Halo, Sobat Suka Fakta! Siap-siap nih, kita akan membahas salah satu kasus kriminal paling mengerikan dan menghebohkan di Indonesia, yaitu kasus kanibalisme yang dilakukan oleh Terosman alias Mansur. Kanibalisme memang bukan kasus yang sering kita dengar, apalagi di Indonesia. Namun, kasus Terosman ini berhasil membuat gempar masyarakat.
Bayangkan, selain melakukan pembunuhan yang sangat sadis, dia juga memakan bagian tubuh korbannya! Sesuatu yang sulit diterima oleh nalar kita, bukan?! Nah, di artikel ini, kita bakal membahas lengkap semua hal tentang kasus ini.
Jadi, yuk simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui lebih dalam tentang kasus yang satu ini. Jangan lupa untuk tetap kritis dan waspada, karena kasus seperti ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Selamat membaca, Sobat Suka Fakta!
1. Terosman Bekerja di Kebun Sawit Milik Korban
Sebelum kita masuk ke dalam detail mengerikan kasus ini, ada baiknya kita mengenal lebih dekat sosok Terosman alias Mansur. Terosman adalah seorang pria berusia 57 tahun yang berasal dari Dusun Tabuh Pulut Jorong Tabek Nagari Tabek, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Dia adalah seorang pekerja kebun sawit yang sudah lama bekerja di ladang milik korbannya, M. Dasurullah. Kehidupan Terosman sebenarnya tidak terlalu mencolok. Dia dikenal sebagai seorang pekerja keras, di mana kehidupan keluarganya jauh dari kata sempurna.
Terosman memiliki beberapa anak, dan salah satunya bahkan terlibat dalam kasus ini. Dari latar belakang yang sederhana ini, kita akan melihat bagaimana situasi kehidupan dan tekanan ekonomi dapat mempengaruhi tindakan seseorang.
2. Kasus Bermula saat Terosman Sakit Hati Tidak Digaji Selama 3 Tahun
Nah, Sobat Suka Fakta, sekarang kita masuk ke bagian yang bikin bulu kuduk merinding. Kasus ini bermula pada tanggal 5 November 2017. Pada hari itu, Terosman menerima telepon dari M. Dasurullah yang memberitahu bahwa dia akan datang ke pondok Terosman.
Saat itu, Terosman merasa sangat sakit hati karena selama tiga tahun bekerja, dia merasa tidak dibayar dengan layak oleh Dasurullah. Hal inilah yang memicu niat jahat dalam dirinya.
Pada dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB, Terosman masuk ke kamar Dasurullah yang sedang tertidur. Dia membawa golok dan langsung membacok lengan kiri korban.
Dasurullah yang terbangun, berteriak minta tolong, tapi Terosman tidak berhenti sampai di situ. Dia menggorok leher korban, membacok dada, lengan kanan, dan perut korban hingga isi perut terburai.
Tidak puas dengan itu, Terosman memotong kemaluan korban menggunakan pisau dapur. Setelah itu, dia merebus dan memakan bagian tubuh tersebut dengan nasi.
Sekitar pukul 03.30 WIB, Terosman membangunkan anaknya untuk membantu mengubur mayat korban di ladang. Setelah melakukan tindakan sadis tersebut, mereka sempat kabur ke Padang dengan membawa sepeda motor milik korban.
3. Membunuh dengan Menggunakan Golok saat Korban Tertidur
Sobat Suka Fakta, inilah yang membuat kasus ini semakin menyeramkan. Modus operandi Terosman benar-benar keji dan tak berperikemanusiaan. Pertama, dia menggunakan kepercayaan yang diberikan oleh Dasurullah sebagai majikan.
Dengan bekerja selama bertahun-tahun di kebun sawit milik korban, Terosman sudah mengetahui seluk-beluk kehidupan dan kebiasaan Dasurullah. Saat rasa sakit hati memuncak karena merasa upahnya tidak dibayar sesuai perjanjian, Terosman merencanakan pembunuhan ini dengan sangat detail.
Dia menunggu hingga korban tertidur lelap, kemudian melakukan serangan dengan brutal menggunakan golok. Tidak hanya itu, setelah memastikan korban sudah tidak bernyawa, dia memutilasi tubuh korban dan melakukan aksi kanibalisme yang mengerikan.
Tindakan ini bukan hanya dilakukan sendirian, tapi juga melibatkan anaknya yang masih berusia 16 tahun. Mereka bekerja sama dalam mengubur mayat korban dan melarikan diri dari tempat kejadian. Kejahatan ini menunjukkan betapa sadisnya tindakan yang dilakukan Terosman alias Mansur, bahkan ia rela melibatkan anaknya sendiri dalam kasus kejinya itu.
4. Sempat Melarikan Diri ke Padang Bersama Anaknya
Sob, setelah melakukan tindakan sadisnya, Terosman alias Mansur dan anaknya mencoba melarikan diri ke Padang. Beruntungnya, aksi mereka tidak berlangsung lama. Polisi dengan cepat menangkap mereka setelah menemukan mayat M. Dasurullah yang telah dimutilasi dan dikubur di ladang.
Penangkapan Terosman pada akhir tahun 2017 menjadi headline di berbagai media. Pengadilan Negeri Muara Bulian memproses kasus ini dengan sangat serius. Pada persidangan yang berlangsung, Terosman bersama anaknya didakwa melakukan pembunuhan berencana dan aksi kanibalisme. Sidang dipimpin oleh Hakim Derman P. Nababan dengan hakim anggota Andreas Arman Sitepu dan Listyo Arif Budiman.
Dalam persidangan, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Terosman mengaku sakit hati karena gajinya tidak dibayar selama bertahun-tahun. Namun pembelaan ini tidak cukup kuat untuk meringankan hukumannya.
Hakim memutuskan bahwa Terosman bersalah atas tindakan pembunuhan berencana dan kanibalisme. Akhirnya, Terosman pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Anak Terosman yang berusia 16 tahun juga dihukum karena keterlibatannya. Keputusan ini diharapkan memberikan efek jera bagi masyarakat dan menegakkan keadilan bagi korban dan keluarganya.
5. Terosman Diduga Memiliki Gangguan Kepribadian yang Serius
Sobat Suka Fakta, pasti kamu penasaran apa yang sebenarnya ada di pikiran Terosman alias Mansur hingga dia bisa melakukan tindakan sekeji itu. Dari pengakuannya, jelas bahwa sakit hati karena tidak menerima gaji yang layak selama bertahun-tahun menjadi pemicu utama.
Namun, apakah itu cukup untuk menjelaskan tindakannya yang brutal? Psikolog yang terlibat dalam kasus ini menyebutkan bahwa Terosman mungkin memiliki gangguan kepribadian yang serius. Tindakan kanibalisme dan mutilasi menunjukkan adanya kecenderungan psikopat dalam dirinya.
Selain itu, rasa dendam yang mendalam terhadap korban membuatnya semakin kehilangan akal sehat dan melakukan tindakan di luar nalar. Selain faktor psikologis, tekanan ekonomi juga memainkan peran penting.
Terosman hidup dalam kondisi yang serba kekurangan, dengan tanggung jawab besar untuk menghidupi keluarganya. Kombinasi antara rasa sakit hati, tekanan ekonomi, dan kemungkinan gangguan psikologis itulah yang disinyalir kuat memicu perilaku kriminal ekstrem.
6. Kasus ini Membuat Masyarakat Mengalami Trauma yang Mendalam
Sob, kasus Terosman alias Mansur tidak hanya mengguncang keluarganya dan keluarga korban, tetapi juga berdampak luas pada masyarakat. Masyarakat Dusun Tabuh Pulut dan sekitarnya merasa terguncang dengan adanya tindakan kanibalisme yang terjadi di tengah-tengah mereka.
Kepercayaan terhadap tetangga dan lingkungan sekitar pun menjadi terganggu. Kasus ini juga menimbulkan ketakutan di masyarakat akan kemungkinan adanya kejadian serupa. Orang-orang menjadi lebih waspada terhadap lingkungan mereka dan lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, stigma terhadap keluarga Terosman juga menjadi masalah. Anak-anak Terosman yang tidak terlibat dalam kasus ini pun harus menghadapi pandangan negatif dari masyarakat. Dari sisi budaya, kasus ini membuka mata kita tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan perhatian terhadap isu-isu ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Kasus ini juga menjadi pengingat betapa pentingnya keadilan dan penghargaan terhadap hak-hak pekerja agar tidak ada lagi Terosman lain di luar sana.
Kesimpulan
Sobat Suka Fakta, setelah kita menggali berbagai aspek dari kasus Terosman alias Mansur, ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Kasus ini bukan hanya tentang pembunuhan sadis dan kanibalisme, tetapi juga tentang bagaimana tekanan ekonomi, ketidakadilan, dan masalah psikologis bisa memicu tindakan kriminal ekstrem.
Terima kasih sudah setia mengikuti cerita ini, Sobat Suka Fakta. Semoga dengan memahami kasus ini, kita bisa menjadi lebih peka dan peduli terhadap isu-isu di sekitar kita. Tetaplah waspada, peduli, dan selalu cari tahu fakta menarik lainnya bersama kami! Sampai jumpa di artikel berikutnya!
REFERENSI:
- Liputan6. (2018). Manusia Kanibal Batanghari Divonis Penjara Seumur Hidup, Begini Pertimbangan Hakim. Diakses dari https://www.liputan6.com/regional/read/3508374/manusia-kanibal-batanghari-divonis-penjara-seumur-hidup-begini-pertimbangan-hakim.
- Metro Jambi. (2018). Tak Banding, Kanibal Asal Batanghari Terima Hukuman Seumur Hidup. Diakses dari https://www.metrojambi.com/hukum/13514070/Tak-Banding-Kanibal-Asal-Batanghari-Terima-Hukuman-Seumur-Hidup.
- Jawa Pos. (2018). Curhat Rio, Anak Sulung Pelaku Kanibal Pemakan Alat Kelamin. Diakses dari https://www.jawapos.com/features/017489/curhat-rio-anak-sulung-pelaku-kanibal-pemakan-alat-kelamin.
- Tribun News. (2018). Murka Gaji Tak Dibayar, Terosman Habisi Bos Lalu Makan Kemaluannya. Diakses dari https://www.tribunnews.com/regional/2018/05/04/murka-gaji-tak-dibayar-terosman-habisi-bos-lalu-makan-kemaluannya.
SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.