Fakta Unik

Kenali Ular Taipan, Dapat Membunuh 100 Orang Sekali Gigitan

30
×

Kenali Ular Taipan, Dapat Membunuh 100 Orang Sekali Gigitan

Sebarkan artikel ini
Ular Taipan,
Ular Taipan, Dapat Membunuh 100 Orang Sekali Gigitan. Sumber: flickr tom charlton

Halo, Sobat Suka Fakta! Kita semua tahu kalau ular adalah salah satu hewan yang seringkali membuat banyak orang merasa ngeri. Meskipun begitu, ular juga merupakan makhluk yang sangat menarik untuk dipelajari, terutama karena beberapa spesiesnya memiliki bisa yang sangat mematikan. 

Salah satu ular yang paling ditakuti di dunia adalah ular taipan. Mungkin ular ini belum seterkenal ular kobra hutan. Tapi, jangan salah. Ular ini dikenal sebagai ular paling berbisa di dunia, dan satu gigitan ular taipan bisa cukup untuk membunuh lebih dari 100 orang. 

Namun, jangan khawatir dulu. Meskipun ular taipan sangat mematikan, mereka jarang ditemui oleh manusia karena habitatnya yang sangat terpencil. Penasaran, kan?! Makanya, simak terus ya artikel ini sampai akhir!

Ular Taipan Memiliki Nama Ilmiah “Oxyuranus Microlepidotus” 

Ular Taipan.
Potret Ular Taipan. Sumber: Wikipedia/XLerate

Ular taipan yang memiliki nama ilmiah Oxyuranus microlepidotus juga dikenal dengan beberapa nama umum seperti Inland Taipan, Western Taipan, Small-scaled Snake, atau Fierce Snake.

Ular taipan memiliki tubuh yang kokoh dengan panjang yang bisa mencapai 1,8 hingga 2,5 meter. Taringnya memiliki panjang antara 3,5 hingga 6,2 mm, lebih pendek dibandingkan taring beberapa ular berbisa lainnya. 

Warna tubuh ular taipan dapat bervariasi dari coklat tua hingga hijau kecoklatan. Menariknya, ular ini mengalami perubahan warna musiman, menjadi lebih gelap di musim dingin dan lebih terang di musim panas. 

Kepala dan leher mereka biasanya lebih gelap dibandingkan dengan tubuhnya, memungkinkan mereka untuk menyerap panas lebih efisien saat berjemur di pintu masuk liang. 

Selain warna yang berubah-ubah, ular taipan juga memiliki pola herringbone putus-putus yang khas pada sisiknya, dengan banyak sisik punggung yang memiliki tepi coklat kehitaman. 

Permukaan perutnya berwarna kekuningan dengan bercak oranye yang sering meluas ke sisik lateral paling bawah. Matanya berukuran rata-rata dengan iris berwarna coklat kehitaman dan pupil yang bulat. Semua karakteristik ini membuat ular taipan tidak hanya mematikan, tetapi juga sangat menarik untuk dipelajari.

Mereka Tinggal di Daerah Semi Kering di Australia Timur Tengah 

Ular Taipan.
Potret Habitat Ular Taipan. Sumber: @outback_snapshot

Ular taipan mendiami daerah semi kering di Australia timur tengah, terutama di daerah Channel Country, Queensland barat daya, dan Australia timur laut. Habitat alami mereka mencakup dataran tanah hitam dengan tanah liat retak yang dalam dan lempung retak di dataran banjir. 

Namun, mereka juga bisa ditemukan di dataran gibber terdekat, bukit pasir, dan singkapan berbatu jika ada penutup yang cukup. Ular taipan sangat jarang ditemui oleh manusia karena habitatnya yang sangat terpencil. 

Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam liang hewan yang ditinggalkan atau retakan tanah dalam, yang memberikan perlindungan dari predator dan suhu ekstrem. Tempat berlindung ini juga menjadi lokasi utama bagi ular taipan untuk beristirahat sepanjang hari, setelah aktivitas berburu di pagi hari.

Di Australia Selatan, ular taipan juga ditemukan di wilayah Marree – Distrik NRM Innamincka, termasuk di Laguna Goyder, Gurun Tirari, dan Danau Coongie. 

Ada dua catatan lama tentang keberadaan ular taipan di persimpangan Sungai Murray dan Darling di barat laut Victoria (1879) dan di dekat Bourke, New South Wales (1882), meskipun mereka tidak lagi terlihat di wilayah tersebut sejak saat itu.

Ular Taipan Adalah Ular yang Sangat Tenang dan Penyendiri

 Ular Taipan.
Potret Ular Taipan. Sumber: theaustralian.com

Ular taipan adalah makhluk yang sangat menarik dalam hal perilaku. Mereka paling aktif di pagi, saat matahari mulai terbit. Waktu ini digunakan oleh ular taipan untuk berjemur sebentar dan mencari makan di sekitar retakan tanah yang dalam dan liang hewan. 

Ular ini memiliki kebiasaan berburu yang sangat efisien dan mematikan.  Meskipun ular taipan memiliki racun yang sangat mematikan, mereka sebenarnya adalah ular yang sangat tenang dan penyendiri. 

Mereka cenderung menghindari konflik dan lebih suka melarikan diri daripada bertarung. Namun, jika terpojok atau diprovokasi, ular taipan tidak akan ragu untuk mempertahankan diri dan menyerang. 

Serangan ular taipan sangat cepat dan akurat, sering kali menyerang beberapa kali dalam satu serangan dan selalu menyuntikkan racun dalam setiap gigitan. Beruntungnya, interaksi ular taipan dengan manusia sangat jarang terjadi karena habitat mereka yang terpencil. 

Namun, ketika bertemu dengan manusia, ular taipan biasanya menunjukkan sikap menghindar. Mereka akan memperingatkan dengan menaikkan badan depannya membentuk kurva S yang rendah sebelum menyerang. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan menjaga jarak aman jika bertemu dengan ular ini di alam liar.

Dengan memahami aktivitas dan perilaku ular taipan, kita dapat lebih menghargai betapa luar biasanya makhluk ini sekaligus mengingat pentingnya untuk selalu berhati-hati dan menghormati habitat mereka. 

Racun yang Dimiliki Ular Taipan Dapat Membunuh Lebih Dari 100 Nyawa

 Ular Taipan
Ilustrasi Korban yang tergigit Ular Taipan. Sumber: IST

Sobat, ular taipan dikenal memiliki racun paling mematikan di dunia. Racunnya diukur menggunakan skala LD50 yang menunjukkan potensi racun dengan dosis mematikan rata-rata. 

Racun ular taipan memiliki LD50 sebesar 0,025 mg/kg subkutan pada tikus, menjadikannya lebih beracun daripada kebanyakan ular lainnya, termasuk ular laut yang terkenal mematikan.

Satu gigitan ular taipan bisa menghasilkan hingga 110 mg racun. Dosis ini cukup untuk membunuh lebih dari 100 orang atau 250.000 tikus. Racun ular taipan terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk neurotoksin, hemotoksin, miotoksin, dan kemungkinan nefrotoksin. 

Neurotoksin dalam racun ini menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan otot, sementara hemotoksin mengganggu pembekuan darah dan dapat menyebabkan pendarahan serius. Miotoksin menyebabkan kerusakan otot, dan nefrotoksin dapat merusak ginjal.

Gejala yang timbul dari gigitan ular taipan bisa sangat cepat dan parah. Setelah gigitan, korban mungkin mengalami nyeri, sakit kepala, mual, muntah, kelumpuhan, dan kegagalan organ utama seperti ginjal dan jantung. Gigitan ular taipan bisa menyebabkan kematian dalam waktu sekitar 45 menit jika tidak ditangani dengan cepat.

Penanganan medis yang cepat sangat penting untuk meningkatkan peluang selamat dari gigitan ular taipan. Antivenom Taipan yang diproduksi oleh Australian Reptile Park dan Commonwealth Serum Laboratories adalah obat utama yang digunakan untuk mengatasi gigitan ular ini. 

Selain itu, penerapan imobilisasi perban bertekanan dan evakuasi medis yang efisien juga sangat diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan hasil yang positif.

Sejarah dan Penemuan Keberadaan Ular Taipan 

Frederick McCoy
Potret Frederick McCoy. Sumber: artvee.com

Perjalanan sejarah dan penemuan ular taipan cukup menarik untuk disimak. Ular ini pertama kali dideskripsikan secara ilmiah pada tahun 1879 oleh Frederick McCoy dan kemudian oleh William John Macleay pada tahun 1882. 

Selama hampir 90 tahun berikutnya, ular taipan menjadi misteri bagi komunitas ilmiah karena tidak ada spesimen lebih lanjut yang ditemukan hingga tahun 1972. Pada tahun 1972, ahli herpetologi Jeanette Covacevich dan Charles Tanner menemukan kembali ular taipan di wilayah Channel Country, Queensland barat daya. 

Mereka berhasil menemukan 13 spesimen hidup yang membawa kembali perhatian ilmiah terhadap spesies ini. Penemuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang perilaku, habitat, dan racun ular taipan.

Taksonomi ular taipan juga mengalami beberapa perubahan selama bertahun-tahun. Awalnya, ular ini diklasifikasikan dalam genus Diemenia dan Parademansia sebelum akhirnya ditempatkan dalam genus Oxyuranus. 

Nama generik Oxyuranus berasal dari bahasa Yunani yang berarti “tajam seperti jarum” dan mengacu pada proses anterior pada langit-langit mulut ular ini. Nama spesifik microlepidotus berarti “berskala kecil” dalam bahasa Latin yang menggambarkan ciri fisik sisik ular taipan.

Penelitian modern tentang ular taipan terus berlanjut, dengan fokus pada komposisi racun dan potensi medisnya. Banyak peneliti bekerja untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi protein dan komponen racun yang unik pada ular ini. Identifikasi ini dapat memiliki aplikasi penting dalam bidang medis.

Ular Betina Dapat Menghasilkan 1-2 Lusin Telur dalam 1 Kali Reproduksi

Selain racunnya yang mematikan, ular taipan juga memiliki siklus reproduksi yang menarik. Ular ini berkembang biak dengan cara bertelur. Seekor betina taipan dapat menghasilkan satu hingga dua lusin telur dalam satu kali reproduksi. 

Telur-telur ini biasanya diletakkan di liang hewan atau di retakan tanah yang dalam. Tempat ini memberikan perlindungan pada telur dari predator dan kondisi lingkungan yang keras.

Telur-telur ular taipan menetas dalam waktu sekitar dua bulan. Anakan ular taipan yang baru menetas sudah dilengkapi dengan racun mematikan, meskipun racunnya belum sekuat ular dewasa. 

Kecepatan reproduksi ular taipan sebagian besar dipengaruhi oleh ketersediaan makanan. Jika makanan tersedia dalam jumlah yang cukup, ular taipan akan lebih sering bereproduksi.

Umur ular taipan di alam liar berkisar antara 10 hingga 15 tahun, namun di penangkaran, mereka bisa hidup lebih lama. Ada catatan tentang seekor ular taipan di Kebun Binatang Australia yang hidup lebih dari 20 tahun. Faktor-faktor seperti ketersediaan makanan, kondisi lingkungan, dan predasi mempengaruhi umur panjang ular taipan di alam liar.

Dalam penangkaran, ular taipan dirawat dengan baik dan dipelihara dalam kondisi yang mendukung kesejahteraan mereka. Ini memungkinkan para peneliti untuk mempelajari perilaku, reproduksi, dan racun ular taipan dengan lebih baik, yang pada gilirannya dapat membantu dalam upaya konservasi dan penanganan gigitan ular.

Kehilangan Habitat Karena Ulah Manusia Menjadi Ancaman Bagi Kehidupan Ular Taipan 

Ular Taipan.
Potret Ular Taipan. Sumber: id.m.wikipedia.org

Ular taipan mungkin terkenal sebagai ular paling berbisa di dunia, tetapi itu tidak berarti mereka bebas dari ancaman. Di mana ancaman utama bagi ular taipan adalah kehilangan habitat akibat aktivitas manusia seperti pertanian dan pembangunan.

Meskipun mereka tinggal di daerah terpencil, perubahan lingkungan dapat berdampak signifikan pada populasi mereka. Selain itu, predator alami juga menjadi ancaman bagi ular taipan, terutama saat mereka masih muda. 

Ular mulga (Pseudechis australis) adalah salah satu predator yang kebal terhadap racun taipan dan diketahui memangsa ular taipan muda. Selain itu, kadal monitor besar seperti perentie (Varanus giganteus) juga dapat memangsa ular berbisa besar seperti taipan.

Dalam hal konservasi, ular taipan dilindungi oleh undang-undang di Australia. Mereka termasuk dalam daftar spesies yang paling tidak memprihatinkan menurut IUCN Red List. Meskipun demikian, pemantauan populasi dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa mereka tetap berada dalam kondisi yang aman. 

Australia Selatan menilai status konservasi ular taipan sebagai “paling tidak memprihatinkan”, sedangkan di Queensland, status mereka telah berubah dari “jarang” menjadi “paling tidak memprihatinkan.”

Upaya konservasi juga melibatkan penelitian dan edukasi. Peneliti dan herpetolog terus mempelajari perilaku, habitat, dan racun ular taipan untuk mengembangkan strategi konservasi yang lebih efektif. 

Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga habitat alami dan menghindari konflik dengan ular berbisa juga menjadi bagian penting dari upaya konservasi.

Ular Taipan dapat Ditemukan di Kebun Binatang, Bertujuan Sebagai Edukasi dan Penelitian

Kebun binatang Taronga
Potret Kebun binatang Taronga. Sumber: Instagram/ tarongazoo

Sob, ular taipan tidak hanya menarik perhatian peneliti, tetapi juga masyarakat umum. Untuk itu, beberapa kebun binatang dan fasilitas penangkaran di seluruh dunia memelihara ular taipan untuk tujuan edukasi dan penelitian. 

Di Australia, ular taipan dapat ditemukan di kebun binatang seperti Kebun Binatang Adelaide, Kebun Binatang Sydney Taronga, Kebun Binatang Australia, Taman Reptil Australia, Suaka Billabong, Kebun Binatang Tropis Cairns, Suaka Koala Lone Pine, dan Kebun Binatang Shoalhaven.

Selain di Australia, ular taipan juga dipamerkan di beberapa lokasi di luar negeri. Di Amerika Serikat, mereka dapat ditemukan di Reptile Gardens di South Dakota, Kentucky Reptile Zoo, dan Animal World & Snake Farm Zoo di Texas. 

Di Eropa, ular taipan dipamerkan di Kebun Binatang Stockholm Skansen dan Gothenburg Universeum di Swedia, serta Kebun Binatang London di Inggris. Mereka juga terdapat di beberapa kebun binatang di Italia, Jerman, Swiss, Denmark, Republik Ceko, dan Austria.

Penangkaran ular taipan di kebun binatang ini bukan hanya untuk pameran, tetapi juga untuk penelitian dan edukasi. Kebun binatang memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk belajar lebih banyak tentang ular ini, termasuk bahaya dan pentingnya melindungi mereka. 

Selain itu, penelitian yang dilakukan di fasilitas penangkaran juga membantu mengungkap lebih banyak tentang racun ular taipan dan potensi medisnya. Penangkaran juga memastikan bahwa populasi ular taipan tetap stabil dan dapat berkembang biak dengan aman. 

Ular yang dipelihara di penangkaran biasanya hidup lebih lama dan sehat dibandingkan dengan yang di alam liar, karena mereka mendapatkan perawatan yang optimal dan bebas dari ancaman predator serta kondisi lingkungan yang ekstrem.

Dalam hal edukasi, kebun binatang sering mengadakan demonstrasi dan program interaktif untuk mendidik pengunjung tentang pentingnya melindungi ular berbisa dan memahami peran mereka dalam ekosistem. 

Program-program ini sangat penting untuk mengurangi ketakutan dan kesalahpahaman tentang ular berbisa, serta mempromosikan sikap yang lebih positif dan bertanggung jawab terhadap satwa liar.

Dengan adanya penangkaran ular taipan, kita tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk melihat dan belajar tentang salah satu ular paling berbisa di dunia, tetapi juga mendukung upaya konservasi dan penelitian yang dapat membantu melindungi spesies ini di masa depan.

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, tak terasa kini kita sudah ada di penghujung artikel. Setelah mengulik berbagai fakta menarik seputar ular taipan, kini kita tahu bahwa ular taipan memang layak mendapatkan perhatian kita. Dari deskripsi fisiknya yang unik hingga perilakunya yang tenang dan penyendiri, ular ini menawarkan banyak hal yang bisa dipelajari. 

Pada akhirnya, ular taipan adalah contoh yang menakjubkan dari keanekaragaman yang dimiliki alam semesta ini. Ular ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan menghormati semua makhluk hidup, tak peduli seberapa berbahaya atau menakutkannya mereka. 

Terima kasih telah mengikuti perjalanan mengenal lebih dekat ular taipan ini. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru dan menginspirasi kita semua untuk lebih menghargai dan melindungi satwa liar di sekitar kita. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, Sobat Suka Fakta!

REFERENSI

  • “Inland Taipan Is The World’s Most Venomous Snake, Its Single Bite Can Kill Over 100 People.” NDTV. Diakses pada 5 Juni 2024. https://www.ndtv.com/feature/inland-taipan-is-the-worlds-most-venomous-snake-its-single-bite-can-kill-over-100-people-3599781.
  • “Inland Taipan.” Wikipedia. Diakses pada 5 Juni 2024. https://en.wikipedia.org/wiki/Inland_taipan.
  • “Satu Gigitan Ular Inland Taipan Bisa Bunuh 100 Orang, Ini Fakta-faktanya.” Liputan6. Diakses pada 5 Juni 2024. https://www.liputan6.com/hot/read/5159786/satu-gigitan-ular-inland-taipan-bisa-bunuh-100-orang-ini-fakta-faktanya.
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *