Fakta Unik

Sisi Gelap Kerja di Tambang, Masalah Kesehatan hingga Pelecehan Seksual 

31
×

Sisi Gelap Kerja di Tambang, Masalah Kesehatan hingga Pelecehan Seksual 

Sebarkan artikel ini
sisi gelap kerja di tambang
Sisi Gelap Kerja di Tambang, Masalah Kesehatan hingga Pelecehan Seksual. Sumber: IST

Hai, Sobat Suka Fakta! Siapa nih di antara kalian yang pernah kepikiran buat kerja di tambang? Mungkin beberapa dari kalian menganggap pekerjaan di tambang itu keren dan pastinya bergaji tinggi, sama seperti spekulasi yang ada pada profesi caddy golf.  

Memang sih, bekerja di tambang bisa memberikan gaji yang menggiurkan, tapi ada banyak bahaya dan risiko yang mengintai para pekerjanya setiap hari. Nggak cuma bahaya fisik, ada juga berbagai penyakit yang bisa menyerang para pekerja tambang. Jadi, kalau kalian berpikir bekerja di tambang hanya soal gaji besar, pikirkan lagi, Sob!

Nah, di artikel ini kita akan mengulas berbagai hal mengenai sisi gelap kerja di tambang. Semua yang kita bahas ini bukan buat nakut-nakutin, tapi biar kita lebih aware dan juga bisa menghargai pekerjaan di tambang. Yuk, langsung aja kita ulas faktanya satu per satu!

Bahaya Terbesar yang Dihadapi Oleh Pekerja Tambang

sisi gelap pekerja Tambang
Kolase kemungkinan bahaya yang bisa saja terjadi. Sumber: IST

1. Kebakaran

Sobat Suka Fakta, kebakaran adalah salah satu bahaya terbesar yang dihadapi oleh pekerja tambang. Bayangkan saja, api bisa muncul dari berbagai sumber, seperti pemanasan batu bara pada limbah, korsleting pada peralatan mekanik atau listrik, hingga panas dari bahan peledak atau detonator. 

Kebakaran ini nggak cuma menyebabkan luka-luka, tapi juga bisa menghilangkan nyawa pekerja tambang. Maka dari itu, pencegahan dan penanganan kebakaran menjadi hal yang sangat krusial di industri ini.

Selain itu, pekerjaan yang menimbulkan panas seperti pengelasan, penggilingan, dan pembakaran juga berpotensi besar menimbulkan kebakaran. Bayangkan betapa berbahayanya jika percikan api dari pengelasan mengenai material yang mudah terbakar. 

Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri dan prosedur keselamatan kerja sangat penting untuk mencegah insiden kebakaran ini. Pekerja tambang harus selalu waspada dan mengikuti protokol keselamatan yang sudah ditetapkan.

Jadi, Sobat Suka Fakta, meskipun bekerja di tambang bisa terlihat seru dan penuh tantangan, risiko kebakaran ini sangat nyata dan harus selalu diwaspadai. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, kita bisa membantu meminimalisir risiko dan menjaga keselamatan.

2. Banjir

Banjir juga merupakan salah satu bahaya besar di tambang, Sobat. Bukan cuma di atas permukaan tanah, tapi banjir bisa terjadi di bawah tanah juga. Biasanya, banjir di tambang terjadi akibat ledakan yang bisa menyebabkan air masuk dan menggenangi area kerja. 

Akibatnya, beberapa infrastruktur pertambangan bisa mengalami kebocoran yang tentunya sangat berbahaya bagi pekerja yang sedang bertugas. Di tambang bawah tanah, banjir bisa membuat situasi jadi sangat berbahaya. Pekerja bisa terjebak dan peralatan bisa rusak, menghambat operasional tambang. 

Selain itu, air yang masuk ke area tambang bisa membawa berbagai material berbahaya yang dapat mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan para pekerja. Maka dari itu, penting sekali untuk memiliki sistem drainase dan pemompaan air yang baik untuk mencegah banjir di tambang.

Pencegahan banjir di tambang membutuhkan perencanaan yang matang dan teknologi yang memadai. Setiap potensi risiko harus diidentifikasi dan ditangani dengan serius. Ingat, Sobat Suka Fakta, pastikan selalu ada prosedur darurat yang jelas dan siap dijalankan jika banjir terjadi.

3. Runtuhan

Runtuhan adalah ancaman nyata di tambang, terutama tambang batu bara.Runtuhan ini bisa terjadi karena ketidakstabilan badan bijih atau gempa yang diinduksi oleh aktivitas tambang itu sendiri. Reruntuhan ini bisa mengakibatkan cedera serius atau bahkan kematian bagi pekerja tambang.

Salah satu kasus terkenal runtuhan di tambang terjadi di Chili pada Oktober 2010. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi industri tambang di seluruh dunia tentang pentingnya memastikan stabilitas struktur di area tambang. 

Gempa bumi atau aktivitas seismik lainnya juga bisa memicu runtuhan, sehingga sangat penting untuk selalu memonitor kondisi geologis area tambang. Pekerja tambang juga harus dilengkapi dengan pengetahuan dan alat untuk mendeteksi tanda-tanda awal reruntuhan.

Untuk mencegah runtuhan, tambang harus dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan semua risiko potensial. Penggunaan teknologi monitoring modern, seperti sensor geologis, dapat membantu mendeteksi pergerakan tanah yang mencurigakan. 

4. Ledakan

Di tambang, ledakan adalah hal yang umum terjadi dan bisa sangat berbahaya. Sobat, ledakan ini seringkali digunakan untuk memecah batu besar dan membuka akses ke material tambang. 

Namun, jika tidak ditangani dengan benar, ledakan bisa mengakibatkan bebatuan beterbangan, polusi, dan gas beracun yang mengancam kesehatan para pekerja tambang. Pekerja tambang harus sangat hati-hati dan mengikuti protokol keselamatan saat menangani bahan peledak. 

Ledakan yang tidak terkendali bisa menyebabkan luka parah atau bahkan kematian. Selain itu, gas beracun yang dilepaskan saat ledakan juga bisa menyebabkan masalah pernapasan serius. 

Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri, seperti masker dan pakaian pelindung, sangat penting untuk melindungi para pekerja dari bahaya ledakan. Meskipun ledakan adalah bagian dari pekerjaan tambang, penting untuk selalu mengutamakan keselamatan. 

Pelatihan rutin dan penggunaan teknologi canggih dapat membantu mengurangi risiko. Jadi, Sobat Suka Fakta, meskipun ledakan mungkin terlihat spektakuler dan mengesankan, ingatlah bahwa di balik itu semua, ada bahaya besar yang harus diwaspadai dan dikelola dengan sangat hati-hati.

5. Kontaminasi Atmosfer Beracun

Sobat, ruangan yang terbatas di bawah tanah bisa menyebabkan akumulasi berbagai zat beracun seperti aerosol, debu, asap diesel, dan partikel dari bahan peledak. Zat-zat ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan para pekerja tambang.

Kontaminasi atmosfer beracun dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan hingga penyakit kronis seperti asbestosis dan silikosis. Oleh karena itu, penting sekali bagi pekerja tambang untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan memastikan ventilasi yang baik di area kerja. 

Selain itu, pemantauan kualitas udara secara rutin juga sangat diperlukan untuk memastikan lingkungan kerja tetap aman. Dengan memahami dan mengelola risiko kontaminasi atmosfer beracun, kita bisa membantu melindungi kesehatan para pekerja tambang. 

Penyakit yang Bisa Dialami Oleh Pekerja Tambang

sisi gelap kerja di tambang
Kolase penyakit yang dialami pekerja Tambang. Sumber: IST

1. Penyakit Pernapasan

Sobat Suka Fakta, penyakit pernapasan adalah salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh pekerja tambang. Hal ini disebabkan oleh banyaknya debu yang bertebaran di udara tambang. 

Debu ini terhirup dan mengendap di paru-paru, menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penyakit seperti radang paru-paru, fibrosis, dan bahkan necrosis bisa muncul jika debu ini tidak segera dibersihkan dari sistem pernapasan. 

Debu tambang, terutama dari batu bara, sangat berbahaya karena partikel-partikelnya sangat kecil dan bisa masuk jauh ke dalam paru-paru. Pekerja yang terpapar debu ini dalam waktu lama bisa mengalami kondisi yang disebut pneumokoniosis, atau dikenal juga sebagai penyakit paru-paru hitam. 

Penyakit ini membuat jaringan paru-paru menjadi parut dan keras, sehingga sulit bagi pekerja untuk bernapas dengan normal. Selain itu, perusahaan tambang juga harus memastikan ventilasi yang baik dan rutin memonitor kualitas udara di tambang. 

2. Asbestosis

Asbestosis adalah penyakit yang disebabkan oleh paparan serat asbes, dan ini adalah masalah serius di industri tambang. Menurut data dari WHO, setidaknya ada 125 juta pekerja yang terkena penyakit asbestosis di tempat kerja. 

Serat asbes yang terhirup bisa menyebabkan jaringan parut pada paru-paru, yang kemudian mengurangi elastisitas paru-paru dan membuat bernapas menjadi sangat sulit. Pekerja tambang yang bekerja dengan material yang mengandung asbes berisiko tinggi terkena penyakit ini. 

Gejala awal asbestosis mungkin tidak terlalu terlihat, tapi seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa semakin parah dan menyebabkan sesak napas yang kronis. Bahkan, paparan asbes juga bisa menyebabkan kanker paru-paru dan mesothelioma, jenis kanker yang sangat berbahaya.

Untuk mencegah asbestosis, perusahaan tambang harus memastikan bahwa pekerja tidak terpapar asbes dalam jumlah yang berbahaya. Alat pelindung diri, ventilasi yang baik, dan pengawasan ketat terhadap penggunaan bahan yang mengandung asbes adalah langkah-langkah penting yang harus dilakukan. 

3. Hilangnya Pendengaran

Salah satu risiko kesehatan lain yang sering dialami oleh pekerja tambang adalah hilangnya pendengaran. Yup! Bunyi mesin yang keras dan terus-menerus di lokasi tambang bisa merusak pendengaran pekerja. 

Sebuah survei di India menyebutkan bahwa sekitar 75% pekerja di pertambangan metal mengalami gangguan pendengaran, dan sekitar 25% pekerja di pertambangan terbuka juga mengalami masalah yang sama.

Paparan suara bising dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga bagian dalam, yang akhirnya mengakibatkan hilangnya pendengaran. Pekerja tambang yang terpapar suara bising setiap hari harusnya menggunakan pelindung telinga. Tapi, sayangnya banyak pekerja yang mengabaikan pentingnya hal ini.

4. Pneumokoniosis

Pneumokoniosis, atau yang dikenal sebagai penyakit paru-paru hitam, adalah penyakit yang sering dialami oleh pekerja tambang. Penyakit ini disebabkan oleh inhalasi partikel debu yang masuk ke paru-paru dan mengendap di sana. 

Debu ini, terutama dari batu bara, menyebabkan jaringan paru-paru menjadi parut dan keras, sehingga membuat sulit bernapas. Pneumokoniosis adalah penyakit yang sulit disembuhkan, tapi bisa dicegah dengan cara membatasi paparan debu batu bara selama bekerja di tambang. 

Pekerja harus selalu menggunakan alat pelindung diri, seperti masker respirator, dan perusahaan harus memastikan bahwa ventilasi di area kerja memadai untuk mengurangi jumlah debu yang terhirup.

5. Silikosis

Silikosis adalah penyakit yang muncul akibat terhirupnya partikel debu kecil, seperti silika, yang biasanya ditemukan di kuarsa, pasir, dan bentuk bebatuan lainnya. Partikel debu ini dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan jaringan parut yang mengganggu fungsi pernapasan. 

Silikosis merupakan penyakit kronis yang bisa sangat menyakitkan dan mengurangi kualitas hidup penderitanya. Gejala awal silikosis mungkin tidak begitu jelas, tapi seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa semakin parah dan menyebabkan sesak napas, batuk kronis, dan kelelahan.

Pekerja tambang yang bekerja dengan material yang mengandung silika berisiko tinggi terkena penyakit ini. Untuk mencegah silikosis, pekerja tambang harus selalu menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan bekerja di area dengan ventilasi yang baik.

6. Kanker

Paparan asbes di tempat kerja tidak hanya menyebabkan asbestosis, tapi juga bisa memicu kanker, terutama mesothelioma, jenis kanker yang mempengaruhi sel mesotelial yang menutupi organ di dalam tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya dan sulit disembuhkan. 

Pekerja tambang yang terpapar asbes dalam jangka waktu lama berisiko tinggi terkena penyakit ini. Mesothelioma tidak hanya mempengaruhi fungsi paru-paru, tapi juga lapisan di dalamnya. 

Seiring berjalannya waktu, pengidap penyakit ini berisiko tinggi terkena kanker paru-paru, khususnya jika tidak segera mendapat penanganan. Oleh karena itu, penting bagi pekerja tambang untuk selalu menggunakan alat pelindung diri dan bekerja di lingkungan yang aman dari paparan asbes.

7. Gangguan pada Otot dan Tulang

Mengangkat bahan galian yang berat, bekerja dalam posisi yang tidak ergonomis, dan melakukan pekerjaan fisik yang berat setiap hari bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti radang otot, sakit punggung, dan iritasi tulang.

Oleh karena itu, pekerja tambang harus selalu berhati-hati dan memastikan bahwa mereka menggunakan teknik yang benar saat mengangkat atau memindahkan benda berat. Selain itu, perusahaan tambang  juga harus menyediakan alat bantu yang memadai untuk meringankan beban kerja fisik para pekerja.

13 Fakta Menarik Tentang Pekerja Tambang, Dijuluki Sebagai “Bang Toyib”

sisi gelap kerja di tambang
Kolase tentang pekerjaan tambang. Sumber: IST

1. Julukan Bang Toyib

Sobat, pernah dengar julukan “Bang Toyib” buat pekerja tambang? Julukan ini diberikan karena intensitas pulang ke rumah yang sangat jarang. Pekerja tambang sering kali harus tinggal di lokasi tambang selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan sebelum akhirnya bisa pulang untuk cuti.

Kehidupan seperti ini membuat mereka jarang bertemu keluarga dan teman-teman. Tapi di sisi lain, mereka juga membangun ikatan kuat dengan rekan kerja di tambang yang menjadi keluarga kedua mereka. Meski begitu, rasa rindu pada keluarga di rumah tetap ada dan menjadi salah satu tantangan emosional terbesar bagi pekerja tambang.

Julukan “Bang Toyib” ini menggambarkan betapa beratnya kehidupan pekerja tambang yang harus jauh dari keluarga. Namun, semangat dan dedikasi mereka untuk bekerja keras demi keluarga patut diacungi jempol. 

2. Dominasi Pekerja Laki-laki

Sobat, industri tambang didominasi oleh laki-laki. Tak jarang, jika ada perempuan yang memasuki sektor ini, mereka dianggap “wah” karena harus mengimbangi kemampuan laki-laki pada umumnya. 

Pekerjaan tambang memang berat dan membutuhkan kekuatan fisik yang besar, sehingga lebih banyak laki-laki yang tertarik dan mampu bekerja di sektor ini. Namun, kini semakin banyak perempuan yang mulai menunjukkan kemampuan mereka dan membuktikan bahwa mereka juga bisa bekerja di tambang. 

Meskipun jumlahnya masih sedikit, keberadaan perempuan di industri tambang membawa perubahan positif dan memperkaya keragaman di tempat kerja. Sobat Suka Fakta, keberagaman di tempat kerja adalah kekuatan yang harus kita hargai dan dukung!

3. Gaji Tinggi

Salah satu alasan utama kenapa banyak orang tertarik bekerja di tambang adalah gaji yang tinggi. Industri pertambangan memang dikenal sebagai salah satu sektor dengan gaji tertinggi di Indonesia. 

Bahkan, Presiden Jokowi pernah mengatakan bahwa banyak orang kaya di dunia, termasuk di Indonesia, merupakan pelaku usaha dari sektor pertambangan. Gaji tinggi ini menjadi daya tarik besar bagi banyak pekerja, terutama bagi mereka yang ingin memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga. 

Namun, Sobat Suka Fakta, ingatlah bahwa gaji tinggi ini juga sebanding dengan risiko dan bahaya yang dihadapi oleh pekerja tambang setiap hari. Jadi, jangan hanya melihat dari sisi gaji saja, tapi pertimbangkan juga tantangan dan risiko yang ada.

4. Kalender Hitam

Sobat, tahu nggak sih kalau semua tanggal di kalender pekerja tambang adalah hitam? Maksudnya, mereka nggak punya tanggal merah alias libur. Pekerja tambang biasanya bekerja dengan sistem roster, yaitu penerapan beberapa lama waktu kerja dan beberapa lama waktu cuti. 

Umumnya, sistem yang digunakan adalah 8 minggu kerja dan 2 minggu cuti. Ini berarti mereka harus bekerja terus-menerus tanpa hari libur selama 8 minggu sebelum akhirnya bisa menikmati cuti selama 2 minggu. 

Sistem ini sangat berat dan membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang kuat. Bayangkan betapa melelahkannya bekerja terus-menerus tanpa libur! Namun, sistem ini juga memberikan waktu cuti yang lebih panjang setelah periode kerja yang intens.

Pekerja tambang biasanya memanfaatkan waktu cuti ini untuk berkumpul dengan keluarga dan beristirahat. Sobat Suka Fakta, meskipun sistem kerja ini terlihat berat, namun banyak pekerja tambang yang sudah terbiasa dan mampu menjalaninya dengan baik.

5. KTT Adalah Pemimpin Tertinggi

Kepala Teknik Tambang (KTT) adalah pemimpin tertinggi di lokasi tambang. Mereka jadi orang nomor satu yang membawahi beberapa bidang atau departemen di tambang. Tanggung jawab KTT sangat besar karena mereka harus memastikan semua operasi tambang berjalan dengan lancar dan aman.

KTT harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sangat tinggi di bidang pertambangan. Mereka juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam situasi darurat. 

Pekerja tambang sangat bergantung pada kepemimpinan KTT untuk menjaga keselamatan dan efisiensi kerja. KTT bukan hanya pemimpin, tapi juga pelindung bagi semua pekerja tambang.

6. Lokasi Terpencil

Lokasi tambang yang jauh dari kota besar ini membuat kehidupan pekerja tambang sangat berbeda dengan kehidupan di kota. Pekerja tambang harus tinggal di site yang biasanya memiliki fasilitas terbatas, meskipun beberapa tambang besar menyediakan fasilitas yang cukup lengkap seperti mess, gym, dan pusat hiburan.

Meski berada di daerah terpencil, semangat dan dedikasi pekerja tambang tetap tinggi. Mereka bekerja keras untuk mengais rezeki dan memberikan yang terbaik bagi keluarga mereka. Lokasi yang terpencil juga membuat pekerja tambang harus lebih mandiri dan mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada.

7. APD Sahabat Pekerja Tambang

Alat Pelindung Diri (APD) adalah sahabat terbaik bagi pekerja tambang. APD ini meliputi safety helmet, safety shoes, safety vest, dan perlengkapan lainnya yang wajib digunakan saat bekerja. 

Penggunaan APD sangat penting untuk melindungi pekerja tambang dari berbagai bahaya yang mungkin terjadi di lokasi kerja. Pekerja tambang yang siap kerja dengan seragam lengkap menunjukkan jati diri mereka yang profesional dan bertanggung jawab. 

APD bukan hanya perlengkapan wajib, tapi juga simbol keselamatan dan profesionalisme di tempat kerja. Oleh karena itu, setiap pekerja tambang harus selalu mematuhi aturan penggunaan APD.

8. Panggilan Dadakan

Menjadi pekerja tambang berarti harus siap siaga terhadap panggilan meeting atau keperluan lain di tengah malam. Sobat, ini adalah bagian dari fleksibilitas yang harus dimiliki oleh setiap pekerja tambang. Situasi darurat atau kebutuhan mendesak bisa terjadi kapan saja, dan pekerja tambang harus siap untuk menangani semua itu.

Panggilan mendadak di tengah malam mungkin terdengar melelahkan, tapi ini adalah bagian dari tanggung jawab pekerjaan. Pekerja tambang harus selalu siap untuk menghadapi berbagai situasi dan memastikan operasional tambang berjalan lancar. Fleksibilitas dan kesiagaan adalah kunci sukses dalam pekerjaan ini.

9. Menghambur-hamburkan Uang saat Libur

Setelah bekerja keras selama 8 minggu atau lebih di site, pekerja tambang biasanya cuti dan cenderung menghabiskan uang sebagai balasan atas kerja keras mereka. Sobat, inilah yang sering disebut “boros saat off”. 

Pekerja tambang sering kali memanfaatkan waktu cuti untuk bersantai, berbelanja, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Meski terlihat boros, ini adalah cara mereka untuk menghargai diri sendiri setelah bekerja keras di tambang. 

Mereka juga sering loyal terhadap keluarga, tetangga, dan kerabat, sehingga sering mengajak mereka untuk menikmati waktu bersama. Ini adalah bagian dari cara mereka untuk menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.

10. Rindu Masakan Rumah

Sobat, meskipun makanan di site tambang biasanya enak dan bergizi, namun pekerja tambang tetap merindukan masakan rumah. Yup! Tidak ada yang bisa menggantikan kenikmatan dan kehangatan masakan buatan keluarga. 

Masakan rumah tidak hanya soal rasa, tapi juga soal kebersamaan dan kenangan. Makan bersama keluarga di rumah memberikan kebahagiaan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Oleh karena itu, saat cuti, pekerja tambang biasanya sangat menikmati waktu makan bersama keluarga.

11. Belajar Menyetir Otodidak

Ternyata bekerja di tambang juga memberikan banyak keahlian baru bagi pekerja tambang, termasuk belajar menyetir secara otodidak, lho. Yup, karena situasi dan kondisi yang memaksa, banyak pekerja tambang yang harus bisa menyetir kendaraan berat atau alat-alat tambang.

Belajar menyetir di tambang bukanlah hal yang mudah, tapi ini adalah keterampilan yang sangat berguna. Pekerja tambang harus menguasai teknik-teknik dasar menyetir dan memahami cara mengoperasikan kendaraan dengan aman di lingkungan tambang. 

Ini adalah bagian dari keterampilan yang diperlukan untuk memastikan operasional tambang berjalan lancar. Keterampilan menyetir otodidak di tambang adalah salah satu contoh bagaimana tantangan bisa diubah menjadi peluang untuk belajar dan berkembang.

12. Perubahan Warna Kulit

Sobat, bekerja di tambang sering kali membuat warna kulit pekerja tambang berubah menjadi lebih gelap. Paparan sinar matahari yang intens di lokasi tambang membuat kulit mereka menjadi lebih hitam. 

Meskipun ini bukan masalah besar bagi banyak pekerja tambang, tapi perubahan warna kulit ini adalah bukti dari kerasnya pekerjaan di tambang. Kendati demikian, pekerja tambang harus selalu menggunakan pelindung kulit seperti tabir surya dan pakaian pelindung untuk mengurangi dampak negatif dari paparan sinar matahari..

13. Susah Sinyal Telepon

Mayoritas tambang di Indonesia terletak di wilayah yang susah sinyal telepon, Sob. Kondisi ini sering kali menjadi kendala bagi pekerja tambang yang ingin berkomunikasi dengan keluarga atau mengakses informasi penting. Beberapa pekerja bahkan harus mencari tempat yang lebih tinggi untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik.

Kehidupan di tambang yang jauh dari akses komunikasi yang mudah membuat pekerja tambang harus lebih mandiri dan siap menghadapi berbagai tantangan. Namun, kondisi ini juga mengajarkan mereka untuk lebih menghargai momen-momen komunikasi dengan keluarga dan teman-teman.

Ada Berbagai Isu Sosial yang Beredar Tentang Pekerja Tambang

Tambang
Kolase mengenai isu pekerja tambang. Sumber: IST

1. Pelecehan Seksual

Sobat Suka Fakta, isu pelecehan seksual adalah masalah serius yang masih sering terjadi di industri tambang, terutama di negara-negara seperti Australia. Pekerja perempuan sering kali menjadi korban pelecehan seksual, baik secara verbal maupun fisik, dari rekan kerja laki-lakinya. 

Kondisi ini menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman dan berbahaya bagi perempuan. Seorang perempuan muda yang bekerja di salah satu perusahaan tambang terbesar di Australia mengakui bahwa meskipun timnya “ramah dan peduli”, namun sikap tersebut tidak selalu sama saat di bawah tanah. 

Pelecehan seksual ini menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh perempuan yang bekerja di tambang. Mereka sering kali merasa terisolasi dan tidak mendapatkan dukungan yang cukup.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah tegas dari perusahaan tambang untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua pekerja. Edukasi tentang pelecehan seksual dan kebijakan nol toleransi harus diterapkan dengan ketat. 

2. Fly-in Fly-out (FIFO)

Fly-in Fly-out (FIFO) adalah metode kerja di mana pekerja diterbangkan sementara ke tempat kerja yang jauh dari tempat tinggal mereka. Sistem ini sering digunakan di tambang-tambang terpencil di Australia dan Kanada. Meskipun efektif, sistem ini juga membawa berbagai tantangan sosial bagi pekerja tambang.

Pekerja FIFO sering kali harus tinggal di kamp-kamp tambang dengan fasilitas yang terbatas. Mereka jauh dari keluarga dan teman-teman, yang bisa menyebabkan rasa kesepian dan isolasi. Selain itu, minimnya representasi perempuan di sistem FIFO membuat tantangan ini semakin besar bagi pekerja perempuan.

Untuk mengurangi dampak negatif dari sistem FIFO, perusahaan tambang harus menyediakan fasilitas yang memadai dan mendukung kesehatan mental pekerja. Ini termasuk menyediakan akses komunikasi yang baik, fasilitas hiburan, dan dukungan sosial. 

3. Minimnya Representasi Perempuan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, industri tambang masih didominasi oleh laki-laki, dan representasi perempuan di sektor ini sangat minim. Bayangkan, hanya ada 1 perempuan dari setiap 5 pekerja FIFO. Kondisi ini menciptakan tantangan tersendiri bagi perempuan yang ingin bekerja di tambang.

Perempuan sering kali menghadapi diskriminasi dan pelecehan seksual di tempat kerja. Selain itu, mereka juga harus membuktikan bahwa mereka mampu melakukan pekerjaan yang sama beratnya dengan laki-laki. 

Tapi, meskipun jumlahnya masih sedikit, faktanya kini semakin banyak perempuan yang berani memasuki industri tambang dan menunjukkan bahwa mereka juga bisa berprestasi di sektor ini.!

4. Kritik terhadap Kamp Tambang

Kondisi di kamp-kamp tambang, khususnya di Australia Barat, sering kali dipandang buruk dalam menyikapi isu-isu sosial seperti pelecehan seksual dan kesehatan mental. Kegiatan di luar tugas yang berada di fasilitas hiburan seringkali berbentuk pesta alkohol, yang menambah buruknya kondisi ini. 

Kritikus menganggap ada kebudayaan kamp yang buruk yang perlu ditangani segera oleh manajemen industri tambang. Manajemen raksasa tambang Australia seperti BHP Group, Rio Tinto, dan Fortescue diharapkan dapat membuat laporan ke bagian penyelidikan pemerintah negara bagian, yang akan membuat rekomendasi ke parlemen Australia Barat. 

Tujuannya adalah untuk memperbaiki kondisi di kamp tambang dan memastikan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman bagi semua pekerja. Kritik dan rekomendasi yang konstruktif sangat penting untuk mendorong perubahan positif di industri tambang.

Tips Menjaga Kesehatan dan Keselamatan di Pertambangan

sisi gelap kerja di tambang
Kolase yang harus dilakukan untuk menjaga keamanan. Sumber: IST

1. Hindari Bersikap Ceroboh

Sobat Suka Fakta, bekerja di tambang membutuhkan kehati-hatian ekstra. Sebisa mungkin, telitilah selama bekerja dan hindari sikap ceroboh yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. 

Usahakan untuk selalu mawas diri terhadap lingkungan di sekitar. Jika tanda-tanda bahaya muncul, segera ambil tindakan untuk mencegahnya. Ingat, sikap ceroboh bisa berakibat fatal di lingkungan tambang. 

Misalnya, ketika bekerja dengan bahan peledak atau mesin berat, kesalahan kecil bisa menimbulkan kecelakaan besar. Oleh karena itu, penting untuk selalu fokus dan waspada selama bekerja. Jangan biarkan rasa lelah atau terburu-buru mengurangi perhatian kalian terhadap keselamatan.

2. Gunakan Pakaian Keamanan

Selama di daerah pertambangan, usahakan untuk selalu menggunakan pakaian keamanan seperti helm, pakaian pelindung, kacamata, dan perlengkapan keamanan lainnya yang sudah disediakan oleh perusahaan. Pakai dengan posisi senyaman mungkin agar tidak mengganggu kinerja.

Penting untuk selalu mematuhi aturan penggunaan alat pelindung diri. Pakaian keamanan bukan hanya perlengkapan wajib, tapi juga pelindung dari berbagai bahaya yang mungkin terjadi di tambang. Ingatkan rekan kerja untuk melakukan hal yang sama, karena ini berkaitan erat dengan keselamatan bersama.

3. Saling Mengawasi secara Intens

Kerja tim sangat penting di industri tambang, Sobat. Meskipun masih berstatus anak baru atau junior, tidak ada salahnya untuk selalu mengawasi sesama anggota tim. Mengawasi ini dalam arti positif untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan selama bekerja.  

Jika ada anggota tim yang tidak fokus saat bekerja, maka kamu bisa mengingatkan atau menegurnya. Kerjasama tim adalah kunci keselamatan di tambang. Misalnya, ketika berurusan dengan bahan peledak, satu kesalahan kecil bisa berdampak besar dan ditanggung bersama. 

Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa setiap anggota tim bekerja dengan aman dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Dengan kerjasama yang baik, kamu bisa menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif bagi semua orang.

4. Buat Perencanaan yang Matang

Bekerja sesuai deadline dan mencapai target yang sudah ditentukan adalah pencapaian yang diinginkan oleh semua pekerja, termasuk pekerja tambang. Agar hal ini terwujud, sebaiknya buatlah perencanaan yang matang. Mulai dari jumlah sumber daya untuk bekerja, biaya operasional, dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.

Perencanaan yang baik juga harus mempertimbangkan risiko pekerjaan yang muncul. Buatlah tindak lanjut dari risiko yang terjadi dengan rencana A, B, dan seterusnya. Jika rencana yang satu tidak berhasil, setidaknya masih ada rencana lain, sehingga kerjanya lebih efisien.

5. Mengikuti Pelatihan Profesional K3

Pelatihan profesional seperti K3 harus diadakan secara rutin untuk meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan kerja. Bahaya-bahaya yang tidak diinginkan dapat dihindari secepat mungkin dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat.

Pelatihan K3 tidak hanya ditujukan bagi karyawan baru saja, tapi juga karyawan lama. Khususnya karyawan yang memiliki jam terbang tinggi dan karyawan yang akan memimpin sebuah tim. Ilmu mengenai keselamatan kerja akan terus diperbarui seiring berjalannya waktu, sehingga pelatihan rutin sangat diperlukan.

Sobat Suka Fakta, mari kita dukung upaya untuk meningkatkan keselamatan kerja di tambang dengan mengikuti pelatihan K3. Pengetahuan dan keterampilan yang kita dapatkan dari pelatihan ini sangat berharga untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kita di tempat kerja.

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, itulah sisi gelap kerja di tambang yang jarang orang ketahui. Fakta-fakta menarik tentang kehidupan pekerja tambang juga memberikan gambaran betapa beratnya pekerjaan ini. 

Meski bekerja di tambang memiliki banyak sekali tantangan, namun jika kamu mengikuti tips menjaga kesehatan dan keselamatan kerja yang sudah dibahas, kamu bisa membantu menciptakan budaya kerja yang lebih aman dan sehat.

Sobat Suka Fakta, mari kita hargai dan dukung para pekerja tambang yang telah bekerja keras demi kehidupan yang lebih baik. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian tentang sisi gelap kerja di tambang!

REFERENSI

Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *