Halo, Sobat Suka Fakta! Kamu pasti paham banget kalo Indonesia punya banyak banget cerita horor urban legend yang begitu menarik untuk diulik. Mulai dari TPU Jeruk Purut, Rumah Hantu Darmo, Pelabuhan Ratu, Toko Merah, Rumah Kentang, Menara Saidah, Goa Belanda dan Jepang, dan masih banyak lagi….
Nah, kali ini kita akan jalan-jalan virtual ke dua tempat sekaligus yang ada di Bandung. Yup! Goa Belanda dan Jepang. Pasti kalian tau dong nama ini? Si urban legend yang nggak cuma punya sejarah panjang, tapi juga penuh dengan cerita mistis yang bikin merinding.
Kedua goa ini nggak cuma jadi tempat wisata karena menawarkan keindahan alam dan sejarah, tapi juga menyimpan berbagai kisah-kisah seram yang bikin bulu kuduk berdiri. Nah, penasaran, kan?!
Yuk, langsung aja ikuti perjalanan menelusuri Goa Belanda dan Jepang ini. Kita gak akan cuma mengulik kisah seramnya aja, tapi juga menelusuri sejarah, fungsi, struktur, dan tips bagi kalian yang mau datang langsung ke Goa Belanda dan Jepang ini. So, let’s dive in, Sob!
Sejarah Goa Belanda dan Jepang
Sobat Suka Fakta, tahu nggak sih kalau Goa Belanda dan Goa Jepang ini dibangun pada masa penjajahan? Yup! Meski kedua goa ini dibangun berdekatan, namun waktu pembuatannya lumayan jauh berbeda, lho.
Goa Belanda dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1906. Awalnya, goa ini difungsikan sebagai terowongan untuk mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air dari Sungai Cikapundung. Tapi, ketika kebutuhan Belanda semakin meningkat, goa ini mulai dialihfungsikan menjadi pusat komunikasi militer.
Sementara itu, Goa Jepang dibangun oleh militer Jepang pada tahun 1942. Goa ini digunakan sebagai barak dan tempat perlindungan selama masa perang. Meski ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Goa Belanda, fungsinya tetap penting bagi militer Jepang.
Para kolonial Jepang menggunakan tenaga kerja paksa atau romusha untuk membangun goa ini, sehingga banyak korban yang berjatuhan. Bayangin, betapa beratnya kerja paksa di masa itu, Sob!
Fungsi Goa Belanda dan Jepang
Pada masa Perang Dunia I dan II, fungsi Goa Belanda berubah secara signifikan. Goa ini menjadi pusat komunikasi militer Belanda, mengingat lokasinya yang strategis dan terlindung. Kondisinya yang terlindung membuatnya aman dari serangan musuh, berbeda dengan fasilitas serupa di Gunung Malabar yang lebih rentan.
Sementara itu, Goa Jepang, meski tidak sempat digunakan sepenuhnya oleh Jepang karena kekalahan mereka dalam perang, tapi tetap memiliki peran penting. Goa ini difungsikan sebagai tempat perlindungan dan penjara bagi tentara Belanda yang ditawan.
Nah, Sob, kedua goa ini meski dibangun oleh penjajah yang berbeda, tapi memiliki satu kesamaan, yaitu memiliki berbagai kisah-kisah kelam yang menambah aura mistisnya dan sangat menarik untuk dijelajahi.
Struktur Goa Belanda
Goa Belanda ini memiliki struktur yang cukup rumit, Sobat. Goa Belanda memiliki struktur yang cukup unik dan kompleks. Dengan panjang total 547 meter dan 15 lorong, goa ini dulu digunakan sebagai terowongan untuk penyadapan aliran sungai Cikapundung dan fasilitas militer.
Ada dua pintu masuk setinggi 3,2 meter yang menghubungkan goa ini dengan dunia luar. Di dalamnya, kamu akan menemukan berbagai lorong yang dulu berfungsi sebagai pusat komunikasi dan komando militer Belanda.
Kondisi goa yang gelap dan lembap semakin menambah kesan mistisnya. Di dalam Goa Belanda, terdapat area sel yang digunakan untuk memenjarakan tawanan. Selain itu, ada juga tempat pengintaian tersembunyi yang bisa diakses melalui gang sempit di sebelah kanan pintu masuk.
Bagian-bagian ini masih terjaga dengan baik, meski suasananya cukup menyeramkan. Buat Sobat yang suka tantangan, menjelajahi setiap sudut goa ini pasti jadi pengalaman yang tak terlupakan.
Struktur Goa Jepang
Meski ukurannya lebih kecil dibandingkan Goa Belanda, tapi Goa Jepang tetap memiliki struktur yang kompleks. Goa ini memiliki dua blok utama, namun hanya satu blok yang tersisa karena blok kedua telah runtuh.
Setiap blok memiliki fungsi khusus, seperti tempat penyimpanan logistik dan barak prajurit. Lorong-lorong di dalam goa saling terhubung, membuatnya terasa seperti labirin. Goa Jepang memiliki empat pintu masuk dan dua ventilasi yang memastikan sirkulasi udara di dalam goa tetap terjaga.
Meskipun kondisinya cukup gelap, ventilasi ini membuat suasana di dalam goa tidak terlalu pengap. Dengan struktur yang masih cukup terawat, goa ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana terlatihnya militer Jepang mengatur tempat perlindungan mereka.
Misteri Goa Belanda dan Jepang
Nah, Sob, sekarang kita akan membahas mengenai misteri Goa Belanda dan Jepang yang sudah sangat terkenal, bahkan menjadi urban legend. Penasaran, kan?! Yuk, langsung aja kita ungkap berbagai misteri Goa Belanda dan Jepang!
1. Banyak Dihuni Hantu
Sobat, siapa yang suka cerita horor? Nah, Goa Belanda dan Goa Jepang punya banyak cerita seram yang beredar di masyarakat. Salah satunya adalah tentang arwah penunggu. Di Goa Belanda, konon katanya ada penampakan hantu prajurit yang sering terlihat oleh pengunjung.
Selain itu, ada juga cerita tentang arwah Prabu Siliwangi yang dipercaya menjadi penunggu di sekitar goa. Nggak cuma penampakan, banyak juga pengunjung yang mengaku mendengar suara-suara aneh di dalam goa.
Suara ratapan, tangisan, bahkan jeritan sering kali terdengar dari ujung lorong yang gelap. Suasana yang gelap dan lembap di dalam goa semakin menambah kesan angker. Buat yang berani buat uji nyali, tempat ini cocok jadi spot favorit kalian!
2. Dilarang Sebut Kata “Lada”
Salah satu hal yang paling terkenal dari Goa Belanda dan Goa Jepang adalah pantangan mengucapkan kata “Lada”. Sobat tahu nggak, kata “Lada” ini berasal dari nama seorang tokoh masyarakat lokal yang sangat dihormati, yaitu Ki Lada Wisesa.
Masyarakat sekitar percaya bahwa mengucapkan kata ini bisa mengganggu arwah yang bersemayam di goa. Buat Sobat yang penasaran, konsekuensi melanggar pantangan ini nggak main-main.
Banyak cerita tentang pengunjung yang kesurupan atau mengalami kejadian mistis setelah mengucapkan kata “Lada”. Beberapa di antaranya bahkan mengaku melihat penampakan hantu atau merasa tubuh mereka menjadi sangat berat.
Akses ke Goa Belanda dan Jepang
Sobat Suka Fakta, kalau kamu ingin merasakan sensasi menjelajahi Goa Belanda dan Goa Jepang, kamu bisa langsung menuju Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda di Bandung. Tahura ini nggak hanya menawarkan pemandangan yang indah dan udara yang sejuk, tapi juga sejarah yang kaya dari masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Lokasinya yang berada di ketinggian 800 hingga 1350 meter di atas permukaan laut menjadikan tempat ini sempurna untuk menikmati suasana alam yang segar. Akses ke Tahura Juanda cukup mudah, lho.
Kamu bisa menggunakan angkutan umum seperti angkot hijau-putih jurusan Ciroyom-Ciburial atau angkot jingga Dago-Caringin. Dari gerbang utama, kamu perlu berjalan kaki sekitar 800 meter untuk mencapai Goa Belanda dan 200 meter lagi untuk mencapai Goa Jepang.
Di sekitar kawasan ini juga terdapat warung makan dan fasilitas wisata lainnya yang membuat kunjunganmu semakin nyaman. Jangan lupa, ya, untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak merusak peninggalan sejarah di sini.
Eksplorasi Alam di Taman Hutan Raya Juanda
Tahura Juanda tidak hanya dikenal karena Goa Belanda dan Jepang saja, Sobat. Tempat ini juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Dengan area seluas 590 hektar, kamu bisa menikmati udara segar dan pemandangan hijau yang menenangkan.
Tahura Juanda menyatu dengan Maribaya yang terletak di Lembang, sehingga kamu bisa melakukan trekking sejauh kurang lebih 6 km. Udara yang sejuk dan pemandangan alam yang serba hijau membuat kegiatan trekking di sini jadi lebih menyenangkan.
Selain trekking, kamu juga bisa mengunjungi berbagai objek wisata lainnya di Tahura Juanda. Ada Curug (air terjun) Dago, Curug Omas, dan Curug Lalay yang menawarkan pemandangan air terjun yang menakjubkan.
Di sini juga terdapat penangkaran rusa, di mana kamu bisa melihat rusa-rusa yang hidup di habitat alaminya. Tempat-tempat ini cocok banget buat kamu yang ingin bersantai sambil menikmati keindahan alam.
Tips Berkunjung ke Goa Belanda dan Jepang
Sebelum berkunjung ke Goa Belanda dan Jepang, pastikan kamu mempersiapkan perlengkapan yang cukup. Karena goa-goa ini cukup gelap, jangan lupa membawa senter atau lampu kepala.
Pakailah sepatu yang nyaman dan pakaian yang sesuai dengan kondisi alam di Tahura Juanda. Bawa juga air minum dan camilan untuk mengisi energi selama menjelajah. Selain membawa perlengkapan yang cukup, kamu juga perlu menghormati aturan dan pantangan yang ada.
Salah satunya adalah tidak mengucapkan kata “Lada” di dalam goa. Pantangan ini harus benar-benar diikuti untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Hormati juga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kelestarian alam serta peninggalan sejarah di tempat ini.
Goa Belanda Dulunya Apa?
Goa Belanda awalnya difungsikan sebagai terowongan untuk mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air dari Sungai Cikapundung. Tapi, ketika kebutuhan Belanda semakin meningkat, goa ini mulai dialihfungsikan menjadi pusat komunikasi militer.
Siapa yang Mendirikan Goa Jepang?
Goa Jepang dibangun oleh militer Jepang pada tahun 1942. Goa ini digunakan sebagai barak dan tempat perlindungan militer Jepang selama perang. Meski ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Goa Belanda, tapi fungsinya tetap penting bagi militer Jepang.
Kenapa Jepang Membangun Goa?
Karena militer Jepang membutuhkan tempat untuk menyimpan senjata dan berlindung dari serangan musuh selama perang. Oleh karena itu, Jepang memanfaatkan goa sebagai andalan untuk tempat berlindung dan menyimpan senjata. Goa-goa ini selain dibangun sendiri melalui tenaga romusha, juga didapat oleh Jepang dengan mengambil alih goa-goa milik penjajah sebelumnya, seperti Belanda.
Goa Belanda Ketika Masa Penjajahan Difungsikan untuk Kegiatan Apa Saja?
Ketika masa penjajahan, Goa Belanda difungsikan sebagai tempat tahanan pribumi, pusat komunikasi militer Belanda, dan tempat penyimpanan senjata seperti mesiu.
Kesimpulan
Sobat Suka Fakta, cerita dan fakta tentang Goa Belanda dan Jepang membawa kita pada pemahaman bahwa tempat ini lebih dari sekadar destinasi wisata biasa. Dengan sejarah kelam yang menyelimutinya, kedua goa ini menawarkan pengalaman mistis yang tidak akan mudah dilupakan. Setiap sudut goa ini penuh dengan cerita seram yang siap membuat bulu kuduk berdiri.
Walau begitu, Goa Belanda dan Jepang tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, terutama bagi Sobat Suka Fakta yang suka tantangan dan hal-hal berbau mistis. Jadi, kalau kamu berani dan penasaran, jangan ragu untuk menjelajahi kedua goa ini. Tapi ingat, selalu patuhi aturan dan pantangan yang ada, ya!
REFERENSI:
- Noice. (n.d.). Kisah Mistis Gua Belanda: Sejarah Hingga Pantangannya. Retrieved from https://www.noice.id/info-terbaru/kisah-mistis-gua-belanda-sejarah-hingga-pantangannya/
- Tokopedia. (n.d.). Goa Belanda & Goa Jepang yang Menyimpan Misteri. Retrieved from https://www.tokopedia.com/blog/goa-belanda-goa-jepang-yang-menyimpan-misteri/?utm_source=google&utm_medium=organic
- Correcto. (n.d.). Misteri Goa Belanda dan Goa Jepang di Bandung, Benarkah Dilarang Menyebut Kata Lada? Retrieved from https://correcto.id/beranda/read/35422/misteri-goa-belanda-dan-goa-jepang-di-bandung-benarkah-dilarang-menyebut-kata-lada