Fakta Unik

Mengenal Trypophobia, Phobia Takut Melihat Lubang Kecil

51
×

Mengenal Trypophobia, Phobia Takut Melihat Lubang Kecil

Sebarkan artikel ini
Mengenal Trypophobia, Phobia Takut Melihat Lubang Kecil. Sumber: IST

Hai, Sobat Suka Fakta! Kali ini kita akan membahas mengenai phobia. Eits, kalian udah tau apa itu phobia? Yup! Phobia adalah rasa takut berlebih yang alasannya sering gak rasional.

Phobia sendiri ada berbagai jenisnya, lho, Sob! Mulai dari phobia ketinggian atau acrophobia, phobia naik pesawat atau aerophobia, phobia lubang atau trypophobia, dan masih banyak lagi. Kira-kira ada 100 jenis-jenis phobia, Sob! Nah di artikel ini kita akan bahas khusus soal trypophobia.

Pernah nggak sih kamu merasa nggak nyaman atau jijik banget saat melihat pola lubang kecil yang berulang, seperti sarang lebah atau biji teratai? Nah, kalau pernah, mungkin kamu mengalami trypophobia. 

Trypophobia adalah ketakutan atau rasa jijik yang berlebihan terhadap pola lubang kecil yang berkelompok. Kedengarannya aneh, ya? Tapi ternyata kondisi ini cukup umum, lho, dan dialami oleh banyak orang di seluruh dunia.

Well, meskipun trypophobia bukanlah gangguan yang berbahaya, rasa takut atau jijik yang ditimbulkannya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Bayangin aja kalau kamu nggak bisa menikmati makan buah stroberi atau merasa cemas setiap kali melihat spons dapur. Nggak asyik banget, kan?!

Oleh karena itu, penting banget buat kita memahami apa itu trypophobia, penyebabnya, gejalanya, dan tentu saja cara mengatasinya. Jadi, Sobat Suka Fakta, yuk kita lanjutkan pembahasan ini dan pelajari lebih lanjut tentang trypophobia!

Apa Itu Trypophobia?

Trypophobia
Ilustrasi wanita lidahnya berlubang. Sumber: standard.co.uk

Nah, Sobat Suka Fakta, sebelum kita lanjut lebih jauh, kita harus tahu dulu definisi trypophobia. Trypophobia adalah ketakutan atau rasa jijik yang muncul saat melihat pola lubang kecil atau benjolan yang berkelompok. 

Pola-pola ini bisa ditemukan di berbagai benda, seperti sarang lebah, biji teratai, atau bahkan pada kulit beberapa hewan. Walaupun trypophobia sering disebut sebagai “takut lubang”, sebenarnya lebih banyak tentang ketidaknyamanan dan rasa jijik yang dirasakan daripada rasa takut yang sesungguhnya.

Nama “trypophobia” berasal dari dua kata Yunani, “trypta” yang berarti lubang, dan “phobos” yang berarti takut. Jadi secara harfiah, trypophobia berarti takut akan lubang. 

Istilah ini pertama kali muncul di internet sekitar tahun 2005 dan sejak itu semakin dikenal luas, terutama karena semakin banyak orang yang berbagi pengalaman mereka tentang ketidaknyamanan melihat pola-pola ini.

Kamu mungkin bertanya-tanya, apa sih bedanya trypophobia dengan ketakutan biasa? Bedanya adalah trypophobia lebih tentang rasa jijik yang intens dan tidak nyaman saat melihat pola lubang-lubang kecil. 

Orang dengan trypophobia biasanya tidak benar-benar takut, tetapi lebih merasa sangat terganggu atau mual. Berbeda dengan phobia lainnya yang biasanya menimbulkan rasa takut yang mendalam, trypophobia lebih menonjolkan aspek rasa jijik.

Penyebab Trypophobia

Trypophobia
Ilustrasi Lubang kecil kecil. Sumber: IST

1. Teori Evolusi

Sebenarnya, kenapa sih kita bisa merasa jijik sama lubang-lubang kecil? Salah satu teori yang cukup populer adalah teori evolusi. Menurut teori ini, otak kita mengasosiasikan kumpulan lubang dengan hal yang berbahaya. 

Misalnya, pola lubang kecil bisa mengingatkan kita pada kulit ular berbisa atau mata tarantula. Jadi, rasa jijik ini mungkin adalah respons evolusioner untuk menghindari bahaya.

2. Teori Fisiologis

Teori lain yang juga menarik adalah teori fisiologis. Ada pendapat yang mengatakan bahwa otak kita menggunakan lebih banyak energi dan oksigen untuk memproses pola berlubang, sehingga memicu perasaan tertekan. Bayangkan aja, otak kita harus bekerja ekstra keras setiap kali melihat pola-pola ini, makanya kita jadi merasa nggak nyaman.

3. Hubungan dengan Gangguan Lain

Menariknya, trypophobia sering ditemukan pada orang yang juga mengalami gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Jadi, kalau kamu punya salah satu dari gangguan ini, kemungkinan besar kamu juga lebih rentan mengidap trypophobia. Hal ini menunjukkan bahwa trypophobia mungkin punya kaitan dengan cara otak kita mengolah kecemasan dan stres.

4. Faktor Risiko Trypophobia

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami trypophobia. Misalnya, perempuan cenderung lebih banyak mengalami trypophobia dibandingkan laki-laki. Selain itu, jika kamu punya riwayat keluarga dengan phobia yang sama atau gangguan kecemasan, kamu juga mungkin lebih rentan terhadap trypophobia.

Pemicu Seseorang Alami Trypophobia

Keju
Ilustrasi keju yang berlubang-lubang. Sumber: IST

1. Makanan yang Menyebabkan Trypophobia

Oke, sekarang kita bahas pemicu-pemicu trypophobia. Ternyata, banyak banget benda sehari-hari yang bisa memicu rasa jijik ini. Salah satunya adalah makanan. Beberapa makanan seperti roti dan bagel dengan biji, keju berlubang, buah-buahan seperti stroberi, raspberry, pepaya, dan kiwi, bisa memicu reaksi trypophobia. Bayangin aja, lagi asyik makan stroberi, tiba-tiba merasa jijik gara-gara bijinya yang banyak.

2. Objek Alam yang Menjadi Pemicu

Selain makanan, ada juga objek alam yang bisa jadi pemicu. Misalnya, sarang lebah, bunga matahari, polong biji teratai, bunga karang, dan bunga teratai. Objek-objek ini punya pola lubang kecil yang berkelompok, yang bisa banget bikin orang dengan trypophobia merasa nggak nyaman.

3. Benda Sehari-hari yang Dapat Memicu Trypophobia

Nggak cuma makanan dan objek alam, benda-benda sehari-hari juga bisa jadi pemicu trypophobia. Contohnya, sol sepatu, spons dapur, kaus kaki berlubang, dan pancuran. Bahkan, teknologi seperti kamera pada ponsel pintar dengan banyak lensa kecil juga bisa memicu rasa jijik ini.

4. Kasus Unik yang Meningkatkan Kesadaran tentang Trypophobia

Ada beberapa kasus unik yang membuat kesadaran tentang trypophobia meningkat. Misalnya, laporan berita tentang orang-orang yang bereaksi negatif terhadap lensa kamera kecil pada ponsel pintar tertentu. 

Selain itu, acara TV “American Horror Story: Cult” juga menampilkan karakter yang menderita trypophobia, lengkap dengan gambar-gambar pemicu yang bikin penonton merasa jijik. Hal-hal ini membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman kita tentang trypophobia.

Gejala Trypophobia

Wanita
Ilustrasi wanita yang mengalami mual. Sumber: IST

1. Gejala Fisiologis

Nah, Sobat Suka Fakta,sekarang kita bahas tentang gejalanya. Gejala trypophobia bisa muncul dalam bentuk fisik yang cukup mengganggu. Beberapa gejala fisiologis yang umum terjadi antara lain:

  • Menggigil: Kamu mungkin merasa kedinginan atau gemetar saat melihat pola lubang.
  • Mulut Kering: Rasa jijik yang intens bisa bikin mulut terasa kering.
  • Napas Cepat dan Detak Jantung Meningkat: Jantung bisa berdebar lebih cepat dan napas jadi lebih cepat saat melihat pemicu trypophobia.
  • Kulit Pucat: Rasa takut atau jijik yang intens bisa membuat kulit terlihat pucat.
  • Berkeringat Banyak: Hiperhidrosis, atau berkeringat berlebihan, juga sering dialami oleh penderita trypophobia.
  • Mual: Melihat pola lubang kecil bisa membuat kamu merasa mual dan ingin muntah.

2. Gejala Emosional

Selain gejala fisik, trypophobia juga bisa menyebabkan gejala emosional yang tidak kalah mengganggu. Beberapa gejala emosional yang umum antara lain:

  • Perasaan Jijik atau Teror yang Intens: Rasa jijik atau takut yang sangat besar saat melihat pola lubang.
  • Ketidaknyamanan yang Luar Biasa: Melihat pola lubang bisa membuat kamu merasa sangat tidak nyaman, bahkan jika kamu tidak merasa takut.
  • Kecemasan Berlebihan: Rasa cemas yang berlebihan bisa muncul saat kamu tahu akan berhadapan dengan pemicu trypophobia.

Perbedaan Gejala Berdasarkan Tingkat Keparahan

Trypophobia
Ilustrasi anak kecil yang tidak mau makan buah. Sumber: IST

Gejala trypophobia bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi ini. Pada beberapa orang, gejalanya mungkin ringan dan hanya menyebabkan sedikit ketidaknyamanan. 

Namun, pada kasus yang lebih parah, gejalanya bisa sangat mengganggu dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Misalnya, seseorang dengan trypophobia yang parah mungkin akan menghindari situasi atau objek yang bisa memicu gejalanya, seperti tidak mau makan buah-buahan tertentu atau menghindari benda-benda dengan pola lubang.

Diagnosa Trypophobia

Trypophobia
Ilustrasi Lubang-lubang Trypophobia. Sumber: IST

1. Mengapa Trypophobia Tidak Diakui dalam DSM-5

Sekarang kita masuk ke bagian yang mungkin sedikit teknis, tapi penting untuk diketahui. Trypophobia saat ini tidak diakui sebagai gangguan resmi dalam DSM-5 (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi ke-5). Kenapa bisa begitu? 

Salah satu alasannya adalah karena kondisi ini sering kali tidak menyebabkan disfungsi yang parah. Meski begitu, banyak ahli kesehatan mental mengakui bahwa trypophobia bisa sangat mengganggu dan menyebabkan stres bagi penderitanya.

2. Tes Trypophobia Online

Meskipun tidak diakui secara resmi, ada tes online yang bisa membantu menentukan apakah kamu mengalami trypophobia. Tes ini biasanya menampilkan berbagai gambar, beberapa di antaranya memiliki pola lubang, dan meminta kamu untuk menilai seberapa tidak nyaman kamu melihat gambar tersebut. 

Hasilnya bisa memberikan indikasi apakah kamu mungkin memiliki trypophobia. Tapi ingat, tes ini hanya untuk tujuan penelitian dan bukan pengganti diagnosa profesional.

3. Kriteria Diagnostik untuk Fobia Spesifik

Walaupun trypophobia tidak diakui secara khusus dalam DSM-5, gejalanya bisa mirip dengan kriteria untuk phobia spesifik. Phobia spesifik ditandai dengan:

  • Ketakutan atau Kecemasan yang Signifikan: Mengalami ketakutan atau kecemasan yang langsung saat melihat objek atau situasi tertentu.
  • Ketakutan yang Tidak Proporsional: Ketakutan yang dirasakan tidak sebanding dengan bahaya nyata yang ditimbulkan oleh objek atau situasi tersebut.
  • Gangguan pada Fungsi Sehari-hari: Ketakutan atau kecemasan yang disebabkan oleh stimulus bisa menyebabkan gangguan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bekerja atau bersosialisasi.
  • Durasi yang Panjang: Ketakutan ini telah berlangsung selama enam bulan atau lebih.

Pengobatan dan Manajemen Trypophobia

Psikolog
Ilustrasi Terapi Pemaparan. Sumber: IST

1. Terapi Pemaparan

Kalau kamu merasa trypophobia sudah sangat mengganggu, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasinya. Salah satu metode yang paling efektif adalah terapi pemaparan. 

Terapi ini melibatkan pemaparan bertahap terhadap pemicu trypophobia, dimulai dari gambar-gambar ringan hingga akhirnya menghadapi pemicu yang lebih intens. Tujuannya adalah untuk membuat kamu terbiasa dan mengurangi rasa takut atau jijik.

2. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Selain terapi pemaparan, terapi perilaku kognitif (CBT) juga bisa sangat membantu. CBT membantu kamu mengubah cara berpikir dan merespons terhadap pemicu trypophobia. Dengan CBT, kamu bisa belajar teknik-teknik baru untuk mengelola rasa takut dan jijik, serta mengubah persepsi negatif tentang pola lubang.

3. Modifikasi Gaya Hidup untuk Mengelola Trypophobia

Beberapa perubahan gaya hidup juga bisa membantu mengurangi gejala trypophobia. Misalnya, teknik relaksasi seperti meditasi, visualisasi gambar yang menenangkan, dan olahraga teratur bisa membantu menurunkan tingkat kecemasan. Mengurangi konsumsi kafein dan tidur yang cukup juga bisa membuat kamu merasa lebih baik dan mengurangi keparahan gejala.

4. Penggunaan Obat untuk Trypophobia

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu mengelola gejala trypophobia, terutama jika gejala kecemasan sangat parah. 

Obat-obatan seperti benzodiazepin atau beta-blocker bisa membantu mengurangi gejala seperti detak jantung yang cepat dan keringat berlebih. Namun, obat ini biasanya hanya digunakan untuk bantuan jangka pendek dan harus dikombinasikan dengan terapi lainnya.

Pencegahan dan Prognosis Trypophobia

meditasi.
Ilustrasi dua orang wanita sedang melakukan meditasi. Sumber: IST

1. Teknik Relaksasi untuk Mencegah Trypophobia

Nah, Sobat Suka Fakta, kalau kamu merasa punya gejala trypophobia atau ingin mencegah rasa jijik ini muncul, ada beberapa teknik relaksasi yang bisa kamu coba. 

Teknik-teknik ini bisa membantu mengurangi kecemasan dan membuat kamu merasa lebih tenang saat menghadapi pemicu trypophobia. Beberapa teknik yang bisa kamu coba antara lain:

  • Meditasi: Duduk tenang dan fokus pada pernapasan bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
  • Perhatian Penuh (Mindfulness): Fokus pada saat ini dan nikmati setiap detik tanpa menghakimi. Teknik ini bisa membantu mengurangi respon negatif terhadap pemicu.
  • Visualisasi: Bayangkan tempat atau situasi yang membuat kamu merasa tenang dan nyaman. Ini bisa membantu mengalihkan pikiran dari pemicu trypophobia.
  • Olahraga: Aktivitas fisik bisa membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan mood.

2. Prognosis Bagi Penderita Trypophobia

Untuk kamu yang sudah atau ingin menjalani terapi atau mencoba teknik relaksasi, kabar baiknya adalah kebanyakan orang yang telah melakukan pengobatan ini, melihat ada perubahan baik. Dengan terapi pemaparan dan CBT, banyak penderita trypophobia yang berhasil mengatasi rasa jijik dan ketakutan mereka. 

Setelah kamu mengetahui pemicu trypophobia, kamu bisa menggunakan metode pernapasan atau relaksasi untuk mengatur reaksi tubuh kamu. Jadi, jangan khawatir, ada harapan besar bagi kamu untuk merasa lebih baik dan bisa menikmati hidup tanpa terganggu oleh trypophobia.

Waktu yang Tepat Untuk Mencari Bantuan Profesional

Tapi, kapan sih kita harus mencari bantuan profesional? Nah, jika trypophobia sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari kamu, seperti menyebabkan kecemasan berlebihan, depresi, atau bahkan serangan panik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau ahli psikologi

Jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu merasa tidak mampu mengatasi trypophobia sendiri. Dengan bantuan profesional, kamu bisa mendapatkan pengobatan yang tepat dan dukungan yang kamu butuhkan.

Kesimpulan

Sobat Suka Fakta, penting banget bagi kita untuk menyadari dan mengatasi trypophobia. Meskipun terdengar sepele, trypophobia bisa berdampak besar pada kualitas hidup kita. 

Rasa jijik atau takut yang muncul saat melihat pola lubang kecil bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari makan hingga bersosialisasi. Dengan memahami apa itu trypophobia, apa penyebab dan pemicunya, serta bagaimana cara mengatasinya, kita bisa mengambil langkah yang tepat untuk mengelola kondisi ini.

Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami trypophobia yang sudah sangat mengganggu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Terapis atau psikolog bisa membantu kamu melalui terapi pemaparan atau terapi perilaku kognitif (CBT) untuk mengatasi rasa takut atau jijik tersebut. 

Selain itu, teknik relaksasi seperti meditasi dan mindfulness juga bisa membantu mengurangi gejala kecemasan. Ingat, tidak ada yang salah dengan mencari bantuan, dan dengan dukungan yang tepat, kamu bisa mengatasi trypophobia dan menjalani hidup dengan lebih nyaman dan tenang.

REFERENSI

Sukafakta

SukaFakta adalah website berita yang menyajikan fakta unik, fakta misteri, dan fakta dunia yang menarik dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *