Misteri

9 Fakta Kematian The Boy in The Box, Kasus 65 Tahun yang Masih Menjadi Misteri

445
×

9 Fakta Kematian The Boy in The Box, Kasus 65 Tahun yang Masih Menjadi Misteri

Sebarkan artikel ini
The Boy in The Box
Fakta Kematian The Boy in The Box, Kasus 65 Tahun yang Masih Menjadi Misteri. Sumber: ABC News

Halo, Sobat Suka Fakta! Kali ini kita akan membahas salah satu kasus pembunuhan paling misterius dan bikin penasaran sepanjang sejarah Amerika Serikat, yaitu kasus “The Boy in the Box”. Mungkin kamu pernah dengar tentang kasus ini, atau mungkin baru tahu sekarang. Tapi yang jelas, kisah ini pasti bakal bikin kamu penasaran.

“The Boy in the Box” adalah julukan yang diberikan kepada Joseph Augustus Zarelli, seorang anak laki-laki yang ditemukan tewas dalam sebuah kotak di Philadelphia pada tahun 1957. 

Kasus ini menarik perhatian publik karena identitas anak ini tetap misterius selama lebih dari 65 tahun. Ya, identitas Joseph baru diketahui pada 2022, melalui teknologi DNA dan penelitian silsilah. Bayangin, selama itu gak ada yang tahu siapa dia sebenarnya!

Sob, kisahnya yang tragis itu tentu menarik untuk dibahas sebagai pelajaran agar tidak ada kasus serupa yang terjadi lagi. Nah, di artikel ini, kita akan mengungkap fakta-fakta kasus “The Boy in the Box”.

Kita akan bahas bagaimana mayat Joseph ditemukan, kondisi mengenaskan yang dialaminya, upaya investigasi yang dilakukan, hingga bagaimana identitasnya terungkap. Jadi, siap-siap ya, kita akan mulai penelusuran ini!

Baca Juga : Mengenal Jack The Ripper, Pembunuh Berantai Paling Terkenal Dalam Sejarah

1. Kotak Kardus Berisi Mayat Itu Ditemukan oleh Seorang Mahasiswa

jasad
Ilustrasi jasad laki laki. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, kasus ini terungkap pada 25 Februari 1957, ketika seorang mahasiswa yang sedang berjalan-jalan di daerah berhutan di sebelah timur laut Philadelphia menemukan sesuatu yang mengerikan. 

Di dalam sebuah kotak kardus, dia menemukan mayat seorang anak laki-laki. Bukannya langsung melapor ke polisi, dia malah menceritakan penemuan itu kepada seorang pendeta. Besoknya, setelah berpikir ulang, dia akhirnya melaporkan penemuan tersebut ke polisi.

Mayat anak laki-laki itu ditemukan dalam kotak yang dulunya berisi keranjang bayi dari J. C. Penney, departemen store Amerika.  Kasus ini segera menarik perhatian publik dan dikenal sebagai kasus “The Boy in the Box”. Penemuan mayat ini memicu penyelidikan besar-besaran oleh polisi, tapi sayangnya, identitas anak ini tetap misterius selama lebih dari 65 tahun.

2. Mayat Ditemukan dalam Kondisi Telanjang dan Dipenuhi Luka Memar

 luka memar.
Ilustrasi luka memar. Sumber: IST

Nah, Sobat Suka Fakta, saat ditemukan, tubuh Joseph Augustus Zarelli berada dalam kondisi yang sangat buruk. 

Tubuhnya telanjang, kurang gizi, dan dipenuhi luka-luka memar akibat pukulan benda tumpul. Rambutnya dipotong kasar, yang diduga baru dipotong setelah kematiannya, karena gumpalan rambut itu ditemukan menempel di tubuhnya.

Lebih mengerikannya lagi, tubuh Joseph menunjukkan tanda-tanda bekas luka operasi di beberapa bagian, seperti pergelangan kaki, selangkangan, dan dagu. Selain itu, tubuhnya dibungkus dengan selimut kotak-kotak. 

Polisi menyimpulkan bahwa Joseph mengalami penderitaan fisik yang parah sebelum kematiannya. Kondisi ini membuat kasusnya semakin tragis dan menyedihkan.

3. Upaya Penyelidikan Pertama oleh Polisi Tidak Menemukan Hasil

Sidik jari
Ilustrasi Sidik jari. Sumber: IST

Setelah menerima laporan tentang penemuan mayat ini, polisi segera membuka penyelidikan pada tanggal 26 Februari 1957. Sidik jari Joseph diambil dengan harapan bisa segera mengidentifikasi siapa dia. Pada awalnya, polisi optimis bisa mengungkap identitas anak ini dengan cepat. 

Mereka bahkan mencetak 400.000 selebaran yang menggambarkan rupa anak laki-laki ini dan menyebarkannya di seluruh wilayah Philadelphia dan Delaware Valley. Selebaran ini bahkan disertakan dalam setiap tagihan bahan bakar di Philadelphia.

Selain itu, TKP disisir berulang kali oleh 270 rekrutan akademi kepolisian. Mereka menemukan beberapa barang, seperti topi corduroy biru, syal anak-anak, dan sapu tangan putih dengan huruf “G” di sudutnya.  Namun, semua petunjuk ini tidak mengarah ke mana pun.

Polisi juga membagikan foto post-mortem Joseph dengan harapan bisa mendapatkan petunjuk dari publik, tapi sayangnya, usaha ini juga tidak membuahkan hasil. Meskipun sudah melakukan berbagai upaya, polisi tidak berhasil mengidentifikasi siapa anak laki-laki ini.

Hal ini membuat kasus “The Boy in the Box” menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah kriminal di Amerika Serikat. Namun, upaya untuk mengungkap identitasnya tidak berhenti di situ. Mari kita lanjutkan dengan upaya penggalian dan analisis DNA yang dilakukan bertahun-tahun kemudian.

Baca Juga : Fakta Mengerikan Tentang Issei Sagawa, Pelaku Kanibal Asal Jepang yang Menjadi Selebriti

4. Berbagai Upaya Dilakukan untuk Mengungkap Identitasnya, namun Semuanya Gagal

DNA
Ilustrasi gigi Jasad. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, upaya untuk mengungkap identitas “The Boy in the Box” tidak berhenti meskipun investigasi awal menemui jalan buntu. Pada tahun 1998, tubuh Joseph Augustus Zarelli digali kembali untuk mengekstraksi DNA dari giginya. 

Harapannya, teknologi DNA bisa membantu mengungkap identitas yang selama ini misterius. Namun, hasil yang didapat dari ekstraksi DNA ini masih belum cukup untuk memberikan jawaban. Selanjutnya, pada tahun 2019, tubuh Joseph digali lagi.

Kali ini, tujuan penggalian adalah untuk mengambil sampel DNA tambahan. Teknologi DNA sudah semakin canggih, dan ada harapan baru bahwa kemajuan ini bisa membantu memecahkan misteri identitas “The Boy in the Box”. 

Sampel DNA dari tulang paha Joseph dikirim ke laboratorium di Den Haag, Belanda, yang memiliki kemampuan khusus untuk mengekstraksi DNA dari sampel yang sangat tua dan rusak. Namun sayangnya, lagi-lagi tidak menemukan hasil.

5. Identitas “The Boy in The Box” Baru Terungkap 65 Tahun Kemudian

Joseph Augustus Zarelli.
Potret Joseph Augustus Zarelli. Sumber: Twitter/@jessdaydreaming

Nah, Sobat Suka Fakta, inilah momen yang paling ditunggu-tunggu dalam kasus ini. Pada tanggal 30 November 2022, Departemen Kepolisian Philadelphia mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengidentifikasi “The Boy in the Box” sebagai Joseph Augustus Zarelli melalui pengujian genetik dan investigasi silsilah genetik. 

Proses identifikasi ini tidak mudah dan melibatkan banyak ahli. Penyelidik mendorong seorang sepupu dari Joseph untuk mengunggah DNA ke database publik. Dari situ, mereka berhasil melacak ibu sepupu tersebut yang kemudian mengirimkan profil genetik ke GEDmatch. 

Dengan informasi ini, penyelidik akhirnya mendapatkan perintah pengadilan untuk mengakses akta kelahiran Joseph, yang mengungkapkan nama lengkapnya serta nama orang tuanya.

Pada 8 Desember 2022, lebih dari 65 tahun setelah tubuhnya ditemukan, identitas Joseph Augustus Zarelli akhirnya diumumkan kepada publik. Ini adalah pencapaian besar yang membuka babak baru dalam penyelidikan kasus ini.

Baca Juga : Fakta Mengerikan Tentang Karl Denke, Pembunuh Berantai yang Memakan Puluhan Korban

6. Sebelum Identitasnya Terungkap, Ada Banyak Spekulasi yang Beredar

Rumah asuh
Ilustrasi Rumah asuh. Sumber: IST

Sebelum identitas Joseph Augustus Zarelli terungkap, ada banyak teori yang beredar tentang siapa dia dan bagaimana dia bisa berakhir dalam kondisi mengenaskan seperti itu. Mari kita bahas beberapa teori yang sempat mencuat.

  • Teori Rumah Asuh

Teori ini berkaitan dengan sebuah panti asuhan yang terletak sekitar 1,5 mil dari lokasi penemuan jenazah Joseph. Pada tahun 1960, Remington Bristow, seorang pegawai kantor pemeriksa medis yang sangat gigih mengejar kasus ini, menghubungi seorang paranormal yang mengarahkannya ke panti asuhan tersebut. 

Di panti asuhan itu, Bristow menemukan keranjang bayi yang mirip dengan yang dijual di departemen store Amerika, J. C. Penney. Hal ini berkaitan dengan penemuan Joseph yang ditemukan dalam kardus bekas keranjang bayi yang dijual J. C. Penney. Selain itu, Bristow juga menemukan selimut yang mirip dengan selimut yang membungkus tubuh Joseph. 

Oleh sebab itu, Bristow percaya bahwa anak laki-laki misterius itu adalah putra dari putri tiri pengelola panti asuhan, yang kemudian dibuang agar putri tiri tersebut tidak terungkap sebagai ibu yang tidak menikah. Namun, teori ini dibantah setelah pemeriksaan ulang oleh polisi memastikan keluarga itu tidak terlibat.

  • Teori Martha atau “M”:

Pada tahun 2002, seorang wanita yang diidentifikasi hanya sebagai Martha atau “M”, mengklaim bahwa ibunya membeli dan kemudian membunuh Joseph. Menurut Martha, ibunya membeli anak tersebut dari orang tua kandungnya pada tahun 1954 dan kemudian memukulnya sampai mati. 

Namun, polisi merasa terganggu dengan kesaksiannya karena Martha memiliki riwayat penyakit mental, dan kesaksiannya tidak bisa diverifikasi. Tetangga yang tinggal di dekat rumah Martha pada waktu itu juga menyangkal adanya seorang anak laki-laki yang tinggal di sana, sehingga teori ini dianggap tidak kredibel.

  • Teori Lainnya

Seniman forensik Frank Bender mengembangkan teori bahwa Joseph mungkin dibesarkan sebagai seorang gadis. Teori ini berdasarkan potongan rambut yang tidak profesional dan alis yang tampak ditata. 

Pada tahun 2008, Bender bahkan merilis sketsa Joseph dengan rambut panjang. Selain itu, pada tahun 2016, dua penulis mengklaim menemukan identitas potensial Joseph dari Memphis, Tennessee, namun setelah DNA dibandingkan, tidak ditemukan hubungan.

Sobat Suka Fakta, dengan terungkapnya identitas Joseph Augustus Zarelli, beberapa teori ini bisa dibantah, namun misteri tentang siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya masih belum terpecahkan. Mari kita lanjutkan dengan pembahasan tentang pemakaman dan perubahan nisan Joseph setelah identitasnya terungkap.

Baca Juga : Fakta Kasus Kanibalisme Albert Fish, Sempat Kirim Tulisan Mengerikan Kepada Ibu Korban

7. Joseph Baru Memiliki Nisan Resmi yang Mencantumkan Namanya pada 2023

 Nisan Joseph Augustus Zarelli.
Perubahan Nisan Joseph Augustus Zarelli. Sumber: northeasttimes

Sobat Suka Fakta, setelah tubuh Joseph Augustus Zarelli ditemukan pada tahun 1957, dia awalnya dimakamkan di ladang tembikai tanpa nisan yang mencantumkan namanya. Kemudian pada tahun 1998, dia dipindahkan ke Pemakaman Ivy Hill di bagian Cedarbrook, Philadelphia.

Tempat ini menyumbangkan sebidang tanah yang luas untuk menguburkan Joseph dengan layak. Pada pemakaman yang baru ini, peti mati, nisan, dan upacara pemakaman semuanya disumbangkan oleh putra dari pria yang pertama kali mengubur Joseph pada tahun 1957. 

Upacara ini dihadiri oleh banyak orang dan mendapatkan liputan media yang cukup luas. Nisan besar yang dipasang pada awalnya berisi tulisan “Anak Amerika yang Tak Dikenal”, dengan sebuah plakat di bawahnya yang bertuliskan, “Bapa Surgawi, Berkatilah Anak Laki-Laki Tak Dikenal Ini”.

Namun, setelah identitas Joseph terungkap, pada tanggal 13 Januari 2023 yang juga merupakan hari ulang tahun Joseph yang ke-70, sebuah tugu peringatan baru diresmikan. Tugu ini mencantumkan nama lengkapnya dan menampilkan gambar Joseph, menandakan bahwa akhirnya, setelah lebih dari 65 tahun, identitasnya diketahui dan diakui.

8. Pihak Berwajib Masih Melakukan Investigasi untuk Menemukan Tersangkanya

Meskipun identitas “The Boy in the Box” telah terungkap, namun kasus ini masih jauh dari selesai. Sobat Suka Fakta, pihak berwenang menyatakan bahwa kematian Joseph Augustus Zarelli masih dianggap sebagai penyelidikan pembunuhan yang aktif. 

Pada konferensi pers pada bulan Desember 2022, Komisaris Polisi Philadelphia, Danielle Outlaw, menyatakan bahwa mereka masih memerlukan bantuan masyarakat untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kematian tragis Joseph.

Penyelidikan ini memang menghadapi banyak tantangan, terutama karena kedua orang tua kandung Joseph telah meninggal. Namun, polisi berhasil menemukan bahwa Joseph pernah tinggal di kawasan jalan 61st dan Market. 

Kepala unit pembunuhan polisi Philadelphia, Kapten Jason Smith, menyebutkan bahwa ada kemungkinan ada orang yang pernah melihat Joseph atau mengetahui apa yang terjadi padanya. Mereka sangat berharap ada anggota keluarga lain atau tetangga yang bisa memberikan informasi yang berharga.

Pada Januari 2023, NBC10 Philadelphia melaporkan bahwa Joseph lahir dari pasangan yang tinggal di 64th dan Callowhill, meskipun tidak jelas berapa lama dia tinggal di sana, dan apakah ia dikenali oleh orang-orang sekitar atau tidak.

Kendati demikian, orang tua kandung Joseph diidentifikasi sebagai Augustus John Zarelli, yang dikenal sebagai “Gus” dan Mary Elizabeth (née Abel) Plunkett, yang dikenal sebagai “Betsy”. Investigasi pembunuhan ini tetap terbuka, dan pihak berwenang terus mencari petunjuk baru untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab atas kematian Joseph.

9. Kasus ini Sangat Berpengaruh pada Kehidupan Masyarakat

Sobat Suka Fakta, kasus “The Boy in the Box” telah begitu mempengaruhi masyarakat dan media. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1957, kasus ini menarik perhatian publik dan menjadi bahan liputan media yang luas. 

Philadelphia Inquirer, misalnya, mencetak 400.000 selebaran yang menggambarkan rupa anak laki-laki ini dan menyebarkannya di seluruh wilayah Philadelphia dan Delaware Valley. Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan petunjuk dari masyarakat, tetapi sayangnya, tidak berhasil.

Media memainkan peran besar dalam menjaga kasus ini tetap hidup dalam ingatan publik. Selama bertahun-tahun, banyak buku, artikel, dan acara televisi yang membahas kasus ini, mencoba mengungkap misteri siapa “The Boy in the Box” sebenarnya. Bahkan, teori-teori dan spekulasi yang beredar sering mendapatkan perhatian besar dari masyarakat yang penasaran.

Kasus ini juga menginspirasi banyak orang untuk terlibat dalam penyelidikan amatir, berusaha mencari petunjuk yang mungkin terlewatkan oleh pihak berwenang. Penulis, seniman forensik, dan para penggemar kasus-kasus kriminal berkumpul untuk membahas dan menyelidiki kasus ini. Mereka berusaha keras untuk memberikan keadilan bagi Joseph Augustus Zarelli.

Dengan terungkapnya identitas Joseph, harapan baru muncul bahwa akhirnya kasus ini bisa diselesaikan. Banyak orang yang telah mengikuti kasus ini sejak lama merasa lega dan bersyukur bahwa setidaknya, identitas Joseph telah diketahui. 

Baca Juga : Fakta Mengerikan Tentang Andres Mendoza, Pembunuh dan Kanibal Puluhan Wanita

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, kita telah menyelami perjalanan panjang kasus “The Boy in the Box”, sebuah misteri yang menggantung selama lebih dari 65 tahun. Pada tanggal 25 Februari 1957, tubuh kecil Joseph Augustus Zarelli ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam kotak kardus di Philadelphia.

Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran media dan masyarakat dalam menjaga ingatan tentang korban yang tak dikenal. Upaya tanpa henti dari berbagai pihak selama bertahun-tahun, membuktikan bahwa keadilan bisa dicapai, meskipun membutuhkan waktu yang sangat lama.

Sobat Suka Fakta, melalui kasus “The Boy in the Box”, kita diingatkan untuk tidak menyerah dalam mencari kebenaran. Meski memakan waktu yang begitu panjang, kebenaran pasti selalu menemukan titik terangnya. See you, Sob!

Baca Juga : 10 Fakta Pembunuh Berantai Jeffrey Dahmer, Kasusnya Mendunia Hingga Dijadikan Film!

Referensi :

Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *