Halo, Sobat Suka Fakta! Setelah kemarin membahas mengenai Gunung Semeru, kini saatnya kita mengulik Gunung Arjuno. Coba, siapa yang nggak kenal dengan Gunung Arjuno?!
Gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Pasuruan ini terkenal bukan cuma karena keindahan alamnya, tapi juga karena berbagai mitos yang menyelimutinya.
Dengan ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut, Gunung Arjuno jadi salah satu tujuan favorit para pendaki di Indonesia, khususnya buat mereka yang suka tantangan dan petualangan seru.
Tapi nih, di balik keindahannya, Gunung Arjuno juga menyimpan banyak cerita horor dan mitos yang udah turun-temurun. Banyak yang bilang kalau gunung ini adalah salah satu gunung terangker di Indonesia.
Sebelum kamu memutuskan buat mendaki, ada baiknya kamu tahu dulu beberapa mitos yang sering bikin pendaki berpikir dua kali buat menaklukkan puncaknya. So, kamu siap buat tahu lebih dalam tentang mitos-mitos Arjuno? Yuk, kita mulai perjalanan seru ini!
1. Mendaki dengan Jumlah Ganjil akan Mendatangkan Malapetaka
Mulai dari yang paling sering dibicarakan, nih, Sobat Suka Fakta! Mitos pertama adalah tentang pendakian dengan jumlah ganjil. Katanya, mendaki dengan jumlah ganjil itu pantang banget. Kenapa? Karena konon katanya, salah satu dari anggota kelompok bakalan tersesat atau bahkan semua anggota bisa hilang di tengah pendakian.
Banyak yang percaya kalau mitos ini diciptakan supaya pendaki selalu bersama-sama dan nggak saling mendahului. Kebayang kan, betapa seramnya kalau sampai ada yang hilang di tengah hutan?
Tapi, ternyata ada juga pendaki yang nekat melanggar mitos ini. Misalnya, ada satu cerita tentang tiga pendaki yang tetap mendaki Gunung Arjuno dengan jumlah ganjil. Mereka mendaki selama tiga hari dan, percaya atau nggak, mereka baik-baik saja. Nggak ada yang hilang, nggak ada yang tersesat, mereka semua pulang dengan selamat.
Jadi, apakah mitos ini benar atau cuma sekadar cerita buat menakut-nakuti? Mungkin jawabannya tergantung dari sudut pandang masing-masing. Yang jelas, selalu penting untuk tetap bersama dan menjaga satu sama lain saat mendaki, berapa pun jumlah anggotanya.
2. Menggunakan Baju Merah Bisa Membuat Penunggu Gunung Marah
Selanjutnya, kita masuk ke mitos kedua. Ada yang pernah dengar larangan memakai baju merah saat mendaki Gunung Arjuno? Katanya, warna merah ini bisa bikin penunggu gunung marah besar. Mitos ini mirip-mirip dengan larangan pakai baju hijau di Pantai Selatan, bedanya cuma di warna aja.
Suatu hari, ada seorang pendaki yang nggak sengaja pakai jaket merah. Saat dia berpapasan dengan pendaki lain, dia langsung ditegur dan disuruh lepas jaketnya. Katanya sih, daripada terjadi hal-hal yang nggak diinginkan, lebih baik lepas jaket merahnya.
Tapi, pendaki ini sebenarnya udah dua hari mendaki dengan jaket merah dan nggak ada kejadian aneh sama sekali. Perjalanannya aman-aman saja, tanpa gangguan mistis. Mungkin larangan ini lebih ke arah menghormati kepercayaan setempat dan menjaga sopan santun selama pendakian.
3. Mendaki saat Haid Bisa Mengundang Makhluk Halus
Nah, yang satu ini khusus buat pendaki perempuan. Mitos ketiga adalah tentang larangan mendaki saat haid. Katanya, kalau perempuan mendaki Gunung Arjuno dalam keadaan haid, bakal mengundang makhluk halus yang suka dengan bau darah. Konon, hal ini bisa menyebabkan gangguan sepanjang perjalanan.
Tapi, ada satu cerita menarik dari pendaki perempuan yang nekat mendaki saat haid. Meski awalnya ragu, dia tetap melanjutkan pendakiannya. Selama perjalanan, dia memang merasa sedikit nyeri perut, yang biasa terjadi saat haid, tapi teman-temannya siap membantu.
Ternyata, perjalanan mereka aman-aman saja. Nggak ada gangguan mistis yang terjadi. Mungkin, mitos ini sebenarnya diciptakan untuk mengingatkan perempuan agar mendaki dalam kondisi prima, tanpa ada halangan yang bisa memperburuk kondisi fisik.
4. Ada Pasar Setan yang Jadi Tempat Transaksi Para Makhluk Halus
Sekarang kita masuk ke mitos yang mungkin paling terkenal di Gunung Arjuno, yaitu Pasar Setan. Sobat Suka Fakta, pernah dengar tentang tempat ini? Pasar Setan adalah sebuah area di jalur pendakian yang katanya sering terdengar suara ramai seperti pasar, terutama pada malam hari. Konon, suara tersebut adalah suara transaksi para makhluk halus. Seram, ya?!
Banyak pendaki yang mengaku pernah mendengar suara ini. Saat siang hari, Pasar Setan terlihat seperti tanah lapang biasa. Tapi begitu malam tiba, area ini berubah drastis. Para pendaki sering mendengar suara riuh rendah seperti di pasar tradisional. Menurut cerita, kalau kamu mendengar suara ini, sebaiknya kamu tetap tenang dan jangan menanggapi apapun yang terdengar.
Asal-usul mitos ini sendiri belum jelas, tapi cerita-cerita dari mulut ke mulut membuat Pasar Setan jadi salah satu kisah mistis yang tak terpisahkan dari Gunung Arjuno. Kalau Sobat Suka Fakta tertarik untuk mendaki dan mungkin sedikit uji nyali, jangan lupa untuk tetap waspada ya!
5. Suara Gamelan Misterius di Alas Lali Jiwo
Masih seputar suara-suara aneh, kita lanjut ke mitos berikutnya, yaitu suara gamelan. Nah, kalau yang ini, konon suara gamelan sering terdengar di sekitar Alas Lali Jiwo, salah satu area di Gunung Arjuno yang juga terkenal mistis. Suara gamelan ini dipercaya sebagai acara ngunduh mantu (resepsi pernikahan) bangsa jin.
Banyak pendaki yang mengaku mendengar suara gamelan yang tiba-tiba muncul dan hilang begitu saja. Suara ini sering terdengar sangat nyata, seolah-olah ada pesta besar yang sedang berlangsung. Menurut mitos, jika kamu mendengar suara gamelan ini, sebaiknya segera turun dari gunung agar tidak tersesat atau dibawa oleh bangsa jin.
Cerita-cerita tentang suara gamelan ini semakin memperkuat kesan mistis Gunung Arjuno. Meskipun begitu, beberapa pendaki menganggap suara gamelan ini sebagai bagian dari pengalaman pendakian yang menambah seru petualangan mereka.
Selain mitos-mitos tadi, ada juga beberapa pantangan umum yang harus diperhatikan saat mendaki Gunung Arjuno. Pantangan-pantangan ini seringkali dianggap sebagai aturan tak tertulis yang jika dilanggar bisa membawa sial.
Di antaranya, pendaki juga diingatkan untuk tidak berkata sompral (bicara sembarangan), membawa pengeras suara, melanggar norma agama, budaya, atau susila, serta melakukan tindakan yang bisa merusak lingkungan. Semua pantangan ini sebenarnya dibuat untuk menjaga keselamatan pendaki dan kelestarian alam serta budaya di sekitar Gunung Arjuno.
Hewan Apa Saja yang Ada di Gunung Arjuno?
Di Gunung Arjuno ada banyak hewan liar seperti kijang, rusa, kera ekor panjang, lutung Jawa, elang Jawa, macan tutul, babi hutan, landak, dan masih banyak lagi.
Kenapa Dinamakan Gunung Arjuno?
Nama Gunung Arjuno diambil dari nama salah satu tokoh pewayangan Mahabharata, yaitu Arjuna. Berdasarkan cerita rakyat, konon Arjuna hidup bersama empat Pandawa lainnya, yaitu Yudhistira, Bima, Nakula, dan Sadewa.
Suatu hari Arjuna bertapa di suatu puncak gunung dengan sangat khusyu, hingga puncak gunung terus bertumbuh tinggi sampai mendekati kayangan. Bathara Guru yang berada di kayangan pun merasakan getaran seperti gempa.
Dia kemudian menyuruh Bathara Nada untuk menghentikan pertapaan Arjuna. Sayangnya, perintah Bathara Nada tidak digubris oleh Arjuna. Kemudian Bathara Nada mengirim beberapa setan untuk mengganggu Arjuna. Tapi lagi-lagi tidak digubris oleh Arjuna.
Akhirnya, Bathara Nada mencoba mnemui pengasuh Arjuna, Bathara Semar untuk memintanya menghentikan tingkah Arjuna. Bathara Semar pun pergi bersama Bathara Togop. Sesampainya di lokasi pertapaan Arjuna, keduanya terkejut melihat gunung yang semakin tinggi.
Alhasil, di kaki gunung, Bathara Semar dan Bathara Togop bersemedi hingga tubuh mereka sebesar gunung tersebut. Mereka kemudia memotong sebagian gunung itu dan melemparkannya ke Utara. Konon, gunung yang dilempar itu lah yang kemudian diberi nama Gunung Arjuno.
Apakah Gunung Arjuno Masih Aktif atau Tidak?
Gunung Arjuno masih dianggap sebagai gunung aktif meskipun terakhir meletus pada 15 Agustus 1952 selama kurang lebih lima hari dengan skala VEI 2. Kendati demikian, aktivitas terakhir Gunung Arjuno terlihat pada 22 Agustus 2023 malam hari. Pada saat itu terlihat ada sinar api diam di puncak Gunung Arjuno.
Apakah Gunung Arjuno Cocok untuk Pemula?
Gunung Arjuno sangat cocok untuk pendaki pemula karena lokasinya yang berada di ketinggian sektar 2.000 meter di atas permukaan laut. Jadi, tidak terlalu berat untuk pendaki pemula.
Kesimpulan
Nah, Sobat Suka Fakta, itulah 5 mitos Gunung Arjuno yang paling terkenal. Dari cerita tentang pendakian dengan jumlah ganjil hingga suara gamelan yang misterius, semuanya menambah warna tersendiri dalam pengalaman mendaki gunung ini.
Meskipun beberapa mitos terdengar seram, penting untuk kita pahami bahwa mitos-mitos ini seringkali diciptakan untuk menjaga kita tetap berhati-hati dan menghormati alam serta budaya setempat.
Mendaki gunung memang selalu menghadirkan tantangan dan petualangan tersendiri. Gunung Arjuno, dengan segala keindahan dan misterinya, tetap menjadi tujuan favorit bagi para pendaki. Tapi ingat, selalu persiapkan diri dengan baik, jaga sopan santun, dan hormati aturan serta kepercayaan lokal.
REFERENSI:
- 3 Mitos Gunung Arjuno yang Saya Patahkan Saat Pendakian. Diakses dari Mojok.co https://mojok.co/terminal/3-mitos-gunung-arjuno-yang-saya-patahkan-saat-pendakian/
- Mitos dan Misteri Alam Ghaib di Kawasan Gunung Arjuno. Diakses dari Roov.id https://roov.id/news/1064/mitos-dan-misteri-alam-ghaib-di-kawasan-gunung-arjuno/detail?share=true
- Di Balik Kesan Mistis Gunung Arjuno. Diakses dari Validnews.id https://validnews.id/kultura/di-balik-kesan-mistis-gunung-arjuno
- Mitos Gunung Arjuno. Diakses dari Manusialembah.com https://www.manusialembah.com/2017/03/mitos-gunung-arjuno.html