Halo Sobat Suka Fakta! Kalian tahu nggak, kalau Jakarta itu nggak cuma dikenal sebagai ibu kota Indonesia yang sibuk dan modern, tapi juga punya segudang cerita dan budaya yang keren abis. Salah satu kekayaan budaya yang sering kali terlupakan adalah permainan tradisional asal Betawi. Sayangnya, di tengah gempuran teknologi dan maraknya gadget, permainan seru ini mulai jarang dimainkan. Padahal, permainan tradisional Betawi ini bukan cuma sekadar hiburan, tapi juga bagian dari warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan.
Nah, di artikel kali ini, kita bakal nostalgia bareng dan mengenal lebih dekat 12 permainan tradisional asal Betawi. Siapa tahu, setelah membaca artikel ini, kalian jadi tertarik buat nyobain lagi permainan-permainan seru ini bareng teman-teman atau keluarga. Bukan cuma buat seru-seruan, tapi juga sebagai cara untuk belajar tentang kebersamaan, strategi, dan tentunya budaya lokal kita yang kaya dan beragam.
Permainan tradisional ini bukan hanya bisa menghibur kita, tapi juga punya banyak manfaat lainnya. Mulai dari melatih kelincahan, kerja sama tim, hingga meningkatkan kreativitas. Jadi, jangan sampai permainan ini hilang ditelan zaman ya, Sobat Suka Fakta!
Permainan Tradisional Asal Betawi
1. Koba Tiup
Kita mulai petualangan nostalgia ini dengan permainan yang bernama Koba Tiup. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berusia 5-13 tahun. Jumlah pemainnya sekitar 3-5 orang, dan masing-masing pemain memiliki 5 karet gelang. Area permainan membutuhkan lahan yang luas, dengan lidi berukuran sekitar 5 cm sebagai alat utama.
Cara mainnya cukup seru, lho! Pemain harus berusaha memasukkan karet gelang ke lidi yang ditancapkan 25 cm dari garis mati. Jika karet jatuh di area dekat lidi, pemain bisa meniupnya hingga masuk ke lidi. Permainan ini melatih ketepatan, kesabaran, dan tentunya, kemampuan mengontrol napas. Seru banget, kan?
2. Cici Putri
Lanjut ke permainan berikutnya, kita punya Cici Putri, permainan populer di daerah Jagakarsa, Depok, dan Tangerang. Biasanya dimainkan oleh 3-5 orang, permainan ini dimulai dengan seluruh pemain duduk melingkar dan meletakkan tangan di lantai. Pemimpin permainan akan menunjuk tangan secara bergantian sambil menyanyikan lagu, ketika seseorang terpilih, mereka akan menyebutkan sebuah nama yang akhirannya harus sama dengan kata yang disebutkan oleh pemimpin permainan, jadi seperti pantun. Permainan berlanjut hingga setiap pemain mendapatkan giliran.
Cici Putri tidak hanya menyenangkan, tapi juga melatih kreativitas dan kecepatan berpikir. Lagu-lagu yang dinyanyikan pun sering kali merupakan lagu tradisional Betawi yang mengandung pesan-pesan moral. Jadi, selain bermain, Sobat Suka Fakta juga bisa belajar banyak hal positif dari permainan ini.
3. Palogan Gundu
Permainan ini populer di daerah Rawa Barat dan Kebayoran Baru. Umumnya dimainkan oleh dua orang pemain, dan lebih populer di kalangan anak laki-laki. Alat yang dibutuhkan adalah balok kayu sepanjang 2 meter dengan lebar 15 cm dan tinggi 12 cm, serta empat pemukul gundu (pidian).
Cara mainnya, pemain menyentik dari area pidian ke gundu milik lawan yang sudah ditata terlebih dahulu. Jika berhasil menyentik gundu lawan, pemain akan mendapatkan karet atau gundu sebagai hadiahnya. Permainan ini sangat melibatkan ketepatan dan strategi, sehingga melatih kemampuan berpikir taktis dan koordinasi mata-tangan.
4. Tepok Nyamuk
Berikutnya, ada permainan yang sederhana tapi seru banget, yaitu Tepok Nyamuk. Permainan ini biasanya dimainkan oleh tiga orang atau lebih. Setelah melakukan hompimpa untuk menentukan siapa yang jadi “nyamuk”, pemain yang terpilih akan berdiri di antara dua pemain lainnya yang berperan sebagai penepok.
Nyamuk harus bergerak lincah untuk menghindari tepokan dari kedua penepok. Jika nyamuk berhasil melewati kedua penepok tanpa kena tepok, permainan berlanjut. Namun, jika kena tepok, permainan diulang dengan pergantian peran. Permainan ini melatih kelincahan, refleks, dan tentunya, rasa kebersamaan di antara pemain.
5. Tok Kadal atau Kalawadi
Tok Kadal atau juga dikenal dengan Kalawadi adalah permainan yang biasanya dimainkan di tanah lapang dan melibatkan sekitar 5-10 orang. Permainan ini membutuhkan kayu sepanjang 40 cm sebagai pemukul dan kayu 10-15 cm sebagai “kadal”. Ada juga lubang kecil dengan diameter 5 cm untuk mencongkel kadal.
Cara mainnya, kelompok penyerang dan penjaga dipilih melalui suit. Pemain dari kelompok penyerang akan mencongkel kadal dari lubang sejauh mungkin. Jika kadal tertangkap oleh kelompok penjaga, pemain dinyatakan gugur. Namun, jika tidak tertangkap, jarak jatuhnya kadal akan diukur dengan panjang pemukul dan poin akan dihitung berdasarkan jarak tersebut. Permainan ini melatih kerja sama tim dan strategi.
6. Landar-lundur
Selanjutnya, kita punya permainan Landar-lundur yang umumnya dimainkan di Jakarta Utara. Permainan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok jaga dan kelompok lewat, yang masing-masing terdiri dari tiga orang. Permainan ini terdiri dari beberapa tahap, dan setiap tahap memiliki cara bermain yang berbeda.
Pada tahap pertama, kelompok jaga duduk berselonjor dengan telapak kaki menempel pada pemain di depannya, dan kelompok lawan harus berjalan melangkahi telapak kaki penjaga. Pada tahap kedua, penjaga mengangkat satu kaki di atas telapak kaki pemain di sebelahnya, dan lawan harus melangkahi.
Tahap ketiga, penjaga membuka kedua kaki dengan telapak kaki menempel, dan lawan harus berjalan diagonal. Tahap terakhir, lawan harus berjalan jongkok melewati penjaga tanpa menyentuh kaki mereka. Permainan ini melatih keseimbangan, ketangkasan, dan kerjasama tim.
7. Bola Gebok
Berikutnya, ada permainan yang disebut Bola Gebok. Permainan ini biasanya dimainkan di daerah Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Bola yang digunakan biasanya terbuat dari pelepah pisang kering yang digulung dan diikat menyerupai bola. Cara bermainnya adalah dengan melempar bola ke arah lubang sebagai sasaran.
Permainan dimulai dengan pemain pertama mencoba memasukkan bola ke dalam lubang. Jika gagal tiga kali, pemain lain yang berhasil memasukkan bola akan melempari pemain yang gagal tersebut. Aturannya, bola tidak boleh dilempar ke atas pinggang dan hanya boleh dilakukan satu kali. Permainan ini melatih ketepatan, kecepatan, dan strategi.
8. Kukuruyuk Ayam
Kukuruyuk Ayam adalah permainan yang populer di daerah Ciledug, Jakarta Timur, Sudimara, Kebayoran Lama, dan Condet. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki yang sudah cukup dewasa atau berusia belasan tahun. Permainan ini membutuhkan dua pemain dengan postur tubuh yang sama atau hampir sama.
Cara bermainnya, kedua pemain akan menaikkan satu kaki di depan badan dan memegang pergelangan kakinya dengan kedua tangan. Kemudian, mereka akan saling mendorong hingga salah satu terjatuh atau melewati garis pembatas. Permainan ini melatih keseimbangan dan kekuatan fisik, serta menambah keseruan bermain bersama teman.
9. Gala Jamban
Mari kita bahas permainan yang berikutnya, yaitu Gala Jamban. Kata “gala” berarti batang pohon atau bambu tinggi, dan “jamban” berarti tempat bersantai. Permainan ini cocok banget dimainkan oleh anak perempuan maupun laki-laki. Area bermainnya adalah kotak-kotak yang disusun berdekatan, menjadi tempat “peristirahatan” di mana pemain lawan nggak bisa menangkap.
Pemain lawan berada di garis-garis batas antar kotak untuk menangkap pemain lain yang ingin melintasi garis tersebut. Kelompok akan dinyatakan menang jika seluruh anggotanya bisa melewati penjaga dan sampai di garis akhir. Permainan ini melibatkan banyak strategi dan koordinasi, sehingga melatih kerja sama tim dan kemampuan berpikir taktis.
10. Pong Pong Balong
Lanjut ke permainan Pong Pong Balong, yang membutuhkan setidaknya tiga anak sebagai pemain. Para pemain akan membuat menara dari kepalan tangan masing-masing dengan pemain lainnya. Permainan dimulai dengan menyanyikan lagu berikut:
“Pong-pong balong biji merak biji sampi paling bawah pecah sebiji…praak”
Setiap nyanyian selesai, genggaman tangan paling bawah akan membuka tangannya, dan begitu seterusnya sampai seluruh tangan terbuka. Setelah itu, para pemain akan bernyanyi lagi:
“Mbit….Mbit….Kucing Kucingnya meong…. Meong Siapa yang kena cubit Tidak boleh minta tolong”
Kemudian, pemain akan mencubit tangan pemain lainnya hingga ada yang menyerah. Permainan ini sangat seru dan melibatkan banyak interaksi fisik, sekaligus melatih rasa kebersamaan dan kekompakan.
11. Congklak
Kita lanjut ke permainan tradisional yang dikenal dengan nama Congklak. Permainan ini tidak hanya populer di Betawi, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia. Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang dengan menggunakan papan congklak yang memiliki 14 lubang kecil dan dua lubang besar, serta biji congklak sebanyak 98 biji.
Cara bermainnya, setiap pemain secara bergantian mengambil biji dari satu lubang dan menaburkannya satu per satu ke lubang berikutnya, termasuk lubang besar milik sendiri. Jika biji terakhir jatuh di lubang kosong di sisi lawan, pemain bisa mengambil semua biji di lubang seberangnya. Permainan ini melatih kecerdasan, strategi, dan ketelitian dalam menghitung.
12. Petak Umpet Betawi
Terakhir, ada permainan Petak Umpet Betawi. Seperti petak umpet pada umumnya, permainan ini melibatkan pemain yang bersembunyi dan seorang penjaga yang mencari. Permainan ini biasanya dimainkan di area yang luas dengan banyak tempat untuk bersembunyi.
Permainan dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang jadi penjaga. Penjaga akan menutup mata dan menghitung hingga jumlah tertentu sementara pemain lain bersembunyi. Setelah selesai menghitung, penjaga akan mencari pemain yang bersembunyi. Pemain yang ditemukan pertama kali akan menjadi penjaga berikutnya. Permainan ini melatih keberanian, kecepatan, dan kemampuan bersembunyi yang baik.
Kesimpulan
Nah, Sobat Suka Fakta, itulah 12 permainan tradisional asal Betawi yang penuh dengan keunikan dan keseruan. Setiap permainan bukan hanya menghibur, tapi juga memiliki nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan strategi yang tinggi. Dengan melestarikan permainan tradisional ini, kita turut menjaga warisan budaya yang sangat berharga.
Permainan-permainan ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan, kreativitas, dan strategi dalam mencapai tujuan. Jadi, jangan ragu untuk mencoba permainan-permainan ini bersama teman-teman atau keluarga. Selain seru, kalian juga bisa belajar banyak tentang budaya Betawi yang kaya. Mari kita terus lestarikan permainan tradisional asal Betawi agar tidak hilang ditelan zaman!
REFERENSI:
- Traveloka. (n.d.). Permainan Tradisional Asal Betawi. https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/permainan-tradisional-asal-betawi-acc/330093
- Setu Babakan. (n.d.). Permainan Betawi. https://www.setubabakanbetawi.com/permainan-betawi/
- Wikibooks. (n.d.). Permainan Tradisional Betawi. https://id.wikibooks.org/wiki/Permainan_Tradisional_Betawi
SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.