Fakta Unik

9 Fakta Menarik Ular Garter, Menghasilkan Racun yang Tidak Berbahaya 

264
×

9 Fakta Menarik Ular Garter, Menghasilkan Racun yang Tidak Berbahaya 

Share this article
Ular Garter
7 Fakta Menarik Ular garter yang tidak berbisa. Sumber: IST

Halo Sobat Suka Fakta! Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya ular, bukan? Nah, kali ini kita bakal ngobrolin tentang salah satu ular yang paling sering ditemui di Amerika Utara, yaitu ular garter. 

Mungkin ular ini belum seterkenal ular black mamba atau ular harimau, tapi yakin deh, banyak banget fakta menarik tentang ular garter yang bisa kita ulik. Ular garter ini termasuk ular yang nggak berbisa dan sering dijadikan hewan peliharaan karena sifatnya yang jinak dan penampilannya yang menarik.

Ular garter memang bukan ular yang menakutkan, tapi justru di situ letak keunikan dan daya tariknya. Kali ini, kita akan menyelami berbagai fakta menarik tentang ular yang satu ini. Siap untuk petualangan kita di dunia hewan? Yuk, kita mulai!

Fakta Unik Ular Garter

ular garter
Potret Fisik dari Ular Garter. Sumber: IST

1. Jenis yang Beragam

Ular garter terdiri dari berbagai jenis. Ada banyak spesies ular garter yang tersebar di seluruh Amerika Utara. Beberapa spesies yang paling dikenal adalah ular garter biasa (Thamnophis sirtalis), ular garter Butler (Thamnophis butleri), dan ular garter barat (Thamnophis elegans). Masing-masing jenis ini punya ciri khasnya sendiri, lho. Misalnya, ular garter biasa punya variasi warna yang sangat beragam, sedangkan ular garter Butler dikenal dengan ukurannya yang lebih kecil dan perilaku sosial yang unik.

Setiap spesies ular garter ini telah beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Misalnya, ular garter San Francisco, yang termasuk dalam daftar spesies terancam punah, memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup di habitat perkotaan yang semakin menyempit. 

2. Tidak Berbahaya Bagi Manusia

Salah satu alasan kenapa ular garter sering dijadikan hewan peliharaan adalah karena mereka tidak berbahaya bagi manusia. Meskipun mereka menghasilkan racun neurotoksik ringan, racun ini sangat lemah dan tidak berbahaya bagi kita. Ular garter tidak memiliki cara efektif untuk menyuntikkan racunnya ke dalam tubuh manusia. Beberapa spesies memang memiliki gigi besar di belakang yang membantu mengeluarkan racun, tapi gigitan mereka biasanya hanya menyebabkan sedikit pembengkakan atau iritasi ringan.

Jadi, Sobat Suka Fakta, kalian nggak perlu khawatir jika bertemu dengan ular garter di alam liar. Mereka lebih cenderung menghindar daripada menyerang. Bahkan, gigitan ular garter jarang sekali menyebabkan reaksi serius pada manusia. Inilah yang membuat mereka menjadi pilihan populer sebagai hewan peliharaan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali memelihara reptil.

3. Memiliki Warna yang Bervariasi

Penampilan ular garter sangat menarik! Mereka punya variasi warna dan pola yang sangat beragam. Umumnya, ular garter memiliki garis-garis memanjang di sepanjang tubuhnya yang bisa berwarna biru, kuning, atau merah. Garis-garis ini berpadu dengan warna dasar tubuh mereka yang biasanya hitam atau cokelat. Tapi, ada juga beberapa spesies yang tidak memiliki garis sama sekali dan malah punya bintik-bintik tambahan di tubuhnya.

Variasi warna ini tidak hanya membuat mereka menarik untuk dilihat, tetapi juga membantu dalam kamuflase. Warna-warna yang bervariasi ini bisa membantu mereka berbaur dengan lingkungan sekitar, baik di hutan, padang rumput, atau bahkan di dekat air. Jadi, kalau kalian beruntung bisa melihat ular garter di alam liar, coba perhatikan warna dan pola uniknya!

4. Suka Air

Ular gerter sering ditemukan di dekat sumber air seperti sungai, kolam, dan lahan basah. Mereka sangat ahli dalam berenang dan sering menghabiskan waktu di dalam atau di sekitar air. Ini karena banyak mangsa mereka, seperti ikan kecil dan amfibi yang juga hidup di air.

Kebiasaan hidup di dekat air ini membuat ular garter sangat adaptif terhadap lingkungan berair. Mereka bisa bersembunyi di vegetasi yang lebat pada tepi air dan menggunakan air sebagai tempat perlindungan dari predator. 

5. Kemampuan Bertahan Hidup yang Luar Biasa

Ular garter adalah salah satu contoh hewan dengan kemampuan bertahan hidup yang luar biasa. Mereka dapat hidup di berbagai jenis habitat, mulai dari hutan, padang rumput, ladang, hingga halaman rumah. Bahkan, mereka bisa ditemukan di daerah yang cukup ekstrem seperti gurun dan lahan basah. Kemampuan adaptasi yang luar biasa ini membuat ular garter bisa bertahan di lingkungan yang sangat beragam.

Kemampuan bertahan hidup mereka juga didukung oleh pola makan yang fleksibel. Ular garter memakan berbagai jenis makanan, mulai dari siput, cacing, hingga ikan dan amfibi. Mereka juga dikenal sangat oportunistik dalam mencari makanan, sehingga bisa bertahan hidup meskipun sumber makanan terbatas. 

6. Masa Hidup yang Panjang

Ular garter ternyata punya umur yang cukup panjang, lho. Ular garter di alam liar biasanya hidup antara 4 hingga 10 tahun. Namun, dengan perawatan yang baik di penangkaran, umur mereka bisa mencapai hingga 20 tahun. Masa hidup mereka yang panjang ini tentu saja tergantung pada berbagai faktor, seperti ketersediaan makanan, kondisi lingkungan, dan ancaman dari predator.

Faktor-faktor seperti penyakit dan perubahan iklim juga bisa mempengaruhi masa hidup ular garter. Namun, adaptasi mereka yang luar biasa membantu mereka bertahan dalam berbagai kondisi. Jadi, kalau kalian memelihara ular garter, pastikan memberikan perawatan terbaik agar mereka bisa hidup lama dan sehat.

7. Adaptasi Musim Dingin

ular garter punya cara unik untuk bertahan hidup saat musim dingin. Mereka menjalani brumasi, sebuah proses yang mirip dengan hibernasi pada mamalia. 

Selama brumasi, ular garter akan menjadi sangat tidak aktif dan metabolisme mereka melambat. Mereka mencari tempat yang aman dan hangat untuk bersembunyi, seperti di bawah tumpukan daun, celah batu, atau bahkan di bawah tanah.

Ketika suhu mulai turun, ular garter akan berkumpul di tempat-tempat ini yang disebut hibernacula. Mereka bisa bermigrasi dalam jarak yang cukup jauh untuk menemukan hibernacula yang aman. Di tempat-tempat ini, mereka bisa bertahan hidup selama bulan-bulan musim dingin yang keras.

8. Reproduksi Unik

Reproduksi ular garter juga nggak kalah menarik untuk dibahas, Sobat Suka Fakta. Selama musim kawin, biasanya di musim semi, ular garter jantan akan mengikuti jejak feromon yang dikeluarkan oleh betina. Mereka berkumpul dalam jumlah besar di satu tempat dan membentuk “bola kawin” di mana beberapa jantan akan bersaing untuk mendapatkan satu betina.

Betina ular garter bisa menyimpan sperma jantan dalam tubuhnya selama berbulan-bulan sebelum akhirnya terjadi pembuahan. Setelah itu, betina akan melahirkan anak ular yang sudah berkembang sempurna, biasanya antara 10 hingga 40 ekor sekaligus. Anak-anak ular ini sudah mandiri sejak lahir dan harus segera mencari makan dan tempat berlindung sendiri.

9. Pengendali Hama Alami

Peran ular garter salah satunya sebagai pengendali hama alami. Mereka memakan berbagai jenis hewan kecil yang bisa menjadi hama, seperti tikus, siput, dan serangga. Dengan memakan hewan-hewan ini, ular garter membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi populasi hama yang bisa merusak tanaman dan pertanian.

Jadi, meskipun sering dianggap sebagai makhluk yang menakutkan, ular garter sebenarnya sangat bermanfaat bagi lingkungan kita. Mereka membantu mengontrol populasi hama dan menjaga keseimbangan alam. Ini alasan lain kenapa kita harus melindungi dan melestarikan ular garter di habitat alami mereka.

Bagaimana Cara Ular Garter Berhibernasi?

Ular garter
Potret cara Ular garter berhibernasi. Sumber: Dok. fnh.edu.br

Ular garter memiliki metode unik yang disebut brumasi, mirip dengan hibernasi pada mamalia. Ketika suhu mulai turun, ular garter mencari tempat yang aman dan hangat untuk bersembunyi selama musim dingin. Tempat-tempat ini dikenal sebagai hibernacula. Mereka bisa berupa celah batu, gua, atau bahkan tumpukan daun dan tanah yang cukup dalam untuk melindungi dari dingin.

Selama brumasi, metabolisme ular garter melambat, dan mereka menjadi sangat tidak aktif. Ini membantu mereka menghemat energi dan bertahan hidup tanpa perlu makan dalam waktu lama. Ular garter sering kali berkumpul dalam jumlah besar di hibernacula, menciptakan koloni yang bisa mencapai ratusan ular. Ketika musim semi tiba dan suhu mulai naik, mereka akan keluar dari hibernacula dan kembali aktif mencari makan dan berpasangan.

Apa Makanan Utama Ular Garter?

Siput
Potret makanan Favorit Ular Garter, Siput. Sumber: Sumber: IST

Ular garter adalah karnivora sejati. Mereka memiliki diet yang sangat beragam dan adaptif, yang membantu mereka bertahan hidup di berbagai habitat. Makanan utama ular garter meliputi siput, cacing tanah, lintah, kadal, amfibi (termasuk telur katak), ikan kecil, dan hewan pengerat. Mereka juga dikenal memakan serangga dan terkadang burung kecil.

Ketika berburu, ular garter mengandalkan indra penciuman dan penglihatannya yang tajam. Mereka menjentikkan lidah untuk “mencium” udara dan menangkap isyarat kimia dari mangsa atau predator di sekitarnya. Dengan lidah yang masuk kembali ke dalam mulut, ular garter bisa mengumpulkan informasi yang kemudian dikirim ke otak untuk diterjemahkan. Ini membantu mereka berburu dengan lebih efektif dan memastikan mereka mendapatkan cukup makanan untuk bertahan hidup.

Bagaimana Cara Ular Garter Melindungi Diri dari Predator?

Ular Garter.
Potret Ular Garter. Sumber: en.wikipedia.org

Sobat Suka Fakta, selain kemampuan bertahan hidup yang luar biasa, ular garter juga punya beberapa trik keren untuk melindungi diri dari predator. Salah satu cara utama adalah melalui kamuflase. Warna dan pola tubuh mereka membantu ular garter berbaur dengan lingkungan sekitar, membuat mereka sulit dilihat oleh predator. Selain itu, ular garter juga bisa mengeluarkan cairan berbau busuk dari kelenjar dekat kloaka untuk mengusir predator. Bau ini sangat tidak enak dan bisa membuat predator kabur.

Ular garter juga memiliki perilaku defensif lain. Ketika merasa terancam, mereka akan meliuk-liukkan tubuhnya dan kadang-kadang menyerang sebagai peringatan. Namun, mereka lebih sering akan mencoba melarikan diri atau menyembunyikan kepala mereka dan mengibaskan ekor untuk mengelabui predator. Dalam beberapa kasus, ular garter jantan bisa mengeluarkan feromon betina untuk mengelabui pejantan lain dan menghindari perkelahian selama musim kawin.

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, perjalanan kita mengenal lebih dalam tentang ular garter akhirnya telah selesai. Kita sudah membahas dari penampilan yang unik, perilaku sosial yang mengejutkan, hingga cara mereka beradaptasi. 

Ular garter memang penuh dengan kejutan dan keunikan. Mereka mungkin sering dianggap sepele karena kemunculannya sering terlihat di sekitar kita, terutama di Amerika Utara. Tapi, setelah mengetahui berbagai fakta menarik ini, kita jadi paham bahwa hewan ini begitu menarik.

Semoga artikel ini memberikan banyak informasi baru dan menarik untuk kalian. Mari kita terus menjaga dan melestarikan alam sekitar kita, termasuk ular garter yang menakjubkan ini. Jangan lupa untuk berbagi artikel ini dengan teman-teman kalian dan tinggalkan komentar jika ada yang ingin kalian tanyakan atau diskusikan. Sampai jumpa di artikel berikutnya, Sobat Suka Fakta!

REFERENSI

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *