Fakta Unik

Mengenal Permainan Gasing, Permainan Tradisional yang Mendunia

126
×

Mengenal Permainan Gasing, Permainan Tradisional yang Mendunia

Sebarkan artikel ini
Permainan Gasing
Mengenal Permainan Gasing, Permainan Tradisional Kalimantan yang Mendunia. Sumber: IST

Hai, Sobat Suka Fakta! Siapa di sini yang suka banget dengan permainan tradisional? Indonesia sendiri punya berbagai macam permainan tradisional dari berbagai daerah, salah satunya ada permainan tradisional Kalimantan. 

Permainan tradisional Kalimantan ini ada banyak banget, Sob. Mulai dari belogo, lawang sekepeng, hingga gasing. Nah, kali ini kita bakal ngebahas permainan gasing. Gasing ini bukan cuma mainan biasa, lho. Ada banyak cerita seru dan sejarah panjang di balik permainan yang satu ini. 

Coba bayangkan, gasing ini sudah ada sejak zaman dulu kala dan masih eksis sampai sekarang. Jadi, sebenarnya gasing ini nggak cuma soal mainan, tapi juga bagian dari warisan budaya yang kaya.

Yuk, langsung saja kita lihat lebih dalam tentang permainan tradisional yang satu ini. Terus ikuti artikel ini hingga akhir, ya, Sobat Suka Fakta! Jangan sampai ketinggalan informasi menarik lainnya.

Permainan Gasing Sudah Ada di Indonesia Sebelum Belanda Datang

Permainan Gasing
Potret Kepulauan Riau. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, siapa sangka kalau permainan yang tampaknya sederhana ini punya sejarah yang begitu kaya dan menarik? 

Gasing sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama, bahkan sebelum masa penjajahan. Di wilayah Kepulauan Tujuh (Natuna), Kepulauan Riau, permainan gasing sudah ada jauh sebelum Belanda datang. 

Di Sulawesi Utara, gasing mulai dikenal sejak tahun 1930-an. Permainan ini populer di kalangan anak-anak maupun orang dewasa, biasanya dimainkan di pekarangan rumah yang tanahnya keras dan datar.

Menariknya lagi, permainan gasing ini juga dikenal di berbagai belahan dunia. Beberapa teori mengatakan bahwa gasing diperkenalkan ke Nusantara oleh pedagang dari Timur Tengah. Pada masa Kesultanan Malaka, permainan ini sangat populer dan terus berkembang hingga saat ini.

Gasing Ditemukan di Berbagai Situs Arkeologi Dunia 

Kota Tiongkok.
Potret Kota Tiongkok. Sumber: IST

Permainan gasing ternyata nggak cuma populer di Indonesia, Sobat Suka Fakta. Gasing juga ditemukan di berbagai situs arkeologi dunia. Misalnya, di Tiongkok pada masa Dinasti Song (960-1279), gasing dikenal dengan nama ch’en-ch’ien dan dimainkan oleh dayang-dayang istana. Menariknya, gasing di Tiongkok pada waktu itu terbuat dari gading, bukan kayu.

Di berbagai negara lain, seperti Malaysia dan Singapura, gasing juga menjadi bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Bahkan, ada teori yang menyebutkan bahwa permainan gasing ini mungkin berasal dari Tiongkok sebelum akhirnya menyebar ke wilayah pesisir Melayu dan kepulauan Indonesia.

Memiliki Berbagai Jenis dan Bentuk

Gasing.
Potret bentuk dari Gasing. Sumber: @cah90anyk/Instagram

Nah, Sobat Suka Fakta, setelah tahu sejarahnya, sekarang kita bahas jenis-jenis dan bentuk gasing. Ternyata, gasing punya banyak variasi yang seru banget buat diketahui!

Jenis-jenis Gasing

Ada beberapa jenis gasing yang biasa dimainkan di Indonesia, yaitu:

  • Gasing Adu Bunyi: Gasing yang diadu untuk menghasilkan bunyi yang paling keras.
  • Gasing Adu Putar: Gasing yang diadu untuk berputar paling lama.
  • Gasing Adu Pukul: Gasing yang diadu untuk saling memukul dan menjatuhkan gasing lawan.

Bentuk-bentuk Gasing

Gasing punya banyak bentuk yang berbeda, tergantung dari daerah asalnya. Beberapa bentuk gasing yang populer antara lain:

  • Bulat Lonjong: Bentuk yang umum dan mudah dibuat.
  • Bentuk Jantung: Mirip dengan buah jantung pisang.
  • Kerucut: Berbentuk seperti kerucut dengan bagian bawah yang runcing.
  • Silinder: Bentuk seperti tabung atau silinder.
  • Piring Terbang: Bentuk yang datar dan lebar seperti piring terbang.

Setiap bentuk gasing memiliki karakteristik dan cara berputar yang unik. Misalnya, gasing di Ambon (apiong) memiliki kepala dan leher, sementara gasing di Jakarta dan Jawa Barat umumnya hanya memiliki kepala dan paksi yang terbuat dari paku atau logam.

Memiliki Nama yang Berbeda di Berbagai Daerah

Gasing memang punya banyak nama berbeda di berbagai daerah di Indonesia, Sobat Suka Fakta. Yuk, kita lihat beberapa nama lokal yang unik!

  • Jawa Barat dan DKI Jakarta: Gangsing atau panggal
  • Lampung: Pukang
  • Kalimantan Timur: Begasing
  • Maluku: Apiong
  • Nusa Tenggara Barat: Maggasing
  • Bugis, Sulawesi Selatan: Maggasing atau aggasing
  • Lombok: Gansing
  • Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara: Paki
  • Jawa Timur: Kekehan
  • Yogyakarta: Gangsingan (bambu) dan pathon (kayu)

Nama-nama ini tidak hanya mencerminkan variasi bentuk dan cara bermain, tapi juga menunjukkan bagaimana permainan ini diterima dan diadaptasi di berbagai komunitas lokal.

Cara Bermain Gasing

Gasing
Potret anak anak bermain Gasing. Sumber: Dok. benarnews.org

Sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu, yaitu cara bermain gasing. Sobat Suka Fakta, meskipun terlihat mudah, tapi ternyata bermain gasing memerlukan teknik dan keterampilan khusus agar gasing bisa berputar dengan sempurna. Yuk, kita pelajari langkah-langkahnya!

Langkah-langkah Bermain Gasing

  1. Memegang Gasing dan Tali
    • Pegang gasing di tangan kiri dan tali di tangan kanan.
    • Pastikan posisi gasing nyaman di tangan dan tali dalam kondisi baik.
  2. Melilitkan Tali pada Gasing
    • Lilitkan tali pada gasing mulai dari bagian paksi (kaki) hingga ke badan gasing.
    • Lilit tali dengan kencang dan pastikan lilitannya rapi agar gasing bisa berputar dengan baik.
  3. Melempar Gasing ke Tanah
    • Lempar gasing ke tanah dengan gerakan cepat dan mantap.
    • Tarik tali dengan cepat saat gasing menyentuh tanah untuk memberikan putaran maksimal.
  4. Proses Berputar Gasing
    • Setelah dilempar, gasing akan berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat.
    • Interaksi kaki gasing dengan tanah akan membuatnya tegak dan berputar stabil.
    • Lama-kelamaan, putaran akan melambat hingga akhirnya gasing jatuh ke permukaan tanah.

Teknik dan Efek Giroskopik

Gerakan gasing didasarkan pada efek giroskopik. Saat gasing berputar, momentum sudut membuatnya tetap tegak dan stabil. Efek giroskopik ini akan berkurang seiring berjalannya waktu, menyebabkan gasing akhirnya jatuh. Teknik yang baik dalam melilitkan tali dan melempar gasing sangat penting untuk memastikan gasing berputar dengan maksimal.

Manfaat yang Didapatkan Saat Bermain Gasing

Gasing.
Potret anak anak bermain Gasing. Sumber: Dok. benarnews.org

Sobat Suka Fakta, selain seru dan menantang, bermain gasing ternyata punya banyak manfaat, lho. Yuk, kita lihat apa saja manfaat yang bisa didapatkan dari permainan tradisional ini.

Mempromosikan Kebersamaan dan Kerjasama

Bermain gasing biasanya dilakukan bersama-sama, baik perorangan maupun berkelompok. Permainan ini bisa meningkatkan kebersamaan dan kerjasama antar pemain.

Melestarikan Warisan Budaya Tradisional

Permainan gasing adalah bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Dengan bermain gasing, kita ikut menjaga dan memperkenalkan budaya kepada generasi muda.

Mengisi Waktu Luang Setelah Masa Panen

Di beberapa daerah, bermain gasing dilakukan setelah masa panen sebagai hiburan. Permainan ini bisa mengisi waktu luang dengan aktivitas yang positif dan menyenangkan.

Ada Berbagai Kompetisi Gasing yang Bergengsi

Gasing
Kompetisi Gasing di kepulauan Riau. Sumber: Dok. tribunpekanbaruwiki.tribunnews.com

Siapa bilang bermain gasing cuma buat iseng-iseng? Di beberapa daerah, permainan gasing diadakan dalam kompetisi resmi yang seru banget. Yuk, kita lihat kompetisi dan event gasing yang ada di Indonesia dan internasional.

Kompetisi Gasing di Indonesia

  1. Kepulauan Riau: Warga di Kepulauan Riau rutin menyelenggarakan kompetisi gasing. Kompetisi ini biasanya diadakan di pekarangan rumah atau lapangan yang tanahnya keras dan datar.
  2. Demak: Di Demak, gasing sering dimainkan saat pergantian musim hujan ke musim kemarau. Tradisi ini sudah berlangsung lama dan masih dijaga hingga sekarang.
  3. Bengkulu: Masyarakat Bengkulu ramai-ramai memainkan gasing saat perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharram. Kompetisi ini menjadi ajang untuk berkumpul dan bersenang-senang bersama.

Kompetisi Internasional dan Pencapaian

  1. Rekor Gasing Terlama di Kuala Pilah, Negeri Sembilan: Pada tahun 2012, Zulkarin Isa mencatat rekor gasing terlama dengan berputar selama lebih dari 20 menit. Kompetisi ini diadakan di Kuala Pilah, Negeri Sembilan, dan menjadi ajang bergengsi bagi para pemain gasing.
  2. Festival Seni Budaya Melayu XII di Kalimantan Barat: Pada tanggal 27 Oktober 2019, gasing asal Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, berhasil menjuarai kompetisi gasing. Gasing tersebut berputar selama 20 menit 8 detik, mengalahkan perwakilan kabupaten lain di provinsi tersebut.

Pembuatan Gasing Butuh Keahlian dan Bahan Khusus

Permainan Gasing
Ilustrasi kayu untuk membuat Gasing. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, ternyata pembuatan gasing juga butuh keahlian khusus dan bahan yang tepat agar bisa berputar dengan baik, lho. Yuk, kita lihat lebih detail!

Material yang Digunakan

  1. Kayu

Kayu adalah bahan utama yang paling sering digunakan untuk membuat gasing. Jenis kayu yang sering dipakai antara lain cengal, ciku, dan mangrove. Kayu yang digunakan harus keras dan berkualitas untuk memastikan keseimbangan gasing.

  1. Plastik dan Bambu

Selain kayu, gasing juga bisa dibuat dari plastik dan bambu. Bambu biasanya digunakan untuk gasing tradisional di Yogyakarta (gangsingan).

  1. Tali Nilon atau Kulit Pohon

Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, tetapi tali tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

Proses Pembuatan 

  1. Pemilihan dan Pengukiran Kayu

Kayu dipilih dan diukir hingga menjadi bagian badan gasing. Proses ini membutuhkan keahlian khusus agar gasing memiliki keseimbangan yang baik.

  1. Pentingnya Keseimbangan dalam Pembuatan

Keseimbangan adalah kunci utama dalam pembuatan gasing. Sedikit saja ketidakseimbangan bisa membuat gasing tidak berputar dengan baik.

Upaya yang Dilakukan untuk Melestarikan Gasing

Sobat Suka Fakta, setelah mengetahui sejarah, cara bermain, dan manfaat permainan gasing, penting juga untuk memahami bagaimana permainan ini terus dilestarikan dan dikembangkan agar tetap hidup di tengah masyarakat modern. Yuk, kita lihat upaya-upaya pelestarian dan pengembangan gasing di berbagai daerah!

Event dan Festival Gasing 

Salah satu usaha pelestarian permainan gasing dilakukan di Natuna melalui Futuristic Festival. Pada tahun 2019, diadakan lomba gasing tradisional yang menarik banyak peserta dan penonton. 

Selain itu, ada juga Festival Seni Budaya Melayu, dan berbagai kompetisi lokal lainnya. Kompetisi ini tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai bentuk upaya melestarikan warisan budaya Natuna.

Dukungan Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah di berbagai wilayah Indonesia turut serta dalam upaya pelestarian permainan gasing. Bahkan di Natuna, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna berencana menjadikan lapangan permainan gasing sebagai lapangan permanen dan objek wisata. Dukungan dari pemerintah sangat penting untuk memastikan permainan gasing tetap dikenal dan dimainkan oleh generasi muda.

Kesimpulan

Gasing, permainan tradisional yang telah ada sejak zaman dulu, tetap menjadi bagian penting dari budaya kita. Dari sejarahnya yang panjang, cara bermain yang seru, hingga manfaat sosial dan budaya yang diberikan, gasing adalah warisan yang harus kita jaga dan lestarikan. 

Dengan memahami dan melestarikan permainan tradisional seperti gasing, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkaya kehidupan kita dengan nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama. Jadi, Sobat Suka Fakta, yuk kita jaga dan mainkan terus permainan gasing ini!

REFERENSI

Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *