Fakta Unik

Mengenal Planet Terbesar di Alam Semesta yang Jauh Lebih Besar dari Jupiter! 

31
×

Mengenal Planet Terbesar di Alam Semesta yang Jauh Lebih Besar dari Jupiter! 

Sebarkan artikel ini
Planet Terbesar
Mengenal Planet Terbesar di Alam Semesta yang Jauh Lebih Besar dari Jupiter. Sumber: vecstock/freepik

Halo, Sobat Suka Fakta! Pernah nggak sih kamu penasaran sama keajaiban alam semesta? Salah satu topik yang sering bikin kita kagum adalah planet-planet yang mengorbit di luar angkasa.

Nah, di artikel kali ini, kita bakal bahas planet terbesar di tata surya yang jauh lebih besar dari Jupiter, yaitu ROXs 42 Bb, sebuah raksasa gas yang jaraknya hampir 500 tahun cahaya dari Bumi. Wow, amazing, kan?!

Kamu mungkin penasaran, gimana sih para ilmuwan bisa nemuin planet-planet ini? Apa aja sih karakteristik unik dari planet-planet raksasa ini dan apa yang bikin planet ini unik? Nah, semua pertanyaan ini bakal kita jawab di artikel ini.

So, ikuti terus artikel ini sampai habis, ya, Sob! Yuk, langsung aja kita mulai petualangan antariksa kita ini!

Apa itu Planet Ekstrasurya?

Planet Ekstrasurya
Ilustrasi Planet Ekstrasurya. Sumber: NASA, ESA, CSA, A.Carter, S.Hink

Sobat Suka Fakta, sebelum kita lebih jauh ngomongin planet terbesar di alam semesta, yuk kita pahami dulu apa itu planet ekstrasurya.

Jadi, planet ekstrasurya atau exoplanet adalah planet-planet yang mengorbit bintang-bintang di luar tata surya kita. Gampangnya, kalau di tata surya kita ada Bumi yang mengorbit Matahari, di luar sana ada banyak planet lain yang mengorbit bintang-bintang lain. Jadi, gimana cara para ilmuwan menemukan planet-planet ini? 

Ada beberapa metode keren yang mereka pakai, salah satunya adalah metode pencitraan langsung. Metode ini melibatkan pengambilan gambar eksoplanet secara langsung, jadi seperti memotret planet dari jarak jauh. 

Selain itu, ada juga metode kecepatan radial dan metode transit. Metode kecepatan radial itu dilakukan dengan mengukur goyangan halus bintang yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet yang mengorbitnya. Sementara metode transit dilakukan dengan mendeteksi planet saat melintas di depan bintang induknya, yang bikin kecerahan bintang berkurang untuk sementara waktu.

Penelitian tentang planet ekstrasurya ini penting banget, lho! Dengan mengetahui ada planet-planet di luar sana, kita jadi lebih paham tentang sistem planet di luar tata surya kita dan bahkan membuka kemungkinan untuk menemukan dunia lain yang mungkin bisa dihuni. Seru banget, kan?!

ROXs 42 Bb Adalah Planet Terbesar di Alam Semesta

 Planet ROXs 42 Bb
Potret Planet ROXs 42 Bb. Sumber: Dok. space.fandom

Nah, sekarang kita masuk ke topik utama, Sobat Suka Fakta! Yuk, kenalan sama ROXs 42 Bb, planet terbesar yang ada di alam semesta. 

ROXs 42 Bb ini adalah planet ekstrasurya raksasa gas yang ditemukan pada tahun 2013. Bayangin, planet ini jaraknya hampir 500 tahun cahaya dari Bumi, jauh banget kan?! Ukuran ROXs 42 Bb juga nggak main-main, diperkirakan sekitar 1,12 kali radius Jupiter. Gede banget!

Planet ini mengorbit di sekitar sistem bintang biner, yang artinya ada dua bintang di pusat sistemnya. Fakta ini bikin ROXs 42 Bb jadi makin menarik buat dipelajari. Para ilmuwan yakin kalau penemuan planet sebesar ini bisa membantu kita lebih memahami gimana planet-planet terbentuk dan berkembang.

Para Ilmuwan Pakai Metode Pencitraan Langsung Untuk Menemukan ROXs 42 Bb

 ROXs 42 Bb
Potret Metode pencintraan langsung. Sumber: Dok. ruangangkasaluas.blogspot.

Sobat Suka Fakta, kamu pasti penasaran gimana caranya para ilmuwan bisa nemuin ROXs 42 Bb yang jaraknya ratusan tahun cahaya dari Bumi. Jawabannya adalah dengan metode pencitraan langsung. 

Teknik ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengambil gambar eksoplanet secara langsung, bukan cuma mendeteksi keberadaannya lewat pengaruhnya terhadap bintang induknya. Pencitraan langsung ini memang nggak gampang. Butuh teleskop super canggih dan teknologi tinggi untuk bisa melihat planet yang jauh di sana. 

Selain pencitraan langsung, ada juga teknik lain yang sering dipake, seperti metode kecepatan radial dan metode transit yang tadi kita bahas. Metode kecepatan radial bisa mendeteksi goyangan halus pada bintang yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet, sementara metode transit bisa melihat penurunan kecerahan bintang saat planet melintas di depannya.

Menemukan planet sebesar ROXs 42 Bb ini adalah pencapaian luar biasa bagi para ilmuwan. Penemuan ini nggak cuma bikin kita lebih ngerti tentang alam semesta, tapi juga ngasih kita gambaran lebih jelas tentang bagaimana planet-planet bisa terbentuk dan berkembang di luar sana.

Di Alam Semesta Ada Raksasa Gas, Jenis Planet Raksasa yang Berisi Gas!

Planet Saturnus.
Potret Planet Saturnus. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, setelah kenalan sama ROXs 42 Bb, sekarang kita bahas tentang apa itu raksasa gas. Jadi, raksasa gas adalah jenis planet raksasa yang sebagian besar terdiri dari gas, terutama hidrogen dan helium. 

Raksasa gas ini nggak punya permukaan padat kayak Bumi, jadi kamu nggak bisa jalan-jalan di atasnya. Atmosfernya yang tebal juga sering menampilkan pola cuaca dinamis, termasuk badai besar dan kumpulan awan yang menakjubkan.

Raksasa gas ini biasanya terletak di wilayah terluar sistem planet. Contoh raksasa gas di tata surya kita adalah Jupiter dan Saturnus. Kedua planet ini memiliki medan magnet yang sangat kuat dan sistem cincin yang indah. 

Oh ya, raksasa gas juga punya banyak bulan yang mengorbit mereka. Misalnya, Jupiter punya lebih dari 80 bulan, termasuk empat bulan terbesar yang dikenal sebagai bulan Galilea.

Dengan mempelajari raksasa gas, kita bisa lebih memahami bagaimana planet-planet terbentuk dari piringan gas dan debu di sekitar bintang muda. Selain itu, raksasa gas juga bisa membantu kita memahami dinamika sistem planet dan interaksi gravitasi antara planet dan bintang induknya.

Adanya Penemuan Planet Raksasa Lainnya yang Disebut ‘Super-Jupiter’

Super Jupiter.
Potret Super Jupiter. Sumber: Dok. science.nasa.gov

Sobat Suka Fakta, selain ROXs 42 Bb, ada juga beberapa planet raksasa lain yang nggak kalah menarik. Planet-planet ini sering disebut sebagai “super-Jupiter” karena ukurannya yang lebih besar dari Jupiter. Salah satu contohnya adalah Kappa Andromedae b. Planet ini memiliki massa sekitar 12,8 kali massa Jupiter! Gede banget, kan?!

Ada juga HAT-P-67 b yang radiusnya sekitar dua kali radius Jupiter. Tapi, menariknya, HAT-P-67 b ini punya kepadatan yang sangat rendah, jadi massanya cuma sekitar sepertiga dari massa Jupiter. Keunikan ini menunjukkan bahwa planet-planet raksasa bisa punya variasi ukuran dan massa yang sangat beragam.

Super-Jupiter lainnya adalah WASP-17 b dan KELT-9b. WASP-17 b punya radius yang hampir dua kali radius Jupiter, sementara KELT-9b punya radius sekitar 1,84 kali radius Jupiter. Kedua planet ini menunjukkan bahwa planet raksasa bisa “mengembang” hingga ukuran yang sangat besar, meskipun massanya nggak selalu sebanding dengan ukurannya.

Planet Memiliki Batas Ukuran Agar Bisa Tumbuh

 Planet HD 106906 b.
Potret Planet HD 106906 b. Sumber: Dok. allsci-fi.

Sobat Suka Fakta, ada satu hal menarik tentang ukuran planet. Ternyata, ada batasan seberapa besar sebuah planet bisa tumbuh. 

Planet-planet yang massanya lebih dari sekitar 13 kali massa Jupiter biasanya diklasifikasikan sebagai katai coklat, bukan planet. Katai coklat ini sering disebut sebagai “bintang gagal” karena mereka lebih berat dari planet, tapi nggak cukup masif untuk memulai fusi hidrogen di intinya.

Misalnya, planet HD 39091 b dan HD 106906 b, yang massanya sekitar 12,3 kali massa Jupiter. Meskipun besar, mereka masih diklasifikasikan sebagai planet karena massanya berada di bawah batas 13 kali massa Jupiter. Di sisi lain, katai coklat seperti SDSS J0104+1535, yang massanya 90 kali lebih besar dari Jupiter, lebih mirip bintang kecil daripada planet.

Perbedaan utama antara planet dan katai coklat adalah kemampuan mereka untuk membakar deuterium, yaitu bentuk hidrogen berat. Benda yang bisa membakar sebagian besar deuterium awalnya biasanya diklasifikasikan sebagai katai coklat. 

Jadi, meskipun ada planet-planet raksasa yang sangat besar, mereka tetap punya batasan ukuran sebelum dikategorikan sebagai katai coklat.

Jupiter Adalah Planet Terbesar di Tata Surya

Planet Jupiter.
Potret Planet Jupiter. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, sekarang kita bahas planet yang udah nggak asing lagi buat kita, yaitu Jupiter. Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita, dan ukurannya benar-benar luar biasa. Bayangin aja, radius Jupiter sekitar 69.911 km, yang artinya sekitar 11 kali lebih besar dari radius Bumi. Kalau Bumi seukuran koin 20p, Jupiter bakal sebesar bola sepak!

Nggak cuma ukurannya yang bikin Jupiter istimewa, tapi juga massanya. Bayangin, Jupiter punya massa lebih dari dua kali lipat total massa semua planet di tata kita. Berat banget, kan?! 

Jupiter juga memiliki gravitasi yang besar. Oleh sebab itu,Jupiter punya banyak bulan yang mengorbitnya, total ada 80 bulan yang udah dikonfirmasi. Empat bulan terbesar dikenal sebagai bulan Galilea, yaitu Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.

Permukaan Jupiter dipenuhi dengan pola awan yang dinamis dan badai besar. Salah satu badai paling terkenal adalah Bintik Merah Besar, yang ukurannya lebih besar dari Bumi. Selain itu, Jupiter juga punya sistem cincin, meskipun nggak seindah cincin Saturnus. Medan magnet Jupiter juga sangat kuat, jauh lebih kuat daripada medan magnet Bumi.

Dengan segala keistimewaannya, Jupiter memainkan peran penting dalam dinamika tata surya kita. Gravitasi Jupiter membantu melindungi planet-planet bagian dalam dari komet dan asteroid yang melintas terlalu dekat. Jadi, selain menjadi planet terbesar, Jupiter juga berfungsi sebagai “pelindung” bagi Bumi dan planet-planet lain.

Signifikan Terhadap Penemuan Planet Terbesar di Alam Semesta

Sobat Suka Fakta, mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih penemuan planet terbesar di alam semesta itu penting? Nah, penemuan planet-planet raksasa seperti ROXs 42 Bb ini ternyata membantu para ilmuwan untuk lebih memahami proses pembentukan dan evolusi planet. 

Dengan mempelajari planet yang lebih besar dari Jupiter, kita bisa mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana planet-planet terbentuk dari piringan gas dan debu di sekitar bintang muda. Selain itu, penemuan planet terbesar juga membuka kemungkinan adanya dunia yang bisa dihuni di luar sana. 

Dengan teknologi yang terus berkembang, siapa tahu kita bisa menemukan planet yang mirip dengan Bumi di masa depan. Penemuan-penemuan ini juga membantu kita memahami variasi dan keanekaragaman sistem planet di seluruh alam semesta.

Penelitian tentang planet ekstrasurya juga memotivasi pengembangan teknologi baru dalam astronomi. Metode pencitraan langsung, kecepatan radial, dan transit terus disempurnakan untuk mendeteksi planet-planet yang lebih jauh dan lebih kecil. Semakin banyak kita tahu tentang planet-planet di luar sana, semakin banyak kita belajar tentang tempat kita di alam semesta ini.

Penemuan planet terbesar juga menginspirasi generasi muda, termasuk kamu, Sobat Suka Fakta, untuk tertarik pada ilmu pengetahuan dan eksplorasi ruang angkasa. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti, kamu bisa menjadi bagian dari tim yang menemukan planet baru.

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, kita udah menelusuri perjalanan seru tentang planet terbesar di alam semesta. Kita mulai dengan mengenal planet ekstrasurya, yaitu planet yang mengorbit bintang di luar tata surya kita. Dengan metode seperti pencitraan langsung, kecepatan radial, dan transit, para ilmuwan berhasil menemukan ribuan planet ekstrasurya yang memperluas pemahaman kita tentang sistem planet di luar sana.

Salah satu penemuan paling menakjubkan adalah ROXs 42 Bb, planet terbesar yang diketahui di alam semesta saat ini. Planet raksasa gas ini memiliki radius sekitar 1,12 kali radius Jupiter dan ditemukan dengan teknik pencitraan langsung.

Kita juga membahas karakteristik raksasa gas seperti Jupiter dan Saturnus yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, dengan atmosfer tebal dan medan magnet yang kuat. Ada juga super-Jupiter lain seperti Kappa Andromedae b yang memiliki ukuran lebih besar dari Jupiter. Menariknya, ada batasan ukuran planet di mana objek yang lebih besar dari 13 kali massa Jupiter biasanya diklasifikasikan sebagai katai coklat atau “bintang gagal”.

Teruslah belajar dan jangan berhenti kagum dengan keindahan alam semesta, Sobat Suka Fakta! Siapa tahu, di masa depan, kamu bisa menjadi bagian dari tim yang menemukan planet baru atau bahkan dunia baru yang bisa dihuni.

REFERENSI

  • Testbook.com. “Largest Planet in the Universe.” Diakses 10 Juni 2024. https://testbook.com/static-gk/largest-planet-in-the-universe#:~ =Largest%20Planet%20in%20the%20Universe%20According%20to%20NASA,1.12%20times%20that%20of%20Jupiter’s.
  • Leadit, Robert. “What’s the Largest Planet in the Universe?” Live Science, 11 Agustus 2023. Diakses 10 Juni 2024. https://www.livescience.com/space/astronomy/whats-the-largest-planet-in-the-universe.
  • Science Focus. “What Is the Largest Planet in the Universe?” Diakses 10 Juni 2024. https://www.sciencefocus.com/space/largest-planet.
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *