Fakta Dunia

Sejarah Hingga Upaya Pelestarian Tari Rantak, Tarian Khas Minangkabau yang Sangat Unik!  

36
×

Sejarah Hingga Upaya Pelestarian Tari Rantak, Tarian Khas Minangkabau yang Sangat Unik!  

Sebarkan artikel ini
Tari Rantak
Tari Rantak Sejarah, Gerakan dan Maknanya. Sumber: infosumbar.net

Hai, Sobat Suka Fakta! Tahukah kamu kalau Indonesia punya kekayaan budaya yang luar biasa? Dari Sabang sampai Merauke, setiap pulau, suku, dan etnik punya keunikan tersendiri yang bikin negeri kita jadi begitu spesial. 

Salah satu yang paling menarik adalah seni tari tradisional. Tarian-tarian ini bukan cuma hiburan, tapi juga cerminan sejarah, filosofi, dan kehidupan masyarakat kita. 

Nah, salah satu tarian tradisional yang wajib kita kenal adalah Tari Rantak dari Minangkabau, Sumatera Barat. Tarian ini nggak cuma indah dilihat, tapi juga punya makna mendalam dan nilai budaya yang tinggi. Tari Rantak mencerminkan kekayaan budaya Minangkabau dan punya tempat spesial di hati masyarakatnya.

Di artikel ini, kita bakal mengupas tuntas tentang Tari Rantak. Mulai dari sejarahnya, elemen dan ciri khas, hingga keberadaannya sekarang. Nggak cuma itu, kita juga bakal bahas upaya-upaya buat melestarikan tarian ini supaya tetap dikenal dan dicintai generasi muda. Yuk, simak terus ya, Sobat Suka Fakta!

Oke, sekarang kita lanjut ke sejarah Tari Rantak. Siapa sih yang menciptakan tarian ini? Bagaimana tarian ini berkembang dan menjadi populer? Yuk, kita cari tahu di bagian berikutnya!

Sejarah Tari Rantak

Tari Rantak
Potret pencipta Tari Rantak, Gusmiati Suid. Sumber: Gusmiati Suid. gusmiati-film.org

Hai lagi, Sobat Suka Fakta! Yuk, kita lanjut ke sejarah Tari Rantak. Tarian ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, dan diciptakan oleh seorang koreografer hebat bernama Gusmiati Suid pada tahun 1977. 

Tari Rantak pertama kali ditampilkan di Festival Tari Rakyat se-Indonesia di Jakarta, dan berhasil meraih juara pertama! Sejak saat itu, Tari Rantak mulai dikenal luas dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Minangkabau.

Sama seperti Tari Baralek Gadang, Tari Rantak ini terinspirasi dari gerakan pencak silat, seni bela diri tradisional yang sangat populer di Minangkabau. Gerakan-gerakannya yang dinamis dan kuat membuat tarian ini terlihat sangat menarik dan berenergi. Pencak silat memang punya tempat khusus di hati masyarakat Minangkabau, dan hal ini tercermin dalam setiap gerakan Tari Rantak.

Tapi, bukan cuma gerakannya saja yang menarik, Sobat Suka Fakta. Tari Rantak juga punya filosofi mendalam yang diambil dari pencak silat. Misalnya, gerakan Ukua jo Jangko yang seperti mengukur dengan tangan, Garak-garik yang berarti gerak-gerik kepala, dan Tagak-tagak yang melambangkan berdiri tegap sebelum bertindak. Semua gerakan ini punya makna yang dalam dan membuat Tari Rantak lebih dari sekadar tarian biasa.

Nah, sekarang kita sudah tahu sedikit tentang sejarah Tari Rantak. Mari kita lanjut ke elemen dan ciri khasnya yang bikin tarian ini begitu spesial.

Elemen dan Ciri Khas Tari Rantak

Tari Rantak.
Potret Tari Rantak. Sumber: bbc.com

Sobat Suka Fakta, setiap tarian punya elemen dan ciri khas yang membuatnya unik, begitu juga dengan Tari Rantak. Yuk, kita bahas satu per satu!

Gerakan dalam Tari Rantak

Gerakan Tari Rantak sangat dipengaruhi oleh pencak silat, sama halnya seperti Tari Baralek Gadang. Kamu akan melihat gerakan-gerakan dinamis dan kuat yang sering kali disertai dengan hentakan kaki yang menimbulkan bunyi. Beberapa gerakan utama dalam Tari Rantak adalah:

  • Ukua jo Jangko: Gerakan tangan seperti mengukur, biasanya dilakukan saat pembukaan tari.
  • Garik-garik: Gerak-gerik kepala yang menunjukkan kewaspadaan.
  • Tagak-tagak: Berdiri tegap yang melambangkan konsep merenung sebelum bertindak.
  • Pandang kutiko: Memandang dengan bijaksana, menafsirkan peristiwa dengan arif.
  • Raso pareso: Penyatuan pikiran dan hati nurani.

Penari dan Formasi Tari

Tari Rantak bisa ditarikan oleh pria maupun wanita, baik secara tunggal maupun berkelompok. Pada zaman dulu, tari ini biasanya ditarikan oleh lima orang penari, terdiri dari tiga wanita dan dua pria. Tapi, nggak ada batasan jumlah penari kok, Sobat Suka Fakta. Jadi, tari ini bisa fleksibel sesuai dengan kebutuhan acara.

Busana dan Kostum

Kostum dalam Tari Rantak juga nggak kalah menarik. Para penari wanita mengenakan baju kuruang khas adat Minangkabau, songket, dan suntiang ketek sebagai hiasan kepala. Sedangkan penari pria mengenakan baju hitam, deta, dan galembong. Warna merah dengan serat emas sering digunakan, dikombinasikan dengan warna-warna cerah lainnya.

Musik Pengiring

Musik pengiring Tari Rantak menggunakan alat musik tradisional Minangkabau seperti talempong, canang, saruni, dan bansi. Musiknya sangat khas dan dinamis, berpadu sempurna dengan gerakan tarian. Alunan musik ini bikin penampilan Tari Rantak jadi lebih hidup dan menarik untuk ditonton.

Sekarang kita sudah tahu elemen dan ciri khas Tari Rantak. Selanjutnya, mari kita lihat bagaimana keberadaan tari ini di masa kini. Apakah masih populer? Apa saja tantangan yang dihadapi? Yuk, kita lanjut!

Keberadaan Tari Rantak di Era Modern

Tari Rantak
Potret pelatihan Tari Rantak. Sumber: bbc.com

Sobat Suka Fakta, meskipun Tari Rantak punya sejarah dan makna yang kaya, sayangnya tarian ini mulai jarang ditampilkan. Di era modern ini, banyak tarian tradisional yang mulai tersisih oleh tarian modern. Begitu juga dengan Tari Rantak.

Popularitas dan Frekuensi Penampilan

Saat ini, Tari Rantak jarang ditampilkan di acara-acara umum. Tarian ini lebih sering muncul pada acara-acara khusus seperti perlombaan, festival, dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Di beberapa tempat, terutama di luar Sumatera Barat, Tari Rantak masih diajarkan sebagai bagian dari kurikulum ekstrakurikuler. Tapi, popularitasnya tidak seperti dulu.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Tari Rantak

Ada beberapa faktor yang membuat Tari Rantak mulai jarang dikenal dan ditampilkan:

  • Pengaruh Tarian Modern: Masyarakat, terutama generasi muda, lebih tertarik pada tarian modern yang dianggap lebih keren dan relevan dengan zaman sekarang.
  • Kurangnya Latihan dan Permintaan: Tari Rantak tidak banyak dilatih karena kurangnya permintaan untuk tampil. Biasanya, latihan hanya dilakukan jika ada permintaan untuk pertunjukan tertentu.
  • Pergeseran Minat Masyarakat: Pola pikir masyarakat yang berubah dan lebih mengutamakan seni modern juga mempengaruhi keberadaan Tari Rantak.

Meskipun begitu, masih ada upaya untuk melestarikan Tari Rantak agar tetap hidup di tengah masyarakat. Bagaimana caranya? Yuk, kita lanjut ke bagian upaya pelestarian Tari Rantak.

Selanjutnya, kita akan membahas upaya-upaya pelestarian Tari Rantak yang dilakukan oleh berbagai pihak agar tarian ini tetap dikenal dan dicintai.

Upaya Pelestarian Tari Rantak

 Tari Rantak
Potret platform untuk pelestarian Tari rantak. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Halo lagi, Sobat Suka Fakta! Setelah kita membahas sejarah dan keberadaan Tari Rantak saat ini, sekarang saatnya kita lihat upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan tarian yang luar biasa ini. 

Tarian tradisional seperti Tari Rantak perlu dijaga agar tidak hilang ditelan zaman. Beberapa langkah penting telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk memastikan Tari Rantak tetap hidup dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Yuk, kita simak upaya-upaya pelestariannya!

Peran Generasi Muda

Generasi muda memegang peran penting dalam melestarikan budaya, termasuk Tari Rantak. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh anak-anak muda untuk menjaga dan mempopulerkan kembali tarian ini. Misalnya:

  • Pembelajaran di Sekolah dan Sanggar: Mengintegrasikan Tari Rantak dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari ekstrakurikuler. Banyak sekolah di luar Sumatera Barat yang masih mengajarkan Tari Rantak kepada siswa-siswinya. Sanggar-sanggar tari juga memainkan peran penting dengan terus mengajarkan tarian ini kepada anak-anak dan remaja.
  • Motivasi dari Orang Tua dan Guru: Orangtua dan guru bisa memberikan motivasi kepada anak-anak untuk belajar dan mencintai Tari Rantak. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh dalam menumbuhkan minat generasi muda terhadap budaya tradisional.

Dokumentasi Digital

Di era digital ini, teknologi bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk melestarikan Tari Rantak. Dokumentasi digital, seperti video dan foto, bisa membantu menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran tentang tarian ini. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

  • Penggunaan Video dan Media Sosial: Membuat video tentang Tari Rantak dan membagikannya di platform media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Video tutorial, penampilan, dan wawancara dengan penari senior bisa menjadi konten menarik yang meningkatkan minat generasi muda.
  • Arsip Digital: Menciptakan arsip digital yang berisi informasi lengkap tentang Tari Rantak, termasuk sejarah, gerakan, musik, dan kostum. Arsip ini bisa diakses oleh siapa saja yang ingin belajar lebih dalam tentang tarian ini.

Dukungan dari Pemerintah

Pemerintah juga berperan penting dalam pelestarian budaya tradisional. Beberapa langkah yang bisa diambil oleh pemerintah untuk mendukung Tari Rantak antara lain:

  • Integrasi dalam Kurikulum Sekolah: Pemerintah daerah bisa mengintegrasikan Tari Rantak dalam kurikulum sekolah, sehingga siswa-siswi di Sumatera Barat dan daerah lain bisa mempelajari tarian ini sejak dini. Ini bisa dilakukan melalui program ekstrakurikuler atau mata pelajaran seni budaya.
  • Pengadaan Festival dan Acara Budaya: Mengadakan festival tari dan pekan budaya yang menampilkan Tari Rantak. Acara-acara seperti ini bisa menjadi platform untuk mempromosikan tarian tradisional dan menarik minat masyarakat luas.
  • Dukungan Finansial dan Infrastruktur: Memberikan dukungan finansial dan infrastruktur kepada sanggar-sanggar tari dan komunitas budaya yang aktif dalam melestarikan Tari Rantak. Bantuan ini bisa digunakan untuk pelatihan, pembelian kostum, dan peralatan musik tradisional.

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, kita sudah sampai di akhir perjalanan kita dalam mengenal Tari Rantak. Tarian yang berasal dari Minangkabau ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cerminan kekayaan budaya dan filosofi yang mendalam. 

Dari sejarahnya, kita belajar bahwa Tari Rantak diciptakan oleh Gusmiati Suid pada tahun 1977 dan langsung menjadi terkenal setelah memenangkan Festival Tari Rakyat se-Indonesia. Terinspirasi dari gerakan pencak silat, Tari Rantak menyajikan gerakan yang dinamis dan penuh energi.

Tari Rantak memiliki elemen-elemen khas yang membuatnya unik, seperti gerakan yang terinspirasi dari pencak silat, kostum tradisional Minangkabau, dan musik pengiring yang khas. 

Namun, sayangnya, popularitas tarian ini mulai meredup di era modern ini. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, mulai dari pengaruh tarian modern, kurangnya latihan dan permintaan, hingga pergeseran minat masyarakat.

Meski begitu, berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan Tari Rantak. Generasi muda, orangtua, guru, dan pemerintah bekerja sama untuk memastikan tarian ini tetap hidup.

Pembelajaran di sekolah dan sanggar, dokumentasi digital, serta dukungan dari pemerintah merupakan beberapa langkah penting yang bisa membantu pelestarian Tari Rantak.

Pelestarian Tari Rantak membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Dengan usaha bersama, kita bisa memastikan bahwa tarian ini tetap dikenal dan dicintai oleh generasi mendatang. Mari kita terus jaga dan lestarikan budaya kita, karena budaya adalah identitas kita sebagai bangsa.

Terima kasih sudah membaca artikel ini, Sobat Suka Fakta. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat dan menambah kecintaan kita terhadap budaya tradisional Indonesia. Yuk, terus dukung dan lestarikan Tari Rantak agar tetap hidup dan berkembang! Sampai jumpa di artikel berikutnya!

REFERENSI

  • Afifah Asriati. (2018). “Laporan Penelitian Tari Rantak”. Institut Seni Indonesia Surakarta. Diakses dari https://sipadu.isi-ska.ac.id/mhsw/laporan/laporan_9752210113164149.pdf.
  • Ciwalk. (2023). “Mengenal Tarian Khas Minangkabau”. Ciwalk Cihampelas Walk Mall Bandung. Diakses dari https://www.ciwalk.com/id/blogs/ciwalk-cihampelaswalk-mall-bandung-mengenal-tarian-khas-minangkabau-632a8747c46da23de1ac15bb.
  • Bangun Piaman. (2023). “Tari Rantak Tungga”. Diakses dari https://www.bangunpiaman.com/2023/03/tari-rantak-tungga.html.
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *