Hai, Sobat Suka Fakta! Kali ini kita bakal ngobrol tentang salah satu pembunuh berantai yang namanya sudah mendunia, yaitu Jeffrey Dahmer. Pasti udah pada denger, kan?! Apalagi setelah ada serial Netflix Monster: The Jeffrey Dahmer Story yang bikin heboh.
Jeffrey Dahmer atau yang dikenal dengan julukan “Milwaukee Cannibal” dan “Milwaukee Monster”, adalah sosok yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa 17 pria dan anak laki-laki dari tahun 1978 hingga 1991.
Selama lebih dari satu dekade, Dahmer melakukan kejahatan yang benar-benar mengerikan, mulai dari pembunuhan, mutilasi, hingga kanibalisme. Kejahatannya baru terungkap setelah salah satu korban berhasil melarikan diri dan melapor ke polisi.
Nah, di artikel ini, kita bakal mengulik berbagai aspek kehidupan dan kejahatan Jeffrey Dahmer. Mulai dari masa kecilnya yang penuh tantangan, hingga metode mengerikan yang dia pakai untuk menghabisi nyawa korbannya.
Gak cuma itu, kita juga akan lihat bagaimana hidupnya di penjara sampai akhirnya dia dibunuh oleh sesama narapidana. Sob, dengan mengungkap fakta-fakta kriminal ini, kita bisa ngerti gimana seorang manusia bisa berubah jadi monster yang sangat menakutkan.
Yuk, mulai perjalanan kita untuk mengupas kehidupan salah satu pembunuh berantai paling sadis dalam sejarah, Jeffrey Dahmer. Siapkan diri kalian, Sobat Suka Fakta, karena ini bakal jadi perjalanan yang seru sekaligus menakutkan!
1. Sejak Menjalani Operasi, Dahmer Kecil Berubah Jadi Sosok Pendiam
Oke, Sobat Suka Fakta, mari kita mulai dengan membahas masa kecil dan latar belakang keluarga Jeffrey Dahmer. Jeffrey Dahmer lahir pada 21 Mei 1960 di Milwaukee, Wisconsin, sebuah negara bagian Amerika Serikat.
Dahmer lahir dari pasangan Lionel dan Joyce Dahmer. Awalnya, dia adalah anak yang energik dan bahagia. Tapi, semuanya berubah ketika dia menjalani operasi hernia pada usia 4 tahun. Setelah operasi itu, Jeffrey menjadi pendiam dan menarik diri.
Jeffrey tumbuh dalam keluarga yang sering berpindah-pindah, dan ini membuatnya semakin merasa terisolasi. Apalagi setelah kelahiran adik laki-lakinya, Jeffrey merasa semakin tidak diperhatikan. Singkat cerita, akhirnya dia mulai menunjukkan ketertarikan aneh pada tulang binatang.
Ya, Jeffrey suka mengumpulkan serangga besar dan tengkorak binatang kecil, menyimpannya dalam toples formalin. Ketika sudah cukup umur untuk bersekolah, keluarganya pindah ke Ohio. Di masa remajanya, Jeffrey semakin menarik diri dan tidak punya banyak teman. Dia juga mulai minum alkohol sejak usia 14 tahun.
Keluarga Dahmer yang sering bertengkar dan akhirnya bercerai juga mempengaruhi perubahan perilaku Jeffrey. Pertengkaran terus-menerus di rumah membuat Jeffrey merasa hidupnya tidak stabil, dan ini mungkin menjadi salah satu pemicu perubahan drastis dalam dirinya.
2. Pembunuhan Pertamanya Dilakukan saat Ia Berusia 18 Tahun
Nah, Sob, sekarang kita masuk ke awal dari semua kejahatan yang dilakukan Jeffrey Dahmer. Pada tahun 1978, ketika Jeffrey baru berusia 18 tahun, dia melakukan pembunuhan pertamanya. Korban pertamanya adalah Steven Hicks, seorang pemuda yang baru lulus sekolah menengah. Jeffrey bertemu dengan Steven di jalan dan mengajaknya ke rumah orang tuanya dengan dalih minum-minum bersama.
Setelah membuat Steven mabuk, Jeffrey memukul kepala Steven dengan barbel dan mencekiknya hingga mati. Ini adalah awal dari serangkaian pembunuhan mengerikan yang akan dilakukannya selama lebih dari satu dekade. Setelah membunuh Steven, Jeffrey memutilasi tubuhnya dan menguburkan potongan-potongannya di halaman belakang rumah orang tuanya.
Namun, kejahatan Jeffrey tidak terungkap sampai 13 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1991. Pada saat itu, Jeffrey berusaha menyerang pria bernama Tracy Edwards. Beruntung, Tracy berhasil melarikan diri dari apartemen Jeffrey dan melapor kepada polisi. Di tempat kejadian, polisi pun menemukan bukti mengerikan yang mengungkapkan seluruh kebrutalan Jeffrey Dahmer.
3. Membunuh Korban dengan Iming-Iming Uang Atau Seks
Setelah mengetahui awal mula kejahatannya, Sobat Suka Fakta pasti penasaran bagaimana Jeffrey Dahmer melakukan aksinya. Metode yang digunakan Jeffrey sangat sadis dan terencana. Biasanya, Jeffrey mengincar korban yang kebanyakan adalah pria Afrika-Amerika yang sedang berada di bar gay, mal, atau halte bus. Dia memikat korbannya dengan tawaran uang atau seks, kemudian memberi mereka alkohol yang dicampur dengan narkoba.
Setelah korbannya tak sadarkan diri, Jeffrey akan mencekiknya hingga mati. Namun, kejahatannya tidak berhenti di situ. Setelah korbannya mati, Jeffrey melakukan hubungan seks dengan mayat mereka. Setelah itu, dia memutilasi tubuh korbannya, memotong-motong bagian tubuh, dan menyimpan beberapa bagian sebagai “kenang-kenangan”. Jeffrey juga menyimpan foto-foto polaroid dari korbannya pada berbagai tahap proses pembunuhan. Foto-foto ini digunakan untuk menghidupkan kembali pengalaman mengerikannya.
Metode pembunuhan Jeffrey Dahmer menunjukkan betapa sadis dan terencananya kejahatan yang dia lakukan. Sob, kejahatan-kejahatan ini mengungkap sisi gelap dari seorang manusia yang berubah menjadi monster mengerikan.
Sobat Suka Fakta, itulah tiga fakta pertama tentang kehidupan dan kejahatan Jeffrey Dahmer. Kita akan lanjut ke fakta-fakta lainnya yang tidak kalah mengerikan. Jangan kemana-mana, karena kita akan melanjutkan perjalanan ini bersama!
4. Polisi Menemukan 74 Foto Polaroid Tubuh Korban yang Sudah Terpotong
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, saat polisi menangkap Jeffrey Dahmer dan memeriksa apartemennya pada tahun 1991, mereka menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan. Di kamar tidur Jeffrey, polisi menemukan 74 foto polaroid mengerikan. Mayoritas foto tersebut diambil di apartemen Jeffrey sendiri.
Beberapa foto menunjukkan korbannya ketika mereka masih hidup, tetapi sebagian besar menunjukkan bagian tubuh korban yang sudah terpotong-potong dan diletakkan dalam posisi seksual. Foto-foto ini menjadi bukti awal yang mengungkap kekejaman Jeffrey Dahmer sebagai pembunuh berantai. Penemuan polaroid ini sangat penting, karena tanpa foto-foto tersebut, mungkin dunia tidak akan pernah mengetahui sejauh mana kebrutalan Jeffrey.
Polaroid-polaroid ini juga menunjukkan obsesi Jeffrey untuk mendokumentasikan setiap tahap dari pembunuhannya. Ini adalah cara Jeffrey untuk “mengenang” kembali pengalaman mengerikannya. Sobat Suka Fakta, bayangkan betapa mengerikannya menjadi polisi yang menemukan bukti mengerikan ini!
5. Dahmer Ingin Membuat Korbannya Berubah Jadi Zombie
Jeffrey tidak hanya puas dengan membunuh korbannya, dia juga mencoba melakukan eksperimen mengerikan yang disebut sebagai “zombifikasi”. Salah satu korbannya yang mengalami eksperimen ini adalah Errol Lindsey, seorang remaja yang dipikat Jeffrey ke apartemennya.
Jeffrey membius Errol, kemudian mengebor lubang di tengkoraknya dan menyuntikkan asam klorida ke dalamnya. Jeffrey berharap ini akan membuat Errol menjadi zombie yang jinak dan tunduk padanya. Sayangnya, eksperimen ini tidak berhasil. Errol terbangun dengan keluhan sakit kepala yang parah sebelum akhirnya Jeffrey mencekiknya hingga mati.
Eksperimen serupa juga dilakukan pada korban lainnya, Konerak Sinthasomphone, seorang remaja berusia 14 tahun. Jeffrey mencoba menyuntikkan asam klorida ke otaknya, tetapi korban akhirnya meninggal. Eksperimen ini menunjukkan betapa jauhnya obsesi Jeffrey dalam mencoba mengendalikan dan menaklukkan korbannya.
6. Ingin Membuat Altar Menggunakan Sisa-Sisa Tubuh Para Korban
Sobat, setelah penangkapannya, Jeffrey Dahmer mengaku bahwa dia memiliki rencana untuk membuat altar di apartemennya menggunakan sisa-sisa tubuh korbannya. Dia bahkan membuat sketsa rinci dari altar yang dia bayangkan.
Polisi menemukan sketsa rencana pembangunan altar tersebut di apartemen Jeffrey. Dalam gambar itu, terlihat bagaimana Jeffrey berencana menghias altar dengan tengkorak-tengkorak korbannya. Kerangka yang dicat akan berdiri di kedua sisi meja belakang yang panjang, yang akan dihiasi dengan kepala.
Jeffrey mengatakan bahwa altar ini didedikasikan untuk dirinya sendiri sebagai tempat meditasi. Dia membayangkan altar ini sebagai tempat di mana dia bisa merasa “di rumah” dan merasakan kedamaian.
Jeffrey sendiri mengatakan bahwa jika penangkapannya terjadi enam bulan kemudian, polisi akan menemukan altar mengerikan tersebut sudah selesai dibuat. Fakta ini menunjukkan betapa kuat obsesi Jeffrey untuk memuaskan keinginannya yang mengerikan itu.
7. Jeffrey Dahmer Ditangkap Setelah Salah Satu Korban Melarikan Diri
Sobat Suka Fakta, selanjutnya kita akan membahas tentang bagaimana akhirnya Jeffrey Dahmer tertangkap. Penangkapan Jeffrey Dahmer pada tahun 1991 menjadi titik balik dalam mengungkap semua kejahatannya.
Semuanya bermula ketika seorang pria bernama Tracy Edwards berhasil melarikan diri dari apartemen Jeffrey. Pada 22 Juli 1991, Tracy yang berusia 32 tahun, ditemukan oleh polisi sedang berkeliaran di jalanan dengan borgol tergantung di pergelangan tangannya.
Tracy menceritakan kepada polisi bahwa dia berhasil melarikan diri dari apartemen seorang pria yang mencoba membunuhnya. Polisi kemudian mengantarkan Tracy kembali ke apartemen Jeffrey untuk menyelidiki lebih lanjut. Saat masuk ke apartemen, mereka melihat beberapa foto Polaroid mengerikan yang memperlihatkan mayat-mayat terpotong-potong. Penemuan ini membuat polisi segera melakukan penangkapan pada Jeffrey.
Di apartemennya, polisi menemukan berbagai bukti mengerikan termasuk kepala manusia di lemari es, dan tiga lagi di dalam freezer, serta toples berisi alat kelamin dan tengkorak yang diawetkan. Penangkapan ini mengungkap seluruh kebrutalan Jeffrey Dahmer dan membuat dunia terguncang. Berkat keberanian Tracy Edwards, polisi berhasil mengakhiri rangkaian pembunuhan mengerikan yang dilakukan oleh Jeffrey.
8. Jeffrey Dahmer Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup!
Setelah penangkapannya, Jeffrey Dahmer dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Sob, anehnya, kehidupan di penjara ternyata tidak mengubah kepribadian buruk Jeffrey.
Di Lembaga Pemasyarakatan Columbia di Wisconsin, Jeffrey tetap menunjukkan perilaku yang mengganggu. Dia dilaporkan sering membuat lelucon yang tidak pantas dan mengerikan. Salah satu kebiasaan aneh Jeffrey di penjara adalah membuat makanannya terlihat seperti bagian tubuh manusia dan menggunakan saus tomat untuk menyerupai darah.
Hal ini membuat narapidana lain merasa tidak nyaman dan takut. Meski begitu, Jeffrey akhirnya belajar agama saat di penjara. Dia mulai membaca buku-buku religius yang dikirimkan oleh ayahnya dan akhirnya dibaptis oleh pendeta setempat.
Namun, perilaku aneh Jeffrey tetap memicu kemarahan di antara narapidana lain. Pada 28 November 1994, Jeffrey dibunuh oleh sesama narapidana, Christopher Scarver. Scarver memukul Jeffrey hingga tewas dengan batang logam dari ruang angkat beban penjara. Jeffrey Dahmer akhirnya meninggal setelah hidup yang penuh dengan kebrutalan dan kekejaman.
9. Dahmer Meninggal Dunia Setelah Dibunuh oleh 2 Narapidana
Sobat Suka Fakta, kematian Jeffrey Dahmer adalah salah satu bagian yang paling kontroversial dari ceritanya. Pada pagi hari 28 November 1994, Jeffrey Dahmer ditugaskan untuk bekerja bersama dua narapidana lainnya, Christopher Scarver dan Jesse Anderson, untuk membersihkan gym penjara. Saat mereka bekerja, para penjaga meninggalkan mereka sendirian.
Christopher Scarver, yang diyakini menderita skizofrenia, tiba-tiba menyerang Jeffrey dengan batang logam dari ruang angkat beban. Jeffrey dipukul hingga tewas, dan beberapa saat kemudian, Jesse Anderson juga diserang dan meninggal beberapa hari kemudian. Setelah serangan tersebut, Scarver dilaporkan mengatakan bahwa Tuhan menyuruhnya untuk melakukan tindakan keji itu.
Dalam wawancara tahun 2015, Scarver mengungkapkan bahwa dia terganggu oleh kejahatan Jeffrey Dahmer serta perilakunya di penjara. Jeffrey sering mengejek narapidana lain dengan membuat makanan terlihat seperti potongan tubuh manusia.
Kematian Jeffrey Dahmer tidak memberikan rasa lega bagi sebagian besar keluarga korban. Bagi mereka, rasa sakit kehilangan orang yang mereka cintai tetap ada. Namun, kematian Jeffrey juga menutup babak mengerikan dalam sejarah kriminalitas di Amerika Serikat.
10. Kasus Kejahatan Dahmer Memberikan Pengaruh dalam Budaya Populer
Sobat Suka Fakta, perjalanan kita mengungkap kehidupan dan kejahatan Jeffrey Dahmer berakhir dengan fakta terakhir yang juga sangat menarik, yaitu pengaruhnya dalam budaya populer. Ya, kejahatan Jeffrey Dahmer yang mengerikan telah menjadi inspirasi bagi banyak karya seni, buku, film, dan serial televisi.
Salah satu film yang paling terkenal tentang Jeffrey Dahmer adalah Dahmer (2002), yang dibintangi oleh Jeremy Renner. Film ini menceritakan kehidupan dan kejahatan Jeffrey dengan sangat mendalam, memberikan pandangan yang lebih dekat tentang bagaimana ia menjalani kehidupannya sebagai pembunuh berantai.
Selain itu, ada juga film My Friend Dahmer (2017), yang didasarkan pada novel grafis karya kartunis John “Derf” Backderf. Film ini berfokus pada masa remaja Jeffrey dan hubungan pertemanannya dengan Derf sebelum dia mulai melakukan pembunuhan.
Tidak hanya film, kisah Jeffrey Dahmer juga diangkat dalam berbagai buku. Salah satu buku yang paling terkenal adalah The Shrine of Jeffrey Dahmer karya Brian Masters, yang memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan psikologi Jeffrey. Buku lainnya termasuk The Jeffrey Dahmer Story: An American Nightmare oleh Donald A. Davis, yang merinci berbagai kejahatan dan proses hukum yang dialami Jeffrey.
Baru-baru ini, serial Netflix berjudul Dahmer – Monster: The Jeffrey Dahmer Story yang dirilis pada tahun 2022 juga menjadi sangat populer. Serial ini diciptakan oleh Ryan Murphy dan dibintangi oleh Evan Peters sebagai Jeffrey Dahmer. Serial ini menyoroti berbagai insiden di mana Jeffrey hampir tertangkap sebelum akhirnya ditangkap pada tahun 1991. Serial ini juga fokus pada ketidakmampuan polisi untuk menghentikan tindakan keji Jeffrey.
Selain itu, pada tahun 2023, Fox Nation merilis serial dokumenter berjudul My Son Jeffrey: The Dahmer Family Tapes. Serial empat bagian ini mencakup rekaman audio Jeffrey yang belum pernah dirilis sebelumnya, termasuk percakapan telepon yang dia lakukan dengan ayahnya, Lionel, saat di penjara. Dalam rekaman ini, Jeffrey mengungkapkan niatnya untuk terus membunuh jika dia tidak ditangkap.
Sob, pengaruh Jeffrey Dahmer dalam budaya pop menunjukkan betapa besar dampak kejahatannya terhadap masyarakat. Karya-karya ini tidak hanya menceritakan kisah mengerikan dari seorang pembunuh berantai, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana sistem hukum dan masyarakat bisa gagal mengenali dan menghentikan tindakan seseorang yang begitu kejam.
Kesimpulan
Sobat Suka Fakta, kita telah menelusuri sepuluh fakta mengerikan tentang Jeffrey Dahmer, salah satu pembunuh berantai paling sadis dalam sejarah. Dari masa kecilnya yang penuh tantangan, metode keji yang digunakan untuk membunuh, hingga akhirnya tertangkap dan menjalani hukuman di penjara, setiap fakta itu telah mengungkap sisi gelap dari seorang manusia yang bisa berubah menjadi monster mengerikan.
Kisah Jeffrey Dahmer adalah pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja dan dilakukan oleh siapa saja. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk tetap waspada dan memperhatikan tanda-tanda perilaku yang tidak biasa di sekitar kita. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang lebih dalam dan bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
REFERENSI:
- Netflix. (2022). Dahmer – Monster: The Jeffrey Dahmer Story. Ryan Murphy (Creator). Evan Peters (Actor). Retrieved from https://www.netflix.com/title/81287562
- Backderf, J. D. (2012). My Friend Dahmer. Abrams ComicArts.
- Biography.com Editors. (2023). Jeffrey Dahmer Biography. Retrieved from https://www.biography.com/crime/jeffrey-dahmer
- Grid.ID. (2023). 7 Fakta Mengerikan Jeffrey Dahmer, Termasuk Punya Keinginan Gunakan Bagian Tubuh Korbannya untuk Hal Ini. Retrieved from https://intisari.grid.id/read/033578131/7-fakta-mengerikan-jeffrey-dahmer-termasuk-punya-keinginan-gunakan-bagian-tubuh-korbannya-untuk-hal-ini?page=all
- Fox Nation. (2023). My Son Jeffrey: The Dahmer Family Tapes. Retrieved from https://www.foxnation.com
SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.