Halo, Sobat Suka Fakta! Kali ini kita bakal ngebahas permainan tradisional Kalimantan yang keren banget, namanya Permainan Lawang Sekepeng. Udah pernah denger belum?
Nah, Permainan Lawang Sekepeng ini bukan sekadar permainan biasa, Sobat. Bayangin, ini adalah gabungan antara seni bela diri dan tarian tradisional yang penuh makna. Jadi, bukan cuma seru buat ditonton, tapi juga banyak pelajaran hidup yang bisa kita petik dari sini.
Di artikel ini, kita bakal jalan-jalan menyusuri sejarah panjang Permainan Lawang Sekepeng, melihat gerakan-gerakan unik yang dipakai, dan memahami tujuan serta makna di balik setiap aksinya. Yuk, kita mulai petualangan budaya kita kali ini! Siap-siap untuk terkesima dengan warisan budaya yang luar biasa ini!
Berasal dari Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah
Oke Sobat Suka Fakta, sekarang kita masuk ke bagian sejarahnya nih. Jadi, Permainan Lawang Sekepeng ini berasal dari suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Nama “Lawang Sekepeng” sendiri punya arti khusus, lho.
“Lawang” artinya pintu atau gapura, sementara “Sekepeng” berarti satu keping. Nah, kira-kira apa ya hubungannya pintu dan satu keping ini? Cerita ini bermula dari nenek moyang suku Dayak yang terinspirasi oleh gerakan hewan-hewan di hutan, terutama beruk atau yang mereka sebut bangkui.
Mereka mengamati bagaimana hewan-hewan ini bertahan dan menyerang, lalu mengadopsi gerakan tersebut ke dalam seni bela diri mereka. Seiring waktu, gerakan-gerakan ini dipengaruhi oleh budaya luar seperti Cina, Sumatera, dan Jawa, yang kemudian diintegrasikan menjadi bentuk seni yang kita kenal sekarang.
Permainan ini nggak cuma jadi atraksi biasa, tapi juga punya nilai adat dan agama yang kental. Misalnya, dalam acara pernikahan, permainan ini dilakukan untuk menyambut kedatangan pengantin pria dan keluarganya, serta menjauhkan segala rintangan dan musibah yang mungkin mereka hadapi di masa depan. Wah, menarik banget, kan?!
Gerakannya Adalah Kombinasi antara Seni Bela Diri dan Tarian Tradisional
Nah, sekarang kita bahas gerakan dan aturan dalam Permainan Lawang Sekepeng. Di sini, Sobat akan lihat betapa serunya permainan ini.
Jadi, ada sebuah gapura yang terbuat dari kayu dengan lebar 1,5 meter dan tinggi 2,3 meter. Gapura ini dihiasi dengan ukiran tanaman rambat, burung enggang, dan janur atau daun kelapa muda. Di bagian sampingnya ada telawang atau perisai tradisional suku Dayak.
Diiringi oleh alat musik tradisional seperti dua gendang manca dan satu garantung (gong Dayak), dua pesilat dari pihak laki-laki dan perempuan akan saling beradu di bawah gapura ini. Tapi jangan salah, mereka bukan berkelahi ya, melainkan untuk mencapai tujuan bersama. Mereka harus memutus tiga utas rintangan benang yang diberi hiasan bunga.
Gerakan yang mereka gunakan adalah kombinasi antara seni bela diri dan tarian tradisional seperti tari kinyah atau tari perang. Setiap benang yang diputus punya makna filosofis, Sobat.
Benang pertama melambangkan putusnya halangan marabahaya dalam hidup, benang kedua menggambarkan putusnya hubungan yang tidak baik, dan benang ketiga adalah memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan maut. Seru dan penuh makna, kan?!
Mengandung Nilai Budaya, Spiritual, dan Simbolis yang Mendalam
Sekarang, kita masuk ke bagian yang lebih dalam lagi, yaitu makna dan tujuan dari Permainan Lawang Sekepeng. Pada dasarnya, permainan ini punya beberapa tujuan utama, terutama dalam upacara pernikahan.
Permainan ini dilakukan untuk menyambut pengantin pria dan keluarganya, memastikan bahwa segala rintangan dan musibah bisa dijauhkan dari kehidupan mereka sebagai pasangan suami istri. Selain itu, permainan ini juga punya makna spiritual dan simbolis yang mendalam.
Gerakan dan upaya memutus benang melambangkan kerja sama dan saling membantu antara suami istri untuk mengatasi segala rintangan dalam kehidupan rumah tangga. Jadi, nggak heran kalau permainan ini dianggap sangat penting dan sakral dalam budaya Dayak.
Di sisi lain, Permainan Lawang Sekepeng juga ditampilkan dalam upacara adat untuk menyambut tamu terhormat. Hal ini menunjukkan betapa mereka menghormati tamu dan berusaha memberikan yang terbaik.
Kolaborasi antara seni bela diri dan tari tradisional ini bikin Permainan Lawang Sekepeng jadi atraksi yang nggak cuma menarik tapi juga penuh dengan nilai-nilai budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Eksistensinya Terkenal hingga Masyarakat Modern
Tradisi yang keren ini nggak cuma dimainkan dalam upacara adat atau pernikahan saja, tapi juga sering tampil dalam berbagai acara budaya dan festival. Salah satu contohnya adalah di Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2024 yang diadakan di Palangka Raya.
Di FBIM 2024, Permainan Lawang Sekepeng jadi salah satu rangkaian perlombaan yang dinanti-nanti. Acara ini bukan cuma jadi ajang unjuk kebolehan, tapi juga untuk melestarikan seni bela diri tradisional suku Dayak. Lomba ini diikuti oleh banyak kontingen, baik dari kategori putra maupun putri, yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.
Penilaiannya nggak main-main, lho. Ada empat kriteria utama yang dinilai, termasuk keserasian musik dan gerak. Jadi, meskipun ini adalah kompetisi, tetap dijaga originalitas dan tradisi dari permainan ini. Harapannya, lomba ini bisa terus berlanjut dan semakin banyak orang yang tertarik untuk melestarikan budaya ini.
Jadi, Sobat, dengan adanya acara seperti ini, Permainan Lawang Sekepeng bisa tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda. Penting banget untuk kita semua ikut serta dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya yang berharga ini.
Kesimpulan
Nah, Sobat Suka Fakta, kita udah sampai di penghujung perjalanan kita kali ini. Dari sejarah panjang yang penuh makna, gerakan-gerakan yang unik, hingga tujuan dan makna mendalam dari Permainan Lawang Sekepeng, semuanya bikin kita makin mengagumi warisan budaya ini.
Permainan Lawang Sekepeng bukan cuma sekadar atraksi atau hiburan semata, tapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya dan filosofi hidup yang penting. Dari upaya mengatasi rintangan dalam hidup hingga kerja sama dan saling mendukung dalam hubungan suami istri, semua itu tergambar jelas dalam setiap gerakan dan tradisi yang ada.
Untuk generasi muda, yuk kita jaga dan lestarikan budaya ini. Terlibat dalam acara-acara budaya, belajar tentang tradisi, dan menghargai warisan nenek moyang kita adalah langkah kecil yang bisa kita lakukan. Dengan begitu, Permainan Lawang Sekepeng dan nilai-nilai yang ada di dalamnya bisa terus hidup dan menginspirasi kita semua.
REFERENSI
- Wikipedia. (2024). Lawang Sekepeng. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Lawang_sakepeng
- MMCKalteng. (2024). Lawang Sakepeng, Atraksi Bela Diri Tradisional Khas Dayak. Diakses dari https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/43648/lawang-sakepeng-atraksi-bela-diri-tradisional-khas-dayak
- Kompas. (2016). Lawang Sekepeng: Berjuang ke Satu Tujuan. Diakses dari https://travel.kompas.com/read/2016/03/29/093400827/.Lawang.Sakepeng.Berjuang.ke.Satu.Tujuan?lgn_method=google&google_btn=onetap
SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.