Fakta Dunia

Sejarah Tari Piring, Tarian Khas Sumatera Barat yang Memukau!

38
×

Sejarah Tari Piring, Tarian Khas Sumatera Barat yang Memukau!

Sebarkan artikel ini
Tari Piring
Tari Piring Sejarah, Gerakan dan Maknanya. Sumber: pasbana.com

Hai, Sobat Suka Fakta! Pernah dengar tentang Tari Piring? Tarian tradisional yang keren banget ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Tari Piring terkenal dengan gerakan dinamis dan penggunaan piring sebagai properti utama. 

Tapi ternyata, Tari Piring bukan cuma soal gerakan lincah aja, lho. Di balik gerakannya, ada sejarah panjang dan makna mendalam yang bikin kita makin penasaran. Tari Piring sudah jadi salah satu ikon budaya Indonesia yang mendunia. Gak cuma di dalam negeri, tarian ini juga terkenal sampai ke luar negeri. 

Sumatera Barat memiliki banyak keindahan budaya yang menarik banyak wisatawan untuk berkunjung, mulai dari tradisi Upacara Tabuik hingga Tari Piring. Makanya, tarian ini sering banget ditampilkan dalam acara promosi pariwisata dan budaya Indonesia.

Nah, di artikel ini, kita bakal lebih mengenal Tari Piring secara lengkap. Mulai dari sejarahnya, gerakan-gerakannya yang unik, sampai makna di balik setiap langkah penarinya. Jadi, tetap stay tuned ya, Sobat Suka Fakta! Kita mulai petualangan budaya kita dengan menggali sejarah Tari Piring yang super menarik. Let’s go!

Tari Piring Sudah Ada Sejak Abad ke-12 Sebagai Ritual Keagamaan

Tari Piring
Potret tari piring. Sumber: pasla.jambiprov.go.id

Sobat Suka Fakta, setelah kita tahu sekilas tentang Tari Piring, sekarang saatnya kita menggali lebih dalam tentang sejarahnya. Tari Piring berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, dan sudah ada sejak abad ke-12. 

Bayangin deh, tarian ini sudah eksis sejak ratusan tahun lalu! Awalnya, Tari Piring digunakan sebagai ritual keagamaan. Tarian ini merupakan cara masyarakat Minangkabau mengucapkan rasa syukur kepada dewa-dewa setelah panen yang melimpah. Jadi, gak heran kalau gerakannya mirip dengan aktivitas petani di sawah.

Tapi, segalanya berubah saat ajaran Islam mulai masuk ke Sumatera Barat pada abad ke-14. Tari Piring gak lagi dipakai buat ritual keagamaan. Sebagai gantinya, tarian ini jadi bagian dari acara adat dan hiburan masyarakat. Meski fungsinya berubah, makna dan keindahan Tari Piring tetap terjaga sampai sekarang. Keren, kan?

Pencipta dan Pengembang Tari Piring, Seorang Seniman Sekaligus Koreografer Asal Minangkabau

Huriah Adam
Potret Huriah Adam. Sumber: Pojok Seni.com

Sekarang kita bahas siapa sih yang ada di balik Tari Piring. Sobat, kenalan yuk sama Huriah Adam! Beliau adalah seniman dan koreografer asal Minangkabau yang dikenal sebagai pencipta dan pengembang Tari Piring. Huriah Adam lahir di Padang Panjang pada 6 Oktober 1936, dan berasal dari keluarga Ulama yang sangat menghargai seni.

Huriah Adam gak cuma jago nari, tapi juga mahir dalam seni lukis dan pahat. Salah satu karyanya yang terkenal adalah “Monumen Pahlawan Tak Dikenal” di Bukittinggi. 

Dalam dunia tari, Huriah Adam berhasil membawa Tari Piring ke level yang lebih tinggi dengan menciptakan gerakan-gerakan baru yang unik dan memukau. Berkat beliau, Tari Piring makin dikenal dan dihargai baik di dalam maupun luar negeri.

Keunikan dan Ciri Khas Tari Piring

Tari piring
Potret piring yang digunakan. Sumber: hp.onlynans.online

Nah, Sobat Suka Fakta, sekarang kita masuk ke bagian yang seru, apa aja sih keunikan dan ciri khas dari Tari Piring? Pertama, tentu saja piring! Piring adalah properti utama dalam tarian ini. 

Para penari membawa dua piring di kedua tangan mereka sepanjang tarian. Gerakan mereka sangat dinamis dan cepat, mirip dengan aktivitas petani saat bekerja di sawah.

Salah satu hal yang bikin kagum adalah para penari akan menginjak piring yang pecah di akhir tarian tanpa terluka sedikit pun. Ini bukan sulap, Sobat, tapi lambang kesucian niat dan doa para penari yang diterima Tuhan.

Selain itu, Tari Piring diiringi oleh musik tradisional Minangkabau seperti talempong dan saluang. Suara dentingan piring juga jadi bagian dari irama tarian. Penari biasanya terdiri dari jumlah ganjil, antara 3 hingga 7 orang. Mereka mengenakan kostum tradisional yang keren banget. 

Kostum penari laki-laki biasanya terdiri dari baju rang mudo dengan lengan lebar dan renda emas, celana besar khusus, songket, cawek pinggang, dan penutup kepala khas Minangkabau. 

Sementara itu, kostum penari perempuan terdiri dari baju kurung dari kain beludru dan satin, kain songket di sisi kiri badan, serta tikuluak pandu balapak yang berbentuk tanduk kerbau, ditambah aksesoris anting, kalung gadang, dan kalung rambai.

Itulah keunikan dan ciri khas dari Tari Piring. Setiap gerakan dan properti dalam tarian ini punya makna dan filosofi yang mendalam, menjadikannya salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi Indonesia. So, tetap ikuti terus, ya, Sobat Suka Fakta! Kita akan lanjut membahas lebih detail tentang gerakan dan makna Tari Piring di bagian selanjutnya.

Gerakan Unik Tari Piring

Tari Piring
Potret gerakan tari menginjak piring. Sumber: riautime.com

Sobat Suka Fakta, sekarang kita bahas tentang gerakan dalam Tari Piring yang bikin tarian ini begitu memukau. Gerakan dalam Tari Piring sangat dinamis dan penuh semangat. 

Tarian ini dimulai dengan gerakan dasar yang mirip dengan aktivitas petani, seperti menanam padi, memanen, dan berbagai kegiatan lainnya. Gerakan ini menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau yang sangat dekat dengan alam.

Para penari membawa dua piring di tangan mereka dan mengayunkannya dengan cepat dan lincah. Mereka juga mendentingkan piring tersebut, menciptakan irama tambahan yang harmonis dengan musik pengiring. Gerakan Tari Piring sering kali diambil dari seni bela diri Minangkabau, yaitu silek. Beberapa gerakan utama dalam tarian ini antara lain:

  • Gerak Bacamin: Gerakan ini meniru cara petani melihat hasil tanamannya.
  • Gerak Basiang: Meniru gerakan petani saat membersihkan ladang.
  • Gerak Buai Anak: Gerakan mengayun seperti ibu yang menidurkan anaknya.
  • Gerak Mangompu Suto: Meniru gerakan saat menumbuk padi.
  • Gerak Maiinjak Piriang: Gerakan menginjak piring yang pecah.

Di akhir tarian, para penari menginjak piring yang pecah tanpa terluka. Ini bukan karena mereka punya kekuatan super, tapi karena mereka sangat terampil dan terlatih. Injak piring ini juga melambangkan kesucian dan penerimaan doa mereka.

Makna dan Filosofi Tari Piring

Tari piring
Potret Tari piring pria. Sumber: siberriau.com

Sekarang kita masuk ke bagian yang lebih dalam, yaitu makna dan filosofi di balik setiap gerakan Tari Piring. Sobat Suka Fakta, setiap gerakan dalam Tari Piring bukan hanya indah secara visual, tapi juga sarat dengan makna spiritual dan simbolis.

Makna Spiritual dan Simbolis: Tari Piring awalnya digunakan sebagai ritual untuk mengucapkan syukur kepada dewa-dewa setelah panen melimpah. Gerakan yang dinamis dan penuh semangat mencerminkan rasa gembira dan syukur para petani. 

Injak piring yang pecah di akhir tarian melambangkan kesucian niat dan bahwa doa para penari telah diterima oleh Tuhan. Ini juga menunjukkan keberanian dan keterampilan para penari yang mampu menginjak pecahan piring tanpa terluka.

Simbol Kegembiraan: Setiap gerakan Tari Piring menggambarkan aktivitas sehari-hari para petani, dari menanam hingga memanen padi. Gerakan ini menunjukkan kegembiraan dan semangat kerja keras masyarakat Minangkabau. Dentingan piring yang mengikuti irama musik menambah kesan ceria dan dinamis dari tarian ini.

Peran dalam Budaya Minangkabau: Tari Piring bukan hanya sebuah tarian, tapi juga bagian dari identitas budaya Minangkabau. Tarian ini sering ditampilkan dalam upacara adat, pernikahan, dan berbagai acara kebudayaan. Tari Piring juga menjadi daya tarik wisata yang memperkenalkan keindahan budaya Minangkabau kepada dunia.

Dengan memahami makna dan filosofi Tari Piring, kita bisa lebih menghargai keindahan dan kedalaman budaya Indonesia. Tari Piring bukan hanya soal gerakan yang memukau, tapi juga tentang nilai-nilai spiritual dan simbolis yang terkandung di dalamnya.

Sobat Suka Fakta, jangan lewatkan bagian selanjutnya di mana kita akan membahas bagaimana Tari Piring tetap eksis dan lestari hingga kini, serta peranannya dalam berbagai acara dan festival. Stay tuned!

Perkembangan dan Kelestarian Tari Piring di Era Modern

Tari Piring
Potret Tari piring Sumatera barat. Sumber: detik.com

Sobat Suka Fakta, sekarang kita lihat bagaimana Tari Piring tetap eksis dan lestari hingga sekarang. Meskipun zaman sudah modern, Tari Piring masih jadi favorit dan sering dipertunjukkan dalam berbagai acara. Ini karena Tari Piring bukan cuma tentang gerakan, tapi juga tentang nilai budaya yang dalam dan kaya.

Eksistensi Tari Piring di Era Modern

Tari Piring tetap eksis dan populer di era modern ini. Kita bisa melihatnya ditampilkan dalam berbagai acara, mulai dari upacara adat hingga festival budaya. Tari Piring juga sering muncul dalam acara promosi pariwisata, baik di dalam maupun luar negeri. Penampilannya yang memukau selalu berhasil menarik perhatian penonton, apalagi dengan gerakan-gerakan yang dinamis dan piring-piring yang berayun cepat di tangan para penari.

Upaya Pelestarian

Agar Tari Piring tetap lestari, banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan komunitas seni. Misalnya, ada program pelatihan untuk penari muda agar mereka bisa belajar dan menguasai Tari Piring. Selain itu, ada juga usaha untuk meningkatkan kualitas musik dan kostum yang digunakan dalam pertunjukan Tari Piring.

Tidak hanya itu, banyak sekolah dan sanggar seni yang juga memasukkan Tari Piring ke dalam kurikulum mereka. Hal ini penting agar generasi muda bisa mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri sejak dini. Selain itu, berbagai festival dan kompetisi tari juga sering diadakan untuk mempromosikan Tari Piring.

Penyesuaian dengan Zaman

Meskipun Tari Piring tetap mempertahankan keaslian gerakannya, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan agar tetap relevan dengan zaman. Misalnya, ada penyesuaian dalam durasi dan koreografi tarian, sesuai dengan kebutuhan acara atau festival. Namun, penyesuaian ini tidak menghilangkan nilai-nilai estetis dan budaya yang diwariskan dari leluhur.

Dengan semua upaya ini, kita bisa berharap Tari Piring akan terus hidup dan dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya. Budaya yang kaya ini adalah salah satu harta bangsa yang harus kita jaga bersama.

Tari Piring dalam Acara dan Festival

Tari piring
Potret Tari piring. Sumber: kabarsumbar.com

Sobat Suka Fakta, sekarang kita bahas bagaimana Tari Piring tampil dalam berbagai acara dan festival. Tarian ini memang serbaguna dan bisa ditampilkan dalam berbagai konteks, baik tradisional maupun modern.

Upacara Adat dan Acara Keluarga

Tari Piring sering menjadi bagian dari upacara adat Minangkabau. Misalnya, dalam acara pernikahan, Tari Piring digunakan untuk menyambut tamu dan sebagai hiburan. Tarian ini juga bisa ditemui dalam acara keluarga lainnya, seperti ulang tahun atau syukuran. Kehadirannya selalu membawa suasana yang meriah dan penuh semangat.

Festival Budaya

Selain di acara adat, Tari Piring juga sering tampil di festival budaya. Baik di dalam maupun luar negeri, Tari Piring selalu jadi daya tarik utama. Di festival seni dan budaya internasional, Tari Piring memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Misalnya, Tari Piring pernah ditampilkan di festival seni di Amerika Serikat, Jepang, dan berbagai negara Eropa.

Daya Tarik Wisata

Tari Piring juga menjadi daya tarik wisata yang populer di Sumatra Barat. Banyak wisatawan yang datang khusus untuk menyaksikan pertunjukan Tari Piring. Beberapa paket wisata bahkan menawarkan pengalaman menonton Tari Piring sebagai salah satu agenda utamanya. Jadi, bagi Sobat Suka Fakta yang berencana berkunjung ke Sumatra Barat, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan Tari Piring secara langsung!

Pertunjukan Modern

Di era modern ini, Tari Piring juga sering dikombinasikan dengan elemen-elemen kontemporer. Misalnya, ada penampilan Tari Piring yang diiringi dengan musik modern atau dikombinasikan dengan tarian lain. Ini menunjukkan bahwa Tari Piring bisa tetap relevan dan menarik, meskipun sudah berusia ratusan tahun.

Sobat Suka Fakta, melihat bagaimana Tari Piring terus berkembang dan tetap dihargai di berbagai acara dan festival, kita bisa yakin bahwa tarian ini akan terus hidup dan berkembang. Semoga generasi muda terus melestarikan Tari Piring dan budaya Indonesia lainnya dengan bangga.

Selanjutnya, kita akan merangkum semua informasi tentang Tari Piring ini dalam kesimpulan. Jangan kemana-mana, tetap di sini ya!

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, setelah kita menjelajahi sejarah, gerakan, dan makna dari Tari Piring, kita bisa melihat betapa kayanya warisan budaya Minangkabau ini. Tari Piring bukan hanya sekedar tarian, tapi juga simbol dari rasa syukur, kegembiraan, dan identitas budaya yang mendalam.

Dari sejarahnya yang panjang sejak abad ke-12, Tari Piring telah melalui berbagai perubahan fungsi, dari ritual keagamaan hingga hiburan dan bagian dari upacara adat. 

Pencipta dan pengembangnya, seperti Huriah Adam, telah berkontribusi besar dalam mempopulerkan dan menjaga keaslian tarian ini. Gerakan dinamis yang terinspirasi dari aktivitas petani dan seni bela diri Minangkabau, serta penggunaan piring sebagai properti utama, menjadikan Tari Piring sangat unik dan memukau.

Setiap gerakan dalam Tari Piring punya makna dan filosofi yang dalam, menggambarkan kesucian niat, kegembiraan atas hasil panen, dan semangat kerja keras masyarakat Minangkabau. 

Diiringi oleh alat musik tradisional seperti talempong dan saluang, serta dentingan piring yang mengikuti irama, tarian ini selalu berhasil menciptakan suasana yang meriah dan dinamis.

Perkembangan dan kelestarian Tari Piring juga sangat penting untuk kita apresiasi. Dengan berbagai upaya pelestarian, termasuk pelatihan bagi penari muda dan penyesuaian dalam pertunjukan, Tari Piring tetap eksis dan relevan hingga kini.

Tarian ini tidak hanya tampil dalam upacara adat dan acara keluarga, tetapi juga menjadi bagian penting dari festival budaya dan daya tarik wisata, baik di dalam maupun luar negeri.

Melalui artikel ini, kita bisa lebih memahami dan menghargai Tari Piring sebagai salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi Indonesia. Semoga kita semua bisa turut serta dalam melestarikan budaya ini dan memperkenalkannya kepada dunia.

Jadi, Sobat Suka Fakta, mari kita terus lestarikan dan banggakan Tari Piring serta budaya Indonesia lainnya. Terima kasih sudah mengikuti perjalanan kita dalam memahami Tari Piring. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, ya!

REFERENSI

  • Dewayani, Jusita. “5 Fakta Menarik Tari Piring, Warisan Budaya Minangkabau.” Popmama, https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/jusita-dewayani/fakta-tari-piring-warisan-budaya-minangkabau.
  • “Mengenal Tari Piring Minangkabau, Budaya Adat yang Masih Lestari Hingga Kini.” Package Padang, https://packagepadang.com/tari-piring-minangkabau/.
  • “Fakta Unik dan Menarik, Serta Pencipta Tari Piring.” Pengetahuan, https://www.pengetahuan.id/fakta-unik-dan-menarik-serta-pencipta-tari-piring/.
  • “Tari Piring: Asal, Sejarah, dan Ciri Khususnya.” Pasla Jambi, https://pasla.jambiprov.go.id/tari-piring-asal-sejarah-dan-ciri-khususnya/.
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *