Fakta Dunia

Kisah Andrei Chikatilo, Pemerkosa dan Pembunuh 52 Wanita

70
×

Kisah Andrei Chikatilo, Pemerkosa dan Pembunuh 52 Wanita

Sebarkan artikel ini
Andrei Chikatilo
Kisah Andrei Chikatilo, Pemerkosa dan Pembunuh yang berawal dari impotensi. Sumber: Dok. fadami.indozone.id

Halo, Sobat Suka Fakta! Kita tentu sama-sama tau kalo di dunia ini ada banyak banget kasus kejahatan yang pernah terjadi. Yup, sepanjang sejarah manusia, ada saja kasus-kasus kriminal yang begitu sadis. Menunjukkan bahwa manusia, makhluk paling sempurna ciptaan Tuhan, ternyata bisa berubah jadi monster yang sangat menyeramkan. 

Kalian tentu pernah mendengar tentang orang-orang yang dijuluki sebagai pembunuh paling sadis. Mulai dari Zodiac Killer, Jack The Ripper, Issei Sagawa, Karl Denke, Jeffrey Dahmer, John Wayne Gacy, Ed Gein, Pedro Alonso Lopez, Jeffrey Dahmer, H.H. Holmes, Richard Ramirez, Ted Bundy, hingga Andrei Chikatilo. 

Nah, di artikel ini, SukaFakta bakal ajak kalian menjelajahi kisah kelam nan sadis yang pernah dilakukan oleh Andrei Chikatilo, sang pembunuh berantai Soviet yang lahir di Ukraina. Sob, kasus kejahatan yang dilakukan Chikatilo ini gak main-main, lho.

Andrei Chikatilo melakukan kekerasan seksual, pembunuhan, hingga mutilasi pada (sedikitnya) 52 wanita dan anak-anak pada tahun 1978 – 1990 di Republik Soviet Rusia (SFSR Rusia), Republik Sosialis Soviet Ukraina (SSR Ukraina), dan Republik Sosialis Soviet Uzbekistan (SSR Uzbekistan).

Nah, tanpa berlama-lagi, langsung aja yuk kita telusuri kasus kejahatan yang pernah dilakukan oleh Andrei Chikatilo. Jadi, pastikan kamu baca artikel ini sampai akhir dan pastikan gak ada satu pun informasi yang kamu lewatkan, ya!

Siapa Itu Andrei Chikatilo?

Andrei Chikatilo
Potret Andrei Chikatilo. Sumber: Dok.biography.com

Andrei Chikatilo atau Andrei Romanovich Chikatilo adalah seorang pria yang lahir di Desa Yabluchnyk, Ukraina pada tahun 1936 dan dikenal sebagai salah satu pembunuh berantai paling brutal dalam sejarah. Yup, Andrei Chikatilo sepanjang hidupnya telah terbukti melakukan berbagai tindakan kejam yang membuatnya menjadi figur yang sangat menakutkan dalam catatan kriminal dunia.

Andrei Chikatilo juga dikenal dengan berbagai julukan lainnya, seperti the Ripper of Rostov (Sang Pembantai Rostov) dan the Butcher of Rostov (Sang Jagal Rostov). Ia merupakan seorang guru dan pegawai kantor yang merupakan lulusan dari Universitas Pedagogis Rostov.

Saat Kecil, Andrei Chikatilo Mengalami Kesulitan Ekonomi

keluarga Andrei Chikatilo
Potret keluarga Andrei Chikatilo. Sumber: Dok. unsolvedindonesia.com

Andrei Chikatilo lahir dari keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi. Orang tua Chikatilo adalah buruh tani kolektif yang tinggal di gubuk satu kamar. Kondisi krisis ekonomi ini semakin parah karena Chikatilo lahir saat Ukraina sedang berjuang pulih dari kelaparan akibat kolektivisasi pertanian paksa oleh Joseph Stalin. 

Keluarga Chikatilo sering kekurangan makanan. Andrei mengaku jika ia tidak pernah makan roti sampai usia 12 tahun. Perutnya pun sering bengkak karena menahan lapar. Bahkan ia mengatakan bahwa keluarganya sering makan rumput dan daun untuk mengatasi rasa laparnya. 

Hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat krisis membuat Andrei Chikatilo kecil harus mengalami kemiskinan yang sangat menyiksa. Penderitaannya pun tak berhenti di situ karena Chikatilo juga mengalami pembullyan.

Korban Pembunuhan Andrei Chikatilo

Olga Stalmachenok
Potret salah satu korban pembunuhan Andrei Chikatilo, Olga Stalmachenok. Sumber: Dok.murderpedia.org

Nah, Sobat Suka Fakta, sekarang kita akan membahas mengenai korban-korban pembunuhan yang telah dilakukan oleh Andrei Chikatilo. Pembunuhan ini telah menelan puluhan jiwa, lho, Sob.

1. Yelena Zaitseva (1978)

Yelena Zaitseva adalah seorang gadis muda yang ditemukan terbunuh di daerah pinggiran kota Rostov-on-Don. Kasus pembunuhan Zaitseva ini jadi kasus kejahatan pertama yang dilakukan Chikatilo. Sebelum membunuh, ia sempat memperkosa Zaitseva tapi gagal mencapai ereksi. Akhirnya, ketika sang gadis meronta, Chikatilo pun mencekik dan menusuknya tiga kali di perut.

Dalam sebuah wawancara, Chikatilo mengatakan bahwa setelah memperkosa dan membunuh Zaitseva, ia lalu membuangnya ke dekat Sungai Grushevka. Mayat Chikatilo pun baru ditemukan dua hari setelahnya di bawah jembatan tak jauh dari lokasi. 

2. Larisa Tkachenko (1981)

Pembunuhan kedua yang dilakukan Andrei Chikatilo terjadi pada 3 September 1981 saat Chikatilo bertemu dengan siswa berusia 17 tahun, Larisa Tkachenko. Saat itu Tkachenko sedang berdiri di halte bus setelah keluar dari perpustakaan umum di pusat Rostov.

Chikatilo pun membujuk Tkachenko untuk mengikutinya ke dekat Sungai Don untuk minum vodka dan bersantai. Namun, ketika mereka berdua sampai di daerah sepi, Chikatilo melemparkan gadis itu ke tanah dan merobek pakaiannya untuk melakukan hubungan seks.

Chikatilo bahkan memasukkan lumpur ke mulut Tkachenko untuk mencegahnya berteriak. Tak hanya itu, Chikatilo juga memukul dan mencekiknya hingga tak bernyawa. Setelah Tkachenko tewas, Chikatilo memutilasi tubuh gadis itu dengan menggunakan gigi dan tongkat sepanjang enam kaki. Mayat Tkachenko baru ditemukan keesokan harinya. 

3. Lyubov Biryuk (1982)

Lyubov Biryuk merupakan korban pembunuhan Chikatilo pada 12 Juni 1982. Saat itu Chikatilo melakukan perjalanan dengan bus ke Distrik Bagaevsky di Rostov untuk membeli sayuran. Saat berganti bus di desa Donskoi, Chikatilo memilih berjalan kaki.

Saat itulah Chikatilo bertemu dengan Lyubov Biryuk, gadis berusia 13 tahun yang sedang berjalan pulang setelah berbelanja. Chikatilo mengikuti gadis ini, hingga tiba di tempat yang sepi dan dekat semak-semak belukar. 

Di sana, Chikatilo menerkam Biryuk, menyeretnya ke semak-semak, merobek gaunnya, dan membunuh dengan cara menikam. Ketika dilakukan pemeriksaan medis, ditemukan bahwa Biryuk mengalami 22 luka tusuk di kepala, leher, dada, dan panggul. Selain itu, ditemukan juga guratan pada rongga matanya. 

4. Olga Stalmachenok (1982)

Pada Desember 1982, Andrei bertemu dengan gadis berumur 10 tahun, Olga Stalmachenok yang sedang menaiki bus menuju rumah orang tuanya di Novoshakhtinsk. Andrei membujuk anak itu untuk ikut ke ladang jagung di pinggiran kota.

Di sana, Andrei menikam Stalmachenok lebih dari lima puluh kali di kepala dan tubuhnya, merobek dadanya dan memotong usus bagian bawah dan rahimnya.

5. Sergei (1987)

Sergei adalah seorang remaja yang hilang dalam perjalanan pulang dari sekolah. Jenazahnya ditemukan beberapa hari kemudian di daerah hutan yang sama dengan banyak korban lainnya. Kasus ini sangat mengganggu karena menunjukkan kecenderungan Chikatilo untuk memilih korban-korban yang lebih muda dan lebih rentan.

Korban Andrei Chikatilo tak terhenti di Sergei saja. Pasalnya, antara Juli-September 1982 saja ia telah membunuh lima korban lainnya yang berusia 9 – 18 tahun. Bahkan korban Chikatilo sedikitnya berjumlah 52 orang. 

Proses Penangkapan Andrei Chikatilo

Penangkapan
Potret proses penangkapan Andrei Chikatilo. Sumber: Dok. delicesucre.ru

Sayangnya, kejahatan Andrei Chikatilo ini tidak langsung ditangani oleh pihak berwajib. Yup! Andrei Chikatilo memanfaatkan kondisi Uni Soviet yang saat itu sedang merosot. Saat itu Uni Soviet sedang dilanda kemiskinan, membuat kaum muda mudah terpancing dalam situasi berbahaya, dan hilangnya mereka sering tidak diketahui dan diabaikan.

Penangkapan Chikatilo baru terjadi pada 1984 oleh seorang detektif bernama Alexander Zanasovsky. Saat itu Zanasovsky mencurigai Chikatilo karena tingkah lakunya yang aneh di stasiun bus. Sayangnya, meskipun Chikatilo menunjukkan beberapa tanda mencurigakan, dia dibebaskan karena bukti yang tidak cukup kuat.

Pada 1990 Chikatilo akhirnya ditangkap lagi setelah seorang polisi yang sedang patroli melihatnya di stasiun kereta. Polisi tersebut memperhatikan Chikatilo yang terlihat agak mencurigakan, dengan jarinya yang diperban dan telinga yang tergores. Setelah menemukan mayat lain di dekat stasiun dan mengaitkan beberapa kesaksian, polisi akhirnya bisa menangkap Chikatilo.

Penangkapan ini adalah hasil dari kerja keras Kepala Investigasi Viktor Burakov dan timnya. Burakov, yang dikenal sebagai detektif yang ulet, berhasil mengumpulkan bukti yang cukup untuk akhirnya menangkap Chikatilo. Proses penangkapan ini memakan waktu lama dan penuh dengan tantangan, tetapi akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan.

Andrei Chikatilo Dijatuhi Hukuman Mati

Andrei Chikatilo.
Potret Andrei Chikatilo. Sumber: Dok. hotcore.info

Setelah ditangkap, Chikatilo awalnya tidak mengaku bersalah. Namun, setelah sembilan hari diinterogasi, dia akhirnya mulai mengakui semua kejahatannya. Selama persidangan, Chikatilo memberikan kesaksian yang sangat mendetail tentang bagaimana ia melakukan pembunuhan.

Proses pengadilan Chikatilo dimulai pada tahun 1992. Selama persidangan, Chikatilo menghadapi tuduhan atas 52 pembunuhan, yang melibatkan pembunuhan, pemerkosaan, dan mutilasi. Dia dibuktikan bersalah atas sebagian besar tuduhan tersebut, dan pengadilan memutuskan hukuman mati untuknya.

Cholatilo awalnya sempat melakukan beberapa banding pada pengadilan hingga Mahkamah Agung. Terakhir, Chikatilo bahkan sampai mengajukan grasi pada Presiden Boris Yeltsin. Namun lagi-lagi ditolak.

Akhirnya pada tahun 1994, Andrei Chikatilo dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi. Ia dibawa dari sle terpidana mati ke ruang kedap suara di penjara Novocherkassk dan dieksekusi dengan satu tembakan di belakang telinga kanan. Jasadnya di kubur di kuburan tanpa nama di dalam kuburan penjara. 

Kesimpulan

Sobta, kisah Andrei Chikatilo adalah salah satu contoh yang sangat ekstrem dari bagaimana latar belakang dan pengalaman hidup dapat mempengaruhi seseorang hingga mereka melakukan tindakan yang sangat kejam. 

Melalui kisah hidup Chikatilo, kita diingatkan tentang kompleksitas karakter manusia dan bagaimana berbagai faktor bisa saling mempengaruhi kejahatan seseorang. Oleh karena itu, mari kita menciptakan lingkungan yang saling mendukung untuk setiap manusia, tanpa terkecuali.  

REFERENSI:

Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *