Fakta Unik

Fakta Lumba-Lumba Tanpa Sirip Yangtze yang Terancam Punah

229
×

Fakta Lumba-Lumba Tanpa Sirip Yangtze yang Terancam Punah

Share this article
Lumba-Lumba
Mengenal Lumba-Lumba Tanpa Sirip Yangtze yang Terancam Punah. Sumber: Xinhua/Lei Yong

Hai, Sobat Suka Fakta! Setelah sebelumnya kita telah membahas soal lumba-lumba vaquita, nah, kali ini kita bakal ngobrolin tentang lumba-lumba yang super unik dari Sungai Yangtze di Tiongkok. Namanya lumba-lumba tanpa sirip Yangtze. Belum pernah dengar? Tenang aja, di sini tempatnya buat kamu tahu lebih banyak!

Jadi, lumba-lumba tanpa sirip Yangtze, atau nama ilmiahnya Neophocaena asiaeorientalis, beda banget sama lumba-lumba yang biasanya kamu lihat di laut. Lumba-lumba ini hidup di air tawar dan, sesuai namanya, dia nggak punya sirip punggung. Tapi jangan salah, walaupun nggak punya sirip, mereka tetap gesit banget di air.

Selain jadi bagian dari keanekaragaman hayati, lumba-lumba ini juga kayak penanda kesehatan ekosistem Sungai Yangtze. Kalau mereka masih ada, berarti lingkungan perairannya masih cukup oke buat berbagai spesies lain.

Nah, di artikel ini, kita bakal bahas semua hal tentang lumba-lumba tanpa sirip Yangtze ini. Yuk, langsung aja kita mulai perjalanan seru kita mengenal lebih dekat makhluk yang satu ini.

1. Lumba-Lumba ini Hanya Bisa Ditemukan di Sungai Yangtze, Tiongkok

Sungai Yangtze,
Potret Sungai Yangtze, Tiongkok. Sumber: discoveryangtze.com

Sobat Suka Fakta, seperti namanya, lumba-lumba yang satu ini cuma bisa ditemukan di Sungai Yangtze, Tiongkok. Hewan ini adalah satu-satunya lumba-lumba air tawar di dunia setelah lumba-lumba sungai Yangtze lainnya, Baiji, dinyatakan punah secara fungsional pada tahun 2007.

Lumba-lumba tanpa sirip ini dulunya punya wilayah jelajah yang luas di sepanjang Sungai Yangtze. Tapi, sejak awal tahun 1980-an, wilayah mereka terus berkurang dan sekarang cuma terfragmentasi di beberapa bagian sungai. 

Kamu bisa menemukan mereka di bagian sungai antara Ezhou dan Nanjing, juga di Danau Poyang dan Dongting. Bayangin, wilayah jelajah mereka yang tadinya luas, sekarang jadi sempit banget karena berbagai aktivitas manusia.

Di musim dingin, lumba-lumba ini lebih banyak ditemukan di wilayah tengah dan bawah Sungai Yangtze. Mereka nggak bermigrasi kayak beberapa spesies lain, jadi mereka cenderung menetap di satu tempat. 

Mereka suka daerah teluk dangkal, rawa, dan muara. Nah, karena mereka tinggal di air tawar, ini yang bikin mereka beda banget dari lumba-lumba laut.

2. Populasi Mereka Terus Mengalami Penurunan Sejak Tahun 80an

Lumba-Lumba tanpa sirip
Potret Lumba-Lumba tanpa sirip. Sumber: biosch.hku

Sobat Suka Fakta, populasi lumba-lumba tanpa sirip Yangtze ini terus mengalami penurunan sejak awal tahun 1980-an. Pada tahun 1991, ada lebih dari 2.500 individu. Tapi, pada tahun 2006, jumlahnya turun drastis jadi sekitar 1.800 individu. Ngeri banget, kan?!

Lebih parah lagi, antara tahun 2006 dan 2012, populasinya berkurang setengahnya. Pada tahun 2012, cuma tercatat ada 505 individu di batang utama sungai. Namun, ada sedikit kabar baik nih. 

Pada tahun 2020, perkiraan populasi menunjukkan kemungkinan terhentinya laju penurunan. Diperkirakan masih ada 445 individu di arus utama sungai, dengan total populasi mencapai 1.012 individu.

Upaya konservasi yang dilakukan selama ini ternyata mulai menunjukkan hasil. Tiongkok memberlakukan Undang-Undang Konservasi Sungai Yangtze pada tahun 2021, yang melarang penangkapan ikan di Sungai Yangtze dan anak-anak sungainya selama 10 tahun. 

Selain itu, ada juga pembentukan tujuh cagar alam dan dua cagar alam semi-alami. Sejak tahun 1996, sekelompok kecil lumba-lumba tanpa sirip berhasil dirawat di Institut Hidrobiologi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. Beberapa dari mereka bahkan berhasil berkembang biak di cagar alam semi-alami Tian’e-Zhou.

3. Memiliki Tubuh Kecil dan Ramping Serta Tidak Ada Sirip Punggung

 Lumba-Lumba
Potret Lumba-Lumba tanpa sirip. Sumber: Xinhua/Xiao Yijiu

Sekarang, mari kita bahas tentang biologi dan ekologi lumba-lumba tanpa sirip Yangtze. Lumba-lumba ini punya tubuh kecil dan ramping, sesuai dengan namanya, mereka nggak punya sirip punggung. 

Sebagai gantinya, mereka punya punggung sempit yang ditutupi oleh tuberkel seperti kutil. Kepala mereka agak bulat dan tidak memiliki paruh. Saat dewasa, lumba-lumba tanpa sirip ini bisa mencapai panjang hingga 2 meter dan berat hingga 100 kg.

Uniknya lagi, mereka nggak berkomunikasi dengan siulan seperti kebanyakan spesies lumba-lumba lainnya. Sebaliknya, mereka menggunakan ekolokasi untuk menavigasi dan menemukan makanan. Mereka menghasilkan gelombang ultrasonik pita sempit berfrekuensi tinggi yang merupakan ciri khas spesies lumba-lumba.

Selain itu, lumba-lumba tanpa sirip ini juga punya tulang leher tidak menyatu yang memungkinkan mereka menggerakkan kepala dengan lebih bebas. Mereka memiliki 15-22 pasang gigi di rahang atas dan bawah. 

Warna tubuh mereka bisa bervariasi tergantung pada lokasi geografis dan umur. Lumba-lumba tanpa sirip Yangtze yang baru lahir biasanya berwarna abu-abu tua atau hitam. Warna itu kemudian berubah menjadi abu-abu terang seiring bertambahnya usia.

Menarik, kan?! Lumba-lumba tanpa sirip Yangtze ini memang punya banyak keunikan yang bikin mereka beda dari lumba-lumba lainnya. 

4. Masa Kehamilan Lumba-Lumba Betina Berlangsung Antara 10-11 Bulan

Lumba-Lumba tanpa sirip
Potret Lumba-Lumba tanpa sirip bersama anaknya. Sumber: mongabay.com

Sobat Suka Fakta, sekarang kita masuk ke bagian yang nggak kalah seru, yaitu reproduksi dan pertumbuhan lumba-lumba tanpa sirip Yangtze. Lumba-lumba ini mulai dewasa pada usia 4-6 tahun. 

Jadi, mereka masih bisa dibilang cukup muda ketika sudah bisa berkembang biak. Mereka adalah hewan pembiakan musiman, yang artinya mereka punya musim kawin tertentu dalam setahun.

Para pejantan biasanya mencapai puncak hormon reproduksi mereka antara Maret dan September. Di Danau Tian-E-Zhou, lumba-lumba tanpa sirip ini kawin dari Mei hingga Juni, dan melahirkan menjelang akhir April tahun berikutnya. 

Masa kehamilan mereka diperkirakan berlangsung antara 10 hingga 11 bulan. Setelah lahir, anak-anak lumba-lumba mulai disapih pada usia sekitar 5 bulan. Pada usia ini, mereka mulai memakan ikan kecil yang jadi makanan utama mereka.

Lumba-lumba tanpa sirip ini memang nggak berkembang biak dengan cepat. Rata-rata mereka hanya melahirkan satu anak setiap kali kehamilan. Hal ini membuat populasi mereka sulit untuk bertambah dengan cepat, apalagi dengan ancaman yang terus mengintai di habitat mereka.

5. Pola Makan Lumba-Lumba ini Bervariasi Tergantung Musim dan Ketersediaan Makanan

Lumba-Lumba
Potret makanan khas Lumba-Lumba tanpa sirip Ikan teri. Sumber: IST

Mereka adalah pemakan oportunistik, yang artinya mereka makan apa saja yang tersedia dan mudah didapatkan di habitat mereka. Setidaknya ada 20 jenis spesies ikan yang telah diidentifikasi dari isi perut lumba-lumba tanpa sirip Yangtze.

Beberapa jenis ikan yang paling sering mereka makan adalah ikan teri dan dua spesies ikan kecil lainnya. Selain itu, ada juga krustasea dan moluska yang menjadi bagian dari makanan mereka. 

Pola makan lumba-lumba ini bisa bervariasi tergantung musim dan ketersediaan makanan. Menariknya, ada tumpang tindih yang signifikan antara mangsa lumba-lumba dan spesies ikan komersial di Sungai Yangtze. Hal ini membuat lumba-lumba sering berinteraksi dengan alat penangkapan ikan yang bisa membahayakan mereka.

Jadi, lumba-lumba tanpa sirip ini memang cukup fleksibel dalam hal makanan. Mereka memanfaatkan apa yang ada di sekitar mereka, membuat mereka bisa bertahan hidup di lingkungan yang penuh tantangan.

6. Lumba-Lumba Tanpa Sirip Yangtze Memiliki Perilaku dan Kebiasaan yang Unik

Lumba-Lumba Tanpa Sirip Yangtze
Potret Lumba-Lumba Tanpa Sirip Yangtze. Sumber: animalia.bio

Sobat Suka Fakta, lumba-lumba ini ternyata cukup aktif dan lincah di air. Mereka sering terlihat melesat di bawah permukaan air, mengubah arah dengan cepat, dan melakukan satu kali penyelaman panjang diikuti dengan dua kali penyelaman lebih pendek. Bahkan tercatat ada penyelaman yang berlangsung lebih dari empat menit.

Lumba-lumba tanpa sirip ini biasanya terlihat sendirian atau dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3 hingga 6 individu. Meskipun begitu, ada juga laporan yang melihat mereka dalam kelompok besar hingga 50 individu. 

Mereka umumnya malu berada di sekitar perahu dan manusia, jadi lebih suka berenang menjauh kalau ada aktivitas manusia di dekat mereka. Satu pola unik lainnya adalah cara mereka berenang. 

Lumba-lumba tanpa sirip ini lebih suka berenang dengan sirip dada kanan menghadap ke atas dan sirip dada kiri menghadap ke bawah, seolah-olah mereka berenang searah jarum jam. Pola perilaku ini membuat mereka terlihat sangat khas dan berbeda dari lumba-lumba lainnya.

Selain itu, mereka juga menggunakan ekolokasi untuk menavigasi dan mencari makanan. Mereka menghasilkan gelombang ultrasonik yang khas, berbeda dengan kebanyakan lumba-lumba lain yang berkomunikasi dengan siulan.

7. Tangkapan Sampingan Menjadi Ancaman Terbesar Bagi Lumba-Lumba Tanpa Sirip Yangtze

ikan.
Ilustrasi Jaring penangkap ikan. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, sekarang saatnya kita bahas tentang ancaman yang mengintai keberadaan lumba-lumba Yangtze. 

Sob, sayangnya, lumba-lumba tanpa sirip ini menghadapi banyak ancaman yang serius. Salah satu ancaman terbesar adalah tangkapan sampingan dari penangkapan ikan yang tidak diatur dan tidak selektif. 

Jaring insang dan alat penangkapan ikan lainnya sering kali membuat lumba-lumba ini terjebak dan tenggelam. Meskipun survei terbaru menunjukkan angka kematian akibat tangkapan sampingan mungkin telah menurun, tetap saja ini menjadi ancaman yang signifikan.

Selain itu, degradasi habitat akibat polusi, pengerukan, dan pembangunan infrastruktur di sepanjang Sungai Yangtze juga memberikan dampak besar. Polusi dari limbah domestik, pertanian, dan industri menyebabkan penurunan kualitas air yang mempengaruhi kesehatan lumba-lumba. 

Penambangan pasir yang meluas di dasar sungai dan danau juga menghancurkan habitat penting bagi lumba-lumba dan makanannya. Selain itu, Bendungan Tiga Ngarai yang merupakan bendungan terbesar di Sungai Yangtze juga memberikan dampak negatif. 

Pembangunannya mengubah aliran dan sedimen hilir sungai, mengakibatkan penurunan jumlah ikan muda yang menjadi makanan lumba-lumba. Selain itu, lalu lintas kapal yang meningkat menyebabkan kematian lumba-lumba akibat tabrakan dan kebisingan perahu yang mengganggu komunikasi mereka.

Dengan semua ancaman ini, nggak heran kalau lumba-lumba tanpa sirip Yangtze ini sangat terancam punah. Tapi, ada harapan dengan berbagai upaya konservasi yang dilakukan. Yuk, kita bahas di bagian berikutnya!

8. Upaya Konservasi yang Telah Dilakukan Untuk Menyelamatkan Populasi Mereka

Sobat Suka Fakta, meskipun ancaman terhadap lumba-lumba tanpa sirip Yangtze sangat besar, tapi ada banyak upaya konservasi yang dilakukan untuk menyelamatkan mereka. 

Tiongkok memberlakukan Undang-Undang Konservasi Sungai Yangtze pada tahun 2021, yang melarang penangkapan ikan di Sungai Yangtze dan anak-anak sungainya selama 10 tahun. Ini adalah langkah besar untuk memberi waktu bagi pemulihan populasi lumba-lumba ini.

Selain itu, tujuh cagar alam dan dua cagar alam semi-alami telah dibentuk untuk melindungi habitat lumba-lumba. Sejak tahun 1996, sekelompok kecil lumba-lumba tanpa sirip telah berhasil dirawat di Institut Hidrobiologi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. Beberapa dari mereka bahkan berhasil berkembang biak di cagar alam semi-alami Tian’e-Zhou.

Program pelepasan aliran lingkungan dari Bendungan Tiga Ngarai juga mulai dijalankan pada tahun 2011. Setiap tahun, gelombang banjir dilepaskan untuk mendorong pemijahan ikan mas yang merupakan salah satu makanan utama lumba-lumba.

Kerjasama internasional juga sangat penting. Organisasi seperti WWF dan IUCN bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok untuk memastikan kelangsungan hidup lumba-lumba tanpa sirip. Upaya ini termasuk studi genetik, pelacakan populasi, dan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi spesies ini.

Berbagai upaya konservasi ini mulai menunjukkan hasil positif. Populasi lumba-lumba tanpa sirip meningkat dari 1.012 pada tahun 2020 menjadi 1.249 pada tahun 2023. Ini adalah bukti bahwa kerja keras dan kolaborasi global dapat memberikan hasil yang signifikan.

9. 3 Fakta Menarik Lainnya Tentang Lumba-Lumba Tanpa Sirip Yangtze

Selain informasi utama yang sudah kita bahas, ada beberapa fakta menarik lainnya tentang lumba-lumba tanpa sirip Yangtze yang perlu kamu tahu, Sobat Suka Fakta.

  • Nama Mandarin: Lumba-lumba ini dikenal dengan nama jiangtun (江豚) yang artinya “anak babi sungai”. Lucu, ya?!
  • Perbedaan Genetik: Analisis genetik menunjukkan bahwa lumba-lumba tanpa sirip di Asia Timur dan Yangtze memiliki reproduksi dan aliran gen yang terpisah selama ribuan tahun. Meskipun awalnya dianggap sebagai satu spesies, penelitian genetik mendukung bahwa lumba-lumba tanpa sirip Yangtze adalah spesies yang berbeda.
  • Pergerakan Kepala: Mereka punya tulang leher yang tidak menyatu, memungkinkan mereka untuk menggerakkan kepala dengan lebih bebas. Ini adalah salah satu adaptasi unik mereka.

Dengan semua keunikan dan tantangan yang dihadapi, lumba-lumba tanpa sirip Yangtze adalah makhluk yang luar biasa dan sangat penting untuk dilindungi.

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, setelah kita membahas secara mendalam tentang lumba-lumba tanpa sirip Yangtze, kita bisa melihat betapa pentingnya melindungi makhluk unik ini. Lumba-lumba tanpa sirip Yangtze bukan hanya menjadi bagian dari keanekaragaman hayati, tetapi juga menjadi indikator kesehatan ekosistem Sungai Yangtze. 

Namun, ancaman terhadap kelangsungan hidup mereka sangat serius. Mulai dari tangkapan sampingan, degradasi habitat, polusi, pembangunan bendungan, hingga penambangan pasir, semua faktor ini memberikan dampak besar pada populasi mereka. 

Jadi, mari kita bersama-sama menjaga kelestarian lumba-lumba tanpa sirip Yangtze dan makhluk-makhluk lain yang juga membutuhkan perlindungan. Dengan langkah-langkah kecil yang kita ambil, kita bisa memberikan dampak besar bagi masa depan mereka. Terus dukung upaya konservasi dan jadilah bagian dari perubahan positif untuk lingkungan kita.

Terima kasih sudah membaca artikel ini, Sobat Suka Fakta. Sampai jumpa di artikel selanjutnya dengan fakta-fakta menarik lainnya!

REFERENSI

  • International Union for Conservation of Nature (IUCN). “Yangtze Finless Porpoise.” IUCN Red List. Diakses pada 11 Juni 2023.
  • River Dolphins Worldwide. “Yangtze Finless Porpoise.” River Dolphins. Diakses pada 11 Juni 2023.
  • Wikipedia. “Yangtze Finless Porpoise.” Wikipedia. Diakses pada 11 Juni 2023.
  • Mongabay Indonesia. “Porpoise Tanpa Sirip Sungai Yangtze: Dulu Terancam Punah, Kini Mulai Pulih.” Mongabay. Diakses pada 11 Juni 2023.
  • Michel Gunther / WWF. “Yangtze Finless Porpoise.” WWF. Diakses pada 11 Juni 2023.

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *