Fakta Unik

7 Fakta Badak Bercula Satu Ujung Kulon yang Terancam Punah

567
×

7 Fakta Badak Bercula Satu Ujung Kulon yang Terancam Punah

Share this article
badak bercula satu.
Potret badak bercula satu. Sumber: IST

Halo, Sobat Suka Fakta! Sudah tahu belum kalau setiap 22 September diperingati sebagai Hari Badak Sedunia? Yup, hari penting ini bertujuan untuk mengingatkan kita semua tentang pentingnya melindungi spesies badak yang ada di seluruh dunia. 

Ngomong-ngomong soal badak, ternyata di bumi ini ada lima spesies badak yang masih bertahan, yaitu badak putih Afrika (Ceratotherium simum), badak hitam Afrika (Diceros bicornis), badak India (Rhinoceros unicornis), badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis), dan badak Jawa (Rhinoceros sondaicus).

Nah, kali ini kita bakal fokus membahas salah satu hewan paling langka yang ada di dunia, yaitu badak bercula satu dari Ujung Kulon atau yang dikenal sebagai badak Jawa. Kamu tahu nggak sih, kalau badak ini adalah salah satu mamalia terbesar di Asia dengan ciri-ciri fisik yang unik, seperti cula tunggal dan kulit tebal mirip baju zirah? 

Sayangnya, badak Jawa saat ini sedang terancam punah banget. Penting banget nih, Sobat Suka Fakta, buat kita jaga keanekaragaman fauna di Indonesia, terutama spesies yang hampir punah seperti badak bercula satu ini. 

Seperti yang diungkapkan oleh Rika Anggraini, Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI, “Tak hanya memberikan dampak ekologi, badak juga memberikan manfaat kepada kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Badak juga merupakan simbol kebanggaan bangsa Indonesia yang harus dijaga.” Nah, biar kita lebih mengenal dan makin peduli sama kelestarian badak bercula satu, yuk kita simak 10 fakta badak bercula satu di Ujung Kulon yang menarik untuk diketahui! Let’s go, Sobat Suka Fakta!

1. Badak Bercula Satu Hanya Bisa di Temukan di Taman Nasional Ujung Kulon

Badak bercula satu
Potret habitat Badak bercula satu. Sumber: Wikipedia

Oke, Sobat Suka Fakta! Sebelum kita kenalan lebih dekat sama badak bercula satu, kita coba telusuri dulu sejarah dan penyebarannya, yuk! Jadi, dulunya badak Jawa ini punya wilayah penyebaran yang lumayan luas, lho. 

Mereka tersebar di seluruh Asia Tenggara, mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, sampai ke India dan China. Namun, akibat perburuan besar-besaran dan hilangnya habitat alami mereka, populasi badak Jawa semakin menyusut.

Nah, sekarang mereka cuma bisa ditemukan di satu tempat saja, yaitu Taman Nasional Ujung Kulon di ujung barat Pulau Jawa. Ujung Kulon menjadi benteng terakhir bagi spesies langka ini untuk bertahan hidup. 

Kenapa hanya di Ujung Kulon? Karena taman nasional ini punya ekosistem yang mendukung kehidupan badak bercula satu, terutama vegetasi hutan hujan tropis yang lebat, yang menyediakan makanan dan perlindungan alami untuk mereka.

Dulu, si badak bercula satu ini bisa ditemukan berkeliaran di hutan-hutan dataran rendah dan menengah di India, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan wilayah lain di Asia Tenggara. Namun, setelah bertahun-tahun, karena perburuan dan degradasi habitat, mereka kini hanya tersisa di Ujung Kulon.

2. Badak Bercula Satu Punya Kulit Tebal Seperti Baju Zirah

Gambar kulit
Potret kulit badak. Sumber: IST

Sekarang, mari kita kenalan lebih dekat dengan ciri-ciri badak bercula satu. Kamu pasti udah nggak sabar, kan? Jadi, badak Jawa ini punya banyak keunikan yang bikin mereka beda dari spesies badak lainnya. Pertama, tentu saja cula tunggalnya. Cula badak Jawa hanya ada satu, beda dengan badak Sumatera yang bercula dua.

Kulitnya juga nggak kalah keren, lho! Badak Jawa punya kulit yang tebal dan kasar, kayak zirah atau baju perang abad pertengahan. Kulit ini memberi perlindungan ekstra dari gigitan serangga atau goresan cabang pohon saat mereka berkeliaran di hutan. Selain itu, kulit badak Jawa terdiri dari lapisan kolagen yang tebal banget, bahkan bisa mencapai 1,5-5 cm!

Soal ukuran, badak bercula satu ini adalah mamalia terbesar kedua di Asia setelah gajah, dengan bobot antara 1.600 sampai 2.280 kilogram. Meski badak Sumatera lebih kecil dan berbulu, mereka juga sama-sama langka.

Nah, ciri lain yang nggak kalah menarik adalah bibir atas badak Jawa yang lebih menonjol. Bibir ini berfungsi buat meraih daun-daun segar dan makanan lainnya sebelum dimasukkan ke dalam mulut. Selain itu, badak Jawa terkenal pemalu banget sama manusia, lho. Mereka lebih suka bersembunyi di balik pepohonan kalau ada manusia yang mendekat.

Kalau kita bandingkan dengan badak Sumatera, mereka juga punya cula dua, lebih kecil, dan tubuhnya ditutupi rambut. Mereka juga suka tinggal di hutan-hutan lebat di Sumatera dan Kalimantan.

3. Dahulu, Populasi Mereka Tersebar hingga ke India dan China

badak bercula satu
Potret hewan badak bercula satu. Sumber: IST

Oke, Sobat Suka Fakta, sekarang kita kupas lebih dalam tentang habitat asli si badak bercula satu ini. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Taman Nasional Ujung Kulon adalah satu-satunya tempat di dunia di mana kita masih bisa menemukan badak Jawa. Tapi, apa sih yang bikin Ujung Kulon begitu spesial untuk mereka?

Taman nasional ini terletak di ujung barat Pulau Jawa dan memiliki ekosistem hutan hujan tropis yang luas. Vegetasi di sini sangat mendukung kehidupan badak Jawa karena menyediakan banyak sekali makanan, seperti daun, ranting, dan pucuk semak-semak. Hutan lebat di Ujung Kulon juga menyediakan perlindungan alami bagi badak dari ancaman pemangsa atau manusia.

Selain hutan tropis yang lebat, Ujung Kulon juga punya sumber air yang melimpah, seperti sungai, rawa, dan kubangan lumpur, yang menjadi tempat favorit badak Jawa buat berkubang. Berendam dalam lumpur adalah salah satu kebiasaan unik badak Jawa untuk menjaga suhu tubuhnya tetap dingin dan membersihkan parasit yang menempel di kulit mereka.

Namun, tahukah kamu kalau dulu badak Jawa ini nggak cuma tinggal di Ujung Kulon saja? Mereka dulunya tersebar di seluruh Pulau Jawa dan Sumatera, bahkan hingga ke Asia Tenggara, India, dan China. Sayangnya, akibat perburuan dan perusakan habitat, sekarang mereka cuma bisa ditemukan di Ujung Kulon.

Habitat terakhir ini memang memberikan harapan untuk kelangsungan hidup badak bercula satu. Namun, ada juga ancaman dari tumbuhan invasif seperti Arenga obtusifolia (atau dikenal sebagai langkap) yang mengusir tumbuhan asli pakan badak. Selain itu, risiko bencana alam seperti erupsi Gunung Anak Krakatau juga menjadi ancaman serius.

4. Populasi Badak Bercula Satu Tersisa 75 Ekor

Gambar badak bercula satu
Potret hewan Badak bercula satu. Sumber: Dokumen TNUK

Nah, Sobat Suka Fakta, setelah tahu habitat aslinya, pasti penasaran dong seberapa banyak sih populasi badak bercula satu yang tersisa di alam liar? Jadi, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), populasi badak Jawa hanya tinggal sekitar 75 individu di seluruh dunia! Data ini diambil dari hasil pengamatan video trap yang dipasang oleh Tim Monitoring Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun 2021.

Walau jumlahnya masih sangat sedikit, kabar baiknya adalah terdapat penambahan populasi di tahun 2021 dengan lahirnya empat anak badak Jawa! Ini adalah kelahiran yang sangat dinantikan dan menjadi bukti bahwa upaya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak mulai menunjukkan hasil.

Berikut adalah data kelahiran baru badak Jawa tahun 2021:

  1. Anak Pertama (Betina): Ambu melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin betina pada Maret 2021. Anak ini terekam video trap pada 18 Maret 2021.
  2. Anak Kedua (Jantan): Palasari melahirkan anak jantannya yang diperkirakan sudah berusia 1 tahun pada Maret 2021. Anak ini terekam pada 27 Maret 2021.
  3. Anak Ketiga (Jantan): Rimbani melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin jantan pada April 2021. Anak ini terekam pada 12 April 2021.
  4. Anak Keempat (Betina): Kasih melahirkan anak betinanya yang diperkirakan sudah berusia 1 tahun pada Juni 2021. Anak ini terekam pada 9 Juni 2021.

Namun, dengan jumlah yang masih sangat sedikit ini, badak Jawa tetap dianggap berada dalam kondisi kritis atau Critically Endangered menurut Daftar Merah IUCN. Selain itu, badak Jawa juga masuk dalam daftar spesies yang dilindungi oleh CITES dalam Appendix I, yang artinya perdagangan mereka sangat dilarang.

Masih eksisnya badak bercula satu di Ujung Kulon memang menjadi simbol kebanggaan Indonesia, namun kita nggak boleh puas diri. Upaya konservasi masih sangat diperlukan untuk memastikan badak Jawa tetap lestari di habitatnya.

5. Badak Bercula Satu Punya Peran Vital dalam Ekosistem

Badak bercula satu
Potrer Badak bercula satu sedang makan. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, setelah tahu jumlah populasi mereka yang kritis, pasti kamu bertanya-tanya, “Kenapa sih kita harus banget melindungi badak bercula satu ini?” Jawabannya, badak Jawa punya peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Ujung Kulon.

Pertama, badak Jawa adalah penyebar benih alami. Saat mereka makan buah-buahan, bijinya akan ikut keluar bersama kotoran. Nah, kotoran ini menjadi media subur buat benih tumbuh dan menyebar, sehingga hutan tetap hijau dan bervariasi. Bayangin deh, kalau nggak ada badak, banyak tanaman hutan yang nggak bisa menyebar dengan baik.

Kedua, badak Jawa adalah pemangsa semak-semak. Mereka suka banget makan pucuk daun dan ranting muda, yang membuat semak-semak nggak tumbuh terlalu lebat. Ini penting banget buat menjaga keseimbangan hutan, supaya tanaman-tanaman lain juga bisa tumbuh. Saat pucuk-pucuk baru tumbuh, mereka lebih efektif menyerap karbon dioksida dibanding pucuk yang sudah tua, lho.

Selain itu, badak Jawa juga punya potensi besar buat dijadikan objek ekowisata. Meski belum dikembangkan sepenuhnya, Taman Nasional Ujung Kulon bisa jadi destinasi wisata edukatif yang menarik, di mana orang-orang bisa belajar langsung tentang konservasi badak bercula satu ini.

6. Induk Badak Betina Tak Bisa Cepat Hamil Setelah Melahirkan

Hewan badak
Potret Induk badak bersama anaknya. Sumber: IST

Meski peran mereka penting banget, kenyataannya badak bercula satu di Ujung Kulon masih menghadapi berbagai ancaman serius, Sobat. Salah satu ancaman terbesar adalah hilangnya habitat alami mereka. Tumbuhan invasif seperti Arenga obtusifolia (atau langkap) menyebar di Ujung Kulon dan secara perlahan menggusur tanaman asli yang jadi makanan favorit badak Jawa. Hal ini mengakibatkan berkurangnya sumber makanan buat mereka.

Selain itu, risiko bencana alam seperti erupsi Gunung Anak Krakatau dan tsunami juga menjadi ancaman besar. Ujung Kulon terletak sangat dekat dengan Gunung Anak Krakatau, yang sewaktu-waktu bisa meletus dan mempengaruhi ekosistem di sana.

Walaupun perburuan badak Jawa sudah tidak terdeteksi lagi, tapi ancaman perdagangan ilegal tetap ada. Cula badak masih dianggap sebagai benda berharga di pasar gelap internasional, sehingga perlu terus waspada terhadap perburuan ilegal.

Selain itu, masalah reproduksi juga menjadi tantangan. Kapasitas reproduksi individu badak Jawa di alam liar relatif rendah. Misalnya, induk badak betina baru bisa melahirkan lagi setelah anaknya mencapai usia beberapa tahun, sehingga pertumbuhan populasinya sangat lambat.

Terakhir, penyakit juga menjadi ancaman serius bagi kelestarian badak bercula satu ini. Karena populasi mereka yang terbatas di satu habitat, penyebaran penyakit bisa sangat cepat dan mematikan.

7. Upaya Konservasi Badak Bercula Satu

Taman nasional ujung kulon
Potret Taman nasional Ujung kulon. Sumber: BTNUK

Sobat Suka Fakta, meskipun banyak tantangan yang mengancam kelestarian badak bercula satu, upaya konservasi yang gigih terus dilakukan. Pemerintah, bersama berbagai organisasi lingkungan dan masyarakat lokal, telah menyusun berbagai program untuk melindungi spesies langka ini. Nah, berikut ini beberapa langkah penting yang telah diambil:

  1. Rencana Aksi Darurat (RAD) untuk Badak Sumatra dan Badak Jawa
    • Pemerintah telah meluncurkan Rencana Aksi Darurat (RAD) Penyelamatan Populasi Badak Sumatera dan Badak Jawa. Strategi pemulihan populasi ini mencakup perlindungan intensif di kawasan konservasi utama seperti Taman Nasional Ujung Kulon.
  2. Perluasan Habitat
    • Ada usulan untuk memperluas habitat badak bercula satu di luar Ujung Kulon. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana alam seperti erupsi Gunung Anak Krakatau dan meningkatkan ketersediaan pakan.
  3. Pengendalian Tumbuhan Invasif
    • Salah satu ancaman utama bagi badak Jawa adalah tumbuhan invasif Arenga obtusifolia atau langkap. Pemerintah bekerja sama dengan para ahli telah berupaya mengendalikan penyebaran langkap dan memulihkan vegetasi asli di Ujung Kulon.
  4. Proteksi Penuh di Taman Nasional Ujung Kulon
    • Perlindungan penuh dilakukan melalui pemantauan populasi dengan pemasangan kamera video trap di seluruh Ujung Kulon. Tim Monitoring Badak Jawa terus melakukan patroli dan mengawasi populasi badak secara intensif.
  5. Teknologi Reproduksi Berbantuan
    • Untuk membantu meningkatkan angka kelahiran, pemerintah juga telah mencoba teknologi reproduksi berbantuan. Teknik ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas reproduksi badak bercula satu.
  6. Suaka Badak
    • Fasilitas pengembangbiakan atau suaka badak dibangun untuk membantu populasi badak bercula satu tumbuh dan berkembang biak dengan aman.
  7. Edukasi dan Kampanye Kesadaran
    • Mengampanyekan pelestarian badak bercula satu melalui media digital, sekolah, dan komunitas lokal. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan lebih banyak orang akan terlibat dalam upaya pelestarian.

Menurut Rika Anggraini dari Yayasan KEHATI, “Peran semua pihak untuk terus mengampanyekan pelestarian badak Sumatera dan badak Jawa juga menjadi penting, apalagi di era digital seperti sekarang.” Jadi, Sobat Suka Fakta, peran kita semua sangat penting untuk menjaga badak bercula satu tetap eksis di bumi ini!

Kesimpulan

Nah, Sobat Suka Fakta, setelah kita mengenal lebih dalam tentang badak bercula satu di Ujung Kulon, bisa kita simpulkan bahwa melindungi mereka dari kepunahan adalah tugas kita bersama. Upaya konservasi yang telah dilakukan sejauh ini memberikan harapan besar bagi masa depan badak bercula satu.

Namun, ancaman serius seperti tumbuhan invasif, risiko bencana alam, dan reproduksi yang rendah masih mengintai. Kita semua harus berperan aktif dalam mengampanyekan pentingnya melindungi badak bercula satu ini.

REFERENSI:

  • https://kehati.or.id/tak-kenal-maka-tak-sayang-berikut-fakta-badak-sumatra-dan-badak-jawa/
  • https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/6120/populasi-badak-jawa-di-taman-nasional-ujung-kulon-meningkat
  • http://kinetika.hmtk.undip.ac.id/3-fakta-unik-tentang-badak/

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *