanya tinggal di kompleks-kompleks yang sangat tersembunyi dan sulit diakses oleh wisatawan. Mereka tinggal di kamar-kamar kecil yang kumuh, dengan kondisi yang sangat tidak layak. 

Setiap kamar biasanya diisi oleh 4-5 orang, dan mereka harus berbagi fasilitas yang minim. Gaji mereka juga sangat kecil, hanya sekitar Rp3-4 juta per bulan, yang tentu saja jauh dari cukup untuk biaya hidup di Dubai.

Selain itu, paspor mereka juga ditahan oleh majikan, sehingga membuat mereka tidak bisa kabur atau pulang ke negara asal. Ini membuat para buruh migran terjebak dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. 

Kesimpulan

Nah, Sobat Suka Fakta, itulah beberapa sisi gelap Dubai di balik kemewahannya yang jarang orang tahu. Semua sisi gelap ini menunjukkan bahwa di balik kilauan dan glamor Dubai, ada banyak masalah serius yang perlu perhatian kita. Sisi gelap ini hanya segelintir dari fakta menarik Dubai yang begitu banyak.

Semoga artikel ini membuka mata kita semua tentang sisi lain dari Dubai yang sering kali terlupakan. Jangan lupa untuk terus kritis dan melihat lebih dalam sebelum mengagumi sesuatu hanya dari permukaannya. Terima kasih sudah membaca, dan sampai jumpa di artikel menarik berikutnya!

REFERENSI

  • Okezone. (2024). 6 Sisi Gelap di Balik Kemewahan Kota Dubai: Biaya Hidup Tinggi hingga Suramnya Nasib Buruh Migran. Diakses dari https://travel.okezone.com/read/2024/01/18/406/2956855/6-sisi-gelap-di-balik-kemewahan-kota-dubai-biaya-hidup-tinggi-hingga-suramnya-nasib-buruh-migran?page=all
  • Hari, Johann. (2009). The Dark Side of Dubai. The Independent. Diakses dari https://www.independent.co.uk/voices/commentators/johann-hari/the-dark-side-of-dubai-1664368.html
  • Fajar. (2023). Di Balik Kemewahan dan Gemerlap Kota, Ini Sisi Gelap Dubai yang Jarang Terekspose. Diakses dari https://fajar.co.id/2023/06/06/di-balik-kemewahan-dan-gemerlap-kota-ini-sisi-gelap-dubai-yang-jarang-terekspose/4

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *