Misteri

Fakta & Mitos Gunung Kawi:  Merelakan Nyawa Kerabat Jadi Tumbal demi Kekayaan Instan

73
×

Fakta & Mitos Gunung Kawi:  Merelakan Nyawa Kerabat Jadi Tumbal demi Kekayaan Instan

Sebarkan artikel ini
Fakta & Mitos Tentang Gunung Kawi
Fakta & Mitos Tentang Gunung Kawi. Sumber: instagram.com/anggito08

Hai, Sobat Suka Fakta! Kalian pasti penasaran banget nih dengan Gunung Kawi, kan?! Gunung yang satu ini nggak cuma terkenal dengan keindahan alamnya, tapi juga dengan cerita-cerita horor yang bikin merinding. Nah, di artikel ini, kita akan kupas tuntas semua fakta dan mitos yang ada di Gunung Kawi. Siap-siap, ya!

Gunung Kawi ini terletak di sebelah barat daya Kabupaten Malang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Selain pesonanya yang memukau, Gunung Kawi juga sering dikaitkan dengan berbagai ritual pesugihan yang katanya bisa bikin orang jadi kaya raya. Banyak yang percaya kalau di sini, kekayaan bisa didapatkan lewat berbagai ritual mistis. Jadi nggak heran, deh, kalau Gunung Kawi sering jadi topik hangat saat ngomongin tempat-tempat mistis di Indonesia!

Nah, tujuan artikel ini adalah untuk memberikan kalian semua informasi lengkap dan akurat tentang fakta dan mitos di Gunung Kawi. Kita bakal bahas dari lokasi dan keindahan alamnya, sejarah dan budayanya, hingga berbagai ritual dan mitos pesugihan yang konon katanya bisa bikin kaya. Jadi, stay tuned, ya, Sobat Suka Fakta, temukan berbagai informasi menarik di artikel ini!

Oke, sekarang kita lanjut ke bagian berikutnya tentang lokasi dan keindahan Gunung Kawi. Yuk, kita lanjut baca!

Lokasi dan Keindahan Gunung Kawi

keindahan gunung kawi dan sekitarnya.
Potret keindahan gunung kawi dan sekitarnya. Sumber: id.wikipedia.org

Sobat Suka Fakta, tahukah kalian bahwa Gunung Kawi terletak di Desa Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur? Gunung ini berada sekitar 15 km dari kota Malang dan memiliki ketinggian mencapai 2.551 mdpl. Pemandangan di sini luar biasa indah, cocok banget buat kalian yang suka petualangan dan menikmati alam!

Gunung Kawi terkenal dengan hutan hijaunya yang lebat dan udara yang sejuk, Sob. Banyak pendaki dan wisatawan yang tertarik untuk menjelajahi keindahan alam di sini. Selain itu, gunung ini juga dikelilingi oleh pemandangan sawah dan perbukitan yang menakjubkan. Bener-bener tempat yang pas buat kalian yang ingin refreshing dari rutinitas sehari-hari.

Gak cuma itu, di sepanjang perjalanan menuju puncak, kalian akan disuguhi pemandangan yang memanjakan mata. Ada banyak spot foto Instagramable yang bisa kalian temukan di sini. Jadi, jangan lupa bawa kamera kalian, ya! Nah, setelah menikmati keindahan alam Gunung Kawi, kita akan beralih ke sejarah dan budaya yang nggak kalah menariknya. Yuk, kita lanjut!

Sejarah dan Budaya Gunung Kawi

Tokoh spiritual terkenal, yaitu Eyang Jugo.
Tokoh spiritual terkenal, yaitu Eyang Jugo. Sumber: @jejakpejalankaki

Sekarang kita masuk ke bagian yang nggak kalah seru, yaitu sejarah dan budaya Gunung Kawi. Sobat Suka Fakta, ternyata Gunung Kawi ini punya cerita sejarah yang panjang dan kaya akan budaya lokal, lho! Gunung ini juga dikenal sebagai tempat yang sakral dan memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi.

Nama Gunung Kawi sendiri berasal dari kata “Kawi” yang berarti penulis atau sastrawan dalam bahasa Jawa Kuno. Dulu, gunung ini menjadi tempat peristirahatan bagi para sastrawan dan spiritualis. Di sini, mereka mencari ketenangan dan inspirasi untuk menulis karya-karya mereka.

Selain itu, Gunung Kawi juga erat kaitannya dengan dua tokoh spiritual terkenal, yaitu Eyang Jugo dan Eyang Sujo. Eyang Jugo adalah seorang tokoh yang dihormati karena jasanya dalam menyebarkan ajaran kebatinan dan spiritual di Jawa. Makam Eyang Jugo terletak di kawasan Gunung Kawi dan sering dikunjungi oleh para peziarah.

Setiap tanggal 12 Suro, masyarakat sekitar mengadakan peringatan untuk mengenang wafatnya Eyang Sujo. Upacara ini dihadiri oleh banyak orang yang datang untuk berdoa dan meminta berkah. Selain itu, tradisi dan budaya lokal juga sangat kental di sini. Pasalnya, masyarakat sekitar masih memegang teguh nilai-nilai adat dan budaya yang diwariskan oleh leluhur mereka.

Nah, setelah mengetahui sejarah dan budaya Gunung Kawi, sekarang kita akan membahas tentang ritual dan mitos pesugihan yang bikin tempat ini terkenal. Yuk, simak lebih lanjut!

Ritual Pesugihan di Gunung Kawi: Tapa Brata hingga Tumbal Nyawa demi Kekayaan Instan

Ilustrasi ritual pesugihan.
Ilustrasi ritual pesugihan. Sumber: jernih.co

Sobat Suka Fakta, Gunung Kawi memang nggak bisa lepas dari cerita-cerita mistis dan ritual pesugihan yang melegenda. Pesugihan di sini dipercaya bisa membuat seseorang menjadi kaya raya dengan cara yang instan. Wow! Eits… Tapi, tentu saja ada syarat dan konsekuensi yang harus dipenuhi. Yuk, kita bahas lebih dalam!

1. Apa Itu Pesugihan?

Pesugihan adalah sebuah ritual atau praktik spiritual yang dilakukan untuk mendapatkan kekayaan dengan bantuan kekuatan gaib. Di Gunung Kawi, pesugihan ini sangat terkenal dan sudah menjadi bagian dari cerita rakyat setempat. Banyak orang datang ke sini dengan harapan bisa mendapatkan kekayaan secara cepat dan mudah.

2. Tapa brata di Pohon Dewandaru

Sobat, salah satu ritual pesugihan yang terkenal di Gunung Kawi adalah tapa brata di bawah pohon keramat, yaitu pohon Dewandaru. Pohon ini diyakini memiliki kekuatan gaib yang bisa mendatangkan rezeki. Para pelaku pesugihan diwajibkan melakukan tapa brata selama tiga hari di bawah pohon ini. Mereka harus menjalani laku prihatin dan berpuasa untuk mendapatkan restu dari kekuatan gaib.

3. Ritual Mandi Suci dan Kontrak Mati

Sebelum melakukan tapa brata, pelaku pesugihan harus menjalani ritual mandi suci yang dipimpin oleh juru kunci. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan diri dari segala macam kotoran dan dosa. Setelah itu, mereka harus membuat kontrak mati dengan penguasa gaib Gunung Kawi. Kontrak ini berisi janji untuk memberikan tumbal nyawa setiap tahun sebagai syarat untuk mempertahankan kekayaan yang didapatkan. Hih…Serem bangen, kan?!

4. Tumbal Nyawa dan Kekayaan Gaib

Eits, ini dia bagian yang paling mengerikan, Sobat Suka Fakta. Tumbal yang diminta adalah nyawa kerabat yang masih memiliki hubungan darah dengan pelaku pesugihan. Hal ini harus dilakukan setiap tahun untuk melanggengkan kekayaan yang didapatkan. Setelah ritual selesai, daun pohon Dewandaru akan jatuh, dan pelaku pesugihan harus menyimpan daun itu seumur hidup. Daun ini diyakini mampu memberikan rezeki dan uang gaib setiap hari. Mengerikan, bukan?! Tapi, percaya atau tidak, cerita-cerita seperti ini sudah menjadi bagian dari legenda Gunung Kawi. 

Nah, setelah membahas tentang ritual dan mitos pesugihan, kita akan lanjut ke pohon Dewandaru yang dianggap keramat di Gunung Kawi. Tetap bersama kami, ya!

Pohon Dewandaru: Pohon Keramat di Gunung Kawi

pohon Dewandaru
Pohon keramat, yaitu pohon Dewandaru. Sumber: jurnalasia.com

Sobat Suka Fakta, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pohon Dewandaru adalah salah satu daya tarik utama di Gunung Kawi. Pohon ini bukan sembarang pohon, lho! Pohon Dewandaru ini dianggap keramat dan memiliki kekuatan gaib yang diyakini bisa membawa keberuntungan dan kekayaan.

1. Lokasi Pohon Dewandaru

Pohon Dewandaru terletak di area pemakaman Eyang Jugo dan Eyang Sujo. Pohon ini juga dikenal dengan nama Shian-to atau pohon dewa oleh masyarakat Tionghoa. Para peziarah sering kali menunggu di bawah pohon ini berharap mendapatkan berkah dari daun atau buah yang jatuh.

2. Mitos Daun dan Buah Dewandaru

Menurut mitos yang beredar, jika seseorang berhasil mendapatkan daun atau buah dari pohon Dewandaru, maka dia akan mendapatkan keberuntungan dan rezeki yang melimpah. Namun, untuk mendapatkan daun atau buah ini, dibutuhkan kesabaran ekstra karena bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga daun atau buahnya jatuh.

3. Cerita dan Pengalaman Para Peziarah

Sob, meski dianggap sebagai mitos, tapi ternyata banyak cerita dari para peziarah yang menunggu di bawah pohon Dewandaru ini. Ada yang rela berdiri selama berjam-jam, bahkan ada yang bersemedi selama berhari-hari untuk mendapatkan berkah dari pohon ini. Beberapa peziarah mengaku mendapatkan rezeki yang melimpah setelah mendapatkan daun atau buah Dewandaru.

Sobat, setelah membahas pohon Dewandaru yang keramat, mari kita lanjut ke rumah padepokan Eyang Jugo yang penuh dengan peninggalan bersejarah. Yuk, teruskan baca!

BACA JUGA: Fakta & Mitos Tentang Wewe Gombel, Sosok Hantu Wanita Tua yang Suka Menculik Anak-Anak

Rumah Padepokan Eyang Jugo: Tempat Berdoa dan Minta Berkah

Rumah Padepokan Eyang Jugo
Potret rumah pedepokan eyang jugo. Sumber: ujungabad.blogspot.com

Nah, Sobat Suka Fakta, kita lanjut ke Rumah Padepokan Eyang Jugo yang juga nggak kalah menarik untuk dibahas. Rumah padepokan ini pertama kali didirikan di Blitar, Jawa Timur, dan memiliki koneksi yang kuat dengan pesugihan Gunung Kawi.

1. Sejarah Rumah Padepokan

Rumah padepokan ini dibangun untuk mengenang jasa Eyang Jugo, seorang tokoh spiritual yang dihormati oleh masyarakat setempat. Eyang Jugo dikenal karena ajaran kebatinannya yang mendalam dan banyak membantu masyarakat dalam mencari ketenangan spiritual.

2. Peninggalan Keramat

Di dalam rumah padepokan ini, terdapat berbagai peninggalan keramat milik Eyang Jugo, seperti bantal dan guling yang terbuat dari batang pohon kelapa, serta tombak pusaka yang digunakan pada masa perang Diponegoro. Peninggalan ini dianggap sakral dan dihormati oleh para peziarah yang datang ke rumah padepokan, Sob.

3. Koneksi dengan Pesugihan

Rumah padepokan ini juga dipercaya memiliki koneksi yang kuat dengan praktik pesugihan di Gunung Kawi. Banyak orang datang ke sini untuk berdoa dan meminta berkah, berharap bisa mendapatkan kekayaan dan keberuntungan. Peninggalan keramat di sini diyakini memiliki kekuatan gaib yang bisa membantu mereka mencapai keinginan tersebut, Sob.

Setelah menjelajahi rumah padepokan Eyang Jugo, kita akan melanjutkan perjalanan ke Petilasan Prabu Sri Kameswara. Yuk, teruskan baca untuk mengetahui lebih lanjut!

Petilasan Prabu Sri Kameswara yang Dikaitkan dengan Pesugihan

Petilasan Prabu Sri Kameswara
Potret Petilasan. Sumber: tabir17.blogspot.com

Sobat Suka Fakta, selanjutnya kita akan membahas tentang Petilasan Prabu Sri Kameswara yang terletak di Gunung Kawi. Petilasan ini memiliki sejarah yang menarik dan juga dikaitkan dengan praktik pesugihan.

1. Lokasi dan Sejarah Petilasan

Petilasan Prabu Sri Kameswara terletak di ketinggian 700 meter dan berjarak sekitar setengah jam dari makam Eyang Jugo dan Eyang Sujo. Prabu Sri Kameswara adalah seorang pangeran dari Kerajaan Kediri yang beragama Hindu. Dulu, beliau sering bertapa di tempat ini untuk mencari ketenangan dan solusi untuk masalah politik di kerajaannya.

2. Hubungan dengan Praktik Pesugihan

Sobat, petilasan ini juga sering dikaitkan dengan praktik pesugihan di Gunung Kawi. Setelah sang prabu tidak lagi bertapa di tempat ini, petilasan tersebut mulai digunakan sebagai tempat pemujaan dan praktik pesugihan. 

Banyak peziarah yang percaya bahwa dengan melakukan ritual di petilasan ini, mereka bisa mendapatkan kekayaan dan keberuntungan. Hal ini menjadikan petilasan Prabu Sri Kameswara sebagai salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh para pencari kekayaan.

Setelah membahas Petilasan Prabu Sri Kameswara, mari kita akan lanjut ke hari-hari penting di Gunung Kawi yang penuh dengan aktivitas ritual. Tetap bersama kami, ya, Sobat Suka Fakta!

Hari-Hari Penting di Gunung Kawi

Hari-Hari Penting di Gunung Kawi Jumat Legi
Potret penziarah di makan eyang jugo. Sumber: Aisyah Nawangsari

Sobat Suka Fakta, ada beberapa hari yang dianggap sangat penting di Gunung Kawi. Pada hari-hari ini, aktivitas ritual biasanya lebih ramai dari biasanya, dan banyak orang datang dari berbagai tempat untuk ikut serta.

1. Jumat Legi

Jumat Legi adalah salah satu hari yang sangat penting di Gunung Kawi. Hari ini dikenal sebagai hari pemakaman Eyang Jugo atau Kyai Zakaria II. Banyak peziarah yang datang untuk berdoa dan melakukan ritual di makam Eyang Jugo. Suasana di sekitar makam biasanya sangat khusyuk dan penuh dengan aroma kemenyan serta bunga tujuh rupa.

2. 12 Suro

Tanggal 12 bulan Suro adalah hari peringatan wafatnya Eyang Sujo atau Raden Mas Iman Sudjono. Pada hari ini, banyak sekali aktivitas ritual yang dilakukan di Gunung Kawi. Para peziarah biasanya melakukan ritual mandi suci sebelum memulai ritual lainnya. Mereka juga disarankan untuk membersihkan badan dengan mandi keramas terlebih dahulu sebelum memasuki bangunan makam.

Sobat Suka Fakta, pada hari-hari spesial ini, suasana Gunung Kawi menjadi lebih ramai dan penuh dengan aktivitas spiritual. Banyak orang datang dengan harapan mendapatkan berkah dan kekayaan dari ritual yang mereka lakukan.

Kendi Bertuah dan Air Suci: Dipercaya Memiliki Khasiat Luar Biasa

Potret Kendi air suci.
Potret Kendi air suci. Sumber: id.carousell.com

Selain ritual pesugihan, ada satu lagi hal yang menarik di Gunung Kawi, yaitu kendi bertuah dan air suci. Banyak orang percaya bahwa air dari kendi ini memiliki khasiat yang luar biasa, Sob.

1. Keberadaan Kendi Bertuah

Di kawasan pesugihan Gunung Kawi, terdapat kendi yang berisi air bertuah. Kendi ini sering dijaga ketat karena dianggap sangat sakral. Air yang ada di dalam kendi ini dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Banyak peziarah yang datang untuk mengambil air dari kendi ini dan membawanya pulang dengan harapan bisa mendapatkan kesembuhan.

2. Khasiat Air Suci

Air suci dari kendi bertuah ini tidak hanya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit, tapi juga bisa membawa keberuntungan. Beberapa orang bahkan menganggap air ini sebagai tetesan dari sumur zam-zam. Cerita tentang kesaktian air suci ini pun sudah menyebar luas, membuat banyak orang penasaran dan ingin mencobanya sendiri.

3. Cerita Kesembuhan dan Kepercayaan Masyarakat

Sob, banyak cerita tentang orang-orang yang sembuh dari penyakit setelah meminum air suci dari kendi bertuah. Kepercayaan ini membuat semakin banyak orang datang ke Gunung Kawi untuk mendapatkan air suci. Mereka berharap bisa merasakan sendiri keajaiban dari air bertuah ini.

Setelah mengetahui tentang kendi bertuah dan air suci, kita akan membahas tentang pengunjung dan calo yang ada di Gunung Kawi. Yuk, kita lanjut!

Pengunjung dan Calo di Gunung Kawi: Mencari Pundi-Pundi Kekayaan 

Pengunjung dan Calo di Gunung Kawi
Potret pengujung Gunung kawi. Sumber: Bayu Suryo/Radar Malang

Sobat Suka Fakta, Gunung Kawi memang terkenal dengan ritual pesugihannya, sehingga banyak pengunjung datang dengan berbagai tujuan yang umumnya adalah untuk mencari kekayaan. Mari kita lihat siapa saja yang biasanya datang ke Gunung Kawi dan peran calo dalam pengalaman mereka.

Gunung Kawi dikunjungi oleh berbagai macam orang, mulai dari pengusaha yang mencari keberuntungan, hingga wisatawan yang penasaran dengan cerita-cerita mistisnya. Banyak juga dari mereka yang datang dengan harapan bisa mendapat kekayaan melalui ritual pesugihan. Bahkan beberapa pengunjung datang secara rutin, terutama saat hari-hari penting seperti Jumat Legi dan 12 Suro.

Sob, selain para wisatawan, di Gunung Kawi juga ada banyak calo yang menawarkan berbagai jasa kepada para pengunjung. Mulai dari mencarikan tempat penginapan, mengantar ke makam keramat, hingga menjadi fotografer pribadi. Calo-calo ini biasanya sangat agresif dalam menawarkan jasanya, terutama kepada pengunjung yang terlihat belum berpengalaman.

Pengakuan Nasabah Pesugihan: Usaha Berhasil Bangkit

Banyak pengunjung yang memiliki kisah menarik tentang pengalaman mereka di Gunung Kawi. Misalnya, ada yang datang secara rutin setiap bulan karena merasa mendapatkan berkah setelah melakukan ritual di sana. Ada juga yang mengaku usahanya berhasil bangkit setelah mengikuti ritual pesugihan di Gunung Kawi. Meskipun begitu, tidak semua pengunjung percaya dengan pesugihan, Sob. Beberapa datang hanya untuk berdoa, mencari ketenangan, atau bahkan sekedar penasaran.

Setelah mengetahui tentang pengunjung dan calo di Gunung Kawi, kita akan membahas tentang komersialisasi ziarah di Gunung Kawi. Yuk, teruskan baca!

Komersialisasi Ziarah di Gunung Kawi

Loket
Potret loket pembayaran untuk masuk ke ziarah. Sumber: vice.com

Sobat Suka Fakta, komersialisasi ziarah di Gunung Kawi adalah salah satu hal yang menarik untuk dibahas. Meski banyak orang datang untuk tujuan spiritual, aspek komersial dari ziarah ini tidak bisa diabaikan.

1. Biaya dan Tarif Ziarah

Sebelum memasuki area petilasan, pengunjung harus melewati loket dengan berbagai tarif yang ditentukan. Biaya ziarah bisa bervariasi, mulai dari satu kotak nasi untuk persembahan hingga acara besar seperti wayang. Tarif ini bisa mencapai Rp75 ribu hingga Rp7 juta, tergantung dari jenis acara yang diadakan.

2. Kritik Terhadap Komersialisasi

Banyak pihak mengkritik komersialisasi ziarah di Gunung Kawi karena dianggap mengaburkan tujuan spiritual dari tempat ini. Beberapa orang merasa bahwa komersialisasi ini lebih mengutamakan keuntungan materi daripada nilai-nilai spiritual yang seharusnya dijaga. Namun, pihak juru kunci berargumen bahwa tarif ini dipasang untuk memudahkan pengunjung dan memastikan bahwa semua kebutuhan mereka terpenuhi.

3. Usaha Juru Kunci dalam Menjaga Tradisi

Meskipun ada kritik, juru kunci Gunung Kawi tetap berusaha menjaga tradisi dan nilai-nilai spiritual yang ada. Contohnya, mereka menyediakan segala kebutuhan untuk upacara persembahan dan acara besar agar pengunjung tidak perlu repot membawa dari rumah. Juru kunci juga berperan penting dalam memandu dan menjaga ketertiban selama acara berlangsung.

Sobat, Gunung Kawi memang telah menjadi penyemai harapan bagi banyak orang. Ada yang percaya pada tuahnya, ada juga yang datang hanya untuk sekedar iseng. Apapun itu, pada akhirnya, mitos dan legenda Gunung Kawi tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Indonesia.

BACA JUGA: Fakta & Mitos Tentang Si Manis Jembatan Ancol, Ada 2 Arwah Wanita yang Masih Gentayangan!

Penutup

Nah, Sobat Suka Fakta, kita sudah mengupas tuntas berbagai fakta dan mitos menarik tentang Gunung Kawi. Dari keindahan alamnya yang memukau hingga cerita-cerita mistis yang bikin merinding, Gunung Kawi memang punya daya tarik tersendiri. Tempat ini tidak hanya menyimpan keindahan alam yang luar biasa, tetapi juga kaya akan sejarah, budaya, dan ritual-ritual yang penuh misteri.

Gunung Kawi dikenal sebagai tempat yang sakral dengan berbagai ritual pesugihan yang konon bisa mendatangkan kekayaan. Percaya atau tidak percaya pada kekuatan gaibnya, penting untuk selalu menghormati dan menjaga nilai-nilai budaya serta tradisi lokal yang ada.

Komersialisasi ziarah di Gunung Kawi memang menuai kritik, namun juga membantu memudahkan pengunjung dalam menjalankan ritual mereka. Juru kunci dan masyarakat sekitar terus berusaha menjaga tradisi dan nilai-nilai spiritual yang diwariskan oleh leluhur mereka.

Sobat, pada akhirnya, Gunung Kawi adalah tempat yang penuh dengan cerita dan legenda. Bagi sebagian orang, tempat ini menjadi sumber harapan dan kekayaan, sementara bagi yang lain, ini adalah tempat untuk mencari ketenangan dan kedamaian. Apapun tujuannya, Gunung Kawi akan selalu menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Terima kasih telah membaca artikel ini, Sobat Suka Fakta! Semoga informasi yang kami berikan bisa menambah wawasan kalian tentang Gunung Kawi. Jangan lupa untuk terus mengikuti artikel-artikel menarik lainnya di blog kami. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, ya!

BACA JUGA: Fakta & Mitos Tentang Nyi Roro Kidul, Ratu Penguasa Laut Selatan

REFERENSI:

  • Liputan6. “Misteri Gunung Kawi yang Konon Jadi Tempat Pesugihan.” Liputan6, 17 April 2023. https://www.liputan6.com/regional/read/5492014/misteri-gunung-kawi-yang-konon-jadi-tempat-pesugihan
  • VIVA. “Bisa Bikin Kaya 7 Turunan, Ini 6 Fakta Misteri Gunung Kawi.” VIVA, 20 Juli 2022. https://www.viva.co.id/trending/1491561-bisa-bikin-kaya-tujuh-turunan-ini-6-fakta-misteri-gunung-kawi
  • VICE. “Mengikuti Perjalanan Para Pemburu Kekayaan di Gunung Kawi.” VICE, 25 September 2022. https://www.vice.com/id/article/k7ekjz/mengikuti-perjalanan-para-pemburu-kekayaan-di-gunung-kawi
Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *