Hai, Sobat Suka Fakta! Pernah nggak sih kalian dengar cerita tentang seseorang yang ketahuan selingkuh dari pasangannya? Atau mungkin kalian sering lihat berita tentang selebriti atau tokoh terkenal yang terlibat perselingkuhan?
Sob, perselingkuhan memang sering banget jadi topik yang bikin kita penasaran dan bertanya-tanya, “Kenapa orang berselingkuh?”. Nah, di artikel kali ini, kita bakal kupas tuntas alasan-alasan psikologis di balik perselingkuhan.
Mengetahui alasan di balik perselingkuhan ini penting banget buat kita supaya bisa lebih bijak dalam menjalani hubungan dan menghadapi berbagai masalah yang mungkin muncul. Yuk, langsung aja kita mulai perjalanan mencari tahu kenapa orang selingkuh dan gimana cara menghadapi situasi ini dengan lebih baik!
Alasan Psikologis di Balik Tindakan Perselingkuhan
1. Jatuh Cinta Lagi pada Orang Lain
Sobat Suka Fakta, salah satu alasan utama kenapa orang selingkuh adalah karena mereka jatuh cinta lagi. Menurut survei, 77% orang yang berselingkuh melakukannya karena perasaan cinta yang berkurang terhadap pasangan mereka. Hubungan yang sudah terasa hambar bisa membuat seseorang merasa kurang dicintai atau kurang diperhatikan. Akibatnya, mereka akan mencari cinta baru di luar hubungannya.
Sob, jika kamu ingin mengetahui apakah kamu sedang jatuh cinta lagi atau tidak, kamu bisa mengetahuinya, lho. Yup! Ada ciri-ciri psikologis yang dialami orang yang sedang jatuh cinta. Dengan mengenali tanda-tanda ini, kamu bisa mencegah diri sendiri melakukan perselingkuhan, Sob!
2. Merasa Diabaikan
Perasaan diabaikan bisa jadi pemicu perselingkuhan. Ketika seseorang merasa kurang diperhatikan atau kurang dihargai oleh pasangannya, mereka mungkin mencari perhatian dan penghargaan dari orang lain. Uniknya, alasan ini lebih banyak digunakan oleh perempuan sebagai alasan kenapa mereka selingkuh.
3. Mau Melampiaskan Hasrat Seksual yang Tak Terkendali
Terakhir, dorongan seksual yang kuat dan tidak terkendali bisa membuat seseorang memilih untuk selingkuh. Meskipun sudah memiliki komitmen dan ikatan dengan pasangan tetap, beberapa orang mungkin merasa sulit untuk mengendalikan hasrat seksual mereka, sehingga mencari pelampiasan di luar hubungan yang ada.
4. Merasa Bosan dan Ingin Mencari Hal Baru
Kebosanan dalam hubungan juga bisa jadi alasan kenapa orang selingkuh. Banyak orang merasa butuh variasi dalam hidup mereka, termasuk dalam hal hubungan. Nah, selingkuh menjadi cara instan yang mereka pilih untuk mencari pengalaman baru, yang mungkin tidak mereka dapatkan dalam hubungan yang sudah berjalan lama.
5. Rasa Marah dan Keinginan untuk Balas Dendam
Kemarahan dan keinginan untuk balas dendam juga bisa jadi alasan kenapa orang selingkuh. Misalnya, jika seseorang merasa sakit hati atau dikhianati oleh pasangannya, mereka mungkin memutuskan untuk selingkuh sebagai cara untuk menghukum pasangan atau membalas dendam.
6. Ada Faktor Situasional
Kadang-kadang, situasi tertentu bisa memicu seseorang untuk berselingkuh. Misalnya, bertemu kembali dengan teman lama, perjalanan dinas luar kota, atau bahkan sekadar bertemu seseorang di bar. Faktor situasional ini bisa membuat seseorang tergoda untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
7. Ingin Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Perselingkuhan juga bisa terjadi karena seseorang ingin meningkatkan rasa percaya dirinya. Mendapatkan perhatian dan rasa dihargai dari orang lain bisa membuat seseorang merasa lebih baik. Jadi, selingkuh akan dipilih jadi cara untuk memuaskan harga diri yang mungkin sedang menurun.
8. Komitmen yang Dibangun Tidak Kuat
Komitmen adalah elemen penting dalam hubungan. Ketika seseorang merasa kurang berkomitmen atau tidak lagi mencintai pasangannya, mereka bisa lebih mudah tergoda untuk selingkuh. Rendahnya komitmen ini sering menjadi faktor utama dalam banyak kasus perselingkuhan.
Sobat Suka Fakta, itulah beberapa alasan psikologis kenapa orang selingkuh. Ternyata, alasan-alasan ini cukup kompleks dan melibatkan banyak faktor emosional dan situasional. Eits, tapi, apapun itu alasannya, selingkuh gak bisa dibenarkan, ya, Sob!
Dampak Perselingkuhan pada Kesehatan Mental: Menyiksa Si Korban dan Juga Pelaku
Sobat Suka Fakta, setelah kita membahas berbagai alasan kenapa orang selingkuh, sekarang kita perlu tahu nih, apa dampaknya pada kesehatan mental? Ternyata, perselingkuhan nggak cuma menyakiti perasaan, tapi juga bisa berdampak besar pada kesehatan mental, baik bagi yang dikhianati maupun si pelaku perselingkuhan.
Ketika perselingkuhan terungkap, pasangan yang dikhianati seringkali merasa sangat terluka, kehilangan kepercayaan, dan mengalami kecemasan serta depresi. Rasa pengkhianatan ini bisa sangat mendalam karena melanggar kepercayaan dan rasa aman dalam hubungan.
Namun, nggak cuma yang dikhianati, pelaku perselingkuhan juga bisa mengalami masalah kesehatan mental. Rasa bersalah dan stres akibat menjaga rahasia bisa mengganggu pikiran mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kedua pasangan bisa mengalami kecemasan, depresi, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri setelah perselingkuhan terungkap. Jadi, dampak perselingkuhan ini memang serius banget, Sobat.
Bagaimana Cara Menghadapi Perselingkuhan?
Nah, Sobat Suka Fakta, kalau kalian atau teman kalian pernah menghadapi situasi perselingkuhan, pasti bingung kan, gimana cara mengatasinya? Tenang, berikut ini ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi perselingkuhan dan mencoba memperbaiki hubungan.
1. Berbicara dengan Pasangan
Langkah pertama yang paling penting adalah berbicara dengan pasangan. Komunikasi terbuka dan jujur sangat diperlukan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin ini nggak mudah, tapi penting banget untuk memulai percakapan tentang perselingkuhan. Cobalah untuk mendengarkan tanpa menyela dan berusaha memahami perspektif pasangan.
2. Minta Bantuan Konselor atau Terapis
Jika merasa sulit untuk mengatasi masalah ini sendiri, melibatkan konselor atau terapis bisa sangat membantu. Terapis pasangan ini bisa membantu kalian berdua untuk menavigasi emosi yang kompleks dan menemukan cara untuk memperbaiki hubungan. Selain itu, terapi pasangan juga bisa memberikan ruang yang aman untuk berbicara tentang perasaan dan menemukan solusi bersama.
3. Mengevaluasi Keinginan Melanjutkan Hubungan
Setelah berbicara dan mungkin menjalani beberapa sesi terapi, penting untuk mengevaluasi apakah kalian masih bisa mempercayai pasangan lagi. Pertanyaan ini sangat krusial karena kepercayaan adalah fondasi dari hubungan yang sehat. Selain itu, tanyakan pada diri sendiri apakah kalian masih ingin melanjutkan hubungan tersebut. Apakah kalian masih mencintai pasangan dan bersedia bekerja keras untuk memperbaiki hubungan?
Kapan Harus Mengakhiri Hubungan?
Sobat Suka Fakta, kadang-kadang meskipun kita sudah mencoba yang terbaik, hubungan mungkin tetap tidak bisa diselamatkan. Lalu bagaimana kita tahu kapan saat yang tepat untuk mengakhiri hubungan?
Jika hubungan dipenuhi dengan konflik yang tidak terselesaikan, permusuhan, dan kurangnya kepedulian satu sama lain, mungkin yang terbaik adalah mengakhirinya. Hubungan seharusnya memberikan cinta, kenyamanan, dan keamanan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi dan kita merasa lebih banyak sakit hati daripada kebahagiaan, mengakhiri hubungan bisa menjadi pilihan yang tepat.
Mengakhiri hubungan memang nggak pernah mudah, apalagi jika kita sudah terikat secara emosional. Namun, penting untuk menjaga kesehatan mental kita sendiri dan tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
Kasus Perselingkuhan Terkenal
Sobat Suka Fakta, kita mulai dengan cerita yang cukup menghebohkan dunia politik di Australia, yaitu perselingkuhan Barnaby Joyce, Wakil Perdana Menteri Australia yang ketahuan berselingkuh dengan stafnya, Vikki Campion. Kasus ini nggak cuma menggemparkan publik, tapi juga membuat Joyce harus mundur dari jabatannya.
Sob, kenapa kasus ini menarik? Jawabannya karena lewat kasus ini, kita jadi tau kalo perselingkuhan nggak cuma terjadi di kalangan orang biasa, tapi juga di kalangan orang terkenal dan punya posisi penting. Hal ini menunjukkan bahwa siapa saja bisa terlibat dalam perselingkuhan, terlepas dari status sosial atau pekerjaannya. Yuk, kita lanjut untuk memahami lebih dalam kenapa orang bisa sampai selingkuh.
Kesimpulan
Jadi, Sobat Suka Fakta, dari semua yang kita bahas, terlihat jelas bahwa perselingkuhan bukan hanya tentang seks, tapi lebih tentang masalah emosional dan pencarian yang salah arah untuk memenuhi kebutuhan hubungan seseorang.
Secara umum, perselingkuhan seringkali dipandang sebagai pelanggaran besar terhadap kepercayaan di dalam sebuah hubungan. Kita biasanya cepat menyalahkan pelaku perselingkuhan dan menganggap mereka sebagai orang yang tidak bermoral. Tapi, Sobat Suka Fakta, ternyata perselingkuhan lebih rumit dari sekadar urusan seks atau moralitas yang rendah.
Faktanya, banyak penelitian menunjukkan bahwa perselingkuhan jarang terjadi hanya karena seks. Cuma sekitar 20% perselingkuhan yang murni terjadi karena alasan seksual. Kebanyakan kasus justru melibatkan aspek emosional. Jadi, mari kita lihat lebih jauh alasan psikologi yang membuat seseorang bisa tergoda untuk selingkuh.
Ingat, komunikasi dan terapi adalah kunci untuk mencoba memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan. Namun, jika semua usaha sudah dilakukan dan hubungan tetap tidak membaik, mengakhirinya mungkin menjadi pilihan terbaik untuk kesejahteraan kita. Jangan lupa, kesehatan mental kita juga sangat penting.
REFERENSI:
- The Conversation. (2018). Mengapa Orang Berselingkuh dan Bagaimana Cara Menghadapinya. Diakses dari https://theconversation.com/mengapa-orang-berselingkuh-dan-bagaimana-cara-menghadapinya-206770
- Halodoc. (2022). Kenapa Orang Suka Selingkuh? Ini Penjelasan Psikologinya. Diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/kenapa-orang-suka-selingkuh-ini-penjelasan-psikologinya
- Hello Sehat. (2020). Alasan Berselingkuh: Faktor Pemicu Selingkuh. Diakses dari https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/alasan-berselingkuh-faktor-pemicu-selingkuh/
SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.