Fakta Unik

10 Permainan Tradisional Papua, Mengandung Nilai-nilai Kehidupan

23
×

10 Permainan Tradisional Papua, Mengandung Nilai-nilai Kehidupan

Sebarkan artikel ini
permainan Tradisional Papua
10 Permainan Tradisional Papua, Mengandung Nilai-nilai Kehidupan. Sumber: IST

Hai, Sobat Suka Fakta! Kali ini kita akan jalan-jalan ke Papua, sebuah provinsi di Indonesia yang terkenal dengan alamnya yang memukau dan budayanya yang super beragam. Di tengah gemerlap teknologi dan modernisasi, ada satu hal dari Papua yang tetap bertahan dan penuh makna, yaitu permainan tradisionalnya. 

Permainan tradisional Papua ini bukan sekadar hiburan, lho. Banyak dari permainan ini yang mengandung nilai-nilai kehidupan, keterampilan, dan kearifan lokal yang mendalam. Kerennya lagi, banyak permainan ini juga melibatkan interaksi dengan alam, melatih ketangkasan fisik, serta mengajarkan kerjasama dan strategi kepada para pemainnya. 

Nah, di artikel ini, kita akan mengupas tuntas sepuluh permainan tradisional Papua. Mulai dari permainan yang pakai buah-buahan, alat musik, sampai permainan yang menguji ketangkasan dan keberanian. Semua permainan ini menawarkan pengalaman yang unik dan pastinya menarik banget. Yuk, kita mulai petualangan seru kita ke dunia permainan tradisional Papua! 

1. Ampakeari

permainan Tradisional Papua
Permainan Tradisional Papua, Ampakeari. Sumber: Dok. indeksmedia.id

Oke, Sobat Suka Fakta, kita mulai dengan permainan yang namanya unik banget, Ampakeari. Permainan ini berasal dari Kabupaten Yapen-Waropen, Papua. Namanya diambil dari buah mange-mange yang bisa ditemukan di rawa-rawa daerah tersebut.

Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk main Ampakeari, kamu butuh:

  • Buah mange-mange
  • Tiang dari potongan kayu
  • Oinai, yaitu piring besar dari kayu

Cara Bermain

Permainan ini biasanya dimainkan oleh perempuan, baik anak-anak maupun dewasa, dengan jumlah pemain antara 2 hingga 6 orang. Cara mainnya gampang, kok. Semua pemain membawa anak-anak yang belum tidur, lalu memutarkan buah mange-mange di oinai. Kalau buahnya jatuh atau nggak berputar, atau anak-anaknya nggak jadi tidur, pemain itu dianggap kalah. 

Manfaat dan Nilai Budaya

Selain sebagai hiburan, Ampakeari juga punya tujuan lain yaitu menidurkan anak-anak. Lewat permainan ini, para ibu bisa lebih dekat dengan anak-anak mereka sambil melestarikan budaya yang ada. Jadi, sambil bermain, kita juga belajar tentang kesabaran dan kearifan lokal.

2. Kayu Malele

Kayu Malele
Permainan Tradisional Papua, Kayu Malele. Sumber: Dok. aturanpermainan.blogspot.com

Next, kita ada permainan Kayu Malele. Permainan ini asalnya dari Kabupaten Biak Numfor. Mungkin buat kamu yang dari Jawa, permainan ini mirip dengan Patil Lele.

Peralatan yang Dibutuhkan

Buat main Kayu Malele, kamu hanya perlu dua kayu dengan panjang berbeda, yaitu 50 cm dan 20 cm.

Cara Bermain

Permainan ini dimainkan oleh dua tim dengan jumlah pemain 3 sampai 5 orang per tim. Tim pelempar harus menggunakan kayu yang panjangnya 50 cm untuk melempar kayu yang panjangnya 20 cm yang diletakkan di atas lubang. Tim lawan harus menangkap kayu itu sebelum jatuh ke tanah. Kalau nggak berhasil, tim pelempar masih bisa bermain dan mencetak poin.

Manfaat dan Nilai Budaya

Kayu Malele nggak cuma seru, tapi juga melatih ketangkasan dan strategi. Permainan ini mengajarkan kerjasama tim dan bagaimana menghadapi tantangan dengan cara yang fun.

3. Yesecha Asya (Furadan)

Yesecha Asya (Furadan)
Permainan Tradisional Papua, Yesecha Asya. Sumber: Dok. tempo.co

Lanjut ke Yesecha Asya, atau yang juga dikenal sebagai Furadan. Permainan ini memadukan unsur ketepatan dan ketangkasan, biasanya dimainkan oleh anak-anak muda.

Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk main Yesecha Asya, kamu perlu:

  • Tali rotan yang dibentuk lingkaran
  • Kayu runcing

Cara Bermain

Cara mainnya seru banget, Sobat Suka Fakta. Tali rotan digelindingkan dengan kecepatan sedang, dan para pemain harus melempar kayu mereka untuk mengenai sasaran. Siapa yang berhasil memasukkan kayunya ke rotan, dia yang jadi pemenangnya. Permainan ini bikin kita harus cepat dan tepat dalam menembak target.

Manfaat dan Nilai Budaya

Yesecha Asya melatih ketepatan dan kecepatan, serta mengajarkan pentingnya fokus dan ketangkasan. Permainan ini juga jadi cara asyik buat berkumpul dan bersenang-senang bareng teman-teman.

4. Korkouria

Sekarang kita bahas Korkouria, permainan ayunan khas etnis Baham dari Provinsi Papua Barat. Permainan ini melibatkan tumbuhan menjalar yang ada di pohon untuk berayun-ayun.

Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk main Korkouria, kamu hanya butuh tumbuhan menjalar untuk dijadikan tali ayunan.

Cara Bermain

Cara mainnya gampang dan menantang. Kamu cuma perlu mencari tumbuhan menjalar di tebing dekat laut atau sungai, lalu mulai berayun-ayun. Yang bikin seru adalah tempat mainnya biasanya cukup berbahaya, jadi kalau tali putus, kamu bisa terjun bebas ke dalam air. Tantangan banget, kan?

Manfaat dan Nilai Budaya

Korkouria melatih keberanian dan ketangkasan. Permainan ini juga mengajarkan kita untuk tidak takut menghadapi risiko dan menikmati alam sekitar. Selain itu, permainan ini jadi cara anak-anak Papua Barat untuk menghabiskan waktu dengan cara yang seru dan penuh adrenalin.

5. Pampampum

permainan Tradisional Papua
Permainan Tradisional Papua, Pampampum. Sumber: news.detik.com

Oke, Sobat Suka Fakta, selanjutnya kita punya Pampampum. Permainan ini berasal dari Raja Ampat, Papua Barat, dan pernah dilombakan dalam acara Lintas Khatulistiwa Pemuda 2014, bahkan berhasil meraih rekor MURI!

Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk main Pampampum, kamu hanya butuh cari lokasi laut dangkal sebagai arena bermain

Cara Bermain

Permainan ini dimainkan oleh dua tim, baik perempuan maupun laki-laki, dengan setiap tim terdiri dari dua orang. Satu pemain digendong di pundak rekannya, lalu kedua tim harus mencoba menjatuhkan lawan dari gendongan mereka. Permainan ini membutuhkan keseimbangan dan kerjasama tim yang baik.

Manfaat dan Nilai Budaya

Pampampum mengajarkan pentingnya kerjasama tim dan keseimbangan. Selain itu, permainan ini juga menjadi ajang untuk menguatkan hubungan sosial di antara pemainnya dan tentunya seru banget buat dilakukan di laut yang dangkal.

6. Name Aret

Next, kita punya Name Aret, permainan dari Ayamaru, Papua Barat. Permainan ini sering dimainkan oleh anak laki-laki yang hendak menginjak remaja.

Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk main Name Aret, kamu perlu:

  • Tongkat kayu (1,5-2 meter)
  • Sebuah pohon sebagai target

Cara Bermain

Cara mainnya cukup sederhana tapi menantang. Anak laki-laki harus melempar tongkat kayu ke batang pohon dari jarak 10 meter. Pemain yang berhasil menancapkan tombaknya paling banyak di pohon akan menjadi pemenangnya. Permainan ini melatih ketepatan dan konsentrasi.

Manfaat dan Nilai Budaya

Name Aret mengajarkan keterampilan berburu, yang merupakan bagian penting dari budaya Papua. Permainan ini juga melatih ketepatan, konsentrasi, dan ketangkasan para pemainnya.

7. Talo Sibye Bien

Sekarang kita bahas Talo Sibye Bien, permainan yang sudah masuk ke dalam 13 Kekayaan Intelektual Komunal di Wilayah Sorong. Permainan ini biasa dimainkan anak-anak dengan pendampingan orang tua.

Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk main Talo Sibye Bien, kamu hanay perlu mencari tali yang cukup panjang.

Cara Bermain

Permainan ini melibatkan kelincahan jari-jari tangan dalam membentuk motif dari tali. Orang tua akan duduk di belakang anak-anak mereka yang sibuk memasukkan jari-jari tangan ke celah tali. Tali ini nantinya akan membentuk motif-motif tertentu seperti kapak, anting-anting, dan lain-lain.

Manfaat dan Nilai Budaya

Talo Sibye Bien bisa melatih kelincahan dan kreativitas anak-anak. Selain itu, permainan ini juga mengajarkan anak-anak tentang berbagai motif budaya Papua dan meningkatkan keterampilan motorik halus mereka.

8. Kweritop

Kweritop
Permainan Tradisional Papua, Kweritop. Sumber: Dok. kebudayaan.kemdikbud.go.id

Selanjutnya ada Kweritop, permainan yang menggunakan tali sebagai alat bermain. Setiap daerah punya nama masing-masing untuk permainan ini, tapi di Wambon, permainan ini dikenal sebagai Kweritop.

Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk main Kweritop, kamu hanya butuh tali dari serat kulit kayu Melinjo atau Genemo

Cara Bermain

Permainan ini dimainkan oleh dua orang atau lebih. Mereka saling berhadapan dan menebak bentuk apa yang dibuat lawannya menggunakan tali. Selain itu, mereka juga bisa membentuk satu motif dan melihat siapa yang paling cepat menyelesaikannya.

Manfaat dan Nilai Budaya

Kweritop melatih kreativitas, kelincahan, dan kecerdasan. Permainan ini juga menjadi sarana untuk melestarikan seni anyaman tali yang merupakan bagian dari budaya Papua.

9. Patah Kaleng

Patah Kaleng
Permainan Tradisional Papua, Patah Kaleng. Sumber: Dok. aturanpermainan.blogspot.com

Sekarang kita punya Patah Kaleng, permainan yang mirip sepak bola tapi tanpa gawang. Permainan ini sering dimainkan oleh anak-anak di Papua dan masih populer hingga sekarang.

Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk main Patah Kaleng, kamu butuh:

  • Bola kecil
  • Tumpukan kaleng sebagai target

Cara Bermain

Permainan ini dimainkan oleh dua tim dengan jumlah pemain sekitar 5 orang atau lebih per tim. Tugasnya adalah menendang bola ke arah tumpukan kaleng milik lawan. Jika berhasil menjatuhkan tumpukannya, pemain mendapat satu skor. Permainan ini bisa berlangsung berjam-jam hingga pemain kelelahan.

Manfaat dan Nilai Budaya

Patah Kaleng melatih ketangkasan dan strategi. Selain itu, permainan ini juga mengajarkan kerjasama tim dan menjadi cara yang menyenangkan untuk berolahraga bersama.

10. Hawam

Terakhir, kita punya Hawam, permainan lempar lembing khas etnis Baham dari Provinsi Papua Barat.

Peralatan yang Dibutuhkan

Untuk main Hawam, kamu perlu:

  • Lembing kayu sepanjang kurang lebih 2 meter dengan ujung yang diruncingkan
  • Batang pohon pisang sebagai target

Cara Bermain

Cara mainnya adalah dengan melempar lembing ke batang pohon pisang dari jarak tertentu. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki untuk melatih ketangkasan dan keterampilan berburu.

Manfaat dan Nilai Budaya

Hawam mengajarkan keterampilan melempar lembing, yang penting untuk kegiatan berburu. Permainan ini juga melatih ketepatan dan ketangkasan serta menjadi bagian dari persiapan anak laki-laki untuk berburu di hutan.

Kesimpulan

Nah, Sobat Suka Fakta, itulah sepuluh permainan tradisional Papua yang penuh dengan nilai budaya dan kearifan lokal. Setiap permainan tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat dengan pelajaran penting tentang kerjasama, ketangkasan, dan kebudayaan. Dengan memainkan dan melestarikan permainan tradisional ini, kita turut menjaga kekayaan budaya Papua agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang. 

Jadi, kenapa tidak mencoba salah satu permainan ini bersama teman-temanmu? Selain seru, kamu juga bisa belajar banyak hal baru. Selamat bermain dan selamat menjelajahi kekayaan budaya Indonesia!

REFERENSI

  • Traveloka. (2023). Permainan Tradisional Papua yang Erat dengan Alam. Diakses dari Traveloka
  • Aturan Permainan. (2022). Permainan Tradisional Khas Provinsi Papua Barat. Diakses dari Aturan Permainan
  • Aturan Permainan. (2022). Permainan Tradisional Khas Provinsi Papua. Diakses dari Aturan Permainan
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *