Fakta Unik

7 Sisi Gelap Esport, Hasil Pertandingannya Bisa Dimanipulasi?!

119
×

7 Sisi Gelap Esport, Hasil Pertandingannya Bisa Dimanipulasi?!

Sebarkan artikel ini
sisi gelap esport
sisi gelap esport dengan berbagai skandal dan kecurangannya. Sumber: IST

Halo, Sobat Suka Fakta! Kalian pasti tau Esport, kan?! Esport, atau olahraga elektronik, memang sedang naik daun. Banyak turnamen besar diadakan di berbagai belahan dunia, dan hadiah-hadiah fantastis menanti para juaranya. 

Bagi banyak orang, menjadi atlet esports adalah mimpi yang menawarkan kemewahan, ketenaran, dan kesuksesan finansial. Namun, di balik semua gemerlap ini, ada sisi gelap yang sering tersembunyi dan jarang dibahas.

Nah, sekarang kita akan mengungkap berbagai masalah yang mengintai para pemain esports profesional. Yup! Selain sisi gelap sepak bola, ada juga sisi gelap esport yang gak kalah menarik untuk diulik. 

Penasaran, kan?! Yuk, langsung aja kita mulai petualangan mengungkap sisi gelap esports ini. Siap-siap terkejut dengan berbagai fakta mengejutkan yang ada di balik layar gemerlap esports ini, ya!

1. Penggunaan Doping untuk Meningkatkan Performa

Obat-obatan.
Ilustrasi Obat-obatan. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, mari kita mulai dengan membahas isu serius yang pertama, yaitu penggunaan doping dalam esports. Seperti halnya olahraga konvensional, para pemain esports juga sering mencari cara untuk meningkatkan performa mereka. Salah satu cara yang tidak sehat dan tidak fair adalah dengan menggunakan doping. 

Adderall, misalnya, adalah obat yang biasa digunakan untuk penderita ADHD agar lebih fokus dan tenang, namun sering disalahgunakan oleh pemain esports untuk meningkatkan konsentrasi selama pertandingan.

Masalahnya, pemeriksaan doping dalam esports belum seketat di olahraga konvensional. Banyak turnamen besar tidak melakukan tes doping secara rutin, sehingga memungkinkan pemain menggunakan obat-obatan terlarang ini tanpa terdeteksi. 

Beberapa kasus penggunaan doping bahkan terjadi di turnamen besar, yang tentunya merusak integritas kompetisi. Dengan kurangnya regulasi dan pengawasan yang ketat, penggunaan doping ini menjadi salah satu sisi gelap yang harus diperhatikan dalam dunia esports.

2. Budaya Toxic di Beberapa Komunitas Esport

pembulyan
Ilustrasi pembulyan sosial media. Sumber: Dok. nordvpn.com

Sobat Suka Fakta, pasti kalian pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri bagaimana toksiknya komunitas pemain game online, bukan? Perilaku toxic ini bisa berupa cyberbullying, mengganggu pemain lain, atau bahkan penghinaan dan ejekan yang tidak pantas. 

Salah satu penyebab utama perilaku toxic adalah elemen kompetitif dalam game esports itu sendiri. Ketika tekanan untuk menang sangat tinggi, pemain cenderung menyalahkan orang lain ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. 

Selain itu, budaya sosial yang negatif juga bisa memicu perilaku toxic ini. Dampaknya, tidak hanya mengganggu pemain lain, tetapi juga bisa merusak mental dan semangat pemain yang menjadi korban. Ini adalah salah satu tantangan besar yang perlu diatasi dalam komunitas esports.

3. Ada Bahaya Kesehatan yang Mengintai Pemainnya

Carpal Tunnel Syndrome
Potret Carpal Tunnel Syndrome. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, kalian pasti tau kalau duduk berlama-lama di depan komputer bisa sangat berbahaya bagi kesehatan, kan? Nah, para pemain esports profesional sering kali mengalami berbagai cedera fisik, seperti Carpal Tunnel Syndrome yang disebabkan oleh gerakan tangan yang berulang, atau Spontaneous Pneumothorax, yaitu kolaps paru-paru karena terlalu sering duduk.

Selain cedera fisik, risiko kesehatan umum seperti serangan jantung, diabetes, dan masalah postur tubuh juga mengintai para pemain. Tidak hanya itu, burnout akibat bermain secara terus-menerus juga menjadi masalah serius yang bisa mempengaruhi kesehatan mental. 

Gangguan tidur dan kecemasan adalah beberapa masalah lain  yang sering dialami oleh pemain esports yang terlalu banyak berlatih tanpa istirahat yang cukup. Inilah sisi gelap yang sering tersembunyi di balik kesuksesan para pemain esports, Sob!

4. Match Fixing, Skandal Mengatur Hasil Pertandingan

Sobat Suka Fakta, match fixing adalah praktik mengatur hasil pertandingan sebelum pertandingan dimulai, biasanya untuk keuntungan finansial melalui perjudian. Skandal ini tidak hanya terjadi di olahraga konvensional, tetapi juga di esports. 

Kasus iBUYPOWER di CS dan skandal StarCraft di Korea Selatan adalah beberapa kasus match fixing yang terkenal. Match fixing sangat merusak integritas dan sportivitas kompetisi. Ketika hasil pertandingan sudah diatur sebelumnya, semangat fair play yang menjadi dasar dari olahraga dan kompetisi menjadi hilang. 

Para pemain yang terlibat dalam match fixing sering kali mendapatkan hukuman berat, seperti denda atau bahkan larangan berkompetisi seumur hidup. Namun, meski sudah ada beberapa tindakan keras, praktik ini masih saja terjadi di berbagai turnamen besar.

5. Banyak Terjadi Praktik Perjudian

perjudian.
Ilustrasi perjudian. Sumber: IST

Sobat Suka Fakta, tahukah kalian bahwa perjudian dalam esports menjadi masalah yang sangat serius? Perjudian ini sering kali melibatkan remaja dengan rentang usia 16 hingga 23 tahun, yang tentunya sangat mengkhawatirkan. 

Banyak platform perjudian online yang menggunakan virtual item sebagai mata uang untuk bertaruh, membuatnya semakin menarik bagi para pemain muda. Dampak sosial dari perjudian ini juga sangat berbahaya, Sob. 

Jika dibiarkan, budaya judi bisa mengakar kuat di masyarakat, terutama di kalangan remaja. Selain itu, banyak kasus perjudian di turnamen besar yang merusak reputasi dan integritas kompetisi. Dengan kurangnya regulasi, perjudian dalam esports menjadi salah satu sisi gelap yang harus segera ditangani untuk melindungi masa depan para pemain muda.

6. Pemainnya Kerap Diperlakukan Tidak Adil

G2 Esports
Potret kasus poaching G2 Esports. Sumber: Dok. Red Bull

Dunia esports memang terlihat glamor, tetapi kenyataannya banyak pemain yang tidak diperlakukan dengan adil. Contoh nyata adalah tim HappyFeet, di mana anggota tim hanya menerima upah sebesar USD150 per bulan. Jumlah ini jauh di bawah upah minimum dan sangat tidak sebanding dengan usaha dan waktu yang mereka habiskan untuk berlatih dan bertanding. 

Selain itu, pelanggaran kontrak juga sering terjadi di tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, kasus poaching di tim G2 Esports yang melibatkan Luka ‘Perkz’ Perkovic. Poaching adalah tindakan merekrut pemain dari tim lain secara tidak sah. 

Kasus seperti ini menunjukkan betapa seringnya aturan diabaikan demi keuntungan. Pelanggaran kontrak tidak hanya merugikan pemain, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak sehat dalam industri esports.

7. Ada Perebutan Kekuasan dan Minimnya Regulasi yang Definitif

Sobat Suka Fakta, industri esports di Indonesia dan juga di dunia tidak lepas dari perebutan kekuasaan antar organisasi. Perebutan kekuasaan ini sering kali lebih didorong oleh kepentingan ekonomi dan politik daripada tujuan untuk memajukan esports. 

Selain itu, kurangnya regulasi yang jelas juga menjadi masalah besar. Yup! Sob, masih banyak peraturan yang belum definitif, sehingga sering kali menjadi pasal karet yang bisa disalahgunakan. 

Meskipun ada upaya untuk meningkatkan transparansi dan memberantas kecurangan, tapi tantangan ini masih jauh dari selesai. Langkah-langkah yang lebih konkret dan regulasi yang lebih ketat sangat dibutuhkan untuk memastikan industri esports berkembang secara sehat dan adil.

Kesimpulan

Nah, Sobat Suka Fakta, kita sudah membahas berbagai sisi gelap dari dunia esports. Semua ini menunjukkan bahwa di balik gemerlapnya, esports juga memiliki banyak masalah yang perlu diatasi. Penting bagi kita semua, baik pemain, penyelenggara, maupun penggemar, untuk lebih peduli terhadap isu-isu ini.

Dengan lebih banyak perhatian dan upaya bersama, kita bisa membuat dunia esports menjadi lebih bersih dan adil. Harapannya, di masa depan, esports bisa terus berkembang menjadi industri yang sehat dan menjunjung tinggi sportivitas.

Terima kasih telah membaca artikel ini sampai akhir, Sobat Suka Fakta! Jika kalian punya pengalaman atau pendapat tentang sisi gelap esports, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar. Mari kita berdiskusi dan mencari solusi bersama. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

REFERENSI:

  • Berita Yodu. (2020). Inilah 5 Sisi Gelap Esports: Tersembunyi di Balik Kemeriahannya. Diakses dari https://berita.yodu.id/sisi-gelap-industri-esports
  • GGWP.ID. (2020). Kelam dan Kelabu, Sisi Gelap Esports yang Tak Terekspos ke Publik. Diakses dari https://ggwp.id/media/hiburan/viral/sisi-gelap-esports
  • Indosport. (2020). Sisi Gelap eSports: Judi dan Dugaan Pengaturan Skor. Diakses darihttps://www.indosport.com/esports/20200427/sisi-gelap-esports-judi-dan-dugaan-pengaturan-skor
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *